HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG MATA TERHADAP KEJADIAN TRAUMA ET CAUSA CORPUS ALIENUM SERPIHAN BESI PADA MATA PEKERJA GERINDA BESI DI KABUPATEN LAMONGAN

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG MATA TERHADAP KEJADIAN TRAUMA ET CAUSA
CORPUS ALIENUM SERPIHAN BESI PADA MATA PEKERJA GERINDA BESI DI KABUPATEN
LAMONGAN

Oleh :
JUNITA ANGGRAINI
201110330311116

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warokhmatullahi Wabarokatuh
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat
serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan karya
tulis akhir yang berjudul “Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Mata Terhadap

Kejadian Trauma Et Causa Corpus Alienum Serpihan Besi Pada Mata Pekerja
Gerinda Besi Di Kabupaten Lamongan”.
Karya tulis akhir ini merupakan salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun tujuan dari diambilnya
judul Karya Tulis Akhir tersebut yaitu untuk mengetahui hubungan pemakaian
alat pelindung mata dengan rendahnya keluhan trauma et causa corpus alienum
serpihan besi pada pekerja gerinda besi di Kabupaten Lamongan.
Dalam penyusunan karya tulis akhir ini, penulis tidaklepas dari hambatan
dan rintangan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang
terkait, penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir ini. Tidak lupa dengan
segenap kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :

iv

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas UMM yang memberikan
kesempatan melakukan karya tulis akhir ini untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran.
2. dr. Mochamad Ma’roef Sp.OG selaku Pembentu Dekan 1 Fakultas

Kedokteran UMM yang telah menyetujui judul penelitian karya tulis akhir
ini.
3. dr. Bragastyo Sidharta Sp.M selaku Pembimbing I atas bimbingan,
dukungan, saran, kesabaran dan ketelitiannya yang telah diberikan dalam
penyusunan karya tulis akhir ini sehingga karya tulis akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
4. dr. Febri Endra Budi Setyawan M.Kes selaku Pembimbing II atas
kesabaran dan ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran
sehingga karya tulis akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. dr. Rubayat Indradi, MOH selaku dosen Penguji berkenan meluangkan
waktu untuk menguji, membimbing dan mengoreksi serta memberikan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Para pekerja gerinda besi di Kabupaten Lamongan yang telah bersedia
menjadi responden dan telah membantu mengisi kuisioner sehingga karya
tulis akhir ini terselesaikan dengan baik.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan dan mendo’akan
demi terselesaikannya tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan.


v

Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon maaf sebesarbesarnya dan mengharapkan saran serta kritik yang membangun. Semoga
karya tulis akhir ini dapat menambah wacana dan bermanfaat bagi semua
pihak.

Wassalamualaikum Warokhmatullah Wabarokatuh.

Malang, 07 Agustus 2015

Junita Anggraini

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, Penulis menyampaikan terima kasih pula kepada :
1. Ayahanda Khoirul Huda, Ibunda Alm Nur Lini Londa tercinta yang
senantiasa memberikan kasih sayang, do’a, dukungan, semangat,
kepercayaan dan segalanya demi keberhasilanku.

2. Mbah putra dan putri Rasyid Londa serta Mbah putri Abdul Mukhti yang
telah mendo’akan dan memberi dukungan.
3. Little brother, Muhammad Yusuf Effendi tersayang yang senantiasa
memberi do’a, semangat, dan dukungannya.
4. Motivator setiaku Dimas Ramadiansyah, terima kasih banyak atas semua
do’a, dukungan nasehat, kasih sayang tiada henti. Terima kasih sudah mau
menampung ceritaku, keluh kesahku, kegembiraanku, dan kesedihanku.
5. Mbak Wulan, Kak Muchid, Indri, Tante Tun dan Om Mad terima kasih
untuk motivasi, semangat, dan dukungannya.
6. Sahabat-sahabatku, Anni, Yuni, Tita, Winda, Aulia, Almira, Reski, Fidya
Ayu, Mona, Icha, yang selalu memberi dukungan, nasehat yang tiada
henti, dan teman-teman angkatan 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu, terima kasih atas semua dukungannya.
7. Pak Yono, Mas Didit, Bu Endang, Mbak Citra, terima kasih atas semua
dukungannya.

vii

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya dan membalas
semua kebaikan-kebaikan yang ada. Aamiin.


viii

ABSTRAK

Anggraini, Junita. 2015. Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Mata Terhadap
Kejadian Trauma et Causa Corpus Alienum Serpihan Besi pada Mata
Pekerja Gerinda Besi Di Kota Lamongan pada Perode Mei 2015. Tugas
akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Pembimbing : (I) Bragastio Sidharta* (II) Febri Endra Budi S**

Latar Belakang: Ketidakrutinan pekerja gerinda besi dalam memakai kacamata
pelindung mengakibatkan mata pekerja terpapar secara langsung oleh serpihanserpihan logam besi pada proses menggerinda. Keluhan bisa ringan sampai berat.
Ketika seorang pekerja gerinda besi mengalami trauma mata, maka produktivitas
kerja akan menurun, baik dari kualitasnya maupun segi jumlah pekerjaan yang
diselesaikan.
Tujuan: Mengetahui hubungan pemakaian alat pelindung mata dengan terjadinya
trauma et causa corpus alienum serpihan besi pada mata pekerja gerinda besi di
kota Lamongan pada periode Mei tahun 2015.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional

dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Mei tahun 2015 di
kota Lamongan. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random
sampling. Instrument yang digunakan dalam pengambilan data adalah kuesioner
yang diisi oleh responden. Data dianalisis secara statistik dengan uji Chi square.
Hasil Penelitian dan Diskusi: Dari hasil penelitian diperoleh 43 sampel yang
memenuhi kriteria, didapatkan 34 orang pekerja gerinda besi memakai alat
pelindung mata dan 9 orang pekerja gerinda besi yang tidak memakai alat
pelindung mata. Pada kelompok pekerja gerinda besi yang memakai alat
pelindung mata, tidak didapatkan keluhan trauma et causa corpus alienum
serpihan besi (0%) dan pada kelompok pekerja gerinda besi yang tidak memakai
alat pelindung mata, didapatkan sebanyak 7 orang (16,3%) yang mengalami
keluhan trauma mata et causa corpus alienum serpihan besi dan 2 orang (4,7%)
yang tidak mengalami keluhan trauma. Berdasarkan analisis statistik dengan uji
Chi square menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pemakaian alat pelindung mata dengan
rendahnya keluhan trauma et causa corpus alienum serpihan besi pada pekerja
gerinda besi di kota Lamongan periode Mei tahun 2015.
Kata Kunci: Alat pelindung mata, keluhan trauma et causa corpus alienum
serpihan besi, pekerja gerinda besi.


*) Staf Pendidik FK UMM Bidang Ilmu Kesehatan Mata
**) Staf Pendidik FK UMM Bidang Ilmu Kedokteran Keluarga dan Industri

ix

ABSTRACT

Anggraini, Junita. 2015. The Correlation between Eye Protector Tool Usage and
et Causa Corpus Alienum Trauma on Iron Grinding Workers Eyes
caused by Iron Flakes in Lamongan City on May 2015. Thesis, Medical
Faculty, University of Muhammadiyah Malang.
Advisors: (I) Bragastio Sidharta* (II) Febri Endra Budi S**

Background: The habit of iron grinding workers of lack routine in wearing
eyeglasses protector cause workers eyes directly exposed by iron flakes in the
process of grinding. The complaint can range from mild to severe. When an iron
grinding worker experiences trauma, the work productivity is decreased, both its
quality and the number of job that is completed.
Objectives: Discovering the correlation between eye protector tool usage and et
causa corpus alienum trauma on iron grinding workers eyes caused by iron flakes

in lamongan on May 2015.
Methods Research: This study was an observational analytic research with cross
sectional approach which was done on May 2015 in Lamongan. Sampling
technique was simple random sampling. Instrument used in data collection was
questionnaire which is filled out by respondents. The data was analyzed
statistically with Chi Square.
Result and Discussion: from the result of the study, 43 sample which meet the
criteria was obtained. 34 iron grinding workers used eye protector tool and 9 iron
grinding workers did not use eye protector tool. In group of iron grinding workers
who used eye protector tool there was no complaint about et Causa Corpus
Alienum Trauma caused by Iron Flakes (0%) and In group of iron grinding
workers who did not use eye protector tool, there was 7 workers (16.3%)
experienced et Causa Corpus Alienum Trauma caused by Iron Flakes and 2
workers (4.7%) did not experience the trauma. Based on the statistical analysis
with Chi Square showed significance score 0.000.
Conclusion: There was correlation between eye protector tool usage and et causa
corpus alienum trauma on iron grinding workers eyes caused by iron flakes in
Lamongan City on May 2015.
Keywords: Eye protector tool, Complaint of et causa corpus alienum trauma on
iron grinding workers, iron grinding workers.

*) Staff lecture division of Ophthalmology and Visual Sciences, Faculty of
Medicine, MMU
**) Staff lecture division of Family medicine and industry, Faculty of Medicine,
MMU
x

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

ii

LEMBAR PENGUJIAN ..................................................................................

iii


KATA PENGANTAR .....................................................................................

iv

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................

vii

ABSTRAK .......................................................................................................

ix

ABSTRACT .......................................................................................................

x

DAFTAR ISI ....................................................................................................

xi


DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................
1.3.1 Tujuan umum ...................................................................................
1.3.2 Tujuan khusus ..................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................
1.4.1 Bagi peneliti .....................................................................................
1.4.2 Bagi akademik .................................................................................
1.4.3 Bagi masyarakat ...............................................................................

1
1
6
6
6
6
6
6
7
7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
2.1 Menggerinda atau Grinding .......................................................................
2.1.1 Mesin gerinda...................................................................................
2.1.2 Pengelompokan mesin gerinda ........................................................
2.1.3 Pembuatan roda gerinda ...................................................................
2.1.4 Pemilihan roda gerinda ....................................................................
2.1.5 Pengerjaan penggerindaan ...............................................................
2.2 Jenis Alat Pelindung Diri pada Bengkel Gerinda ......................................
2.2.1 Pelindung mata atau kacamata untuk menggerinda .........................

8
8
9
9
17
17
19
20
21

xi

2.2.2 Pelindung muka ...............................................................................
2.2.3 Pelindung telinga .............................................................................
2.2.4 Pelindung hidung .............................................................................
2.2.5 Pelindung kulit .................................................................................
2.2.6 Pelindung dada .................................................................................
2.2.7 Sepatu kerja ......................................................................................
2.2.8 Kecelakaan kerja ..............................................................................
2.2.9 Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja menurut UU ................
2.3 Anatomi dan Fisiologi Mata.......................................................................
2.3.1 Anatomi kelopak mata .....................................................................
2.3.2 Anatomi sistem lakrimal ..................................................................
2.3.3 Anatomi konjungtiva........................................................................
2.3.4 Anatomi bola mata ...........................................................................
2.4 Trauma Mata ..............................................................................................
2.4.1 Trauma tumpul .................................................................................
2.4.2 Trauma benda asing atau
trauma tajam bola mata....................................................................
2.4.3 Trauma kimia ...................................................................................
2.4.4 Trauma radiasi elektromagnetik.......................................................
2.4.5 Pencegahan trauma mata ..................................................................

21
22
22
23
24
25
25
26
28
29
31
32
33
46
47

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ....................................
3.1 Kerangka Konsep .......................................................................................
3.2 Hipotesis.....................................................................................................

56
56
58

BAB 4 METODE PENELITIAN ..................................................................
4.1 Rancangan Penelitian .................................................................................
4.2 Tempat Pelaksanaan Penelitian ..................................................................
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................
4.3.1 Populasi ............................................................................................
4.3.2 Sampel..............................................................................................
4.3.3 Besar sampel ....................................................................................
4.3.4 Teknik pengambilan sampel ............................................................
4.3.5 Karakteristik sampel penelitian ........................................................
4.4 Variabel Penelitian .....................................................................................
4.5 Definisi Operasional...................................................................................
4.6 Pengumpulan Data .....................................................................................
4.7 Alur Penelitian ...........................................................................................
4.8 Analisis Data ..............................................................................................

59
59
59
59
59
59
59
60
61
61
62
63
64
65

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ............................
5.1 Data Umum Demografi Responden ...........................................................
5.1.1 Usia responden .................................................................................
5.1.2 Pendidikan........................................................................................
5.1.3 Riwayat kerja menggerinda .............................................................

66
66
66
67
67

xii

50
52
53
54

5.1.4 Lama kerja per hari (jam) ................................................................
5.1.5 Pemakaian alat pelindung mata........................................................
5.1.6 Terjadinya trauma et causa corpus alienum
serpihan besi ..............................................................................................
5.2 Analisis Data ..............................................................................................
5.2.1 Tabulasi silang .................................................................................
5.2.2 Hubungan antara pemakaian alat pelindung mata
terhadap kejadian trauma et causa corpus
alienum serpihan besi ................................................................................

69
70
69

BAB 6 PEMBAHASAN .................................................................................

73

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
7.1 Kesimpulan ................................................................................................
7.2 Saran ...........................................................................................................

79
79
80

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

81

LAMPIRAN ....................................................................................................

85

xiii

68
68

71

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden ................................................

66

5.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Orang Pekerja
Gerinda Besi di Wilayah Kota Lamongan ..........................................

67

5.3 Riwayat Kerja Menggerinda ..............................................................

67

5.4 Distribusi Frekuensi Lama Kerja Per Hari (Jam)
Para Pekerja Gerinda Besi di Wilayah Kota Lamongan .....................

67

5.5 Distribusi Frekuensi Pemakaian Alat Pelindung Mata
Pekerja Gerinda Besi di Wilayah Kota Lamongan ............................

68

5.6 Distribusi Frekuensi Terjadinya Trauma Et Causa Corpus
Alienum Serpihan Besi Pada Mata Pekerja Gerinda Besi
Di Wilayah Kota Lamongan ..............................................................

69

5.7 Tabulasi Silang Antara Pemakaian Alat Pelindung Mata
Dengan Terjadinya Trauma Et Causa Corpus Alienum
Serpihan Besi Pada Mata Pekerja Gerinda Besi
Di Wilayah Kota Lamongan ..............................................................

70

5.8 Hasil Uji Chi Square ..........................................................................

71

xiv

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1

Sebuah Gerinda Silindris................................................................

10

2.2

Gerinda Sebelah Dalam..................................................................

13

2.3

Jenis dari Gerinda Permukaan.........................................................

15

2.4

Pekerja Gerinda dengan Pelindung Diri Lengkap...........................

20

2.5

Kacamata Debu untuk Proses Menggerinda....................................

21

2.6

Kedok Gerinda Pelindung wajah (Face Shield).............................

22

2.7

Pelindung Telinga (Hearing Protection).......................................

22

2.8

Masker Pelindung Hidung.............................................................

23

2.9

Sarung Tangan Asbes....................................................................

24

2.10 Pelindung Dada dari Kulit............................................................

24

2.11 Sepatu Pelindung...........................................................................

25

2.12 Anatomi Mata................................................................................

29

2.13 Anatomi Sistem Lakrimal..............................................................

32

2.14 Lapisan Kornea..............................................................................

36

2.15 Anatomi Kornea............................................................................

39

2.16 Komponen Retina..........................................................................

46

2.17 Kemosis Konjungtiva....................................................................

47

2.18 Hematoma Subkonjungtiva..........................................................

48

2.19 Erosi Kornea dengan Fluoresin...................................................

49

2.20 Benda Asing Logam (Besi atau Tembaga) di Kornea................

52

xv

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden ............................

85

Lampiran 2 Persetujuan Menjadi Responden ...........................................

86

Lampiran 3 Kuisioner 1 Pekerja Gerinda Besi di Kota Lamongan ..........

87

Lampiran 4 Kuisioner 2 Pekerja Gerinda Besi di Kota Lamongan ..........

89

Lampiran 5 Data Hasil Kuisioner 1 Pekerja Gerinda Besi di Kota
Lamongan ...............................................................................

91

Lampiran 6 Data Hasil Kuisioner 2 Pekerja Gerinda Besi di Kota
Lamongan ...............................................................................

93

Lampiran 7 Para Pekerja Gerinda Besi di Kota Lamongan .......................

96

Lampiran 8 Output Hasil Analisis Data .....................................................

98

xvi

DAFTAR PUSTAKA
Aldy, F. 2010. American Academy of Ophthalmology in Prevalence and Common
Cause of Vision Impairment in Adults. New York : American Academy
International Ophthalmology. Secion 13, Pp. 139-151.
Amstead, B.H., dan Ostwald, P.F., dan Begeman, M.L., dan Priambodo, B. 2013.
Teknologi Mekanik. Jakarta : Erlangga. Edisi Ke-7 Jilid 2. Pp 223-254.
Ambarsari, S., 2009. Jurnal Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Serang : PT Gunanusa Utama Fabricatos.
Azwar, A. 2009. Keselamatan Kesehatan Kerja pada Proses Penggerindaan.
Jakarta : Paduan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja.
Chern, K.C. 2005. Emergency Ophthalmology a Rapid Treatment Guide. New
York : Medical Publishing Division. Pp. 97-113.
Depkes RI. 2003. Hasil Survey Indera Penglihatan dan Pendengaran. Jakarta :
Ditjen Binkenmas. Pp. 7-12.
Depkes RI. 2005. Pusat Kesehatan Kerja dan Kecelakaan di Industri Puskesja.
Balitbangkes : Depkes RI.
Depkes RI. 2008. Hasil Survei kesehatan Indera Penglihatan yang berhubungan
dengan Kenjadian Trauma Mata. Jakarta : Depkes RI.
Depkes : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Prevalennsi Penyakit
Mata di Indonesia. Jakarta : Depkes RI.
Depnaker. 2006. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Jakarta : Direktorat Pengawasan Norma dan Keselamatan
Kerja.
Dharma. 2000. Atlas Anatomi Manusia. Jakarta : EGC. Jilid 1. Edisi 21. Pp 366368.
Edward, H. 2009. Radiation and The Effects on Eyes and Skin terjemahan Brahm.
Jakarta : EGC.
Fleddermann, C. 2006. Etika Enjiniring. Edisi ke 2. Jakarta : Balai Penerbit
Erlangga. Pp. 89-91.

xvii

Handayani, E. E., dan Suryani, D. 2010. Hubungan antara Penggunaan Alat
Pelindung Diri, Umur, dan Masa Kerja dengan Kecelakaan Kerja Pada
Pekerja Bagian Industri Produksi Di PT BorneoMelintang Buana Eksport
Yogyakarta. Yogyakarta : Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 4. No 3. Pp.
144-329.
Ilyas, S., dan Yulianti, S. R. 2014. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Badan Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pp. 279-297.
Istifadah, N. 2012. Peran Produktivitas Kapital dan Tenaga Kerja serta Perubahan
Teknologi dalam Pertumbuhan Industri Manufaktur di Jawa Timur. Vol 16.
No 2. Pp. 116-126.
James, B, Trauma dalam : OFTALMOLOGI edisi kesembilan. Jakarta : penerbit
Erlannga, 2005: 176-7, 179,185
Khurana, A. 2007. Ocular Injuries in Comprehensive Ophthalmologi. New Delhi :
Chapter 17 New Age International Limited Publisher. Pp. 401-406.
Kroemer, K. 2008. Office Ergonomic. New York : Publishing House. Vol XXXII
No.1. Pp. 26-43
Lang, G.K. 2007. Ophthalmology A Pocket Textbook Atlas. 2nd edition.
Singapore : American Academy of Ophthalmology. Stuttgart ; thieme ; Pp.
115-60.
Mangkuprawira, S., dan Hubels, A. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya
Manusia. Bogor : PT. Ghalia Indonesia. Pp. 22-24.
Morris, D.S., Willis, S., Minassian, D., Foot, B., Dessai, P., dan Macewen, C.J.
2014. The Incidence of Serious Eye Injury in Scotland. London : University
Hospital of Wales. Pp. 34-40.
Notoadmojo, S. 2011. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan
dalam Mencapai Keselamatan Kecelakaan Kerja. Jakarta : Pustaka Binama
Presindo.
Nugraha, C. 2013. Menggerinda dan Macam-macam Mesin Gerinda. Jakarta :
EGC. Pp. 55-58.
Nurdin, A. 2008. Peralatan Gerinda Silindris Alat Mesin Bubut. Depok : Bhratara
Karya Aksara. Pp. 267-277.
Olver, J., dan Cassidy, L. 2009. Oftalmologi. Jakarta : Erlangga Medical Series.
Pp. 54-62.
xviii

Organisasi Perburuhan Internasional. 2008. Tren Ketenagakerjaan dan Sosial di
Indonesia Jakarta : Diakses 24 Agustus 2010.
Pavan, L. D. 2005. Cornea and External Desease In. Manual of Ocular Diagnosis
and Theraphy. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. 5th edition. Pp.
67-129.
Panero, J., dan Martin, Z. 2003. Dimensi Manusia dan Ruang Inferior. Jakarta :
Erlangga.
Putri, M., 2011. Analisis Pelaksanaan JSA pada Pekerjaan Wellwork Dan Initial
Completion PT. X tahun 2011. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.
Pyanto, S. 2009. Mesin Perkakas dan Jenisnya. Jakarta :Bhratara Karya Aksara
Riordan, E. P., dan Whitcher, J. P. 2010. Oftalmologi Umum. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC ; Edisi 17. Pp. 3-27.
Riyadina, W. 2007. Jurnal Kecelakaan Kerja dan Trauma yang di Alami oleh
Pekerja Industri Pulo Gadung Jakarta. Jakarta : Jurnal Injury Industri. Vol. 11,
No. 1. Pp. 25-31.
Riyadina. 2008. Cedera Akibat Kerja pada Pekerja Industri di Kawasan Industri
Pulo Gadung Jakarta. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Vol 58. No 5.
Schuler, R.S. 2007. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Perusahaan.
Jakarta : Erlangga.
Scuta, G.L., dan Weiss, J. S. 2010. Structur and Function of the external eye and
cornea. Singapore : In Journal Corneal Disease Basic and Clinical Science
Cources. Pp. 5-14.
Setiawan, R. 2010. Proses Menggerinda Merupakan bagian Tak Terpisahkan dari
Pertumbuhan Peningkatan Industri (Skripsi). Sumatera Utara : Universitas
Sumatera Utara (Jurusan Teknik Mesin).
Setyawati. 2008. Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan APD pada Lingkungan
Pekerjaan. Jurnal Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Program Studi
Kesehatan Masyarakat Pembangunan Nasional. Vol IV edisi ke-5. Pp 87-98.
Soehatman, R. 2011. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Seri
Manajemen K3. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Sholihah, dan Kuncoro. 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : EGC.
Pp. 267-277.
xix

Sumamur, P.K. 2009. Keselamatan Kerja dalam Pencegahan Kecelakaan untuk
kepentingan Pekerja dan Perusahaan. Jakarta : Rieka Cipta. Pp. 334-339.
Survei Sosial Ekonomi Nasional. 2006. Lulusan SMK lebih mudah dapat kerja,
diakses 9 Agustus 2010.
Wangiman. Sidiq, N. M., 2011. Menggerinda Pahat dan Alat Potong. Yogyakarta
: Insania.
Waugh, A., Grant, A. 2011. Anatomy and Phsyology in Health. Jakarta : Bagian
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Undonesia. Pp. 4-28.
Wignjoseobroto, S., Rahman, A., Pramono, D. 2011. Perancangan Lingkungan
Kerja dan Alat Bantu yang Ergonomis untuk Mengurangi masalah Back
Injury dan Kecelakaan Kerja pada Departemen Mesin Bubut. Sidoardjo :
Studi Kasus PT Atak Indometal Ngingas Waru Sidoardjo.
William, F. 2005. Buku Ajar Fisiologi Tubuh Manusia untuk Kedokteran. Jakarta
: EGC. Edisi 2.
Winarso, H. 2010. Buku Saku Pedoman untuk Pelaksanaan Pekerjaan
Keselamatan Kesehatan Kerja Konstruksi. Bandung : Rineka Cipta. Pp. 8-15.
Winarto, B.H., dan Mariawati, A.S., 2013. Jurnal Teknik Industri Identifikasi
Penilaian Aktivitas Pengelasan Pada Bengkel Umum Dengan Pendekatan Job
Safety Analysis. Vol. 1 No. 1 Pp. 59-65. ISSN 2302-495X.
Wiryosumarto, H. 2008. Teknologi Penggerindaan. Jakarta : Pustaka Binama
Presindo. Pp. 267-277.
Yogaswara, D. 2014. Menggerinda Pahat dan Alat Potong. Depok : Armico. Pp.
54-62.

xx

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini industri memegang peranan penting dalam kehidupan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada kemajuan
industri manufaktur. Sektor industri telah meningkat pesat, hingga akhir tahun
2007 peranan sektor industri manufaktur mencapai sekitar 28% dari produksi
domestik bruto (PDB). Penggerindaan merupakan salah satu industri manufaktur
yang mempunyai peranan utama dalam proses pemotongan, penghalusan suatu
permukaan benda kerja yang memegang peranan utama dalam rekayasa benda
kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat
bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat (Schuler, 2007).
Pada dewasa ini, industri teknik penggerindaan telah dipergunakan secara
luas dalam konstruksi logam berat dan non logam, sehingga pelaksanaan
pekerjaan gerinda semakin luas dan dengan sendirinya kecelakaan-kecelakaan
yang berhubungan dengan penggerindaan juga menjadi banyak. Kecelakaankecelakaan tersebut pada umumnya disebabkan karena kurangnya kewaspadaan
dalam bekerja, kurangnya kepatuhan, cara memakai alat yang salah, pemakaian
alat pelindung yang kurang diperhatikan, kondisi tidak aman, dan kesalahankesalahan lainnya (Wiryosumarto, 2008).
Dalam melaksanakan suatu

pekerjaan, masalah keamanan dan

keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus menjadi perhatian utama
semua pihak. Kerberhasilan kita dalam melaksanakan pekerjaan tidak hanya
diukur dari selesainya pekerjaan tersebut. Pekerjaan dinilai berhasil apabila

keamanan dan keselamatan semua sumber daya yang ada terjamin, dapat
diselesaikan tepat waktu atau bahkan bisa lebih cepat dari waktu yang ditentukan,
memberikan keuntungan bagi perusahaan, memberikan kepuasan kepada semua
pihak (Mangkuprawira dan Hubels, 2007).
Masalah keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja menjadi sangat
penting, karena dengan terwujudnya hal tersebut, berarti dapat meningkatkan
keamana, kesehatan, dan keselamatan kerja serta menekan biaya operasional
pekerjaan. Apabila dalam melaksanakan pekerjaan terjadi kecelakaaan, maka akan
bertambah biaya pengeluaran, terjadi penurunan produksi yang pada akhirnya
mengurangi keuntungan perusahaan. Dalam kasus kecelakan yang berat, kerugian
yang ditimbulkan tidak hanya menyangkut aspek financial, tetapi bisa
menyebabkan cacat pada pekerja bahkan mungkin meninggal dunia (Setyawati,
2008).
Kecelakaan kerja terjadi disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu manusia
(host), alat (vector), dan lingkungan (environment). Kecelakaan kerja di bagian
produksi cukup banyak sehingga dalam melakukan pekerjaan disesuaikan dengan
jenis pekerjaan dan tenaga para pekerja yang keseluruhan pekerja laki-laki (Putri,
2011).
Ketidakrutinan pekerja gerinda besi dalam memakai kacamata pelindung
mengakibatkan mata pekerja terpapar secara langsung oleh serpihan-serpihan
logam besi pada proses menggerinda. Keluhan bisa ringan sampai berat.
Walaupun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik seperti rongga
orbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar selain terdapatnya refleks

memejam atau mengedip, mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar
(Wiyosumarto, 2008).
Ketika seorang pekerja gerinda besi mengalami trauma mata, maka
produktivitas kerja akan menurun, baik dari kualitasnya (karena tingkat kesalahan
yang lebih parah) maupun segi jumlah pekerjaan yang diselesaikan (karena
bekerja lebih lamban atau harus mengulang-ulang). Trauma pada mata
memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yang lebih
berat. Dewasa muda terutama laki-laki merupakan kelompok yang kemungkinan
besar mengalami trauma okuli (Winarso, 2010).
Trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata, kelopak mata,
saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau
memberi penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan (Ilyas dan Yulianti,
2014).
Berdasarkan

National

fot

the

prevention

of

blindness

(WHO)

memperkirakan bahwa 55 juta trauma mata terjadi di dunia setiap tahunnya,
750.000 di rawat di rumah sakit dan lebih kurang 200.000 adalah trauma terbuka
bola mata (Azwar, 2009).
Urutan penyebab akibat cedera terbanyak pada industri besi dan baja yaitu
mata kemasukan benda atau gram (10%), tertimpa (8%), dan terjepit (6%).
Berdasarkan risiko cidera akibat kerja maka sangat penting ditingkatkan
kepatuhan menggunakan alat pelindung kerja sesuai dengan jenis pekerjaannya
dan evaluasi terhadap alat pelindung diri (Riyadina, 2007).
Pada penelitian 102 orang setelah dibagikan kuesioner dilaporkan trauma
mata dalam satu tahun menunjukkan insiden dengan angka tertinggi usia 15-64

tahun pada laki-laki, dan jauh berbeda pada perempuan yang menunjukkan angka
lebih rendah (Morris et al, 2014).
Data dari Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N)
menunjukkan bahwa kecenderungan kejadian kecelakaan kerja meningkat dari
tahun ke tahun yaitu 82.456 kasus di tahun 1999 meningkat menjadi 98.905 kasus
di tahun 2000 dan naik lagi mencapai 104.774 kasus pada tahun 2001
(Wignjoeyosubroto dkk, 2007).
Kecelakaan industri secara umum disebabkan oleh 2 hal pokok yaitu
perilaku kerja yang berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya
(unsafe condistions). Beberapa hasil penelitian menunjukkkan bahwa faktor
manusia memegang pernanan penting timbulnya kecelakaan kerja. Hasil
penelitian menyatakan bahwa 80%-85% kecelakaan kerja disebabkan oleh
kelalaian atau kesalahan faktor manusia (Riyadina, 2008).
Prevalensi trauma mata akibat pekerjaan menggerinda secara Nasional
belum diketahui secara pasti, industri baja merupakan bagian dari pekerjaan
menggerinda yang menempati urutan terbanyak jumlah respondenya, dan
mengalami cedera teringgi ketiga yaitu cedera mata sebesar 14,8% (Riyadina,
2008).
Trauma mata sering merupakan penyebab kebutaan unilateral pada dewasa
muda, kelompok usia ini mengalami sebagian besar cedera mata yang parah.
Terdapat sekitar 2,4 juta trauma okuler dan orbita di Amerika serikat setiap
tahunnya, dimana 20.000 sampai 68.000 dengan trauma kerja bahan logam yang
mengancam penglihatan dan 40.000 orang menderita kehilangan penglihatan yang
signitifikan setiap tahunnya (Scuta dan Weiss, 2009).

Menurut United States Eye Injury Registry (USEIR), frekuensi di Amerika
Serikat mencapai 16 % dan meningkat di lokasi kerja dibandingkan dengan di
rumah. Lebih banyak pada laki-laki (93 %) dengan rentang 35 sampai 45 tahun.
Benda asing intraokular merupakan penyebab pada 20-40 % cedera tembus mata.
Komposisi benda asing yang biasanya didapatkan adalah logam, dan menurut
laporan yang ada kecenderungannya berkisar antara 86 % sampai 96 %. (Scuta
dan Weiss, 2009).
Industri manufaktur Jawa Timur terdiri dari industri manufaktur yang
padat modal dan padat karya. Industri manufaktur Jawa Timur dalam proses
produksinya menyerap faktor produksi kapital dan tenaga kerja dengan nilai serta
tingkat tehnologi tertentu. Sehingga, pertumbuhan outputnya sangat dipengaruhi
oleh produktivitas faktor produksi (kapital & tenaga kerja) serta produktivitas
tehnik (perubahan tehnologi). Produktivitas tehnik diukur dengan nilau Total
Produktivitas Faktor (TPF). Nilai TPF industri manufaktur Jawa Timur pada
tahun 2005 sebesar 2,25%. Nilai tersebut memberi kontribusi sebesar 48,81%
terhadap komponen pertumbuhan ekonomi di sektor industri manufaktur Jawa
Timur (Istifadah, 2012).
Lamongan Jawa Timur merupakan salah satu kabupaten yang bertumpu
pada sektor perindustrian. Salah satu yang diunggulkan adalah industri
manufaktur yaitu industri logam dan mesin yang mencakup pemotongan,
pengelasan dan pekerjaan lain yang utilitasnya tersedia (Istifadah, 2012).
Pada jenis pekerjaan menggerinda, yang perlu diwaspadai di sini yaitu
pada lingkungan kerja yang tidak aman karena berpotensi dapat menimbulkan
dampak pada kesehatan mata pada pekerja gerinda besi. Memperhatikan uraian di

atas, penulis ingin meneliti “Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Mata terhadap
Kejadian Trauma et Causa Corpus Alienum Serpihan Besi pada Mata Pekerja
Gerinda Besi di Kabupaten Lamongan periode Mei tahun 2015”.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan pemakaian alat pelindung mata dengan terjadinya
trauma et causa corpus alienum serpihan besi pada mata pekerja gerinda besi di
kabupaten Lamongan pada periode Mei tahun 2015.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pemakaian alat pelindung mata dengan terjadinya

trauma et causa corpus alienum serpihan besi pada mata pekerja gerinda besi di
kabupaten Lamongan pada periode Mei tahun 2015.
1.3.2

Tujuan Khusus

1. Mengetahui adakah hubungan keluhan trauma et causa corpus alienum
serpihan besi pada mata dengan memakai alat pelindung mata pada
pekerja gerinda besi di kabupaten Lamongan pada periode Mei tahun
2015.
2. Mengetahui profil pekerja gerinda besi di kabupaten Lamongan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1

Bagi Peneliti
Memperdalam dan mengembangkan pengetahuan di bidang kesehatan dan

keselamatan kerja, khususnya mengenai manfaat pemakaian alat pelindung mata
pada pekerja gerinda besi.

1.4.2

Bagi Masyarakat (Pekerja Gerinda)
Sebagai informasi mengenai manfaat penggunaan alat pelindung mata bagi

pekerja gerinda besi dan meningkatkan kesadaran masyarakat (pekerja gerinda
besi) akan pentingnya penggunaan alat pelindung mata untuk kesehatan mata.
1.4.3

Bagi Akademis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan penelitian

selanjutnya.