Keuntungan utama model simulasi adalah memberikan suatu fasilitas untuk menangani masalah ketidakpastian. Model simulasi dapat dilakukan
berulang kali, dengan menggunakan parameter yang berbeda-beda untuk mengevaluasi berbagai akibat atau pengaruh dan mempersingkat waktu
penyelesaian masalah dengan hasil yang dapat dipercaya Muslich, 1993. Simulasi lebih realistis terhadap sistem nyata karena memerlukan asumsi
yang lebih sedikit, simulasi lebih murah daripada percobaan yang dilakukan, simulasi dapat digunakan untuk maksud pendidikan Siagian, 1987.
Model simulasi pada umumnya besar dan rumit. Model yang besar dan rumit memerlukan biaya percobaan yang mahal Muslich, 1993.
Simulasi bukanlah suatu presisi dan proses optimisasi karena simulasi tidak menghasilkan suatu jawaban melainkan cara untuk menilai jawaban
tersebut termasuk jawaban optimal. Tidak semua situasi simulasi dapat dinilai melalui simulasi kecuali situasi yang memuat ketidakpastian Siagian, 1987.
E. Penelitian Terdahulu
Penyusunan skripsi ini memerlukan pustaka penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian penulis. Pustaka penelitian yang diambil
penulis ada dua, yaitu penelitian yang dilakukan Santi Muliyanti dan Milla Diana.
a. Simulasi Karakteristik Pembekuan Vakum Udang Windu Panaeus
monodon Fab. Penelitian yang berjudul “Simulasi Karakteristik Pembekuan
Vakum Udang Windu Panaeus monodon Fab” oleh Santi Muliyanti bertujuan untuk mengembangkan model matematik dalam menduga
karakteristik pembekuan vakum udang windu Panaeus monodon Fab. Penelitian ini melakukan simulasi penerapan model matematis
untuk menduga karakteristik pembekuan vakum berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil simulasi diharapkan
dapat digunakan untuk menduga performansi pembekuan vakum udang skala industri.
Udang windu Panaeus monodon Fab merupakan bahan penelitian dan alat penelitian yang digunakan adalah komputer dengan aplikasi
program Macro Excel. Pengambilan data penelitian menggunakan mesin pembeku vakum yang terdiri dari ruang pembeku, pompa vakum, dan
perangkap dingin. Peneliti melakukan perbandingan hasil simulasi dengan hasil
pengukuran menggunakan pendekatan numerik dari model matematik. Validasi model yang dilakukan adalah perbandingan hasil simulasi dengan
hasil pengukuran seperti penurunan tekanan ruang pembeku dan penurunan suhu bahan.
Penelitian ini masih memerlukan perbaikan dengan melakukan simulasi model yang mempertimbangkan pengaruh uap air yang teruapkan
dari produk pada skala pembekuan untuk menentukan ukuran cold trap optimum yang dapat menjamin pompa vakum bekerja dengan baik.
b. Hubungan antara Panjang Alur, Debit, dan Lama Pemberian Air pada
Sistem Irigasi Alur di Perkebunan Tebu Cinta Manis PTP XXI-XXII. Penelitian yang berjudul “Hubungan antara Panjang Alur, Debit,
dan Lama Pemberian Air pada Sistem Irigasi Alur di Perkebunan Tebu Cinta Manis PTP XXI-XXII” oleh Milla Diana bertujuan untuk mencari
hubungan antara panjang alur, debit, dan lama pemberian air irigasi dengan sistem alur pada kemiringan dan sifat fisik tanah tertentu, serta
untuk menentukan panjang alur dan lama pemberian air sesuai kebutuhan air tanaman dan ketersediaan air dalam tanah.
Penelitian yang dilakukan terdiri dari pengolahan tanah dan pembuatan alur; persiapan instalansi pengairan; perhitungan kebutuhan air
tanaman; penentuan sifat fisik tanah; perhitungan laju infiltrasi; pengukuran waktu penyebaran, waktu resesi, lama pemberian air, panjang
alur, dan perubahan kandungan air; serta analisis data. Alat yang digunakan untuk penelitian terdiri dari stopwatch,
meteran, sekop, plastik, penggaris, cangkul, oven, neraca, double ring infiltrometer, ring sample, pompa baner FGL 912-MEC-MR 802, water
level, target rod, dan drum. Bahan yang digunakan adalah air dan lahan.
Alur dibuat dengan alat mouldboard. Kedalaman pengolahan 30-35 cm dan 15-20 cm. Kemiringan alur 0.5 . Areal percobaan dibuat tiga
kelompok alur yang masing-masing ada sepuluh alur dengan panjang alur 100 m dan setiap jarak 10 m dipasang ajir. Perlakuan panjang alur pada
penelitian ini diulang sampai lima kali ulangan, yaitu 10 m, 20 m, 30 m, 40 m, 50 m.
Instalansi pengairan menggunakan pompa air bertekanan 6 bar dengan bukaan pada hidran 180
o
. Hasil analisa menunjukkan sifat fisik tanah bertekstur lempung liat berpasir.
Kedalaman perakaran efektif untuk lahan yang diairi hasil penelitian pada umur 3 bulan adalah 50 m. Kebutuhan air tercukupi
sampai kedalaman perakaran efektif dengan panjang alur saat masa pertumbuhan vegetatif adalah 71 m dan lama pemberian air adalah 193
menit. Debit yang dialirkan sebesar 1.48 ldet dan selang pemberian air tergantung pada umur tanaman.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian