7
Syarat Tumbuh Lada
Lada sangat cocok ditanam di daerah tropis dengan curah hujan 2000-2500 mm per tahun dan temperatur optimum 23°-30°C. Lada dapat tumbuh hingga
ketinggian 1500 m di atas permukaan laut, tetapi paling baik pada ketinggian sekitar 500 m dpl. Lada dapat tumbuh dengan subur pada tanah-tanah yang subur
secara fisik dan kimia serta drainase yang baik. Tanah-tanah liat berpasir, tanah lateritis-podsolik komplek dan tanah latosol dengan pH tanah berkisar antara 5,5-
6,5 sangat baik untuk pertumbuhan tanaman lada. Deptan 1980, Mansjur 1980, Purseglove et al. 1981.
Hama dan Penyakit Lada
Hama utama yang menyerang tanaman lada diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hama penggerek batang
Hama penggerek batang Lophobaris piperis Coleoptera: Curculionidae tersebar hampir di seluruh daerah pertanaman lada di Indonesia. Penggerek batang
merupakan hama yang paling merugikan. Larvanya menggerek batang dan cabang dekat buku-buku, dan pada serangan berat dapat menyebabkan kematian tanaman.
Serangga dewasa menyerang pucuk, bunga, dan buah sehingga dapat menurunkan produksi dan kualitas buah Balittri 2007. Kumbang ini aktif dari pukul 17.00-
18.30, perkembangannya sangat cepat karena kumbang betina mampu bertelur 300-500 butir telur per betina setiap kali musim berkembang biak. Spesies lain
yang menyerang tanaman lada yaitu Lophobaris seretipes yang di daerah lampung dikenal dengan sebutan gagadja Kalshoven 1981, Sutarno dan Andoko 2005.
Salah satu musuh alami hama ini yaitu Spathius piperis yang merupakan parasitoid larva Lophobaris piperis Deptan 2002.
2. Hama pengisap bunga
Hama pengisap bunga, Diconocoris hewetti Hemiptera: Tingidae di Bangka dikenal dengan sebutan kapal terbang. Daerah persebarannya meliputi
daerah Sumatera dan Kalimantan, dan pada tahun 1930 hama ini dilaporkan menjadi masalah serius di daerah Bangka. Hama pada stadia nimfa maupun
dewasa dapat merusak bunga dan tandan bunga. Serangan ringan menyebabkan
8 tandan rusak, salah bentuk, dan buah sedikit. Bila tanaman terserang berat, seluruh
bunga akan rusak, tangkai bunga menjadi hitam dan akhirnya bunga gugur sebelum waktunya. Hama ini juga menyerang buah lada yang masih muda.
Serangan hama ini dapat menyebabkan kehilangan hasil hingga 30 Balittri 2007, Kalshoven 1981. Pengendalian dengan menanam varietas lada berbunga
semusim, penyemprotan dengan cendawan Beauveria bassiana, Spicaria sp. sebanyak 2 kali setiap bulan pada musim bunga Deptan 2002.
3. Hama pengisap buah
Hama pengisap buah, Dasynus piperis Hemiptera: Coreidae dikenal dengan berbagai nama seperti kepik, kepinding, walang sangit, dan di Bangka
disebut semunyung atau bilahu Kalimantan. Hama pada stadium nimfa maupun dewasa mengisap cairan buah. Serangan pada buah muda menyebabkan tandan
buah banyak yang kosong, sedangkan pada buah tua mengakibatkan buah hampa, kering, dan gugur Balittri 2007. Pengendalian dapat dilakukan dengan
memanfaatkan cendawan antagonis Beauveria bassiana dan Spicaria sp. Deptan 2002.
Penyakit yang banyak menyerang tanaman lada diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Penyakit kuning