Indikator titrasi reduksi-oksidasi Uraian Materi

90 konsentrasi indikator itu. Tentu saja indikator yang dipilih harus mempunyai daerah transisi perubahan warna pada titik ekivalen, atau disekitar titik ekivalen. Indikator harus mempunyai potensial standard E harga E dari oksidator dan reduktor. Misalnya pada penetapan senyawa besi II secara serimetri, indikator yang baik adalah ferroin 0-fenanthrolin besi II sulfat. Indikator yang digunakan pada penentuan titik akhir titrasi redoks adalah : 1 Warna dari pereaksinya sendiri auto Indikator Apabila pereaksinya sudah memiliki warna yang kuat, kemudian warna tersebut hilang atau berubah bila direaksikan dengan zat lain maka pereaksi tersebut dapat bertindak sebagai indikator. Contoh : KMnO 4 berwarna ungu, bila direduksi berubah menjadi ion Mn 2+ yang tidak berwarna atau larutan I 2 yang berwarna kuning coklat dan titik akhir titrasi diketahui dari hilangnya warna kuning, perubahan ini dipertajam dengan penambahan larutan amilum. Sumber: httpblogspot.com Gambar 15. Perubahan warna titik akhir setelah penambahan amilum pada titrasi redoks 91 2 Indikator Redoks Indikator redoks adalah indikator yang dalam bentuk oksidasinya berbeda dengan warna dalam bentuk reduksinya. Contohnya Difenilamin dan Difenilbensidina, indikator ini sukar larut di dalam air,pada penggunaannya dilarutkan dalam asam sulfat pekat. 3 Indikator Eksternal Indikator eksternal dipergunakan apabila indikator internal tidak ada. Contoh, Ferrisianida untuk penentuan ion ferro memberikan warna biru. 4 Indikator Spesifik Indikator spesifik adalah zat yang bereaksi secara khas dengan salah satu pereaksi dalam titrasi menghasilkan warna. Contoh : amilum membentuk warna biru dengan iodium atau tiosianat membentuk warna merah dengan ion ferri.

d. Kurva titrasi

Kurva titrasi pada titrasi redoks adalah suatu kurva yang menggambarkan perubahan potensial standard E akibat penambahan titran. Perubahan potensial standard ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus Nerst Potensial standard E sebagai sumbu Y dan titran sebagai sumbu X. Titik ekivalen ditandai dengan terjadinya perubahan yang cukup besar pada fungsi ordinatnya. Kurva titrasi simetris disekitar titik ekivalen karena pada saat ini perbandingan mol keadaan teroksidasi. Pada titrasi redoks, selama titrasi terjadi perubahan potensial sel. Harga ini sesuai dengan perhitungan menggunakan persamaan Nernst. Untuk 92 membuat kurva titrasi diperlukan data potensial awal, potensial setelah penambahan titran tapi belum titik ekivalen, potensial pada titik ekivalen dan potensial setelah titik ekivalen. Kurva titrasi antara lain berguna untuk