Instrumen Penelitian Pendahuluan Instrumen Pengumpulan Data

Motivasi siswa dalam melakukan produk, tingkat kesenangan siswa terhadap produk.

3.6.2 Instrumen Evaluasi Model Oleh Ahli

Berikut adalah factor, indikator dan jumlah kuesioner yang akan digunakan pada kuesioner untuk ahli : Tabel 3.1Faktor, Indikator, dan jumlah kuesioner untuk Ahli No Faktor Indikator Jumlah 1 Kualitas Model Kualitas produk terhadap standar kopetensi, keaktifan siswa, dan kelayakan untuk diajarkan pada siswa sekolah dasar 15 Kuesioner yang digunakan untuk ahli berupa sejumlah aspek yang harus dinilai kelayakannya. Faktor yang digunakan dalam kuesioner berupa tingkat kesesuaian produk, ketepatan memilih bahan ajar, kesesuain fasilitas yang digunakan, Ketepatan model dengan tingkat karakteristik siswa usia Sekolah Dasar, Tingkat efektifitas pengembangan model, serta komentar dan saran umum jika ada. Rentangan evaluasi mulai dari “sangat baik” sampai dengan “ tidak baik” dengan cara memberi tanda “√” pada kolom yang tersedia. 1. Tidak baik 2. Kurang Baik 3. Cukup Baik 4. Baik 5. Sangat Baik

3.6.3 Kuesioner untuk Siswa

Kuesioner yang digunakan siswa berupa sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa dengan alternative jawaban “ Ya” dan “ Tidak” . Faktor yang digunakan dalam kuesioner meliputi aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. Tabel 3.2Kisi-kisi Instrumen Kuesioner untuk Siswa No Factor Indikator 1 Kognitif a. Pengetahuan 1. Siswa dapat mengetahui dan memahami tentang pembelajaran permainan Atletik “Bocah”. 2. Siswa dapat mengetahui tentang gerak dasar permainan Atletik “Bocah”. 3. Siswa dapat mengetahui peraturan permaina Atletik “Bocah”. b. Penerapan 1. Siswa mampu menerapkan pembelajaran permainan Atletik “Bocah”. 2. Siswa mampu menerapkan pembelajaran gerak dasar permaina Atletik “Bocah”. 3. Siswa mampu menerapkan peraturan permainan Atletik “Bocah”. 2 Afektif a. Sportif 1. Siswa mampu mematuhi peraturan permainan. 2. Siswa harus mampu menerima segala keputusan yang terjadi. b. Disiplin Siswa mampu mengikuti permainan dengan sikap yang baik. c. Kerjasama 1. Siswa mampu bekerjasama dengan teman

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN CROSS VOLLEY BALL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETANON SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

2 19 151

MODEL PEMBELAJARAN GERAK DASAR LONCAT MELALUI PERMAINAN LONCAT KATAK BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KADENGAN 02 KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA TAHUN 2013

14 300 151

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES KID’S ATLETIK MELALUI PERMAINAN THE STRENGTH POST, PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI, KECAMATAN GUNUNGPATI, KOTA SEMARANG TAHUN

2 16 151

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN ATLETIK ANAK DALAM PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNARUNGU) DI SDLB NEGERI SEMARANG TAHUN 2015

4 38 109

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN VOLIBOX DALAM PEMBELAJARAN BOLA VOLI PADA SISWA SMP NEGERI 24 SEMARANG KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG TAHUN 2015

0 18 130

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR MELALUI GOSIBOL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SANETAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015

2 18 104

STUDI KASUS KENDALA KENDALA YANG DIHADAPI GURU PENJASORKES DALAM PEMBELAJARAN ATLETIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG TAHUN 2014 2015

4 60 124

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Atletik Melalui Model Pembelajaran Inovatif Pada Siswa Kelas III SD Negeri Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang,.

0 0 1

Model Pengembangan Pembelajaran Lompat Tinggi Melalui Pendekatan Permainan Tali Dalam Penjasorkes Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalisegora Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2011/2012.

0 0 1

Pembelajaran Permainan Tradisional pada Sekolah Dasar Kelas Rendah se-Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.

0 0 1