keadaan  dibudidayakan  dengan  alat  atau  cara  apapun,  termasuk  kegiatan  yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, atau mengawetkan.
Perikanan  tangkap  merupakan  suatu  kegiatan  ekonomi  dalam memanfaatkan  sumber  daya  alam,  khususnya  kegiatan  penangkapan  dan
pengumpulan berbagai jenis hasil tangkapan yang ada di lingkungan perairan laut.
Lingkungan atau wilayah perairan sebagai sumber hasil tangkapan dikenal dengan istilah  fishing  ground  yang  juga  dikenal  dengan  istilah  lain  dengan  pemahaman
yang  sama,  yaitu  wilayah  produksi  foreland.  Dalam  upaya  pengumpulan  dari dan ke wilayah fishing ground tersebut membutuhkan dukungan kemampuan dan
sarana  yakni  :  nelayan,  kapal  perikanan,  alat  tangkap,  jenis  hasil  tangkapan,  dan perjalanan hasil tangkapan, yang didefenisikan sebagai berikut :
2.4.1 Tenaga kerja perikanan tangkap
Menurut  UU  No  13  tahun  2004  tentang  ketenagakerjaan  adalah  setiap orang  yang  mampu  melakukan  pekerjaan  guna  menghasilkan  barang  dan  atau
jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyrakat. Tenaga  kerja  perikanan  tangkap  adalah  setiap  orang  yang  mampu
melakukan  pekerjaan  guna  menghasilkan  barang  dan  atau  jasa  baik  untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat pada kegiatan perikanan
tangkap,  baik  langsung  maupun  pada  kegiatan  pendukung.  Termasuk  dalam pengertian  ini  adalah:nelayan,  pengumpul  ikan,  bakul  ikan,  pengolah  ikan,
pengrajin kapal, pembuat pereparasi kapal, pembuat pereparasi alat penangkapan ikan, pembuat pereparasi alat bantu penangkapan ikan,  pekerja pada unit usaha
industri  pengolahan  hasil  perikanan,  pekerja  pada  unit  usaha  pemasaran  hasil perikanan, tenaga kerja pada kegiatan pendukungan usaha penangkapan ikan yang
berada  pada  suatu  kawasan  pelabuhan  perikanan    atau  tenaga  yang  menangani kegiatan tambat labuh dan pemasok logistic melaut DKP 2006.
Nelayan  adalah  pelaku  penting  dalam  aktivitas  perikanan  tangkap  di  laut selain  sarana  produksi  kapal,  alat  tangkap,  mobilitas  para  nelayan  adalah  salah
satu  ciri  dari  beberapa  karakteristik  perikanan  tangkap  Indonesia.  Lubis  et  al. 2005.  Dalam  bidang    statistik  perikanan  tangkap,  nelayan  adalah  orang  yang
dalam  pekerjaannya  secara  aktif  melakukan  terlibat  dalam  operasi  penangkapan
ikan, termasuk juru mudi, juru mesin, fishing master, dan ABK DKP 2006. yang bekerja  di  atas  kapal  penangkapan  ikan  dimasukkan  sebagai  nelayan,  walaupun
mereka  tidak  secara  langsung  melakukan  penangkapan.  Orang  yang  hanya melakukan pekerjaan seperti membuat jaring, mengangkut alat-alat perlengkapan
ke dalam perahu kapal, tidak termasuk sebagai nelayan, bahkan keluarga nelayan isteri,  anak  dan  orang  tua    tidak  dikategorikan  sebagai  nelayan.  Berdasarkan
waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan, nelayan diklasifikasikan sebagai berikut:
1 Nelayan penuh yaitu nelayan yang seluruh waktu kerjanya digunakan
untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikan binatang air lainnya tanaman air.
2 Nelayan sambilan utama yaitu nelayan yang sebagian besar waktu
kerjanya  digunakan  untuk  melakukan  operasi  penangkapan  ikan binatang  air  lainnya  tanaman  air.  Disamping  melakukan  pekerjaan
penangkapan, nelayan kategori ini dapat pula mempunyai pekerjaan lain.
3 Nelayan sambilan tambahan yaitu nelayan yang sebagian kecil waktu
kerjanya digunakan untuk melakukan pekerjaan penangkapan ikan.
2.4.2 Kapal perikanan