45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sebelum peserta didik diberikan perlakuan dengan proses pembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol dan proses pembelajaran dengan alat
peraga sistem pengapian konvensional untuk kelompok eksperimen, maka terlebih dahulu dilakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik. Dari
pelaksanaan pre-test tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 5. Hasil pre-test
Kelompok Minimum Maksimum Rata-rata Standar
deviasi Kontrol 40 65 54.17 8,0895
Eksperimen 40 70
56.11 9,0025
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa antara kelompok control yang akan diberikan pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen yang
akan diberikan pembelajaran dengan alat peraga sistem pengapian konvensional memiliki kemampuan awal yang tidak jauh berbeda maka penelitian dapat
dilaksanakan. Setelah peserta didik mendapatkan perlakuan dengan proses pembelajaran
konvensional untuk kelompok kontrol dan alat peraga sistem pengapian konvensional untuk kelompok eksperimen, maka dilakukan post-test untuk
mengetahui kemampuan peserta didik setelah mendapatkan pembelajaran dengan
kedua proses tersebut. Dari pelaksanaan poste-test tersebut diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 6. Hasil post-test Kelompok Minimum
Maksimum Rata-rata Standar
deviasi Kontrol 60 75 67,5
5,75 Eksperimen 60
85 73,33
6,64
Berdasarkan hasil post-test di atas diperoleh bahwa rata-rata kelompok eksperimen yang akan diberikan pembelajaran ceramah yang dilengkapi dengan
alat bantu pembelajaran berupa alat peraga sistem pengapian konvensional lebih baik dibandingkan dengan rata-rata kelompok kontrol yang akan diberikan
pembelajaran ceramah biasa 73,33 67,5. Hasil diskriptif skor rata-rata kemampuan awal pre-test, skor rata-rata
kemampuan akhir post-test dan peningkatan kemampuan peserta didik dalam memahami materi kelistrikan otomotif antara kelompok kontrol yang diberikan
pembelajaran konvensional dan kelompok eksperimen yang akan diberikan pembelajaran dengan alat peraga sistem pengapian konvensional dapat dirangkum
dalam tabel berikut: Tabel 7. Hasil peningkatan rata-rata kemampuan mahasiswa D3
Kelompok Rata-rata pre-
test Rata-rata post-
test Peningkatan Persentase
Kontrol 54,17 67,5 13,33
24,6 Eksperimen 56,11
73,33 17,22 30,68
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa kelompok eksperimen yang mendapatkan proses pembelajaran dengan alat peraga sistem pengapian
konvensional kemampuannya dalam memahami materi sistem pengapian meningkat sebesar 17,22 atau 30,68 sedangkan kelompok kontrol yang
mendapatkan proses pembelajaran konvensional kemampuanya meningkat sebesar 13,33 atau 24,6. Dengan demikian peningkatan kemampuan
mahasiswa D3 teknik mesin dalam memahami materi sistem pengapian yang mendapatkan proses pembelajaran dengan alat peraga sistem pengapian
konvensional lebih tinggi dibandingkan yang mendapatkan proses pembelajaran konvensional.
a. Hasil uji kesamaan dua rata-rata t-test data pre-test
Uji kesaman dua rata-rata t-test ini digunakan untuk mengetahui apakah di antara kelompok kontrol dan eksperimen memiliki kemampuan yang sama atau
berawal dari kemampuan yang berbeda. Berdasarkan hasil analisis varians bahwa kedua data hasil pre test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
memiliki varians yang sama maka uji t dilakukan dengan menggunakan rumus pertama yaitu uji t jika varians kedua sampel sama. Berdasarkan hasil perhitungan
dengan uji t diperoleh. dapat dirangkum dalam tabel berikut ini. Tabel 8. Hasil Uji t Perbedaan Dua Rata-Rata Data Pre Test
Keterangan Rata-rata
t
hitung
t
tabel
Keterangan Kelompok Kontrol
54,17 0,25 2,03
Tidak Ada Perbedaan
Kelompok Eksperimen 56,11
Berdasarkan tabel 8 diatas bahwa hasil t
hitung
= 0,25 dan t
tabel
yaitu t
0,975; 34
= 2,03. Karena t
hitung
t
tabel
0,25 2,03 maka dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan
awal yang sama atau kelompok eksperimen tidak berbeda dengan kelompok kontrol. Dengan kondisi seperti itu maka penelitian dapat dilakukan.
b. Hasil uji kesamaan dua varians Homogenitas data post-test
Uji kesamaan dua varians dengan uji F analisis digunakan untuk mengetahui apakah kedua hasil post-test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
memiliki varians yang sama homogen atau berbeda. Hasil perhitungan uji F dapat dirangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 9. Hasil uji F data post-test
Hasil perhitungan uji kesamaan dua varians kemampuan akhir post-test diperoleh F
hitung
= 1,33 dan F
0.025 34
= 2,27. Dengan demikian F
hitung
F
0,025 334
, ini menunjukkan bahwa data kemampuan akhir antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol mempunyai varians yang sama atau homogen. c.
Hasil uji normalitas data post-test Seperti halnya data kemampuan awal pre-test peserta didik, data dari hasil
post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terlebih dahulu diadakan uji
normaitas data sebelum data dianalisis t-test. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada data pada sampel yang diperoleh terdistribusi normal atau
tidak sehingga memenuhi syarat untuk dianalisis. Uji normalitas data yang digunakan adalah uji normalitas chi-kuadrat.
1 Uji normalitas data post-test kelompok eksperimen
F
hitung
F
tabel
Keterangan 1,33 2,27
Homogen
Dalam uji normalitas ini data dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan jawaban peserta didik. Berdasarkan uji normalitas
data post-test dengan menggunakan rumus chi-kuadrat untuk kelompok eksperimen dapat dirangkum dalam tabel berukut ini:
Tabel 10. Hasil uji normalitas data post-test eksperimen
Berdasarkan table di atas diperoleh hasil = 2,1987. Hasil tersebut
dikonsultasikan dengan tabel chi-kuadarat dengan dk = 6-1 = 5 dan taraf signifikan 5 diperoleh nilai chi-kuadrat
= 9,487. Data berdistribusi normal jika harga chi-kuadrat hitung lebih kecil dari nilai chi-kuadrat tabel. Data
berdistribusi normal jika chi-kuadrat hitung lebih kecil dari nilai chi-kuadrat tabel, karena
atau 2,1987 9,487 maka dapat disimpulkan bahwa data hasil pot-test kelompok eksperimen yang diperoleh sudah tersebar dalam
distribusi normal.
2 Uji normalitas data post-test kelompok kontrol
Dalam uji normalitas ini data dimasukkan dalam tabulasi, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan jawaban mahasiswa D3. Berdasarkan uji normalitas
data post-test dengan menggunakan rumus chi-kuadrat untuk kelompok kontrol dapat dirangkum dalam tabel berikut ini:
Kelompok Keterangan
Eksperimen 2,1987 9,487 Normal
Tabel 11. Hasil uji normalitas data post-test kontrol
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil = 4,389. Hasil tersebut
dikonsultasikan dengan tabel chi-kuadarat dengan dk = 6-1 = 5 dan taraf signifikan 5 diperoleh nilai chi-kuadrat
= 9,487. Data berdistribusi normal jika harga chi-kuadrat hitung lebih kecil dari nilai chi-kuadrat tabel. Data
berdistribusi normal jika chi-kuadrat hitung lebih kecil dari nilai chi-kuadrat tabel, karena
atau 4,389 9,487 maka dapat disimpulkan bahwa data hasil pot-test kelompok kontrol yang diperoleh sudah tersebar dalam distribusi
normal. d. Uji Hipotesis Uji Peningkatan hasil belajar
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan alat peraga sistem pengapian konvensional dapat meningkatkan hasil belajar atau
tidak. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut: H
o
: µ ≤ 0 artinya tidak ada peningkatan hasil belajar mahasiswa setelah
diberi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sistem pengapian konvensional.
artinya ada peningkatan hasil belajar mahasiswa setelah diberi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sistem pengapian konvensional.
Hasil perhitungan didapat rata-rata perbedaan post test antara kelompok control dan kelompok eksperimen = 6,21 dan subjek = 18 , maka
Kelompok Keterangan
Kontrol 4,389 9,487 Normal
diperoleh . Dengan taraf nyata 5 dan dk = 18 – 1 = 17 diperoleh
3,32 2,73 berarti bahwa , maka tolak Ho dan
terima Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25.
B. Pembahasan