Penilaian Alat Ukur METODE PENELITIAN

2 Saat platina terbuka. c. Kontak point. 1 Pengertian kontak point. 2 Cara penyetelan kontak point.

D. Penilaian Alat Ukur

Setelah perangkat tes disusun, maka soal tersebut diujicobakan dan hasilnya dicatat dengan cermat, dalam hal ini uji coba dilakukan pada mahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang sebanyak 36 mahasiswa yang sudah mendapatkan pembelajaran. Setelah itu soal-soal dianalisa untuk mengetahui soal- soal yang valid dan reliabel. 1. Validitas Alat Ukur Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, begitupun sebaliknya Suharsimi Arikunto,2005: 168. Untuk mengoreksi besar kecilnya skor yang diperoleh dari butir dengan skor total menggunakan korelasi point biserial. Keterangan: r Pbis = Koefisien point Biserial M p = Mean skor dari subyek-subyek yang menjawab betul item yang dicari korelasinya. M t = Mean skor total skor rata-rata dari seluruh pengikut tes S t = Standar deviasi skor total q p S M M r t t p pbis − = P = Proporsi subyek yang menjawab betul item tersebut q = 1-p Arikunto,2005:337 Selanjutnya nilai r pbis yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel poin biserial . Soal dikatakan valid apabila r pbis r tabel sedangkan r tabel α=5, n=20 = 0,456 Tabel 2. Hasil Uji validitas Uji coba soal No Kriteria No soal Jumlah 1 Valid 2,3,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18 19,20,22,23,24,25 20 soal 2 Tidak valid 1,4,5,6,21 5 soal Berdasarkan tabel 2, hasil uji validitas soal di atas terhadap 20 mahasiswa teknik mesin, diperoleh 20 soal valid dan 5 soal yang tidak valid dari 25 soal. 20 soal yang valid akan digunakan untuk proses selanjutnya. 2. Realibilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto,2005: 171. Rumus reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabilitas dengan rumus K-R 20, yaitu : Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir p = Proporsi subyek yang menjawab item dengan benar. q = Proporsi subyek yang mendapat skor 0 Vt = Varian total ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ Σ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = t 11 V pq - Vt 1 k k r Arikunto,2005:175 Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan rumus KR-20 diambil patokan koefisien reliabilitas tabel sebesar 0,456. Dengan n = 20 diperoleh nilai r hitung sebesar 0,891. Karena patokan koefisien reliabilitas lebih kecil dari nilai r hitung , maka soal ujicoba tersebut reliabel. 3. Tingkat Kesukaran Soal Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Rumus yang digunakan sebagai berikut: Keterangan: P = Indeks kesukaran. B = Jumlah siswa yang menjawab dengan benar pada butir soal. JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes. Arikunto, 2005 : 176 Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai beikut: P = 0,10 – 0,30 = Butir soal sukar P = 0,31 – 0,70 = Butir soal sedang P = 0,71 – 1,00 = Butir soal mudah Berdasarkan hasil uji coba diperoleh 0 soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang sukar, 22 soal dengan tingkat kesukaran sedang dan 3 Soal dalam kategori mudah. JS B P = Tabel 3. Hasil Uji tingkat kesukaran soal No Kriteria Nomor soal Jumlah 1 Sukar - 2 Sedang 3,4,5,6,7,8,9,10,11,13,14,15,16,17,18,19,20, 21,22,23,24,25 22 3 Mudah 1,2,12 3 4. Daya Pembeda Arikunto 2005 : 177 mengatakan bahwa daya pembeda suatu butir soal menyatakan bahwa seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut untuk membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Menghitung daya pembeda soal menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: D = Daya pembeda BA= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar. BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar. JA = Banyaknya peserta kelompok atas. JB = Banyaknya peserta kelompok bawah. Arikunto, 2005 : 177 Mengetahui tingkat daya pembeda soal dilakukan dengan mengkonsultasikan skor D yang diperoleh dengan klasifikasi sebagai berikut: D = 0,00 – 0,20 = Kategori soal jelek D = 0,21 – 0,40 = Kategori soal Sedang D = 0,41 – 0,70 = Kategori soal Bagus JB BB JA BA D − = D = 0,71 – 1,00 = Kategori soal Bagus sekali Jika negatif = sangat jelek sekali Tabel 4. Hasil uji daya pembeda soal

E. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERAGA SISTEM PENGAPIAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 KANDEMAN

0 7 209

PENERAPAN PANEL PERAGA SISTEM PENGAPIAN DALAM PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA D3 TEKNIK MESIN UNNES

1 14 112

PENERAPAN MEDIA PERAGA SISTEM PENGAPIAN BERBASIS KONTAK POINT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF PADA MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA 3 (D3) OTOMOTIF TEKNIK MESIN UNNES

0 20 114

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENDIAGNOSIS SISTEM KELISTRIKAN BODI KONVENSIONAL SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERAGA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

0 16 113

PENGGUNAAN PANEL PERAGA DAN WIRING DIAGRAM SISTEM PENERANGAN MOBIL TERHADAP HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA TEKNIK OTOMOTIF

2 31 99

(ABSTRAK) PENERAPAN PANEL PERAGA SISTEM PENGAPIAN DALAM PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA D3 TEKNIK MESIN UNNES.

0 0 2

(ABSTRAK) PENERAPAN MEDIA PERAGA SISTEM PENGAPIAN BERBASIS KONTAK POINT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF PADA MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA 3 (D3) OTOMOTIF TEKNIK MESIN UNNES.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN PEMAHAMAN MENDIAGNOSIS SISTEM KELISTRIKAN BODI KONVENSIONAL SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERAGA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

0 0 2

PENGGUNAAN PANEL PERAGA DAN WIRING DIAGRAM SISTEM PENERANGAN MOBIL TERHADAP HASIL BELAJAR KELISTRIKAN OTOMOTIF SISWA TEKNIK OTOMOTIF.

0 5 1

Peningkatan Hasil Belajar Sistem Pengapian Full Transistor Menggunakan Media Peraga Distributor Board Panel pada Perkuliahan Kelistrikan Otomotif Mahasiswa Program Diploma (D3) Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang.

0 0 1