Antioksidan ANALISIS HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA TURUNAN APIGENIN

mengalami pembelahan jenis lain, yaitu pembelahan heterolitik heterolytical cleavage dan dapat dihasilkan suatu radikal bebas. Mekanisme pembelahan radikal secara homolitik dan heterolitik adalah sebagai berikut : RX  R • + X• RX  R + + X - R • + X•  RX R + + X -  RX Homolytical cleavage Heterolytical cleavage Dalam pembelahan heterolitik, terbentuk ion-ion sehingga proses tersebut dinamakan pula sebagai reaksi ionisasi. Reaksi ionisasi tidak diperlukan masukan energi yang besar sehingga dalam keadaan biasa, molekul seperti air H 2 O mengalami reaksi ionisasi. Radikal bebas dapat terjadi melalui proses fisiologis normal dalam tubuh atau karena pengaruh spesies eksogen. Spesies eksogen tersebut dapat berbentuk senyawa yang muncul secara alami dalam biosfer misalnya: ozon, NO 2 , etanol atau tetradecanoil phorbol asetatTPA, senyawa kimia industri seperti karbon tetraklorida atau xenobiotik yang muncul karena aktivitas kehidupan. Radikal yang sering muncul dalam proses biologis adalah superoksida O 2 -1 yang selanjutnya mengalami dismutasi menjadi hidrogen peroksida H 2 O 2 atau mengalami protonasi menjadi radikal hidroperoksil HOO - Sholihah et al. 2008.

2.2 Antioksidan

Dalam pengertiannya di bidang kimia, senyawa antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron electron donors. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid Kochhar dan Rossell, 1990. Antioksidan bereaksi dengan radikal bebas sehingga mengurangi kapasitas radikal bebas untuk menimbulkan kerusakan. Dalam bahan pangan, antioksidan banyak terdapat dalam sayur dan buah-buahan serta terdapat dalam akar, batang serta daun pada tumbuh-tumbuhan. Antioksidan alami yang terdapat dalam bahan pangan tersebut anatara lain adalah vitamin C, vitamin E, antosianin, klorofil dan senyawa flavonoid. Antioksidan alami pada umumnya berbentuk cairan pekat dan sensitif terhadap pemanasan DeMan, 1997. Amrun et al 2007, mendefinisikan Antioksidan adalah zat yang dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil metabolism oksidatif, yaitu hasil dari reaksi-reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi di dalam tubuh. Berbagai bukti ilmiah menunjukkan bahwa senyawa antioksidan mengurangi risiko terhadap penyakit kronis, seperti kanker dan penyakit jantung koroner. Menurut Urbaniak et al 2012, ada empat mekanisme antioksidan yang dikenal untuk menggambarkan reaksi antioksidan, yaitu: mekanisme transfer atom hidrogen, mekanisme transfer elektron tunggal, mekanisme transfer elektron tunggal diikuti oleh transfer proton, dan mekanisme proton tersambung kehilangan transfer elektron. 1 Mekanisme Transfer Atom Hidrogen Hydrogen Atom Transfer. ArOH + X•  ArO• + XH 10 Pada mekanisme ini, antioksidan bereaksi secara langsung dengan radikal bebas yang dinetralkan, dan terbentuk radikal antioksidan. 2 Mekanisme Transfer Elektron Tunggal Single Electron Transfer. ArOH + X•  ArO• + + X• - Pada mekanisme ini, molekul antioksidan bereaksi dengan radikal bebas sehingga terbentuk radikal kationik dari antioksidan dan bentuk anion dari radikal. 3 Mekanisme Transfer Elektron Tunggal diikuti oleh Transfer Proton Single Electron Transfer followed by Proton Transfer ArOH + X•  ArO . H • + + X• - I ArOH • +  Ar O• + H + II Mekanisme ini adalah reaksi dua langkah. Pada langkah pertama molekul antioksidan bereaksi dengan radikal bebas sehingga terbentuk radikal kationik dari antioksidan dan bentuk anion dari radikal. Reaksi ini merupakan tahapan termodinamika yang penting dalam mekanisme dua langkah ini. Pada langkah kedua bentuk radikal kationik dari antioksidan terurai menjadi proton radikal dan antioksidan. 4 Mekanisme Proton Tersambung Transfer Kehilangan Elektron Sequential Proton Loss Electron Transfer ArOH  Ar O• + H + I Ar O• + X• + H +  Ar O• + XH II 11 Mekanisme ini juga terdiri dari dua langkah reaksi. Pada langkah pertama antioksidan terdisosiasi menjadi bentuk anionik dan kationik. Anionik dari antioksidan kemudian bereaksi dengan radikal bebas. Dalam reaksi ini bentuk radikal antioksidan dan molekul netral muncul.

2.3 Flavonoid