Unsur Pembangun Struktur Mantra

27 itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem berstruktur dari tanda Kurniawan dalam Sobur 2004:15 Barthes mengembangkan model dikotomis penanda dan petanda menjadi lebih dinamis, iaa menemukan bahwa dalam kehidupan social budaya penanda adalah ekspresi tanda sedangkan petanda adalah isi. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori strukturalisme erat kaitannya dengan semiotik. Untuk menganalisis sebuah doa dapat digunakan teori Barthes , menggunakan unsur dan hubungan sintagmatik untuk menganalisis struktur dan makna doa dalam tradisi ngliweti pari.

2.2.4.1 Unsur Pembangun Struktur Mantra

Soedjijono 1987: 163 mengemukakan bahwa ada tiga unsur pembangun mantra, yaitu: awal, tengah, dan akhir. Unsur awal meliputi komponen salam pembuka dan komponen niat. Unsur tengah meliputi sugesti, komponen visualisasi dan simbol, komponen nama sasaran, komponen tujuan, dan komponen harapan. Unsur akhir terdapat komponen penutup. Jika dijelaskan lebih lanjut, komponen mantra terdiri dari komponen salam pembuka, komponen niat, komponen sugesti, komponen nama sasaran, komponen tujuan, komponen harapan, komponen penutup. Masing-masing komponen mantra diuraikan di bawah ini. 1 Komponen salam pembuka, Unsur pembuka adalah kata pertama yang terdapat pada doa yang berisi 28 salam pembuka. Biasanya mengunakan kata-kata yang diadopsi dari bahasa Arab, bahasa Sansekerta, dan bahasa Jawa. Komponen pembuka merupakan pengakuan tunduk, takhluk, dan mohon perlindungan Allah penguasa semesta. 2 Komponen niat, Secara tegas dan jelas dinyatakan dengan kata kunci niat. Niat memiliki kedudukan yang sangat penting karena keberhasilan atau hasil sebuah pekerjaan sangat bergantung dari niatnya. 3 Komponen sugesti, Unsur sugesti adalah unsur yang berisi metafora-metafora atau analogi- analogi yang dianggap memilki daya atau kekuatan tertentu dalam rangka membantu membangkitkan potensi kekuatan magis atau gaib pada doa. Komponen sugesti untuk beberapa doa didominasi oleh sentuhan-sentuhan mitologi. 4 Komponen nama sasaran, komponen ini berisi penyebutan nama sasaran yang hendak dituju. Sasaran dapat berupa nama perorangan maupun kelompok kolektif. 5 Komponen tujuan, Unsur tujuan merupakan muara atau maksud yang ingin dicapai oleh pendoa dalam mengamalkan doa. Komponen tujuan ini semacam kesimpulan atau intisari dari rangkaian unsur-unsur yang membentuk struktur doa. 6 Komponen harapan, komponen ini merupakan komponen permintaan agar apa yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik dan berhasil dengan gemilang. 29 7 Komponen penutup, Unsur penutup merupakan larik akhir yang biasanya juga menggunakan kata- kata dari bahasa Jawa maupun bahasa Arab.

2.2.5 Persepsi