Pengetian pengadaan tanah Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

a. Pengetian pengadaan tanah

Pengertian pengadaan tanah menurut dasar hukumnya: a Keppres Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Pengadaan tanah adalah merupakan suatu kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti kerugian kepada yang berhak atas tanah tersebut. b Perpres Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah atau dengan pencabutan hak atas tanah. c Perpres Nomor 65 2006 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah denga cara memberikan ganti rugi kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan tanah. d UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepetingan Umum Pengadaan tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. Pengadaan tanah merupakan suatu keharusan untuk menunjang terwujudnya pembangunan baik pembangunan untuk sarana umum maupun untuk kepentingan swasta. Apabila dalam pengadaan tanah tersebut pemerintah atau pihak swasta tidak mempuyai tanah untuk hal tersebut, maka jalan satu-satunya yaitu dengan pengadaan tanah dari tanah yang dihaki atau dimiliki oleh masyarakat baik secara individu atau kelembagaan Syah 2007:5 Menurut Mudakir Iskandar Syah arti pengadaan tanah mempunyai 3 unsur: 1 Kegiatan untuk mendapatkan tanah, dalam rangka pemenuhan lahan pembangunan untuk kepentingan umum. 2 Pemberian ganti rugi kepada yang terkena kegiatan pengadaan tanah. 3 Pelepasan hubungan hukum dari pemilik tanah kepada pihak lain. Pada dasarnya prosedur hukum yang harus dilakukan dalam pengadaan tanah bisa dilakukan dengan cara penyerahan hak, pelepasan hak, pencabutan hak dari pemegang hak atas tanah kepada pihak lain. Pelepasan hak itu sendiri bisa berupa jual beli, penyerahan, hibah, atau pencabutan. Sementara yang berlaku untuk pengadaan tanah demi kepentingan umum hanya berupa pelepasan hak, dalam artti penyerahan dengan imbalan ganti rugi. Pencabutan hak dapat digunakan setelah musyawarah tidak menemukan kesepakatan dengan pemilik ha katas tanah untuk kepentingan umum tersebut.

b. Pengertian Kepentingan Umum.