Pada penelitian ini penulis menggunakan sarana sebagai fasilitas agar penelitian dapat berjalan dengan lancar.
b Prasarana
Menurut M. Daryanto 2003:32 prasarana adalah alattidak langsung untuk mencapai tujuan.Dalam
pendidikan misalnya:
lokasitempat, bangunan
sekolah,lapangan olah raga, dan sebagainya. Sedang menurut Ibrahim Bafadal 2003:3 prasarana pendidikanadalah semua perangkat kelengkapan dasar yang
secara tidak langsungmenunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan prasarana pendidikan
adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang proses belajar mengajar, seperti lingkungan luar sekolah yang berupa pantai dapat dijadikan tempat untuk
pembelajaran gerak, halaman sekolah sebagai sekaligus lapangan olahraga, halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, tetapi dimanfaatkan
secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran materi tentang kesehatan, dan lain
– lain.
2.9 Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar
Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua, yang telah dilakukan oleh manusia sejak zaman purba sampai dewasa ini. Bahkan boleh
dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi ini atletik sudah ada, karena gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik, seperti berjalan,
berlari, melompat, dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari guna mencari nafkah dan mempertahankan
hidup.Atletik berasal dari nahasa Yunani, yaitu athlon atau athlum yang artinya
pertandingan, perlombaan, pergtaulan, perjuangan sedangkan orang yang melakukannya
dinamakan athleta
atlet. Dengan
demikian dapatlah
dikemukakan, bahwa atletik adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan atau diperlombakan yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari,
lompat dan lempar Aip Syarifuddin, 1992:1.
a Pentingnya Atletik bagi Siswa Sekolah Dasar
Menurut Yuda M. Saputra 2003:4 Atletik dapat menjadi salah satu kegiatan yang digemari dalam pendidikan jasmani di sekolah dasar sesuai dengan
cirri perkembangannya, siswa sekolah dasar pada dasarnya sudah terampil melakukan unsure gerakan kegiatan atletik. Atletik dapat meningkatkan kualitas
fisik siswa sehingga lebih bugar. Atletik dapat menyalurkan unsure kegembiraan dan sifat-sifat tertentu, seperti kegigihan, semangat berlomba, dll. Namun tidak
jarang, atletik menjadi kegiatan yang membosankan. Untuk mengatasinya diperlukan kemasan baru dalam bentuk kegiatan menarik dan menyenangkan,
guru harus berusaha seoptimal mungkin dalam merancang tugas gerak yang menggembirakan. Tanpa itu, mustahil mutu pembelajaran atletik akan meningkat.
Bahkan, akan tumbuh sikap tidak senang pada anak-anak terhadap kegiatan atletik.
Atletik untuk SD tidak terdiri dari nomor-nomor lari, lompat, dan lempar, melainkan berisikan kegiatan sederhana seperti : lari, lompat, dan lempar.
Kemampuan-kemampuan ini merupakan kunci menuju berbagai gerakan, dimana pada waktu yang sama merupakan dasar banyak cabang olahraga
lainnya. Untuk itu, pada mulanya atletik harus diperkenalkan kepada anak dalam