Teknik Lari Modifikasi Lingkungan Pembelajaran

24

2.1.4 Teknik Lari

Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu dilakukan ketika berlari sprint atau lari cepat : 1 Kaki yang menginjak tanah digunakan sebagai tumpuan. 2 Kaki tumpuan lurus, kaki yang lain mengayun dengan mengangkat paha. 3 Badan condong ke depan. 4 Posisi tubuh jangan tegang, tetap rileks. 5 Ayunan lengan tidak kaku. 6 Tangan agak digenggam, setengah mengepal, dan 7 Ayunan lengan tidak lebih tinggi dari bahu. Kebanyakan siswa melakukan kesalahan-kesalahan pada saat lari cepat adalah a Gerakkan lengan yang terlalu kuat, menyebabkan bahu terangkat ke atas dan badan menjadi tegang. b Gerakan mencondongkan badan, yang condong hanya kepala dan leher saja membungkuk ke muka. c Tolakkan kaki kurang kuat atau badan terlalu tegak.

2.1.5 Modifikasi Lingkungan Pembelajaran

Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan kondisi lingkungan pembelajaran. Modifikasi lingkungan pembelajaran ini dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa klasifikasi seperti yang diuraikan di bawah ini. a. Peralatan 25 Peralatan yang dimiliki sekolah-sekolah, biasanya kurang memadai dalam arti kata kuantitas maupun kualitasnya. Peralatan yang adapun dan sangat sedikit jumlahnya itu biasanya peralatan standar untuk orang dewasa. Guru dapat menambahmengurangi tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk aktivitas pendidikan jasmani. Misalnya memodifikasi berat-ringannya, besar-kecilnya, panjang-pendeknya. maupun menggantinya dengan peralatan lain sehingga dapat digunakan untuk berbagai bentuk kegiatan penjas. b. Penataan ruang gerak. Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara menata ruang gerak siswa dalam kegiatannya. Misalnya : melakukan lari ditempat, lari mengangkat lutut di depan, Lari dengan menekuk lutut kebelakang di tempat, atau bermain di ruang kecil atau besar. c. Jumlah siswa yang terlibat. Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara mengurangi atau menambah jumlah siswa yang terlibat dalam melakukan tugas ajar tersebut. Misal: belajar lari lurus mengikuti pematang sawah, lari melewati pematang sawahi, berpasangan, bertiga, berempat dst. Berkaitan dengan modifikasi lingkungan pembelajaran tersebut komponen-komponen penting yang dapat dimodifikasi menurut Aussie 1996, meliputi: a. Ukuran, berat atau bentuk peralatan yang digunakan. 26 b. Lapangan permainan. c. Waktu bermain atau lamanya permainan. d. Peraturan permainan, dan e. Jumlah pemain secara operasional Ateng 1992, mengemukakan modifikasi permainan sebagai berikut : a. Kurangi jumlah pemain dalam setiap regu b. Ukuran lapangan diperkecil. c. Waktu bermain diperpendek. d. Sesuaikan tingkat kesulitan dengan karakteristik anak. e. Sederhanakan alat yang digunakan, dan f. Ubahlah peraturan menjadi sederhana, sesuai dengan kebutuhan agar permainan dapat berjalan dengan lancar. Kondisi lingkungan pembelajaran yang memenuhi syarat untuk cabang olahraga tertentu, artinya memodifikasi lingkungan yang ada dan menciptakan baru, merupakan salah satu alternatif yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai upaya untuk menyesuaikan dengan kerakteristik dan perkembangan siswa.

2.1.6 Karakter anak kelas V

Dokumen yang terkait

MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN DALAM PENJAS MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 06 TERBAN KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

0 9 115

Model Pembelajaran Kekuatan Otot Tungkai Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Watukumpul Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang

0 10 109

Model Pembelajaran Keseimbangan Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri 01 Watukumpul Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang

0 13 120

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASKES MELALUI BERMAIN BENDERA KEMENANGAN DI LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BONOMERTO 02 KECAMATAN SURUH

1 13 139

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri 02 Kalimas Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010 2011

0 4 135

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR DI LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGMANYAR KECAMATAN KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2011

2 31 102

Pengembangan model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas V SD. Negeri Grabag 1 Tahun Pelajaran 2010 2011

0 8 93

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas IV dan V SD Negeri Karangsekar Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang Tahun 2011.

0 0 1

(ABSTRAK) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASKES MELALUI BERMAIN BENDERA KEMENANGAN DI LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BONOMERTO 02 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011.

0 0 2

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI CEPAT MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KANDANGGAMPANG KECAMATAN/KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 15