HUBUNGAN PENYAKIT CACINGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA ANAK SEKOLAH DASAR (Studi kasus pada siswa – siswi MI Miftahul Ulum Pesanggrahan Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto)
HUBUNGAN PENYAKIT CACINGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR
PADA ANAK SEKOLAH DASAR (Studi kasus pada siswa – siswi MI
Miftahul Ulum Pesanggrahan Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto)
Oleh: Yeni Seffiyanti ( 01020031 )
Medical
Dibuat: 20080619 , dengan 3 file(s).
Keywords: Penyakit cacingan, Prestasi belajar, Anak Sekolah Dasar
Prevalensi penyakit cacingan di Indonesia masih sangat tinggi, terutama pada anak balita dan
usia Sekolah Dasar. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Adi Sasongko di Jakarta periode
1986 – 1991, menemukan bahwa sekitar 60 – 90 % siswa SD terinfeksi oleh cacing. Meskipun
tidak mematikan, tetapi penyakit cacingan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada
manusia berupa menurunnya kondisi gizi dan kesehatan masyarakat. Dalam jangka panjang,
pada anak – anak penyakit cacingan dapat berdampak pada gangguan kemampuan dalam belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional
study. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling dimana sampel diambil
dari kelas 2, 3 dan 4 dengan jumlah sampel sebanyak 41 siswa. Variabel yang diteliti adalah
penyakit cacingan, prestasi belajar dan status gizi. Data tentang penyakit cacingan dan hasil nilai
raport dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel
frekuensi distribusi. Hubungan antara penyakit cacingan dengan prestasi belajar dilakukan uji
Chi – square dengan derajat kepercayaan 95%, a = 0,05, bermakna bila p
PADA ANAK SEKOLAH DASAR (Studi kasus pada siswa – siswi MI
Miftahul Ulum Pesanggrahan Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto)
Oleh: Yeni Seffiyanti ( 01020031 )
Medical
Dibuat: 20080619 , dengan 3 file(s).
Keywords: Penyakit cacingan, Prestasi belajar, Anak Sekolah Dasar
Prevalensi penyakit cacingan di Indonesia masih sangat tinggi, terutama pada anak balita dan
usia Sekolah Dasar. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Adi Sasongko di Jakarta periode
1986 – 1991, menemukan bahwa sekitar 60 – 90 % siswa SD terinfeksi oleh cacing. Meskipun
tidak mematikan, tetapi penyakit cacingan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada
manusia berupa menurunnya kondisi gizi dan kesehatan masyarakat. Dalam jangka panjang,
pada anak – anak penyakit cacingan dapat berdampak pada gangguan kemampuan dalam belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional
study. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan yaitu total sampling dimana sampel diambil
dari kelas 2, 3 dan 4 dengan jumlah sampel sebanyak 41 siswa. Variabel yang diteliti adalah
penyakit cacingan, prestasi belajar dan status gizi. Data tentang penyakit cacingan dan hasil nilai
raport dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel
frekuensi distribusi. Hubungan antara penyakit cacingan dengan prestasi belajar dilakukan uji
Chi – square dengan derajat kepercayaan 95%, a = 0,05, bermakna bila p