HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DARI KELUARGA DENGAN RIWAYAT ATOPI

(1)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN

KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DARI

KELUARGA DENGAN RIWAYAT ATOPI

Oleh :

DIAN SAFITRI PUTRI NASTITI

(08020102)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(2)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DARI KELUARGA DENGAN RIWAYAT

ATOPI

KARYA TULIS AKHIR Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh :

Dian Safitri Putri Nastiti 08020102

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian Untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal: 2 April 2012

Pembimbing I

dr. Pertiwi Febriana Chandrawati,M.Sc,Sp.A

Pembimbing II

dr. Nanang Mardiraharjo,Sp.THT-KL

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,


(4)

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Dian Safitri Putri Nastiti ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim penguji pada tanggal 2 April 2012

Tim Penguji

dr. Pertiwi Febriana Chandrawati,M.Sc,Sp.A Ketua

dr. Nanang Mardiraharjo,Sp.THT-KL Anggota


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga Penulisdapat menyelesaikan karya tulis akhir dengan judul “Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Asma pada Anak Usia 3-5 Tahun dari Keluarga dengan Riwayat Atopi”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan karya tulis akhir ini, sangatlah tidak mudah. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dua orang paling penting di alam semesta, Ibu dan Bapakku tercinta, terimakasih untuk segalanya (thank you, from my deepest heart for all you’ve done). Tanpa kalian berdua, tidak mungkin karya tulis ini dapat selesai. 2. Mahasiswi paling cantik di jurusan Teknik Arsitektur Universitas Brawijaya,

Erlina Yulian Irawati, alias si Nene. Terimakasih untuk selalu ada bersamaku dan mendukungku apapun yang terjadi walau dia sendiri pun tengah sibuk mengerjakan “Rumah Sakit”.

3. Teman-teman baikku di FK : Tania, Shandddy, Shaaalva. Dan kelompok ber-enam, Vivin sebagai ketua, anggotanya Umdah, Haifa, Susanti, Farid, dan saya sendiri.


(6)

4. Dr.Pertiwi Febriana Chandrawati, M.Sc, Sp.A, sebagai pembimbing 1 skripsi saya. Terimakasih untuk segala dukungan, waktu, tenaga, bimbingan dan ilmu yang diberikan.

5. Dr.Nanang Mardiraharjo, Sp.THT-KL, sebagai pembimbing 2 skripsi saya. Terimakasih untuk waktu, tenaga, ilmu, dan bimbingan yang telah diberikan. 6. Ibu-ibu pengajar dan para orang tua siswa di TK Insan Kamil dan TK ABA

26 Malang. Terimakasih atas partisipasinya dan meluangkan waktu untuk bersedia mengisi kuesioner saya.

7. Teman-teman seperjuangan, Dita Putri, Rahmi, Caesar, dan Isti atas perjuangan bersama. Juga Rabitha, atas partisipasinya ketika kompre.

8. Pak Iwan, terimakasih karena telah dengan sabar mengerjakan analisis dan mengajari saya.

9. Keluargaku tercinta, kalian adalah salah satu alasan untuk tetap semangat menyelesaikan skripsi ini. Om Jujuk dan dek Sherly (mbak Feny). Mbak Hil, Om T, dan si adek Adam Badra kecil, terimakasih atas dukungan semangatnya.

10.Para staff dan karyawan Tata Usaha FK UMM, serta adik-adik magang. Terimakasih atas bantuan yang selalu diberikan.

11.Semua anggota keluarga Gang Buntu, terimakasih untuk selalu bersama saya. (untuk Lina dan Rizka, pinjaman bukunya sangat membantu, terimakasih. Dan Nana, terimakasih sudah mengantar ketika konsul pertama kali ketika bulan puasa)


(7)

12.Semua pihak yang telah berpartisipasi baik langsung maupun tidak langsung dalam kelancaran penyelesaian TA saya, yang tidak dapat saya sebutkan satu-per satu.

Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga karya tulis akhir ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 2 April 2012


(8)

ABSTRAK

Nastiti, Dian Safitri Putri. 2012. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Kejadian Asma Pada Anak Usia 3-5 Tahun dari Keluarga dengan Riwayat Atopi. Tugas akhir. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) Pertiwi Febriana Chandrawati * (2) Nanang Mardiraharjo **

Latar Belakang : Asma merupakan penyakit pernapasan kronis dengan angka kejadian yang terus meningkat tiap tahun terutama pada anak-anak dengan puncak kejadian pada usia 3-5 tahun. Atopi merupakan faktor risiko utama pada asma. Pemberian ASI eksklusif diketahui dapat mengurangi terhadap asma pada anak, tetapi belum diketahui efek ASI eksklusif pada anak dari keluarga dengan riwayat atopi.

Tujuan : Mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian asma pada anak usia 3-5 tahun dari keluarga dengan riwayat atopi

Metode : Analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel sejumlah 54 anak, diambil dengan teknik consecutive sampling, terdiri dari 27 kasus (asma +) dan 27 kontrol (asma -). Dianalisis dengan uji Chi Square, analisis bivariat, multivariat, dan regresi logistik

Hasil Penelitian : Penelitian dilakukan terhadap sampel sebanyak 27 kasus (asma+) dan 27 kontrol (asma-) di Kedung Kandang, Malang. Hasil Chi-Square hubungan asma dengan ASI eksklusif didapatkan nilai p=0,02 dan OR 0,43 (CI 95% 0,260-0,726). Hasil penelitian hubungan asma dengan riwayat keluarga atopi didapatkan nilai p=0,074 dan OR 1,633 (CI 95% 0,992-2,687), hubungan asma dengan manifestasi atopi pada anak nilai p=0,01 dan OR 2,344 (CI 95% 1,436-3,826). Hubungan ASI eksklusif dengan asma pada anak dengan riwayat keluarga atopi pada kelompok yang tidak mendapat ASI eksklusif didapatkan nilai p=0,286 dan kelompok mendapat ASI eksklusif p=0,435 dengan OR 1,203 (CI 95% 0,770-1,881).

Kesimpulan : Manifestasi atopi pada anak berhubungan dengan kejadian asma tetapi riwayat keluarga atopi tidak berhubungan dengan kejadian asma pada anak. Pemberian ASI eksklusif sangat berhubungan dengan tingkat pendidikan orang tua dan berhubungan dengan kejadian asma. ASI eksklusif dapat memberi efek protektif terhadap kejadian asma, tetapi dengan adanya riwayat keluarga atopi efek tersebut tidak muncul. Sehingga tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian asma pada anak usia 3-5 tahun dengan dari keluarga dengan riwayat atopi.

Kata kunci : asma, riwayat keluarga atopi, ASI eksklusif. * : Staff pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UMM


(9)

ABSTRACT

Nastiti, Dian Safitri Putri. 2012. Relation of Exclusive Breast Feeding to the Asthma in 3-5 Year Old Children with Atopic Family History.Undergraduate Thesis. Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Malang. Advisers : (1) Pertiwi Febriana Chandrawati * (2) Nanang Mardiraharjo **

Background : Asthma is chronic respiratory disease which prevalence increases every year, primarily in children with the peak prevalence in the 3-5 year old ones. Atopy history is the main risk factor for asthma. Exclusive breast feeding is known to be able to reduce pediatric asthma, however, this effect in children with atopic family history remains undiscovered.

Objective : Discovered the relation of exclusive breastfeeding to asthma in 3-5 year old children with atopic family history.

Method : Observational analytic with case control approach. The eligible 54 samples, collected with consecutive sampling technique, consisted of 27 cases (asthma +) and 27 controls (asthma -). The collected data was then analyzed using Chi Square test, bivariate, multivariate, and logistic regression analyses.

Result : The research to 27 samples of cases and 27 controls performed in Kedung Kandang, Malang resulted data that were then tested using statistical test and analyses. Research for relation between asthma and exclusive breast feeding resulted in p value=0,02 and OR 0,43 (CI 95% 0,260-0,726). The research came out for the relation between asthma and atopic family history with p value=0,74 and OR 1,633 (CI 95% 0,992-2,687), while for asthma and atopic manifestation in children p value=0,01 with OR 2,344 (CI 95% 1,436-3,826). The relation of exclusive breastfeeding to asthma in children with atopic family history resulted in the non-exclusively-breastfed group p value=0,286 and the exclusively breastfed one p value=0,435 with OR 1,203 (CI 95% 0,770-1,881).

Conclusion : Atopic manifestation was significant to asthma, in the other hand, atopic family history was not. Exclusive breast feeding was very significant with the parents‟ educational background and also significant to asthma. Exclusive breastfeeding could provide protective effect for the children to get asthma, but with the presence of atopic family history, that protective effect did not evoke. Thus, there was no relation of exclusive breastfeeding to asthma in 3-5 year old children with atopic family history.

Keywords : asthma, atopic family history, exclusive breast feeding.

* : Staff of Pediatrics Department, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Malang.

** : Staff of Otorhinolaryngology Department, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Malang.


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………i

LEMBAR PENGESAHAN……….ii

LEMBAR PENGUJIAN……….iii

KATA PENGANTAR………....iv

ABSTRAK………vii

ABSTRACT………………....viii

DAFTAR ISI………...ix

DAFTAR SINGKATAN………...xii

DAFTAR TABEL……….xiii

DAFTAR GAMBAR………xiv

DAFTAR LAMPIRAN………..xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………...………...1

1.2 Rumusan Masalah………...2

1.3 Tujuan Penelitian………...…………...3

1.3.1 Tujuan Umum……..……….………...3

1.3.2 Tujuan Khusus.……….………...3

1.4 Manfaat Penelitian………...………...………..3

1.4.1 Manfaat Akademis……… ………..3

1.4.2 Manfaat bagi Peneliti……… …….………...……..3

1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat………..………..4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu………...………...5

2.1.1 Komposisi dan Fungsi Air Susu Ibu………....……6

2.1.2 Fungsi Spesifik Komponen Air Susu Ibu………9

2.2 ASI Eksklusif dan Macam-macam Pemberiannya………..13


(11)

2.4 Asma………...………16

2.4.1 Prevalensi………...17

2.4.2 Etiologi………...19

2.4.3 Patofisiologi……….…..21

2.4.4 Morbiditas………..24

BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep……….26

3.2 Hipotesis………...………...28

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian………....29

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………..30

4.3 Populasi dan Sampel………...30

4.3.1 Populasi………..30

4.3.2 Besar Sampel………..………30

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel………..31

4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian……….31

4.3.4.1 Kriteria Kasus……….31

4.3.4.2 Kriteria Kontrol………..32

4.3.5 Variabel Penelitian……….32

4.3.5.1 Variabel Bebas………...32

4.3.5.2 Variabel Tergantung………...32

4.3.6 Definisi Operasional………...33

4.4 Alat dan Bahan Penelitian………...34

4.5 Prosedur Penelitian……….35

4.6 Analisis Data………...36

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1 Hasil Penelitian………...37


(12)

5.1.1 Deskripsi Distribusi Pemberian ASI pada Sampel……… 37 5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin… 39 5.1.3 Deskripsi Riwayat Keluarga Atopi pada Sampel……….. 40 5.1.4 Deskripsi Manifestasi atopi pada Sampel……….. 41 5.1.5 Deskripsi Pendidikan Orang Tua Sampel……….. 42 5.2 Hasil Tabulasi Silang antara Pemberian ASI Eksklusif,

Riwayat Keluarga Atopi, dan Kejadian Asma……….. 43 5.3 Hasil Tabulasi Silang antara Pemberian ASI Eksklusif

dan Pendidikan Orang Tua………... 43 5.4 Hasil Uji Chi-Square pada Pemberian ASI Eksklusif,

Kejadian Asma dan Riwayat keluarga Atopi………. 45 5.6 Hasil Odds Ratio Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Asma 46

5.6.1 Hasil Odds Ratio Hubungan ASI Eksklusif terhadap Kejadian Asma pada Anak dari Keluarga

dengan Riwayat Atopi...……….. 47 5.6.2 Hasil Odds Ratio Hubungan manifestasi Atopi

dengan Kejadian Asma……….………..… 47 5.6.3 Hasil Odds Ratio Riwayat Keluarga Atopi dengan

Kejadian Asma…….……...………. 48 5.7 Analisis Bivariat……….……… 49 BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Deskriptif Karakteristik Sampel………..……….. 51 6.2 Hubungan Pemberian ASI Eksklusif terhadap Kejadian

Asma pada Anak Usia 3-5 Tahun di Keluarga dengan

Riwayat Atopi………... 53 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan………...………..……… 55 7.2 Saran……….………... 56 DAFTAR PUSTAKA


(13)

DAFTAR SINGKATAN

AA : Arachidonic Acid

ASI : Air Susu Ibu

BHR : Bronchial Hyperresponsiveness

CDC : Centers for Disease Control and Prevention DHA : Docosahexaenoic Acid

DNA : Deoxyribonucleic Acid GER : Gastro Esophageal Reflux GINA : Global Initiative for Asthma

HIV : Human Immunodeficiency Virus

IgA : Imunoglobulin A IgE : Imunoglogulin E

LCP : Long Chain Polyunsaturated

OR : Odds Ratio

SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia sIgA : Secretoric Immunoglobulin A

TRPM : Transient Receptor Potential for body Magnesium UNICEF : United Nations Children’s Fund

WABA : The World Alliance for Breastfeeding Action WHO : World Health Organization


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Prevalensi Asma di Indonesia……… 19

Tabel 2.2 Etiologi dan Faktor Risiko Asma……… 19

Tabel 2.3 Klasifikasi Derajat Asma pada Anak………. 24

Tabel 5.1 Karakteristik Data Dasar Sampel….……… 38

Tabel 5.2 Tabulasi Silang Pada Anak yang Tidak Mendapat ASI Eksklusif dengan Kejadian Asma ………. 43

Tabel 5.3 Tabulasi Silang Pada Anak yang Mendapat ASI Eksklusif dengan Kejadian Asma ……….. 43

Tabel 5.4 Tabulasi Silang antara Pemberian ASI Eksklusif dan Pendidikan Orang Tua……….. 44

Tabel 5.5 Tabel 2x2 Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Asma………...….. 46

Tabel 5.6 Hasil Odds Ratio Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Asma………..….. 46

Tabel 5.7 Hasil Odds Ratio Hubungan ASI Eksklusif dengan Kejadian Asma pada Anak dengan Riwayat Keluarga Keluarga Atopi………..………..….. 47

Tabel 5.8 Tabel 2x2 Manifestasi Atopi dengan Kejadian Asma………..……..….. 47

Tabel 5.9 Hasil Odds Ratio Hubungan Manifestasi Atopi dengan Kejadian Asma………...………….... 48

Tabel 5.10 Tabel 2x2 Riwayat Keluarga Atopi dengan Kejadian Asma………..….. 48

Tabel 5.11 Hasil Odds Ratio Hubungan Riwayat Keluarga Atopi dengan Kejadian Asma………...….. 49

Tabel 5.12 Analisis Bivariat………..….………... 50


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Patofisiologi Asma………...……. 20 Gambar 5.1 Diagram Batang Deskripsi Distribusi Pemberian

ASI pada Sampel……….……... 38 Gambar 5.2 Diagram Batang Deskripsi Karakteristik Sampel

Berdasarkan Jenis Kelamin………...… 39 Gambar 5.3 Diagram Batang Riwayat keluarga

Atopi pada Sampel………...………. 40 Gambar 5.4 Diagram Batang Manifestasi Atopi pada Sampel……… 41 Gambar 5.5 Diagram Batang Deskripsi Pendidikan


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Informasi……….……….60

Lampiran 2 Informed Consent……….……….61

Lampiran 3 Kuesioner Asma………….…………...………...……….62

Lampiran 4 Kuesioner ASI Eksklusif dan Atopi……….……….68

Lampiran 5 Data Mentah.……….70

Lampiran 6 Hasil Analisis Data………...…….………...……72

Lampiran 7 Kartu Konsul……….79

Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian………....80


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, K. dan Lichtman, A.H., 2007, Basic Immunology, Elsevier Saunders, Philadelphia.

American Association for Family Physician (AAFP) 2011, Asthma

Pathophysiology, diunduh pada 19 Januari 2011,

http://www.aafp.org/afp/1998/0701/p89.html

Bellinger, F., Raman, A., Reeves, M. & Berry, M., 1994, „Regulation and Function of Selenoprotein in Human Disease‟, US National Library of Medicine National Institute of Health, diunduh pada 1 Januari 2012, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2912286/

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2003a, Asthma Control

Program Highlights, diunduh pada 19 Januari 2011,

http://www.cdc.gov/asthma/aag/2003/highlights.html

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2003b, Asthma Data and Surveillance, diunduh pada 19 Januari 2011,

http://www.cdc.gov/asthma/asthmadata.htm

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2012, Breastfeding, Diseases

and Conditions, diunduh pada 1 Januari 2012,

http://www.cdc.gov/breastfeeding/disease/

Fauci, A. et al., 2008, Harrison’s Principles of Internal Medicine, 17th edition, The McGraw-Hill Companies

,

Ohio.

France Daily Health News Destination Santé (SAS), Breast Milk can Help Protect Against Asthma, diunduh pada 25 Februari 2012,

http://www.destinationsante.com/Breast-milk-can-help-protect-against-asthma.html

French Agency for Food, Environmental and Occupational Health & Safety (ANSES), Allergic Manifestations, diunduh pada 1 Januari 2012,

http://www.anses.fr/index.htm

Gold, D., 2004, „Less Childhood Obesity-Less Persistence of Wheeze in Teenage Girls and Boys?‟, American Journal of Respiratory and Critical Care

Medicine, diunduh pada 1 Januari 2012,

http://ajrccm.atsjournals.org/content/170/1/8

Heird, W.C., 2011, „The Feeding of Infants and Children‟, Nelson Textbook of Pediatrics, 19th edition, Elsevier Saunders, Philadelphia.


(18)

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2009, Kendala Pemberian ASI Eksklusif,

diunduh pada 7 Januari 2012,

http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=201057102916

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENEGPP) 2008, 86% Bayi di Indonesia Tidak Diberi ASI Ekslusif, diunduh pada 19 Februari 2011,

http://www.indonesia.go.id/in/kementerian/kementerian/kementerian- negara-pemberdayaan-perempuan-dan-perlindungan-anak/1596-kesehatan/2319-86-bayi-di-indonesia-tidak-diberi-asi-eksklusif.html Milgrom, 2011, „Allergy:Allergens‟, National Jewish Health, diunduh pada 25

Februari 2012,

http://www.nationaljewish.org/healthinfo/conditions/allergy/allergens/ Morris, M.J., 2011, „Asthma‟, Medscape Reference Drugs, Diseases &

Procedures, diunduh pada 10 Oktober 2011, http://emedicine.medscape.com/article/296301

National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) 2004, What is Asthma, diunduh pada 19 Februari 2011, http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/asthma/

Oddy, W.H., 1999, „Association between breast feeding and asthma in 6 year old children: findings of a prospective birth cohort study‟, British Medical Journal, vol. 319, no. 815, diunduh pada 19 Februari 2012,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC314207/

Oddy, W.H., 2009, „Breastfeeding and Childhood Asthma‟, British Medical Journal, vol. 64, no. 7, diunduh pada 25 Februari 2012,

http://thorax.bmj.com/content/64/7/558.extract

Oettgen, H.C. dan Geha, R.S., „IgE in Asthma and Atopy: cellular and molecular connections‟, The Journal of Clinical Investigation, vol. 104, no. 7, diunduh pada 25 Februari 2012,

http://www.jci.org/articles/view/8205

Prentice, A., 1996, „Constituents of Human Milk‟, Food and Nutrition Bulletin, vol. 17, no. 4, diunduh pada 19 Februari 2011,

http://archive.unu.edu/unupress/food/8F174e/8F174E04.htm

Rahajoe, N., Supriyatno, B. dan Setyanto, D.B., 2004, Pedoman Nasional Asma Anak, UKK Pulmonologi PP IDAI, Jakarta.

Roesli, U., 2011, „Inisiasi Menyusu Dini‟, makalah dipresentasikan pada Sewindu Prodi Ilmu Gizi, 30 Oktober 2011, diunduh pada 1 Januari 2012,

http://www.undip.ac.id/index.php/sewindu-prodi-ilmu-gizi-undip-gelar-seminar-inisiasi-menyusu-dini.html


(19)

Romieu, I., 2000, „Breastfeeding and Asthma Among Brazilian Children‟, Journal of Asthma, vol. 37, no. 7, diunduh pada 19 Februari 2011, http://ad-teaching.informatik.uni-freiburg.de/02770900009090812.pdf

Sastroasmoro, S 1995, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Binarupa Aksara, Jakarta.

Schlingmann, K.P. dan Gudermann, T 2005, „A Critical Role of TRPM Channel-Kinase for Human Magnesium Transport‟, US National Library of Medicine National Institute of Health, diunduh pada 1 Januari 2012, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15845589

Sharma, G., 2011, „Pediatric Asthma‟, Medscape Reference Drugs, Diseases & Procedures, diunduh pada 10 Oktober 2011,

http://emedicine.medscape.com/article/1000997

Supriyatno, B., 2005, „Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma Terkini pada Anak‟, Majalah Kedokteran Indonesia, vol. 55, no. 3.

Suzuki, T., 2005, „Two Different Zinc Transport Complexes of Cation Diffusion Facilitator Proteins Localized in the Secretory Pathway Operate to Activate Alkaline Phosphatases in Vertebrate Cells‟, US National Library of Medicine National Institute of Health, diunduh pada 1 Januari 2012, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15994300

Tawiah-Agyemang, T. et al., 2008, „Early initiation of breast-feeding in Ghana: barriers and facilitators‟, US National Library of Medicine National Institute of Health, diunduh pada 1 Januari 2012,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19057568

United Nations Children‟s Fund (UNICEF) 2010, Facts for Life, 4th ed, diunduh pada 1 Januari 2012,http://www.unicef.org/nutrition/index_53254.html Wagner, C., 2010, „Human Milk and Lactation‟, Medscape Reference Drugs,

Diseases & Procedures, diunduh pada 19 Februari 2011, http://emedicine.medscape.com/article/1835675

World Health Organization (WHO) 2002, Nutrient Adequacy of Exclusive Breastfeeding for the Term Infant During the First Six Months of Life, diunduh pada 1 Januari 2012,

http://whqlibdoc.who.int/publications/9241562110.pdf

World Health Organization (WHO) 2005, Guidelines for Use of Breast-Milk Substitutes in Emergency Situations, diunduh pada 1 Januari 2012, http://www.who.int/publications/Lebanon_guidelines_for_breast_milk_su bstitutes.pdf


(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar alveolar pada payudara ibu. Kelenjar ini berkembang karena stimulasi beberapa hormon spesifik, seperti estrogen, progesteron, prolaktin, dan laktogen yang dimulai ketika kehamilan memasuki trimester kedua (Prentice, 1996).

ASI merupakan cairan yang kompleks, kaya nutrisi dan komponen bioaktif non-nutrisi. Pengetahuan mengenai komponen ASI dan faktor yang mempengaruhinya telah banyak meningkat selama dua dekade terakhir ini. ASI mengandung seluruh nutrien yang dibutuhkan oleh bayi dan komponen non-nutrisi yang dapat mendukung kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan, seperti faktor antimikrobial, enzim-enzim pencernaan, hormon, dan modulator pertumbuhan. Dalam beberapa kondisi tertentu. ASI memiliki komposisi unik yang membedakannya dari susu mamalia lainnya (Prentice, 1996).

Hasil yang dikeluarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) periode 1997-2003 cukup memprihatinkan. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sangat sedikit. Hanya 14% ibu di tanah air yang memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayinya sampai enam bulan. Rata-rata bayi di Indonesia hanya menerima ASI eksklusif kurang dari dua bulan (Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2008).


(21)

2

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Isabelle Romieu di Meksiko dan dipublikasikan pada tahun 2000, dengan mengikutsertakan 5.182 obyek penelitian yang kesemuanya anak-anak, dan 90% di antaranya telah diberi ASI. Penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang tidak diberi ASI memiliki kemungkinan menerita asma 1,51 kali lebih besar daripada anak yang mendapat ASI selama paling sedikit enam bulan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak diberi ASI tersebut memiliki kemungkinan mengalami mengi (wheezing) 1,29 kali lebih besar dan mengalami mengi (wheezing) setelah aktivitas 1,51 kali lebih besar daripada anak-anak yang diberi ASI selama enam bulan atau lebih. Walaupun penelitian ini dapat menunjukkan adanya suatu hubungan yang kuat antara kejadian asma dan menyusui, peneliti mengindikasikan bahwa studi lebih lanjut diperlukan, karena efek protektif hanya terlihat pada anak tanpa riwayat asma pada keluarga (Romieu, 2000).

Anak-anak mengalami asma terbanyak pada usia di bawah lima tahun dengan puncak kejadian pada usia tiga tahun (Sharma, 2011). Dari penelitian yang dilaporkan oleh Global Initiative for Asthma (GINA) pada tahun 2011, anak-anak banyak mengalami asma pada usia 3-5 tahun. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Malang, didapatkan bahwa kejadian asma terbanyak adalah di kecamatan Kedung Kandang. Sehingga dilakukan penelitian mengenai hubungan ASI eksklusif terhadap asma pada anak usia 3-5 tahun di keluarga dengan riwayat keluarga atopi di Kedung Kandang, Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ASI eksklusif berhubungan terhadap kejadian asma pada anak usia 3-5 tahun di keluarga dengan riwayat atopi?


(22)

3

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian asma pada anak usia 3-5 tahun di keluarga dengan riwayat atopi.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin anak dengan kejadian asma.

2. Untuk mengetahui hubungan antara riwayat keluarga atopi terhadap kejadian asma.

3. Untuk mengetahui hubungan antara manifestasi atopi pada anak terhadap kejadian asma.

4. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan terhadap pola pemberian ASI pada anak.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Akademis

Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai dasar atau sumber data untuk penelitian berikutnya, serta pendorong bagi pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Bagi Peneliti

1. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan secara langsung kepada masyarakat.

2. Dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memperhatikan pentingnya pemberian ASI eksklusif sehingga terhindar dari berbagai


(23)

4

macam penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak

1.4.3 Bagi Masyarakat

1. Memberi informasi untuk mengetahui keuntungan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan

2. Memberikan informasi bagaimana cara mengurangi angka kejadian asma pada anak.


(1)

xxii

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2009, Kendala Pemberian ASI Eksklusif,

diunduh pada 7 Januari 2012,

http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=201057102916

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KEMENEGPP) 2008, 86% Bayi di Indonesia Tidak Diberi ASI Ekslusif, diunduh pada 19 Februari 2011,

http://www.indonesia.go.id/in/kementerian/kementerian/kementerian- negara-pemberdayaan-perempuan-dan-perlindungan-anak/1596-kesehatan/2319-86-bayi-di-indonesia-tidak-diberi-asi-eksklusif.html Milgrom, 2011, „Allergy:Allergens‟, National Jewish Health, diunduh pada 25

Februari 2012,

http://www.nationaljewish.org/healthinfo/conditions/allergy/allergens/ Morris, M.J., 2011, „Asthma‟, Medscape Reference Drugs, Diseases &

Procedures, diunduh pada 10 Oktober 2011, http://emedicine.medscape.com/article/296301

National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI) 2004, What is Asthma, diunduh pada 19 Februari 2011, http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/asthma/

Oddy, W.H., 1999, „Association between breast feeding and asthma in 6 year old children: findings of a prospective birth cohort study‟, British Medical Journal, vol. 319, no. 815, diunduh pada 19 Februari 2012,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC314207/

Oddy, W.H., 2009, „Breastfeeding and Childhood Asthma‟, British Medical Journal, vol. 64, no. 7, diunduh pada 25 Februari 2012,

http://thorax.bmj.com/content/64/7/558.extract

Oettgen, H.C. dan Geha, R.S., „IgE in Asthma and Atopy: cellular and molecular connections‟, The Journal of Clinical Investigation, vol. 104, no. 7, diunduh pada 25 Februari 2012,

http://www.jci.org/articles/view/8205

Prentice, A., 1996, „Constituents of Human Milk‟, Food and Nutrition Bulletin, vol. 17, no. 4, diunduh pada 19 Februari 2011,

http://archive.unu.edu/unupress/food/8F174e/8F174E04.htm

Rahajoe, N., Supriyatno, B. dan Setyanto, D.B., 2004, Pedoman Nasional Asma Anak, UKK Pulmonologi PP IDAI, Jakarta.

Roesli, U., 2011, „Inisiasi Menyusu Dini‟, makalah dipresentasikan pada Sewindu Prodi Ilmu Gizi, 30 Oktober 2011, diunduh pada 1 Januari 2012,

http://www.undip.ac.id/index.php/sewindu-prodi-ilmu-gizi-undip-gelar-seminar-inisiasi-menyusu-dini.html


(2)

xxiii

of Asthma, vol. 37, no. 7, diunduh pada 19 Februari 2011, http://ad-teaching.informatik.uni-freiburg.de/02770900009090812.pdf

Sastroasmoro, S 1995, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis, Binarupa Aksara, Jakarta.

Schlingmann, K.P. dan Gudermann, T 2005, „A Critical Role of TRPM Channel-Kinase for Human Magnesium Transport‟, US National Library of Medicine National Institute of Health, diunduh pada 1 Januari 2012, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15845589

Sharma, G., 2011, „Pediatric Asthma‟, Medscape Reference Drugs, Diseases & Procedures, diunduh pada 10 Oktober 2011,

http://emedicine.medscape.com/article/1000997

Supriyatno, B., 2005, „Diagnosis dan Penatalaksanaan Asma Terkini pada Anak‟, Majalah Kedokteran Indonesia, vol. 55, no. 3.

Suzuki, T., 2005, „Two Different Zinc Transport Complexes of Cation Diffusion Facilitator Proteins Localized in the Secretory Pathway Operate to Activate Alkaline Phosphatases in Vertebrate Cells‟, US National Library of Medicine National Institute of Health, diunduh pada 1 Januari 2012, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15994300

Tawiah-Agyemang, T. et al., 2008, „Early initiation of breast-feeding in Ghana: barriers and facilitators‟, US National Library of Medicine National Institute of Health, diunduh pada 1 Januari 2012,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19057568

United Nations Children‟s Fund (UNICEF) 2010, Facts for Life, 4th ed, diunduh pada 1 Januari 2012,http://www.unicef.org/nutrition/index_53254.html Wagner, C., 2010, „Human Milk and Lactation‟, Medscape Reference Drugs,

Diseases & Procedures, diunduh pada 19 Februari 2011, http://emedicine.medscape.com/article/1835675

World Health Organization (WHO) 2002, Nutrient Adequacy of Exclusive Breastfeeding for the Term Infant During the First Six Months of Life, diunduh pada 1 Januari 2012,

http://whqlibdoc.who.int/publications/9241562110.pdf

World Health Organization (WHO) 2005, Guidelines for Use of Breast-Milk Substitutes in Emergency Situations, diunduh pada 1 Januari 2012, http://www.who.int/publications/Lebanon_guidelines_for_breast_milk_su bstitutes.pdf


(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar alveolar pada payudara ibu. Kelenjar ini berkembang karena stimulasi beberapa hormon spesifik, seperti estrogen, progesteron, prolaktin, dan laktogen yang dimulai ketika kehamilan memasuki trimester kedua (Prentice, 1996).

ASI merupakan cairan yang kompleks, kaya nutrisi dan komponen bioaktif non-nutrisi. Pengetahuan mengenai komponen ASI dan faktor yang mempengaruhinya telah banyak meningkat selama dua dekade terakhir ini. ASI mengandung seluruh nutrien yang dibutuhkan oleh bayi dan komponen non-nutrisi yang dapat mendukung kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan, seperti faktor antimikrobial, enzim-enzim pencernaan, hormon, dan modulator pertumbuhan. Dalam beberapa kondisi tertentu. ASI memiliki komposisi unik yang membedakannya dari susu mamalia lainnya (Prentice, 1996).

Hasil yang dikeluarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) periode 1997-2003 cukup memprihatinkan. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sangat sedikit. Hanya 14% ibu di tanah air yang memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayinya sampai enam bulan. Rata-rata bayi di Indonesia hanya menerima ASI eksklusif kurang dari dua bulan (Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2008).


(4)

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Isabelle Romieu di Meksiko dan dipublikasikan pada tahun 2000, dengan mengikutsertakan 5.182 obyek penelitian yang kesemuanya anak-anak, dan 90% di antaranya telah diberi ASI. Penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang tidak diberi ASI memiliki kemungkinan menerita asma 1,51 kali lebih besar daripada anak yang mendapat ASI selama paling sedikit enam bulan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak diberi ASI tersebut memiliki kemungkinan mengalami mengi (wheezing) 1,29 kali lebih besar dan mengalami mengi (wheezing) setelah aktivitas 1,51 kali lebih besar daripada anak-anak yang diberi ASI selama enam bulan atau lebih. Walaupun penelitian ini dapat menunjukkan adanya suatu hubungan yang kuat antara kejadian asma dan menyusui, peneliti mengindikasikan bahwa studi lebih lanjut diperlukan, karena efek protektif hanya terlihat pada anak tanpa riwayat asma pada keluarga (Romieu, 2000).

Anak-anak mengalami asma terbanyak pada usia di bawah lima tahun dengan puncak kejadian pada usia tiga tahun (Sharma, 2011). Dari penelitian yang dilaporkan oleh Global Initiative for Asthma (GINA) pada tahun 2011, anak-anak banyak mengalami asma pada usia 3-5 tahun. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Malang, didapatkan bahwa kejadian asma terbanyak adalah di kecamatan Kedung Kandang. Sehingga dilakukan penelitian mengenai hubungan ASI eksklusif terhadap asma pada anak usia 3-5 tahun di keluarga dengan riwayat keluarga atopi di Kedung Kandang, Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ASI eksklusif berhubungan terhadap kejadian asma pada anak usia 3-5 tahun di keluarga dengan riwayat atopi?


(5)

3

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian asma pada anak usia 3-5 tahun di keluarga dengan riwayat atopi.

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin anak dengan kejadian asma.

2. Untuk mengetahui hubungan antara riwayat keluarga atopi terhadap kejadian asma.

3. Untuk mengetahui hubungan antara manifestasi atopi pada anak terhadap kejadian asma.

4. Untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan terhadap pola pemberian ASI pada anak.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Akademis

Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai dasar atau sumber data untuk penelitian berikutnya, serta pendorong bagi pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Bagi Peneliti

1. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan secara langsung kepada masyarakat.

2. Dapat memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memperhatikan pentingnya pemberian ASI eksklusif sehingga terhindar dari berbagai


(6)

macam penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak

1.4.3 Bagi Masyarakat

1. Memberi informasi untuk mengetahui keuntungan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan

2. Memberikan informasi bagaimana cara mengurangi angka kejadian asma pada anak.