Fiksasi Dehidrasi Clearing Infiltrasi Embedding atau Bolcking

Pembuatan Preparat Histopatologi Proses pembuatan sediaan histologi sampai pewarnaan terdiri dari delapan tahap, yaitu fiksasi, dehidrasi, clearing, infiltrasi, embedding atau blocking, pemotongan, pewarnaan dan mounting.

1. Fiksasi

Organ yang diambil adalah mesenterium, hati, jantung, ginjal, pankreas, limpa, otak dan paru-paru. Jaringan yang akan dibuat sediaan histologi dipotong dengan ukuran 1 x 1 cm 2 dengan ketebalan 2-3 mm, kemudian dilakukan proses fiksasi dengan cara direndam dalam cairan Buffer Neutral Formalin BNF 10 minimal selama 24 jam. Tahapan ini sangat penting dilakukan untuk menghentikan proses enzimatis pada jaringan dan menjaga agar bagian-bagian sel tetap terfiksasi pada tempatnya. Setelah jaringan terfiksasi kemudian dilakukan proses selanjutnya yaitu dehidrasi, clearing, infiltrasi dan embedding atau blocking.

2. Dehidrasi

Proses dehidrasi dilakukan untuk menarik air dari jaringan dengan cara merendamnya dalam larutan alkohol dengan konsentrasi bertingkat. Konsentrasi larutan alkohol bertingkat yang digunakan dimulai dari 70, 80, 90, 95, dan terakhir menggunakan alkohol absolut. Perendaman jaringan dalam masing-masing konsentrasi alkohol dilakukan selama 2 jam.

3. Clearing

Clearing adalah penjernihan potongan jaringan agar tembus cahaya menggunakan xylol. Selanjutnya pada tahap clearing dimasukkan ke dalam xylol I dilanjutkan dengan xylol II dan xylol III selama 1 jam. Parafinasi adalah proses impregnation dengan parafin cair agar jaringan insterstisium dalam sel disusupi parafin. Dengan parafin jaringan akan menyatu dalam proses embedding.

4. Infiltrasi

Infiltrasi adalah proses pengisian parafin kedalam pori-pori jaringan. Pengisian pori- pori ini dimaksudkan untuk mengeraskan jaringan agar mudah dipotong setipis mungkin dengan pisau mikrotom. Parafin ynag digunakan adalah parafin berplastik yang mempunyai titik lebur 56 C. Proses infiltrasi juga dilakukan 2 tahapan, yaitu pemberian parafin I dan parafin II masing-masing selama 2 jam. Hal ini bertujuan agar seluruh pori- pori jaringan terisi parafin.

5. Embedding atau Bolcking

Embedding atau blocking merupakan proses penanaman jaringan dalam parafin dan parafin yang dicetak dalam wadah khusus berupa tissue cassete atau blok besi, sehingga terbentuk block-block parafin. Parafin yang dipakai dalam proses ini sama dengan yang digunakan pada proses infiltrasi. Embedding dilakukan untuk memudahkan proses pemotongan karena blok parafin yang terbentuk dapat dilekatkan pada holder mikrotom tepat di depan pisaunya.

6. Pemotongan