Keamanan Wireless LAN TINJAUAN PUSTAKA

7 Gambar 3 Topologi Adhoc

2.2 Standar Wireless LAN

Standar IEEE 802.11 yang dikeluarkan oleh IEEE membagi golongan teknologi Wireless LAN sebagai berikut. • Standar 802.11b, digunakan pada tahun 1999, menggunakan frekuensi 2.4 GHz dan memiliki kemampuan transmisi standar dengan 1 Mbps- 11 Mbps. • Standar 802.11a, digunakan pada tahun 2001, adalah model awal yang dibuat untuk umum mengunakan kecepatan 54 Mbps-102 Mbps serta mengunakan frekuensi tinggi pada 5 Ghz. Standar ini sebenarnya sangat baik untuk kemampuan tranfer data besar, tetapi 802.11a memiliki kendala pada harga komponen lebih mahal. • Standar 802.11g, digunakan pada tahun 2001 dan memiliki kombinasi ke- mampuan tipe “a” dan “b”. Menggunakan frekuensi 2.4 GHz, standar 802.11.g mampu mentransmisi 54 Mbps-108 Mbps.

2.3 Keamanan Wireless LAN

Keamanan mempunyai banyak pengertian yang berbeda jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Keamanan secara umum dapat dilihat dari sudut pandang bahwa di dunia ini terdapat dua buah kelompok orang yaitu “kelompok orang baik” dan “kelompok orang jahat”. Jika tidak ada “kelompok orang jahat” maka keadaan itulah yang disebut aman secure [EDN04]. 8 Dalam sudut pandang keamanan Wireless LAN, satu hal yang sama ingin dicapai dengan konsep keamanan secara umum yaitu tercapainya kondisi aman seperti keadaan dimana tidak terdapatnya “kelompok orang jahat”. Namun dalam kenyataannya akan selalu ada “kelompok orang jahat” yang memberikan ancaman terhadap keamanan. Untuk itulah, diperlukan sebuah mekanisme untuk memberi- kan perlindungan sehingga tercipta suatu keadaan dimana tidak ada orang jahat yang dapat memberikan ancaman terhadap keamanan Wireless LAN. Para ahli keamanan jaringan menciptakan berbagai model keamanan yang digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap segala bentuk ancaman yang dapat mem- bahayakan jaringan. Dalam kenyataan berbagai model keamanan yang dikatakan sebagai model yang unbreakable sekalipun pada akhirnya berhasil dipecahkan dan seringkali dilakukan dengan cara yang tidak pernah terpikirkan oleh sang perancang model keamanan tersebut [SCN99] . Karena itulah muncul pemikiran bahwa sejauh ini keamanan jaringan tidak akan pernah dapat dicapai secara ideal kecuali kita mendefinisikan beberapa hal yang membatasi sejauh mana keadaan tersebut disebut aman. Idealnya, keamanan bukanlah didapat hanya sekedar menfokuskan ke dalam salah satu mekanisme saja, misalnya enkripsi data atau dengan mengkonsentrasikan untuk bertahan terhadap jenis serangan tertentu saja. Selain itu, suatu keadaan juga belum dianggap aman apabila membiarkan ter- dapatnya titik kelemahan pada keamanan tersebut dimana kelemahan itu mempunyai konsekuensi kerusakan yang rendah. Solusi keamanan seharusnya mencegah segala bentuk gangguan dan ancaman apapun, baik yang menimbulkan kerusakan maupun yang tidak sama sekali. Secara ringkas model keamanan dibuat dengan menganalisis serangan yang mungkin dilakukan oleh seseorang pada titik kelemahan keamanan yang ada, dan menganalisis langkah yang dapat diambil untuk mengatasi serangan tersebut. Secara umum, terdapat 3 tiga kata kunci dalam konsep keamanan jaringan: • Resiko atau Tingkat Bahaya, dalam hal ini, resiko berarti berapa besar kemungkinan keberhasilan para penyusup dalam rangka memperoleh akses ke dalam jaringan komputer lokal yang dimiliki melalui konektivitas jaringan lokal ke Wide Area Network WAN antara lain sebagai berikut. 9 a. Denial of Service, yaitu menutup penggunaan utilitas-utilitas jaringan normal dengan cara menghabiskan jatah Central Processing Unit CPU, bandwidth maupun memory. b. Write Access, yaitu mampu melakukan proses menulis ataupun meng- hancurkan data yang terdapat dalam sistem. c. Read Access, yaitu mampu mengetahui keseluruhan sistem jaringan informasi. • Ancaman, dalam hal ini berarti orang yang berusaha memperoleh akses-akses ilegal terhadap jaringan yang dimiliki seolah-olah ia memiliki otoritas atas akses ke jaringan. • Kerapuhan Sistem, dalam hal ini memiliki arti seberapa jauh perlindungan yang bisa diterapkan kepada network dari seseorang dari luar sistem yang berusaha memperoleh akses ilegal terhadap jaringan dan kemungkinan orang- orang dari dalam sistem memberikan akses kepada dunia luar yang bersifat merusak sistem jaringan. Dalam keamanan Wireless LAN, perlu diketahui beberapa faktor yang menentukan sejauh mana keamanan ingin didapatkan yaitu penyerang attacker, ancaman threats, potensi kelemahan potential vulnerabilities, aset yang beresiko asset at risk, perlindungan yang ada existing safeguard dan perlindungan tambahan additional control [MCN02] Gambar 4 . Gambar 4 Perancangan Model Keamanan [MCN02] 10 Penjelasan masing-masing faktor dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Faktor-Faktor dalam Perancangan Model Keamanan Wireless LAN Faktor Penjelasan Penyerang • Siapa orang yang mungkin melakukan penyerangan. • Sumber daya apa yang dimiliki untuk melakukan penyerangan. • Kapan dan dimana serangan tersebut mungkin dilakukan. • Apa motivasi penyerang untuk melakukan hal tersebut. • Apa yang dilakukan jika hal tersebut berhasil. Ancaman • Serangan atau ancaman apa yang mungkin dilakukan. Potensi Kelemahan • Titik kelemahan dalam keamanan yang mungkin dapat diserang yang menjadi potensi kelemahan sistem. Aset yang Beresiko • Aset atau sumber daya apa yang rawan terhadap penyerangan. Perlindungan yang ada • Perlindungan keamanan apa yang sudah ada. Perlindungan Tambahan • Masalah apa yang dapat diatasi dengan memberikan perlindungan tambahan terhadap sistem. • Apakah resiko yang timbul dari serangan sepadan dengan biaya yang dikeluarkan untuk merancang sistem keamanan.

2.4 Layanan Keamanan, Mekanisme dan Infrastruktur