Penyelesaian Sengketa Ganti Rugi Pengangkutan Barang Dari Laut (Suatu Studi Di Pelabuhan Belawan)

PENYELESAIAN SENGKETA GANTI RUGI
PENGANGKUTAN BARANG MELALUI LAUT
(SUATU STUDI DI PELABUHAN BELAWAN)

DISERTASI
Untuk memperoleh gelar Doktor Ilmu Hukum Pada Program Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara dengan Wibawa Rektor Universitas Sumatera
Utara Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A (K) Sesuai dengan
Keputusan Senat Guru Besar Universitas Sumatera Utara Bertempat di Ruang
IMT-GT, Gedung BPA Jl. Dr. Mansyur No. 9 Medan

Oleh :

DJAFAR ALBRAM
028101002

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROGRAM PASCASARJANA S.3 ILMU HUKUM
MEDAN
T.A. 2004/2005
Djafar Albram : Penyelesaian Sengketa Ganti Rugi Pengangkutan Barang dari Laut (Suatu Studi…, 2005

USU Repository © 2007

PENYELESAIAN SENGKETA GANTI RUGI PENGANGKUTAN BARANG
MELALUI LAUT
(SUATU STUDI DI PELABUHAN BELAWAN)
Djafar Albraml
Amiruddin A. Wahab2
Sanwani Nasution3
Bismar Nasution4
INTISARI
Meningkatnya intensitas perdagangan internasional (international trade) khususnya
kegiatan ekspor-impor barang melalui laut, maka semakin meningkat pula potensi timbulnya
berbagai konflik (sengketa) di antara para pihak. Menghadapi kondisi seperti ini diperkirakan
sistem peradilan di Indonesia maupun di negara lain tidak mampu memenuhi kebutuhan para
pelaku bisnis untuk menyelesaikan konflik secara cepat, tepat, aman dan lancar bagi kepentingan para
pihak.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sinyalemen yang berkembang di masyarakat
khususnya di kalangan dunia usaha bahwa mekanisme proses peradilan dewasa ini sudah tidak
responsive lagi terhadap penyelesaian sengketa secara cepat, tepat, adil sederhana dan biaya
yang ringan. Tanpa mengenyampingkan pentingnya peranan lembaga peradilan, perlu

kiranya diteliti mengenai cara-cara penyelesaian sengketa di luar pengadilan dengan
menggunakan forum Mediasi sebagai alternatif penyelesaian sengketa yang diperkirakan
mempunyai nilai paling efektif dalam menyelesaikan perkara-perkara bisnis internasional
khususnya penyelesaian sengketa ganti rugi pengangkutan barang melalui laut di Pelabuhan
Belawan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai bentuk penyelesaian
sengketa ganti rugi pengangkutan barang dan mekanisme penyelesaiannya di Pelabuhan
Belawan, Faktor-faktor yang mendorong pelaku usaha mencari penyelesaian sengketa di
luar pengadilan, Peluang dan kendala yang dihadapi pelaku usaha dalam penyelesaian
sengketa di luar pengadilan dan Keuntungan menggunakan sarana mediasi negosiasi di
dalam penyelesaian sengketa pengangkutan barang di Pelabuhan Belawan.
Dalam rangka membahas hal-hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang
bersifat deskriptif, analitis. Lokasi penelitian sepenuhnya dilakukan di Pelabuhan Belawan Unit
Terminal Peti Kemas (LITPK) Gabion Pelabuhan Belawan sebagai Pelabuhan Ekspor Impor
terbesar di Sumatera Utara. Mengenai Populasi dan sampel diambil dari Anggota INSA (Indonesian
National Shipowner Association) dan pengguna jasa impor ekspor yang termasuk dalam anggota
GAFEKSI, sebagai responden ditetapkan 10 (sepuluh) Agen Pelayaran dan 10 (sepuluh) pengguna
jasa impor ekspor yang masih aktif beroperasi di Pelabuhan Belawan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan yuridis normatif, alat dalam pengumpulan data primer adalah kuesioner, wawancara, dan
studi dokumen. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan yang

kemudian dianalisis dengan pendekatan kualitatif

1.
2.
3.
4.

PNS Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Pelabuhan Belawan.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan
Guru Besar Fakultas Hukum, Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum USU Medan

Djafar Albram : Penyelesaian Sengketa Ganti Rugi Pengangkutan Barang dari Laut (Suatu Studi…, 2005
USU Repository © 2007

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kecendrungan para pihak yang terkait
di dalam pengangkutan barang melalui laut di Pelabuhan Belawan untuk menyelesaikan
sengketanya di luar pengadilan dengan menggunakan sarana mediasi, karena bentuk
penyelesaiannya sangat efisien dan efektif dimana prosedurnya sangat sederhana, praktis,
ekonomis, tidak berbelit-belit serta tidak memakan biaya besar. Adanya pemikiran

mempergunakan budaya hukum (legal culture) sebagai salah satu upaya persuasif yang
bertujuan untuk membina hubungan baik di antara para pihak (relationship) yang telah
terbina dengan menitik pada hubungan pribadi yang telah berjalan sejak lama, atau dengan
kata lain melestarikan hubungan bisnis yang sudah berjalan sehingga dapat memberi
keuntungan bagi kedua belah pihak. Peluang mediasi sangat terbuka karena
menggunakan prinsip win-win solution di dalam mencapai kesepakatan bersama, sehingga
dapat menghasilkan suatu kelangsungan hubungan bisnis khususnya yang menyangkut
penyelesaian pengangkutan barang melalui laut yang lebih baik lagi, sehingga dapat
memberi keuntungan untuk kepentingan bersama. Mediasi dapat menghasilkan suatu
persetujuan penyelesaian suatu sengketa lebih cepat bagi kepentingan para pihak di dalam
penyelesaian pengangkutan barang melalui laut, dibandingkan dengan penggunaan metode-metode
lainnya, lebih lanjut penyelesaiannya berdasarkan asas kesepakatan (konsensus) yang menjadi
inti ajaran penyelesaian sengketa itu sendiri sebagai bagian dan budaya hukum yang sampai
kini masih dipertahankan oleh masyarakat bangsa Indonesia
Disarankan kepada Pemerintah, Institusi/Lembaga Legislatif, Institusi Lembaga Negara
(termasuk Badan Pembinaan Hukum Nasional), Pejabat Negara yang berkompeten dan terkait
untuk memaksimalkan persiapan pembentukan suatu landasan hukum guna pengembangan dan
pelembagaan sarana mediasi negosiasi sebagai salah satu altematif penyelesaian sengketa bisnis
pengangkutan barang melalui laut. Perlu adanya dukungan untuk menumbuhkembangkan
penyelesaian sengketa bisnis dengan menggunakan budaya hukum (legal culture) sebagai

potensi budaya bangsa Indonesia. Perlu adanya suatu pemahaman yang mendasar bagi pelaku
usaha mengenai manfaat dan keuntungan penggunaan sarana mediasi, untuk itu perlu diadakannya
sosialisasi mengenai hal tersebut kepada para pelaku bisnis secara periodik, mengingat penggunaan
mediasi negosiasi di dalam perkembangan dunia bisnis internasional telah mengglobal
pemanfaatannya. Diupayakan usaha pembentukan sentra mediasi (mediation center) di setiap
pelabuhan laut di wilayah Republik Indonesia untuk dapat mengatasi kemungkinan timbulnya
masalah sengketa pengangkutan barang melalui laut di antara pihak sebagai antisipasi
kemungkinan terhambatnya kelancaran arus lalu lintas bongkar muat barang ekspor dan impor di
pelabuhan.
Kata Kunci
-

Pengangkutan barang melalui laut
Penyelesaian sengketa mediasi
Win-win solution
Hubungan para pihak tetap terbina.

Djafar Albram : Penyelesaian Sengketa Ganti Rugi Pengangkutan Barang dari Laut (Suatu Studi…, 2005
USU Repository © 2007


DISPUTE RESOLUTION OF COMPENSATION FOR GOODS
TRANSPORTATION V I A S E A T R A N S P O R T A T I O N
(CASE STUDY IN BELAWAN HARBOUR)
Djafar Albraml
Amiruddin A. Wahab2
Sanwani Nasution3
Bismar Nasution4
ABSTRACT
The more increased of export-import. International trade intensity especially
related to goods transportation via sea transportation, the more potential for creating
variety of conflicts among parties. In lacing this condition, it is estimated that either
Indonesia court system or other states are incapable fulfilling the more complex needs
of business doers accurately, precisely, safe and smooth for the needs of any party.
This research is carried out by the existence of developing signal at society,
particularly for business doers in which the mechanism of court process for the
present time is not responsive immediately, precisely, fairly, simple and little-cost
anymore toward dispute resolution. Without neglecting the importance of court role, it is
necessary to search of how dispute resolution beyond court in using mediation forum
as the alternative for dispute resolution and as one of very effective ways to solve
international business doers, especially dispute resolution of compensation for goods

transportation via sea transportation as Belawan Harbor.
The objectives of this research is to know and explain form dispute resolution
for compensation of goods transportation and its resolution mechanism at Belawan Harbor,
factors encouraging business doers in looking for dispute resolution beyond court,
chances and hindrances faced by business doers in dispute resolution and advantages of
using negotiation mediation facility in the dispute resolution of goods transportation at Belawan
Harbor.
In discussing the cases above, it is necessary to carry out research with descriptive
and analytical. The location of research is at Belawan Harbor, Packaging Terminal Unit
Gabion Belawan Harbor as the biggest export-import harbor in North Sumatera. The
population and sample is taken from INSA (Indonesian National Ship owner Association)
member and export-import service included in GAFEKSI member. As respondent, it is
determined 10 (ten) Sailor Agent and 10 (ten) service users of export-import which are
still active operating in Belawan Harbor. This research uses eradicative-normative
approach, and the tool in primary data collection is questionnaire, interview, and
document study. Whereas, secondary data is taken from library research and which is then
analyzed with qualitative approach.
Result of research shows that there is tendency for the related parties in
goods transportation via sea at Belawan Harbor to resolute is dispute beyond court
by using mediation facility, because its from of resolution is very efficient and effective

with so simple, practical, economical, uncomplicated procedure, and cheap cost. The existence of
thought using
1.
2.
3.
4.

Civil Government Worker at Custom Offices Service, Belawan Harbour
Professor at Faculty of Law, Syiah Kuala University, Banda Melt
Professor at Faculty of Law, North Sumatera University, Medan.
Professor at Faculty of Law, Chairman of Magister Law Study Program, North Sumatera
University, Medan.

Djafar Albram : Penyelesaian Sengketa Ganti Rugi Pengangkutan Barang dari Laut (Suatu Studi…, 2005
USU Repository © 2007

legal culture as one of persuasive efforts with the intention for maintaining personal relationship
which has been long done, or in other words, to maintain business relationship for giving
advantages, for both parties. The chance of mediation is open because it uses win-win solution
in getting the agreement, so that it produces one good business relationship especially regarding

dispute resolution of goods via sea which is better and it gives advantages for mutual needs. The
medication can produce one agreement resolution of goods transportation through sea,
compared to other methods. Further, the resolution may be based on consensus as the core
teaching of this dispute resolution as the part of law cultural which is still depended by the
people of Indonesia.
It is suggested for the government, institution/legislative, State Institution (including
National Law Maintenance Board), authorized state officers and related party to maximize the
preparation for forming one law base for the development and institutionalization of negotiation
medication facility as one alternative for dispute resolution of business for goods transportation
through sea. It is necessary to have support for growing business dispute resolution by using
legal culture as the potential of Indonesia Nation. Here, it is necessary to have base
understanding for business doers regarding the use and advantages of using medication facility.
Also, it is necessary to have socialization due to the case above for business doers periodically
considering that the use of negotiation mediation in international business development has
been globally used. It is attempted to from mediation center at every sea harbor in the region of
Republic of Indonesia to overcome the possibility of occurring conflict at goods transportation
via sea between the parties in anticipation the hindrances for loading unloading smoothness for
import and export in harbor.

Keywords:

- Goods transportation via sea
- Dispute resolution of mrditation
- Win-win solution
- Constant good relationship

Djafar Albram : Penyelesaian Sengketa Ganti Rugi Pengangkutan Barang dari Laut (Suatu Studi…, 2005
USU Repository © 2007