64
BAB V KAJIAN DAN SARAN
5.1 Kajian Prototipe produk
Hasil akhir dari penelitian pengembangan model pembelajaran lari cepat melalui pendekatan lingkungan persawahan pada siswa kelas V SD Negeri
Pesarean 02 Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal, disimpulkan layak bersyarat digunakan sebagai salah satu alternative model pembelajaran
Penjasorkes sekolah dasar. Sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut atau revisi ulang sesuai dengan hasil dari penelti yang kurang memenuhi target ranah
penilaian penjasorkes. Dalam hal ini peneliti kurang memenuhi target aspek kognitif dan aspek psikomotorik. Dari dua aspek penilaian tersebut masih dalam
kriteria cukup baik. Berdasarkan hasil analisis dari penilaian pengamatan yang menyatakan 95
model pembelajaran sudah termasuk kategori baik. Serta berdasarkan hasil pengisian kuesioner siswa yang meliputi tiga aspek penilaian didapatkan 62
aspek kognitif, 56 aspek psikomotorik dan 80 aspek afektif. Ketiga apek tersebut sudah termasuk kategori cukup baik. Pengembangan model pembelajaran
ini telah divalidasi oleh ahli Penjasorkes yaitu Bapak Agung Wahyudi, S. Pd, M. Pd dan dua ahli pembelajaran Penjasorkes yaitu Bapak Wakyadi, S.Pd dan Bapak
Budi Trikaranto, S.Pd. Pengembangan model pembelajaran ini melalui dua tahap uji coba, yakni uji coba skala kecil yang berjumlah sample 12 siswa dan uji coba
skala besar berjumlah sample 32 siswa.
65
Adapun hasil revisi produk awal yang kemudian dikembangkan untuk uji coba skala besar atau uji coba lapangan sebagai berikut :
a. Lintasan yang dahulu digunakan dalam lari cepat menggunakan satu lintasan pematang sawah diganti dengan menggunakan dua lintasan atau
menggunakan dua pematang persawahan. Dalam hal ini bertujuan agar tidak terjadi tabrakan antara pelari kelompok yang satu dengan yang
lain. b. Perlu adanya survei terlebih dahulu terhadap lokasi kegiatan.
c. Lebih ditingkatkan lagi kreatifitas permainannya.
5.2 Saran Pemanfaatan, Diseminasi dan Pengembangan lebih lanjut