Pengukuran Kebisingan Pengaruh Kebisingan

9

2.1.5 Pengukuran Kebisingan

Intensitas kebisingan dinyatakan dalam dBA atau dBA. Desibel dBA adalah satuan yang dipakai untuk menyatakan besarnya pressure yang terjadi oleh karena adanya benda yang bergetar. Makin besar desibel umumnya semakin besar suaranya. Sedangkan frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran detik Hertz Hzdan telinga manusia mampu mendengar frekuensi antara 16-20.000 Hz Alat utama yang digunakan dalam pengukuran kebisingan adalah ”Sound Level Meter” Alat ini mengukur bebisingan diantara 30-130 dBA dan dari frekuensi antara 20-20.000 Hz. Niken Diana Hapsari, 2003:32. Selain alat yang digunakan penentuan lokasi pengukuran merupakan bagian terpenting dari proses pengukuran tingkat kebisingan. Lokasi dapat ditentukan dikawasandidaerah orang banyak bermukim atau melakukan aktifitasnya. Titik pengukuran diusahakan ditempat yang berbeda. Sasongko, dkk. 2000:45

2.1.6 Pengaruh Kebisingan

Kebisingan dapat menimbulkan pengaruh yang luas. Bising tidak hanya mempengaruhi kapasitas pendengaran kita, tetapi juga fungsi-fungsi tubuh yang lain. Pengaruh kebisingan terhadap tubuh sama seperti pengaruh stress terhadap tubuh manusia. Wahyuningsih, 2002 :25 Beberapa industri utama diduga mempunyai bahaya bising yang dapat menyebabkan hilangnya daya dengar antara lain: 1 Pembuatan besi dan baja. 2 Pabrik produk . 10 3 Otomotif. 4 Perkayuan. 5 Kontruksi berat. 6 Pembuatan dan perbaikan kapal. 7 Pertanian mekanik. 8 Industri tekstil. Menurut Depkes RI Pusat Kesker 2003:40 menyebutkan bahwa tidak semua kebisingan dapat mengganggu para pekerja. Hal tersebut tergantung dari beberapa faktor yaitu: a. Intensitas bising Nada 100 Hz dengan intensitas 85 dBA. Kebisingan yang intensitasnya melebihi 85 dBA dapat mengganggu pendengaran. Jika dipergunakan selama 4 jam tidak membahayakan kesehatan pendengaran, intensitas menentukan derajat kebisingan. b. Frekuensi bising. Bising dengan frekuensi tinggi lebih berbahaya dari pada bising dengan frekuensi rendah. c. Lamanya berada dalam lingkungan bising. Semakin lama berada dalam lingkungan bising semakin berbahaya untuk pendengaran. d. Sifat bising. Bising yang didengar terus menerus lebih berbahaya dari pada bising yang terputus-putus. 11 e. Waktu di luar lingkungan bising. Waktu kerja di lingkungan bising diselingi dengan beberapa jam sehari di lingkungan tenang akan mengurangi bahaya mundurnya pendengaran. f. Kepekaan seseorang. Kepekaan seseorang mempunyai kepekaan luas. Secara teliti hanya dapat dilakukan dengan pemeriksaan Audiogram secara berulang-ulang. g. Umur. Orang yang berumur lebih dari 40 tahun akan lebih mudah tuli akibat bising.

2.1.7 Gangguan Kebisingan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN ADAPTASI TERHADAP KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. HENDRATNA PLYWOOD

0 7 2

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG TELINGA (APT) DENGAN KELUHAN SUBYEKTIF NON-AUDITORY EFFECT PADA TENAGA KERJA DI DEPARTEMEN PRODUKSI PT. X

0 14 23

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN PENURUNAN DAYA DENGAR TENAGA KERJA Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Penurunan Daya Dengar Tenaga Kerja Bagian Produksi Di Pt Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka.

0 5 17

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI “CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 18

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KELELAHAN PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI“CANDY” PT Pengaruh Kebisingan Terhadap Kelelahan Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi “Candy” PT Deltomed Laboratories Wonogiri.

0 3 17

PENGARUH LAMA PEMAPARAN KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN FUNGSI PENDENGARAN PADA TENAGA Pengaruh Lama Pemaparan Kebisingan Terhadap Penurunan Fungsi Pendengaran pada Tenaga Kerja di Bagian Proses PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 0 15

Hubungan Antara Lama Pemaparan Kebisingan Menurut Masa Kerja Dengan Keluhan Subyektif Tenaga Kerja Bagian Produksi PT. Sinar Sosro Ungaran Semarang.

0 0 1

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI 5 GALLON PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN.

0 0 12

Hubungan antara intensitas kebisingan dan masa kerja dengan stres kerja pekerja di bagian winding pt. bmsti Sragen AWAL

0 1 11

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Praktik 5R Tenaga Kerja di Ruang Produksi PT Sinar Sosro Ungaran Semarang 2006 - UDiNus Repository

0 1 2