Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu hamil dedesa Pantai Cermin Kiri Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

LEMBAR KUISIONER
PERAN BIDAN SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN DALAM
UPAYA MENURUNKAN AKI PADA IBU HAMIL DI DESA
PANTAI CERMIN KIRI KEC. PANTAI CERMIN
KAB. SERDANG BEDAGAI
TAHUN 2015
1.Identitas Responden
Petunjuk pengisian : isilah dan jawablah pertanyaan ini dengan tepat dan benar sesuai
Pengentahuan saudari saat ini. Beri tanda chek list (√ )terhadap
Jawaban yang dilakukan (ya) dan tidak dilakukan (tidak).
No Responden

:

Nama

:

Umur

:


Pendidikan

:

Pekerjaan

:

Lembar kuisioner
NO Pernyataan
2

Pelayanan pada ANC

1

Timbang berat badan dan ukur timbang
badan
Pemeriksaan tekanan darah


2
3
4
5
6
7

Nilai status gizi (ukur lingkar lengan
atas)
Pemeriksaan tinggi fundus uteri
(puncak rahim)
Tentukan presentasi janin dan denyut
jantung janin (DJJ)
Skiring imunisasi tetanus dan berikan
imunisasi toksoid (TT) bila diperlukan
Pemberian tablet zat besi minimal 90

Lakukan


Tidak dilakukan

8

tablet selama kehamilan
Test laboratorium (rutin dan khusus)

9

Tatalaksana kasus

10

Temu bicara (bimbingan konseling),
termasuk juga perencanaan persalinan
dan pencegahan komplikasi
Pelayanan pada persalinan

3
1


2

3

4

5
6
7

8

9

10
4
1

2


Mengijinkan ibu untuk memilih orang
yang akan mendampingi selama proses
persalinan dan kelahiran
Cuci tangan dengan sabun dan air
bersih yang mengalir, kemudian
keringkan hingga betul-betul kering
dengan handuk bersih, (kuku harus
dipotong pendek dan bersih)
Bida menjelaskan kepada ibu sebelum
melahirkan, tentang prosedur
penatalaksanaan aktif kala III
Setelah bayi lahir tali pusat di klem di 2
tempat lalu dipotong diantara 2 klem
dengan gunting tajam steril/DTT
Panda periksa tanda-tanda vital, catat
semua dengan seksama
Mempersiapkan alat-alat steril/DTT
untuk tindakan episiotomi
Memberi tahu ibu tentang perlunya

episiotomi dilakukan dan apa yang
dirasakan
Begitu bayi lahir, keringkan dan
stimulasi bayi, mulai melakukan
resusitasi bayi baru lahir jika
diperlukan
Lakukan jahitan sekitar 1 cm diatas
ujung luka episiotomi atau laselarasi
didalam vagina kearah perinium, lalu
teruskan dengan perinium
Catat semua perawatan dn temuan
dengan sesama
Pelayanan pada ibu nifas
Bidan memeriksa dan menilai BBL
untuk memastikan pernafasan dan tidak
hipotermi
Melakukan pemantauan terhadap ibu
dan bayi akan terjadinya komplikasi
pada 2 jam berikutnya


3

4
5
6
7
8
9
10
5
1

2

3

4
5

6

7
8
9

10

6

Bidan memberikan pelayanan selama
masa nifas melalui kunjungan rumah
pada hari ketiga
Kunjungan pada minngu ke dua
Dan kunjungan ke enam pada setelah
persalinan
Meberikan penkes pada perawatan tali
pusat
Memriksa komplikasi pada masa nifas
Menjelaskan tentang gizi pada masa
menyusui
Menjelaskan tentang kebersiha pada

masa nifas
Memberikan penkestentang perawatan
payudara
Pelayanan pada bayi lahir
Selalu mencuci tangan dan mengunakan
sarung tangan bersih/DTT sebelum
menangani bayi baru lahir
Jika kondisi bayi stabil lakukan
pemeriksaan bayi setelah plasenta lahir
dan kondisi ibu stabil
Timbang bayi dan ukur panjangnya,
lakukan dengan cepat agar bayi tidak
hipotermi
Memeriksa vital bayi, ukur suhunya
engan mengunakan termometer
Memeriksa bayi dari kepala hingga
ujung kaki untuk mencari adanya
kelainan periksa anus dan daerah
kemaluan
Jika bayi belum di beri ASI, bantu ibu

untuk mulai menyusui bayinya
Tunggu 6 jam atau lebih, setelah
kelahiran bayi sebelum memandikanya
Kenakan baju dan selimut bayi dengan
handuk? Kain yang hangat dan bersih
Periksa apakah bayi baru lahir
mengeluarkan urine dan meconium
dalam 24 jam pertama kehidupanya
Lakukan pencatatan semua temuan dan
perawatan yang diberikan dengan cepat
dan lengkap dalam partograf, kartu ibu
dan bayi
Pelayanan pada keluarga berencana (KB)

1

Memberikan konsling tentang KB

2


Menjelaskan tentang KB tersebut

3

Menjelaskan tentang keuntungan KB
tersebut
Mencatat kunjungan ulang

4
5
6

Memberikan kebebasan pasien memilih
alat KB yang mau dipakai
Bidan menjelaskan tentang KB spiral

7

Bidan menjelaskan tentang KB IUD

8

Bidan menjelaskan tentang KB suntik

9

Bidan menjelaskan tentang KB pil

10
7

Bidan menjelaskan yentang penggunaan
kondom
Pelayanan Rujukan kebidanan

1

Data tepat akurat dan lengkap

2

Terdiri dari subjektif (hasil anamnese:
biodata, keluhan utama, riwayat
obstetri,riwayat kesehatan dan latar
belakang sosial
Diagnosa sesuai dengan nomenklatur
kebidanan
Masalah dirumuskan sesuai kondisi
klien

3
4

5

6
7
8
9

10

Rencana tindakan disusun berdasarkan
prioritas masalah dan kondisi klien,
tindakan segera tindakan antisipasi dan
asuhan secara komperhensif
Melibat klien/pasien dan keluarga
Setiap tindakan asuhan mendapat
persetujuan klien atau keluarga
Melaksanakan tindakan berdasarkan
evidence based
Penilaian dilakukan segera setelah
selesai melaksanakan asuhan sesuai
kondisi klien
Ditulis dalam pencatatan perkembang
SOAP

MASTER DATA PERAN BIDAN SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN PADA IBU HAMIL DIDESA PANTAI CERMIN KIRI
NO

1
12
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

DATA DEMOGRAFI
U
Didik
kerja prts
20
23
30
33
31
27
29
22
29
29
30
27
22
30
42
40
24
20
25
23
27
38
28
36
37
19
37
19
30

SMP
SMP
SMP
SD
SMP
PT
PT
SMP
SMA
SMA
SMP
SMP
SMP
SMP
SD
SD
SMP
SMA
SMP
SD
SMP
SMP
SMP
PT
PT
SMP
SD
SMP
SMP

IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
PNS
PNS
IRT
PS
PS
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
PNS
PNS
IRT
IRT
IRT
IRT

1
2
6
4
3
2
2
1
2
3
3
2
1
3
6
4
2
1
1
2
2
3
3
2
2
1
4
1
3

A
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

A
2
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

A
3
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1

A
4
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0

A
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0

A
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0

Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu hamil
A A A A1 In In In In In In In In In in1 B B B B
7 8 9 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1 2 3 4
1 0 1 1
1 1 0 1 1 0 0 1 0 1
1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 0 1
1 1 1 1
0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 0
1 0 0 1
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
0 0 0 0
1 0 1 1
0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
1 0 1 1
1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0
1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0
1 0 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0
1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
1 1 1 0
1 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0
0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0
1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1
1 1 0 0
0 1 1 1 1 0 0 1 0 1
0 0 0 0
1 1 0 0
0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
0 0 0 0
1 1 1 1
0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1
1 1 1 1
0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1
1 0 0 0
1 1 0 1 1 0 0 1 0 1
1 1 1 1
1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
0 0 0 0
1 0 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0
1 0 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1
0 1 1 1
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
1 0 1 1
0 1 1 1
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
1 1 1 1
0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 1
1 0 0 1
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
0 1 1 1
0 0 0 1
0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1
1 1 1 1
0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1
0 0 0 1
0 1 0 1 1 0 0 1 0 1
1 1 1 1
0 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0

B
5
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0

B
6
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0

B
7
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0

B
8
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0

B
9
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0

810
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
0

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

27
30
29
20
21
22
36
37
22
25
38

No

N
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

SMP
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMP
SMA
SMA
SMA
SMA

N
2
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1

N
3
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1

IRT
PS
PS
IRT
IRT
IRT
PDG
PDG
IRT
PS
PS

N
4
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0

N
5
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1

3
3
2
1
1
1
4
6
1
3
2

N
6
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

N
7
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

N
8
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1

1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1

N
9
1
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1

0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1

N1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0

0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1

Kb
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1

1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1

Kb
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1

0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1

Kb
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1

Kb
4
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1

Kb
5
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1

1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1

Kb
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1

Kb
7
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1

Kb
8
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0

0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1

0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1

Kb
9
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1

0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1

0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1

0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1

1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1

Kb
10
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0

R
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0

R
2
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0

R
3
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0

0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1

R
4
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0

0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1

R
5
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0

0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1

R
6
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0

0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0

R
7
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0

R
8
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0

0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1

0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1

R
9
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0

R1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0

0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0

0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1

0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1

1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1

Skor

Kategori

54
27
21
53
55
51
52
52
51
52
27
23
28
52
55
54
24
28
54

Baik
T baik
T baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
T baik
T baik
T baik
Baik
Baik
Baik
T baik
T baik
Baik

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1

0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1

0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0

0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0

0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0

0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0

0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0

1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1

1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1

1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1

0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0

1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1

1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1

1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1

1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1

1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0

1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1

1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1

1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0

1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0

1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1

23
22
20
57
52
54
53
53
51
50
51
54
27
52
53
28
23
53
21
28
40

T baik
T baik
T baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
T baik
Baik
Baik
T baik
T baik
Baik
T baik
T baik
baik

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

DATA PRIBADI
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Anak ke
Pekerjaan
Alama

II.

DATA ORANG TUA
Nama Ayah
Pekerjaan
Nama Ibu
Pekerjaan
Alamat

III.

: SRI LESTARI
: Sei Rampah, 03 Januari 1993
: Perempuan
: Islam
: 1 dari 3 bersaudara
: Mahasiswa
: Bagan Batu Riau

: SUARNO
: Wiraswasta
: Nurbaiti Lubis
: Wiraswasta
: Bagan Batu Riau

RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1999 - 2005
Tahun 2005 - 2008
Tahun 2008 - 2011
Tahun 2011 - 2014
Tahun 2014-2015

: SD Swasta Cibaliung 03
: PPM Al Majidiah Bagan Batu
: SMK Rokan Jaya Riau
: Akademi Kebidanan Indah Medan
: D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Andriyani, A. (2013). Panduan Kesehatan Wanita, Solo : As-salam Group.
Arikunto. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.edisi Revisi
BKKBN. (2013). Situasi dan analisis keluarga berencana.infodatin,2-3.
Fatmanadia. (2013). Pelayanan kebidann komunitas : Trans info medika
Heni, P.W, dan Asmar, Y,Z, (2005).Etika propesi kebidanan.Yogyakarta, Fitramaya
Manuaba. (2007). Kuliah obstetri. Jakarta : EGC
Notoadmojo, S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan, Edisi 3 Jakarta : Rineka Cipta.
Nurmawati. (2010). Standart pelayanan kebidanan antenatal, Edisi 3 Jakarta : Trans info
medika
Pujiati, N. (2012). Gambaran Pola Menstruasi Akseptor Kontrasepsi Suntik 1 Bulan Dan
3bulan. BPM Tlogosari Kota Semarang. Karya Tulis Ilmiah Pujiati, N. (2012).
Gambaran Pola Menstruasi Akseptor Kontrasepsi Suntik 1 Bulan Dan 3bulan.
BPM Tlogosari Kota Semarang. Karya Tulis Ilmiah
Pujiati. (2011). Asuhan kebidanan : Trans info medika
Karwati. (2011). Bidan komunitas : Trans info medika
Mustika, S. (2003).50 tahun ikatan bidan indonesia-bidan menyongsong masa depan.
Jakarta: pengurus IBI pusat
Prawihardjo, S. (2006). Ilmu Kebidanan. Cetakan kedelapan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin, A. B. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi 2 Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
____________, (2010). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Edisi 2 Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta Bandung
Sulistyawati. A. (2012). Pelayanan Keluarga Berencana, Jakarta : Salemba Medik.

Tresnawati. (2013). Asuhan kebidanan panduan lengkap menjadi bidan propesional, Jakarta :
Prestasi pustakaraya
Utami, R. (2008). inisiasi menyusui dini plus Asi Ekslusif, jakarta : pustaka bunda
Wahyuningsih. (2010). Perawatan ibu hamil, Jakarta : Fitramaya
Widyastuti. (2009). Kesehatan reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya

BAB III
KERANGKA PENELITIAN
3.1.Kerangka Konsep
Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasihkan dan membentuk
suatu teoriyang menjelaskan keterkaitan kerangak konsep antara variabel. Kerangaka konsep
akan membantu penelitian dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori. (Nur Salam
2003).
Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pemberi pelaksana, peran
sebagai pengelolah, peran sebagai pendidik, peran sebagai peneliti. Menyadarkan sebegitunya
penting peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan aki pada ibu hamil
di Desa pantai cermin kiri kecamatan pantaicermin kabupaten serdang bedagai tahun 2015.

Peran bidan


Pelayanan ANC



Pelayanan ibu
bersalin



Pelayanan ibu nifas



Pelayanan bayi

Menurunkan AKI

baru lahir


Pelayanan KB



Pelayanan Rujukan

19

3.2

Depenisi Operasioanl

VARIABEL

DEFENISI

ALAT

CARA

OPERASIONAL UKUR

UKUR

Peran bidan

Tindakan yang

Wawancara

dalam

dilakukan oleh

Baik : >50%

pelayanan

bidan dalam

Tidak baik

ANC

memberikan

:50%

pelayanan

bidan dalam

Tidak baik :

bersalin

memberikan

50%

pelayanan

bidan dalam

Tidak baik :

nifas

memberikan

50%

pelayanan

bidan dalam

Tidak baik :

bayi baru

memberikan

50%

Pelayanan

bidan dalam

tidak bak :

KB

memberikan

50%

pelayanan

bidan dalam

Tidak baik :

Rujukan

memberikan

5

b. Tidak baik

: jika responden menjawab tidak dilakukan sebanyak > 5

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian
hasil penelitian dan pembahasan tentang Peran bidan dalam upaya menurunkan AKI
pada ibu hamil didesa Pantai Cermin Kiri Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang
Bedagai. Jumlah responden sebanyak 40 orang yang termasuk kriteria responden yang
menjawab semua pertanyaan dalam kuesioner. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu bagian
pertama adalah data demografi dan bagian kedua terisi 60 pertanyaan tentang peran bidan
sebagai pemberi upaya pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu hamil.
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik responden
Karakteristik responden dari data demografi meliputi: usia, pendidikan, pekerjaan, dan
Paritas. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 5.1
Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi peran bidan sebagai pemberi
pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu hamil
Usia
35Tahun

Frekuensi
2
30
8

%
5,0
75,0
20,0

Pendidikan
SD
SMP
SMA
PT

5
9
12
4

12,5
47,5
30,5
10,5

28
1
1
6
4

70,0
2,5
2,5
15.5
10,5

11
26
3

27
65,5
7,5

Pekerjaan
IRT
Petani
Pedagang
Pegawai swasta
PNS
Paritas
Primipara
Multipara
Grande multipara

27

Berdasarkan usia kelompok umur paling banyak adalah antara 20-35 tahun sebesar 30
orang (75,0%), berdasarka pendidikan kelompok paling banyak adalah SMA sebesar 12
orang (30,5%), berdasarkan pekerjaan paling banyak adalah IRT sebesar 28 orang (70,0%),
berdasarkan paritasa paling banyak adalah multipara sebesar 26 orang (65,5%).
b. peran bidan sebagai pemberi pelayanan pada ibu hamil berdasarkan ANC
untuk menilai AKI pada ibu hamil yang meliputi peran bidan sebagai pemberi
pelayanan dalam melakukan tindakan terhadap pelayanan ANC dapat kita lihat pada tabel
dibawah ini
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner tindakan peran bidan
sebagai pemberi pelayanan pada ANC
Pilihan jawaban
Pernyataan

1. Timbang bertat badan
2. Perksa tekanan darah
3. Nilai status gizi
4. Pemeriksaan tinggi fundus
5. Tentukan presentasi janin
6. Pemberian imunisasi tetanus
7. Pemberian tablet besi
8. Test laboratorium
9. Tatalaksana kasus
10. Temu bicara (bimbingan
konsling)

Total
Lakukan
F
%
32
92,5
35
87,5
26
65,5
23
57,5
27
67,5
32
80,0
27
32,5
19
47,5
20
50,0
34
85,5

Tidak dilakukan
f
%
3
7,5
5
12,5
14
35,5
17
42,5
13
32,5
8
20,0
13
67,5
21
52,5
20
50,0
6
15,5

F
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40

%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

Dari tabel 5.2 dapat diketahui bahwa bidan paling banyak dilakukan tidakan timbang
berat badan sebanyak 32 orang (92,5%), pada temu bicara paling banyak 34 (85,5%), dan
adapun bidan tidak melakukan tidakan test laboratorium sebanyak 19 (47,5%).
Dari hasil jawaban responden untuk mengetahui tindakan bidan dalam memberi
pelayanan pada ibu hamil dapat disimpulkan pada tabel berikut ini.

Tabel 5.3
Distribusi peran bidan sebagai pemberi palayanan ANC dalam upaya menurunkan AKI pada
ibu hamil
Variabel
Baik
Tidak baik

F
32
8

%
80
20

Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari hasil jawaban responden bidan dapat berperan
baik dalam memberi pelayanan dalam ANC sebanyak 32 orang (80%)
c. peran bidan sebagai pemberi pelayanan pada ibu hamil berdasarkan INC
untuk menilai AKI pada ibu hamil yang meliputi peran bidan sebagai pemberi
pelayanan dalam melakukan tindakan terhadap pelayanan INC dapat kita lihat pada tabel
dibawah ini
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner tindakan peran bidan
sebagai pemberi pelayanan pada INC

Pilihan jawaban
Pernyataan

1. Mengijinkan ibu untuk memilih
orang mendapinginya
2. Cuci tangan denga sabun dan air
mengalir
3. Bidan menjelaskan prosedur
persalinan
4. Setelah bayi lahir tali pusat di
klem lalu dipotong
5. Pemeriksaan tanda tanda vital,
catat semua laporan
6. Membersiakn alat-alat
steril/DTT
7. Memberitahu ibu tentang adanya
episiotomi
8. Begitu bayi lahir keringkan dan
stimulasi bayi
9. Lakukan jahitan sekitar 1 cm
diatas ujung luka
10. Catat semua perawatan dan
temuan denga seksama

Total
Lakukan
F
%
20
50,0

Tidak dilakukan
f
%
20
50,0

F
40

%
100

33

82,5

7

17,5

40

100

17

42,5

23

57,5

40

100

33

82,5

7

17,5

40

100

33

82,5

7

17,5

40

100

16

40,0

24

60,0

40

100

10

25,5

30

75,5

40

100

27

67,5

13

32,5

40

100

11

27,5

29

72,5

40

100

28

70,0

12

30,0

40

100

Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa bidan paling banyak dilakukan tidakan cuci tangan
dengan sabun sebanyak 33 orang (82,5%%), catat semua perawatan sebanyak 28 (70,0%),
dan adapun bidan tidak melakukan tidakan lakukan jahitan sekitar 1 cm sebanyak 29 orang
(72,5%).
Dari hasil jawaban responden untuk mengetahui tindakan bidan dalam memberi
pelayanan pada ibu hamil dapat disimpulkan pada tabel berikut ini.
Tabel 5.5
Distribusi peran bidan sebagai pemberi palayanan INC dalam upaya menurunkan AKI pada
ibu hamil
Variabel
Baik
Tidak baik

F
23
17

%
57,5
42,5

Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari hasil jawaban responden bidan dapat berperan baik
dalam memberi pelayanan dalam ANC sebanyak 23 orang (57,5%).

d. Peran bidan sebagai pemberi pelayanan pada ibu hamil berdasarkan BBL
untuk menilai AKI pada ibu hamil yang meliputi peran bidan sebagai pemberi pelayanan
dalam melakukan tindakan terhadap pelayanan BBL dapat kita lihat pada tabel dibawah

Tabel 5.6

Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner tindakan peran bidan
sebagai pemberi pelayanan pada BBL
Pilihan jawaban
Total
Pernyataan
1. Selalu mencuci tangan
2. Pemeriksaan bayi setelah
plasenta lahir
3. Timbang bayi
4. Memeriksa vital bayi
5. Memriksa dari ujung kepala
hingga kaki
6. Bantu ibu untuk menyusui bayi
7. Tunngu 6 jam atau lebih untuk
memandikan bayi
8. Kenakan baju dan selimut bayi
9. Memeriksa pengeluaran urien
dan meconium
10. Catatat semua temuan dan
perawatan

Lakukan
f
%
35
87,5
33
82,5
28
70,0
11
27,5
8
20,0

Tidak dilakukan
f
%
5
12,5
7
17,5
12
30,0
29
72,5
32
80,0

F
40
40
40
40
40

%
100
100
100
100
100

20
17

50,0
42,5

20
23

50,0
57,5

40
40

100
100

30
18

75,5
45,5

10
22

25,5
55,5

40
40

100
100

25

62,5

15

37,5

40

100

Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa bidan paling banyak dilakukan tidakan selalu
mencuci tangan sebanyak 35 orang (87,5%%), kenakan baju dan selimut bayi sebanyak 30
orang (75,5%), dan adapun bidan tidak melakukan tidakan memeriksa bayi setelah lahir
sebanyak 7 orang (17,5%).
Dari hasil jawaban responden untuk mengetahui tindakan bidan dalam memberi
pelayanan pada ibu hamil dapat disimpulkan pada tabel berikut ini.

Tabel 5.7
Distribusi peran bidan sebagai pemberi palayanan BBL dalam upaya menurunkan
AKI pada ibu hamil
Variabel
Baik
Tidak baik

f
26
14

%
65,5
35,5

Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa dari hasil jawaban responden bidan dapat berperan
baik dalam memberi pelayanan dalam ANC sebanyak 26 orang (65,5%).

e.

Peran bidan sebagai pemberi pelayanan pada ibu hamil berdasarkan ibu nifas

untuk menilai AKI pada ibu hamil yang meliputi peran bidan sebagai pemberi pelayanan
dalam melakukan tindakan terhadap pelayanan ibu nifas dapat kita lihat pada tabel dibawah
ini
Tabel 5.8
Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner tindakan peran bidan
sebagai pemberi pelayanan ibu Nifas
Pilihan jawaban
Total
Pernyataan
1. Memeriksa dan menilai bayi
2. Melakukan pemantaun ibu, bayi
3. Memberikan pelayanan masa
nifas
4. Kunjungan minggu ke 2
5. Kunjumgan minggu ke 6
6. Memberi penkes
7. Memeriksa komplikasi
8. Menjelaskan tentang gizi
9. Menjelaskan tentang
kebersiahan ibu
10. Memberika penkes payudara

Lakukan
f
%
35
87,5
33
82,5
28
70,0

Tidak dilakukan
f
%
5
12,5
7
17,5
12
30,0

F
40
40
40

%
100
100
100

11
8
20
17
30
18

27,5
20,0
50,0
42,5
75,5
45,5

29
32
20
23
10
22

72,5
80,0
50,0
57,5
25,5
55,5

40
40
40
40
40
40

100
100
100
100
100
100

25

62,5

15

37,5

40

100

Dari tabel 5.8 dapat dilihat bahwa bidan paling banyak dilakukan tidakan memeriksa
dan menilai bayi sebanyak 35 orang (87,5%%), menjelaskan tentang gizi sebanyak 30 orang
(75,5%), dan adapun bidan tidak melakukan tidakan memberikan penkes tentang payudara
sebanyak 15 orang (37,5%).
Dari hasil jawaban responden untuk mengetahui tindakan bidan dalam memberi
pelayanan pada ibu hamil dapat disimpulkan pada tabel berikut ini.

Tabel 5.9
Distribusi peran bidan sebagai pemberi palayanan nifas dalam upaya menurunkan
AKI pada ibu hamil
Variabel
Baik
Tidak baik

f
21
19

%
52,5
45,5

Dari tabel 5.9 dapat dilihat bahwa dari hasil jawaban responden bidan dapat berperan
baik dalam memberi pelayanan dalam ANC sebanyak 21orang (52,5%).

f.

peran bidan sebagi pemberi pelayanan pada ibu hamil berdasarkan KB

untuk menilai AKI pada ibu hamil yang meliputi peran bidan sebagai pemberi
pelayanan dalam melakukan tindakan terhadap pelayanan KB dapat kita lihat pada tabel
dibawah ini
Tabel 5.10
Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner tindakan peran bidan
sebagai pemberi pelayanan KB
Pilihan jawaban
Pernyataan

1. Memeberikan konsling KB
2. Menjelaskan tentang KB
3. Menjelaskan keuntungan
4. Mencatat kunjungan ulang
5. Meberikan kebebasan
6. Menjelaskan KB spiral
7. Menjelakan tentang KB IUD
8. Menjelaskan tentang KB suntik
9. Menjelaskan tentang KB pil
10. Menjelaskan tentang kondom

Total
Lakukan
f
%
38
95,0
37
92,0
38
95,0
30
75,0
28
70,0
2
5,0
2
5,0
22
55,5
12
30,0
6
15,5

Tidak dilakukan
f
%
2
5,0
3
7,5
2
5,0
10
25,5
12
30,0
38
95,5
38
95,5
18
45,5
28
70,0
34
85,5

f
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40

%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

Dari tabel 5.10 dapat dilihat bahwa bidan paling banyak dilakukan tidakan memberi
konsling KB sebanyak 38 orang (95,0%%), mencatat kunjungan ulang sebanyak 30 orang
(75,5%), dan adapun bidan tidak melakukan tidakan menjelaskan tentang KB IUD sebanyak
2 orang (5,0%).
Dari hasil jawaban responden untuk mengetahui tindakan bidan dalam memberi
pelayanan pada ibu hamil dapat disimpulkan pada tabel berikut ini.

Tabel 5.11

Distribusi peran bidan sebagai pemberi palayanan KB dalam upaya menurunkan AKI
pada ibu hamil
Variabel
Baik
Tidak baik

f
24
16

%
60,0
40,0

Dari tabel 5.11 dapat dilihat bahwa dari hasil jawaban responden bidan dapat berperan
baik dalam memberi pelayanan dalam KB sebanyak 24 orang (60,0%).
g . Peran bidan sebagai pemberi pelayanan pada ibu hamil berdasarkan rujukan
untuk menilai AKI pada ibu hamil yang meliputi peran bidan sebagai pemberi
pelayanan dalam melakukan tindakan terhadap pelayanan rujukan dapat kita lihat pada tabel
dibawah ini
Tabel 5.12
Distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner tindakan peran bidan
sebagai pemberi pelayanan rujukan
Pilihan jawaban
Pernyataan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Data lengkap dan akurat
Membawa hasil anamnese
Diagnosa sesuai nomeklatur
Masalah sesuai kondisi pasien
Tindakan sesuai kondisi pasien
Melibatkan keluarga
Medapat persetujuan keluarga
Tindakan berdasarkan evidence
Melasakan asuhan sesuai
kondisi klien
10. Pencatatan dalam SOAP

Total
Lakukan
f
%
13
32,5
13
32,5
26
65,5
27
67,5
29
72,5
27
67,5
26
65,5
30
75,5
9
22,5
14

35,5

Tidak dilakukan
f
%
27
67,5
17
67,5
14
35,5
13
32,5
11
29,5
13
32,5
14
35,5
10
25,5
31
22,5
26

65,5

F
40
40
40
40
40
40
40
40
40

%
100
100
100
100
100
100
100
100
100

40

100

Dari tabel 5.12 dapat dilihat bahwa bidan paling banyak dilakukan tidakan sesuai dengan
kondisi pasien sebanyak 29 orang (72,0%%), tindakan sesuai evidence best sebanyak 30
orang (75,5%), dan adapun bidan tidak melakukan tidakan diagnosa nomenklatur sebanyak
14 orang (35,5%).
Dari hasil jawaban responden untuk mengetahui tindakan bidan dalam memberi
pelayanan pada ibu hamil dapat disimpulkan pada tabel berikut ini.
Tabel 5.13

Distribusi peran bidan sebagai pemberi palayanan rujukan dalam upaya menurunkan
AKI pada ibu hamil
Variabel
Baik
Tidak baik

f
25
15

%
62,5
37,5

Dari tabel 5.13 Dapat dilihat bahwa dari hasil jawaban responden bidan dapat
berperan baik dalam memberi pelayanan dalam KB sebanyak 25 orang (62,5%).

B. Pembahasan
1. Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu
hamil berdasarkan ANC
Dari penelitian ini dilihat bahwa bidan dapat berpera baik dalam memberikan
pelayanan ANC terhadap ibu hamil.
Menurut Saifudin (2010), antenatal care merupakan pelayanan yang diberikan pada ibu
hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu dan mendeteksi ibu
apakah ibu hamil normal atau bermasalah.Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun
emosional dari ibu serta perubahanSosial dalam keluarga,memantau perubahan-perubahan
fisik yang normal yang dialami ibu serta tubuh kembang janin,juga mendeteksi dan serta
menatalaksana kondisi yang tidak normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan
normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun
kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan .
Standar pelayanan kebidanan dapat digunakan untuk menentukan kompetensi yang
diperlukan bidan dalam menjalani praktek sehari-hari. Penerapan standar pelayanan akan
sekaligus melindungi masyarakat, karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan dapat
dilakukan dengan dasar yang jelas. Pelayanan yang berkualitas dapat dikatakan sebagai
tingkat pelayanan yang telah memenuhi standar yang ditetapkan (Depkes RI, 2001). Standart

pelayanan kebidanan untuk ANC ada 6 standart mulai dari identifikasi ibu hamil,
pemeriksaan dan pemantauan antenatal, palpasi abdominal, pengelolaan anemia pada
kehamilan, pengelolaan dini hipertensi dan persiapan persalinan. (Depkes RI, 2001). Dengan
pelayanan sesuai standar, terutama di standart pemeriksaan dan pemantauan antenatal dimana
disana diwajibkan bahwa setiap ibu hamil harus melakukan pemeriksaan minimal 4 kali
selama kehamilan, yang terdiri dari minimal 1 kali pada kehamilan TM I, 1 kali pada
kehamilan TM II dan 2 kali pada kehamilan TM III maka cakupan kunjungan ibu hamil akan
terpenuhi.
Hasil wawancara dari responden bidan melakukan pelayanan sesuai standart kebidanan,
memberi pelayanan dengan baik terhadap pasien. Bidan melakukan timbang berat badan ibu,
memberikan tablet besi, mengukur pemeriksaan tinggi fundus dan bidan juga menjelaskan
tentang gizi pada ibu hamil.semua penjelasan yang diberikan bidan bermanfaat untuk ibu
dalam masa kehamilanya..
2. Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu
hamil berdasarkan INC
Dari penelitia ini dilihat bahwa bidan dapat berperan baik dalam memberikan
pelayanan kebidanan berdasarkan INC.
Menurut Friska (2012), bidan harus berperan dalam memberikan pelayanan pada ibu
bersalin mencegah terjadinya depresi saat atau setelah melahirkan. Cemas menghadapi
persalinan adalah hal yang wajar tetapi seorang bidan harus mampu mengahadapi hal
tersebut.
Dalam penelitian ini, praktek atau tindakan bidanmengenai kebersihan yang
berhubungan dengan prosespersalinan dan proses sesudah persalinan masih ada
sebagianbidan yang tidak melakukan dengan benar karena hanya dengan membakar peralatan
dan bak instrumennyadengan menggunakan alkohol tanpa dilakukan sterilisasi. Selain itu,

sewaktu dilakukan observasi asistenbidan tersebut tidak menggunakan sarung tangan
sewaktumerawat bayi baru lahir. Praktek yang dilakukantersebut menurut peneliti
membuktikan bahwa sebenarnyabidan belum mempraktekan secara baik dan benarmengenai
standar kebersihan dalam proses persalinandan pasca persalinan, kejadian tersebut dalam
penelitian ini dianggap masihberesiko pada terjadinyainfeksi.Kondisi tersebut juga didukung
oleh hasil penelitian Fauzi (2012), pada bidan di Kota Jambi bahwa praktek bidanpada
kebersihan dan pencegahan infeksi, katagori kurang(50,9%) dan pada katagori baik 49,1%,
dari beberapaindikator kebersihan dalam penelitian yang dilakukan,indikator pemakaian
sarung tangan ditemuibahwa sebagian besar respondennya berperilaku kurang.
Selain itu, ada beberapa hal yang merupakan bagian dari standar pelayanan kebidanan
yaitu, setengah dari bidan menyatakan hanya mengukur suhu bayi dilakukan sekali setelah
lahir sedangkan menurut standar dianjurkan pemeriksaan suhu tubuh bayi setiap satu jam
sampai kondisi suhu tubuh bayi stabil. Masih ada bidan yang mengukur suhu bayi melalui
dubur yang menurut standar hal tersebut berbahaya bagi bayi. Penyuluhan bidan tentang
tanda bahaya pada bayi baru lahir hanya dijelaskan secara sekilas seperti kulit bayi biru, tidak
bernafas spontan sewaktu lahir, tidak menangis dan kejang. Setelah dikonfirmasi dengan ibu
yang persalinannya dilayani oleh bidan tersebut ternyata hanya setengah dari ibu bersalin
yang mengetahui tanda bahaya pada bayi. Standar sesuai standar pelayanan setelah
dikonfirmasi dengan ibu bersalin klien/pasien bidan ternyata lebih dari setengah informan
tidak mengetahui tanda bahaya pada ibu pasca persalinan. Informan mengetahui tanda bahaya
tersebut hanya secara umum. Padahal, semua bidan menyatakan pernah menangai ibu
bersalin dengan tanda bahaya
Bidan Delima yang berada didesa Pantai Cermin Kiri memberi pelayanan dengan baik
dan tindakan sesuai standar, bidan sering mengikuti pelatihan tentang kebidana memberi
pelayanan paripurna dan komperhensif terhadap ibu bersalin, sebelum melakukan tindakan

bidan terlebih dahulu memcuci tanganya dan menjelaskan tentang prosedur persalinan kepada
ibu.
Hasil wawancara dari responden dapat diketahui bahwa bidan melakukan tindakan
dengan baik bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga dan
masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan, termasuk penyuluhan
kesehatan umum, gizi dan keluarga berencana, kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan
menjadi calon orang tua, menghidari kebiasaan yang tidak baik dan mendorong kebiasaan
yang baik. Semua bidan tidak dapat menjelaskan semua tanda bahaya pada ibu pasca
persalinan sesuai standar pelayanan.
3.

Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada

ibu hamil berdasarkan BBL
Dari penelitian ini dilihat bahwa bidan dapat berperan baik dalam memberikan pelayanan
pada bayi baru lahir
Menurut Milda ( 2012).Asuhan bayi baru lahir diberikan dengan tujuan agar bidan dapat
memberi asuhan komprensip kepada bayi baru lahir saat masih berada diruang rawat serta
mengajarkan kepada orang tua dan memberi motivasi agar menjadi orang tua yang percaya
diri. Setelah kelahiran, akan menjadi serangkaian pembuahan tanda-tanda vital dan tampilan
klinis jika bayi reaktif terhadap proses kehamilan.
Bidan memberi pelayanan yang baik terhadap bayi baru lahir, hal ini di karenakan bidan
berada pada desa tersebut dan tidak jauh dari rumah pasien, bidan memberikan palayanan
asuhan pada bayi baru lahir sesuai dengan standart kebidanan, memberikan penkes tentang
perawatan tali pusat dan gizi pada masa nifas pada ibu yang baru bersalin, menimbang bayi
baru lahir dan mencatat semua laporan dalam bentuk subjektif. Objektif, assement, plan
(SOAP)

4.

Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu
hamil berdasarkan ibu nifas
Dari penelitian ini dilihat bahwa bidan dapat berperan baik dalam melaksanakan

pelayanan pada ibu nifas.
Menurut Tresnawati (2012), Bidan mendampingi ibu selama 2 jam setelah persalinan.
Dalam masa nifas ibu dianjurkan menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa
capek dan lemah. Ibu dan bayi diberi kesempatan untuk beristirahat.
Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia di berikan pendidikan bidan
dianjurkan untuk memberikan pendidikan kesehatan. Itupun sedikit demi sedikit Pengambilan
keputusan dan tindakan diperlukan oleh bidan dalam memberikanasuhan masa nifas sesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknyaberdasarkan ilmu dan kiat kebidanan.Asuhan
kebidanan pada masa nifas diberikan untuk meningkatkan kesejahteraanfisik dan psikologis
ibu.Monitoring ibu nifas terbukti berhubungan dengan kejadian morbiditas nifas karena dapat
memonitor keluhan atau kejadian morbiditas ibu sehingga denganmonitoring ibu yang baik
dapat dideteksi morbiditas ibu lebih banyak.
Dari hasil wawancara responden bahwa bidan melakukan tindakan dengan baik.
Bidan menganjurkan untik memberikan pendidikan kesehatan kunjungn nifas minimal
dilakukan sebanyak empat kali untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk
mencegah, mendeteksi dan menengani masalah yang terjadi. Kunjungn dilakukan pada enam
sampai delapan jam setelah melahirkan, hari keenam setelah setelah bersalin, minggu kedua
persalinan, dan enem minggu setelah persalinan, dengan melakukan kunjungan bidan dapat
merencanakan konsling kesehatan.

5.

Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada

ibu hamil berdasarkan KB
Dari penelitia ini dilihat bahwa bidan dapat berperan baik dalam upya memberikan
pelayanan pada keluarga berencana (KB).
Menurut Tresna (2012), Pelayanan keluarga berencana yang merupakan salah satu di
dalam paket pelayanan kesehatan reproduksi esensi perlu mendapatkan perhatian yang serius
karena dengan mutu pelayanan keluarga berencana berkualitas dengan telah perubahan
paradigma dalam pengolahan masalah kependudukan dan pembangunan dari pendekatan
pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang berfokus pada
kesehatan produksi sertahak reproduksi . maka pelayanan keluarga berencana harus menjadi
lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien / masyarakat dalam mmemilih
metode kontrasepsi yang diinginkan.
Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan KB dan
kesehahatan reproduksi. Dengan demikian konseling berarti petugas yang membantu klien
dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan
pilihannya, di samping itu dapat membuat klien merasa lebih puas Bari, (2006), Konseling
KB dapat membantu responden keluar dari berbagai pilihan dan alternatif masalah kesehatan
reproduksi dan Keluarga Berencana (KB). Konseling yang baik membuat responden puas
(satisfied), juga membantunya dalam menggunakan metoda KB secara konsisten dan sukses
(Siswandi,2007).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Silvina pada bulan Agustus 2010 di Desa
Karang Klesem Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas dapat disimpulkan
bahwa keseluruhan Pasangan Usia Subur (PUS) akseptor KB mendapatkan konseling KB
yaitu sebanyak 88 (100,0%) responden dan sebagianbesar (PUS) non akseptor KB tidak

mendapatkan konseling KB yaitu 54 (76,1%) responden, dan hanya 17 (23,9%) responden
yang mendapatkan konseling KB
Seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik mengenai KB akan menyadari
pentingnya manfaat program KB, serta dalam mempengaruhi keputusan yang akan diambil
dalam memilih alat kontrasepsi. Dalam hal ini akan memberikan efek yang tepat dalam
pengambilan keputusan. Konseling yang mempengaruhi keputusan PUS dalam penggunaan
alat kontrasepsi di Desa Karang Klesem dapat menambah pengetahuan yang luas mengenai
kekurangan dan kelebihan dari metode–metode atau alat kontrasepsi. Dengan hal tersebut,
PUS akan lebih meningkatkan keaktifan dalam partisipasi dan keikutsertaan bersosialisasi
terhadap dukungan dalam penyediaan fasilitas dan pemberi pelayanan serta sarana pelayanan
KB.
Dari hasil wawancara responden bahwa bidan mempunyai pengetahuan baik tentang
konsling KB, menjelaskan kelebihan dan keuntungan pada KB yang akan digunakan ibu.
Memberikan konsling dengan baik memberikan keputusan yang mempengaruhi pada
pengguna alat kontrasepsi. Bidan selalu mencatat kunjungan ulang untuk pasien. Bidan
melalakukan tindakan dan konsling KB dengan baik

6.

Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu
hamil berdaarkan rujukan
Dari penelitian ini dilihat bahwa bidan dapat berperan baik dalam memberikan pelayanan

pada rujukan.
Menurut Mujiwati (2011), sistem rujukan dalam makanisme pelayanan obsetetri adalah
sesuatu pelimpahan tanggung jawab timbal-balik atas kasus atatu masalah kebidanan yang
timbul baik secara vertikal maupun herizontal rujukan vertikal, maksudnya adalah rujukan
dan komunikasi antara satu unit yang telah lengkap. Misalnya dari rumah sakit kabupaten

kerumah sakit provinsi atau rumah sakit tipe C kerumah sakit B yang lebih spesialistik
fasilitas dan personalianya. rujukan herizontal adalah konsultasi dan komunikasi antar unit
yang ada dalam

satu rumah sakit, misalnya antara bagian kebidanan dan bagian ilmu

kesehatan anak.
Akses terhadap pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
proses terjadinya kematian ibu. Kematian ibu salah satunya disebabkan keterlambatan dalam
merujuk ibu ke rumah sakit.Sistem rujukan yang kurang tepat dapat mempengaruhi
persalinan ibu.Safe Motherhood merupakan upaya untuk mencegah atau menurunkan
kematian ibu, salah satu strateginya adalah dengan meningkatkan akses dan cakupan
pelayanan ibu yang berkualitas dengan tersedianya fasilitas rujukan bagi komplikasi dan
persalinan.Sistem rujukan kesehatan adalah suatu tatanan kesehatan yang memungkinkan
terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu
kasus atau masalah kesehatan.Sistem rujukan harus dipertimbangkan sebagai komponen
penting dari sistem kesehatan secara keseluruhan.
Dari hasil wawancara responden bahwa bidan berperan baik dalam melakukan tindakan
rujukan kepada pasien. Selama masa kehamilan ibu hamil harus mendapatkan akses untuk
pencegahan dan tindakan segera saat dibutuhkan.Dengan adanya sistem rujukan diharapkan
dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih cepat dan tepat karena tindakan rujukan
ditujukan pada kasus yang tergolong komplikasi. Oleh karena itu kelancaran rujukan dapat
menjadi faktor yang menentukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan perinatal. Bidan
selalu membawa laporan tentang pasien dan memberikan asuhan sesuai dengan kondisi
pasien. Serta bidan sangat tanggap dan cepat dalam merujuk pasien serta mengenali tanda
gawat pada pasien.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang peran bidan sebagai pemberi
pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu hamil didesa pantai cermin kiri
kecamatan pantai cerminkabupaten serdang bedagai tahun 2015. Dapat di simpulkan sebagi
berikut:
1.

Dari segi karakteristik respoden tentang peran bidan sebagai pemberi pelayana pada
ibu hamil berdasarkan umur mayoritas 20-35 tahun sebanyak 30 orang (75,0%).
Berdasarkan pendidikan mayoritas SMA sebanyak 12 orang (30,5%). Berdasarkan
pekerjaan mayoritas IRT sebanyak 28 orang (70,0%). Berdasarkan paritas mayoritas
multipara sebanyak 11 orang (27,5%).

2.

Peran bidan sebagai pemberi palayanan pada ANC, mayoritas responden menyatakan
baik sebanyak 37 orang (92,5%).

3.

Peran bidan sebagai pemberi palayanan pada INC, mayoritas responden menyatakan
baik sebanyak 33 orang (82,5%).

4.

Peran bidan sebagai pemberi palayanan pada BBL, mayoritas responden menyatakan
baik sebanyak 35 orang (87,5%).

5.

Peran bidan sebagai pemberi palayanan pada nifas, mayoritas responden menyatakan
baik sebanyak 29 orang (72,5%).

6.

Peran bidan sebagai pemberi palayanan pada KB, mayoritas responden menyatakan
baik sebanyak 29 orang (72,5%).

7.

Peran bidan sebagai pemberi palayanan pada Rujukan
menyatakan baik sebanyak 30 orang (75,5%).

mayoritas responden

A.

Saran
1. Kepada bidan desa
Diharapkan pada bidan desa agar lebih meningkatkan pelayanan pada ibu hamil
seperti test laboratorium, tatalaksana kasus, dan pemeriksaan tinggi fudus, asuhan
pada ibu bersalin seperti memberi tahu kepada ibu tentang adanya tindakan
episotomi, melakukan jahitan sekitar 1 cm diatas luka dan membersikan alat-alat
steril, asuhan pada masa nifas seperti mengunjungi ibu pda minggu ke 2 dan minggu
ke 6 dan memeriksa tentang adanya komplikasi, asuhan pada bayi baru lahir seperti
memriksa vital bayi melakukan timbangan pada bayi dan menunggu 6 jam untuk
memandikan bayi, asuhan pada rujukan seperti melakasanakan asuhan sesuai kondisi
pasien dan KB memberikan penyuluhan dan pendidikan kepada ibu hamil dan
mampu memberikan pelayanan yang peripurna dan profesional sehingga dapat
menurunkan AKI.
2. Kepada ibu
Bagi ibu dapatmemeriksakan kehamilannya kepada bidan dan menceritakan tentang
keluhan yang dialami, ibu nifas dapat bertanya tentang perawatan payudara,
perawat

Dokumen yang terkait

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kepiting (Scilla Serrata) Studi Kasus : Desa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin. Kabupaten Serdang Bedagai

5 75 79

Struktur Komunitas Bivalvia Di Perairan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai

2 98 101

Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu hamil dedesa Pantai Cermin Kiri Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

0 48 74

Abstract Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu hamil dedesa Pantai Cermin Kiri Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 2

Chapter I Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu hamil dedesa Pantai Cermin Kiri Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 6

Chapter II Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu hamil dedesa Pantai Cermin Kiri Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 12

Reference Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu hamil dedesa Pantai Cermin Kiri Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 2

Appendix Peran bidan sebagai pemberi pelayanan dalam upaya menurunkan AKI pada ibu hamil dedesa Pantai Cermin Kiri Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2015

0 0 12

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kepiting (Scilla Serrata) Studi Kasus : Desa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin. Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 22

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Kepiting (Scilla Serrata) Studi Kasus : Desa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin. Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 12