Deskriptor elektronik Deskriptor HKSA

21 distribusi obat dalam tubuh. Obat-obat yang bersifat hidrofobik dengan koefisien partisi tinggi akan terdistribusi pada komponen yang bersifat hidrofobik pula, misalnya lapisan lemak. Sedangkan obat-obat yang bersifat hidrofilik dengan koefisien partisi rendah akan terdistribusi pada kompartemen hidrofilik, misalnya serum darah. Penelitian ini, menggunakan deskriptor hidrofobik berupa Log P, Molekuler Surface Area MSA. Koefisien partisi yang dinyatakan dalam log P merupakan standar kuantitas untuk menentukan sifat hidrofobikhidrofilik suatu molekul. Parameter hidrofobikhidrofilik adalah sifat yang sangat penting dalam aplikasi biomedis Katritzky et al., 1996.Pendekatan untuk memprediksi luas permukaan suatu senyawa diterangakan memalui molekuler surface area MSA. Molekuler surface area didefinisikan sebagai luas daerah permukaan yang timbul dari atom-atom yang terikat pada suatu molekul Clark, 1999.

2.7.3 Deskriptor elektronik

Penggunaan struktur elektronik sebagai prediktor dalam studi HKSA cenderung disukai karena dapat ditentukan secara teoritik dan hasil yang diperoleh cukup memuaskan. Metode kimia kuatum dapat digunakan untuk meminimalkan energi potensial dalam struktur molekul serta memperkirakan muatan atom, energi molekular orbital, dan deskriptor elektronik lainnya yang dapat menunjang studi HKSA. Postulat mekanika kuantum menjadi dasar perhitungan dalam kimia kuantum. Sistem dalam kimia kuantum, digambarkan sebagai fungsi gelombang yang dapat diperoleh dengan menyelesaikan persamaan Schrödinger. Persamaan ini 22 terkait dengan sistem dalam keadaan stasioner dan energi sistem dinyatakan dalam operator Hamilton. Operator Hamilton dapat dilihat sebagai aturan untuk mendapatkan energi terasosiasi dengan sebuah fungsi gelombang yang menggambarkan posisi dari inti atom dan elektron dalam sistem. Penelitian ini, menggunakan deskriptor elektronik berupa energi HOMO, energi LUMO, selisih antara energi HOMO dan LUMO, serta potensi ionisasi ionization potential dan momen dipole. HOMO Highest Occupied Molecular Orbitals adalah orbital tertinggi pada pita valensi yang ditempati elektron. Sedangkan LUMO Lowest Unoccupied Molecular Orbitals adalah orbital terendah pada pita konduksi yang tidak ditempati elektron Pamungkas et al., 2013. Energi HOMO berhubungan langsung dengan potensial ionisasi dan karakterisis kerentanan molekul terhadap serangan elektrofil. Energi LUMO secara langsung berkaitan dengan afinitas elektron dan ciri kerentanan molekul terhadap serangan nukleofil. Baik energi HOMO maupun LUMO sangat penting dalam reaksi radikal Karelson et al., 2004. Selisih antara energi HOMO dan LUMO celah HOMO-LUMO penting dalam penentuan ukuran stabilitas molekul. Molekul dengan celah HOMO-LUMO yang besar berarti molekul tersebut memiliki stabilitas yang tinggi, sehingga memiliki reaktivitas yang rendah dalam reaksi-reaksi kimia Katritzky et al, 1996. Menurut Velkov,2009, apabila suatu radikal bebas bereaksi dengan suatu antioksidan, energi HOMO menjadi deskriptor yang penting untuk diperhitungkan. Energi HOMO yang tinggi memberikan kemampuan yang lebih kuat untuk memberikan elektron pada spesies yang lain. Interaksi antara sebuah orbital kosong dan sebuah 23 pasangan elektron terjadi secara efektif antara sebuah HOMO dari suatu spesies dan sebuah LUMO dari spesies yang lain. Potensi ionisasi ionization potential didefinisikan sebagai energi minimum yang diperlukan untuk menghilangkan elektron dari molekul terisolasi atau atom dalam keadaan dasar untuk membentuk suatu ion Hoelz, 2010. Parameter potensi ionisasi dapat berhubungan dengan jalur transfer elektron seperti yang ditunjukkan pada mekanisme penangkapan radikal bebas. Nilai potensial ionisasi yang rendah dapat mendukung proses transfer elektron dalam molekul.

2.8 Analisis Regresi Linear Berganda