Pengertin folklor Hakikat Folklor

16 religi dan kesenian. Pada dasarnya unsur-unsur kebudayaan tersebut selalu ada dalam sikap kebudayaan umat manusia, sejak dari kebudayaan yang sifatnya primitif sampai yang modern. Manusia mempunyai hubungan yang erat dengan kebudayaan sehingga manusia bisa dikatakan sebagai makhluk budaya. Kebudayaan dapat terdiri dari beberapa gagasan-gagasan, simbol-simbol dan nilai-nilai yang dihasilkan dari karya dan perilaku manusia.

2.2.2 Hakikat Folklor

Hakikat foklor yang diuraikan di bawah ini mencakup pengertian folklor, ciri-ciri folklor, fungsi folklor, bentuk folklor, dan perkembangan folklor.

2.2.2.1 Pengertin folklor

Foklor berasal dari kata folk dan lore. Menurut Dundes dalam Danandjaja, 1997: 1 folk adalah sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dengan kelompok-kelompok lainnya. Istilah lore merupakan tradisi folk yang berarti sebagian kebudayaan yang diwariskan secara turun-temurun, secara lisan, atau melalui contoh yang disertai gerak isyarat atau alat bantu mengingat. Jika folk adalah mengingat, lore adalah tradisinya. Folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat bantu mengingat Danandjaja, 1997:2. Jadi, folklor 17 adalah sebagian kebudayaan yang berbentuk lisan yang diwariskan kepada generasi-generasi penerusnya secara tradisional dengan alat bantu mengingat. Folklor mengandung arti keyakinan atau kisah-kisah lama tradisional mengenai rakyat, sekaligus juga bisa dimengerti sebagai studi atas kisah atau keyakinan rakyat itu sendiri. Rakyat di sini bisa suku, masyarakat, atau penduduk suatu wilayah dengan ragam budayanya sendiri. Folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan turun temurun di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat mnemoninic device Danandjaya 1997:2 Folklor yang terdapat pada tradisi penggarapan tanah pertanian dalam adat istiadat tradisi yang berkembang di masyarakat yang berupa ritual yaitu pelaksanaan prosesi upacara tradisional ngliweti pari. Tradisi ngliweti pari ini telah dijalankan oleh masyarakat pendukungnya yang diwariskan secara turun temurun dari leluhur yang berupa kolektifitas kebudayaan yang diwujudkan berupa tradisi. Hal ini sesuai dengan kajian yang dideskripsikan di dalam landasan teori tentang teori folklor.

2.2.2.2 Ciri-ciri Folklor