Tujuan Pembelajaran Kegiatan Belajar

79

2. Uraian Materi

a. Prinsip dasar reduksi-oksidasi

Oksidasi adalah pelepasan satu atau lebih elektron dari suatu atom, ion atau molekul. Sedang reduksi adalah penangkapan satu atau lebih elektron oleh suatu atom, ion atau molekul. Tidak ada elektron bebas dalam sistem kimia, dan pelepasan elektron oleh suatu zat kimia selalu disertai dengan penangkapan elektron oleh bagian yang lain, dengan kata lain reaksi oksidasi selalu diikuti reaksi reduksi. Dalam reaksi oksidasi reduksi redoks terjadi perubahan valensi dari zat- zat yang mengadakan reaksi. Disini terjadi transfer elektron dari pasangan pereduksi ke pasangan pengoksidasi. Suatu reaksi redoks umumnya dapat ditulis sbb : Red  oks + ne Dimana red menunjukkan bentuk tereduksi disebut juga reduktan atau zat pereduksi oks adalah bentuk teroksidasi oksidan atau zat pengoksidasi, n adalah jumlah elektron yang ditransfer dan e adalah elektron. sumber: www.blogspot.com Gambar 14. Peta Redoks 80 Berdasarkan konsep elektron dari suatu zat, istilah redok digunakan untuk reaksi-reaksi dimana terjadi pelepasan dan pengikatan elektron. Pelepasan elektron disebut oksidasi sedangkan pengikatan elektron disebut reduksi. Oksidasi : Fe 2+ Fe 3+ + e Reduksi : Ce 4+ + E Ce 3+ Redoks : Fe 2+ Ce 4+ Fe 3+ + Ce 3+ Pada reaksi redoks jumlah elektron yang dilepaskan oleh reduktor selalu sama dengan jumlah elektron yang diikat oleh oksidator. Hal ini analog dengan reaksi asam basa, dimana proton yang dilepaskan oleh asam dan proton yang diikat oleh basa juga selalu sama. Oleh karena elektron tidak tampak pada keseluruhan reaksi maka penulisan reaksi lebih mudah bila dipisahkan menjadi dua bagian yaitu bagian oksidasi dan bagian reduksi, masing-masing dikenal sebagai setengah reaksi lihat contoh reaksi di atas. Oleh karena reaksi berlangsung dalam larutan air maka untuk menyempurnakan koefisien reaksi air H + atau OH - bila perlu dapat diikutsertakan dalam reaksi. Misalnya dalam oksidasi senyawa besi II dengan kalium permanganat, reaksi dapat ditulis sebagai berikut : Oksidasi : Fe 2+ Fe 3+ + ⁻ …………………………… x Reduksi : MnO 4- + 8 H + + 5 e - Mn 2+ + H 2 O Redoks : 5 Fe 2+ MnO 4 8 H + + 5 Fe 3+ + Mn 2+ + 4 H 2 O Agar dapat digunakan sebagai dasar titrasi, maka reaksi redoks harus memenuhi persyaratan umum sebagai berikut : 1 Reaksi harus cepat dan sempurna. 2 Reaksi berlangsung secara stiokiometrik, yaitu terdapat kesetaraan yang pasti antara oksidator dan reduktor. 3 Titik akhir harus dapat dideteksi, misalnya dengan bantuan indikator redoks atau secara potentiometrik.