Pengujian Rangkaian Tombol Pengujian Rangkaian Driver Motor Stepper

djnz r6, 150 x 2 = 300 x 40 =1200 + 4 + 3 = 1207 �� djnz r7,tnd ret Jadi waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan program diatas adalah 1207 mikrodetik atau 0,012007 detik dan dapat dibulatkan menjadi 0,012 detik. Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroler AT89S51, kemudian mikrokontroler dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian minimum mikrokontroler AT89S51 telah bekerja dengan baik.

4.3. Pengujian Rangkaian Tombol

Pengujian rangkaian ini dapat dilakukan dengan menekan tombol, kemudian mengukur tegangan output dari rangkaian tersebut. Dari hasil pengujian didapatkan pada saat tombol tidak ditekan, maka output dari rangkaian ini adalah 4,9 volt. Ketika terjadi penekanan tombol, maka output dari rangkaian ini adalah 0 volt. Dengan demikian rangkaian ini telah berfungsi dengan baik. Pengujian selanjutnya adalah dengan menghubungkan rangkaian tombol ini dengan rangkaian mikrokontroler yang telah diberi program sebagai berikut : Jb p3.0 Setb p3.7 ......... Program di atas akan menungu adanya sinyal low yang dikirimkan tombol, dimana tombol tersebut dihubungkan dengan P3.0. program akan terus menunggu sampai ada sinyal low yang dikirimkan oleh tombol dan sensor. Jika ada sinyal low yang dikirimkan oleh tombol dan sensor, maka program akan menghidupkan LED indicator yang dihubungkan ke P3.7 Universitas Sumatera Utara

4.4. Pengujian Rangkaian Driver Motor Stepper

Pengujian pada rangkaian jembatan H ini dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian driver motor stepper ini dengan rangkaian mikrokontroler At89S51 dan menghubungkan output dari rangkaian driver motor stepper ini dengan motor stepper, kemudian memberikan program sebagai berikut : mov a,11h buka: jb limit_buka,bukalagi ret bukalagi: mov p0,a rl a acall delay sjmp buka Program diawali dengan memberikan nilai 11h pada accumulator a, kemudian program akan memasuki rutin buka atap. Nilai a diisikan ke port 0, sehingga sekarang nilai port 0 adalah 11h. ini berarti P0.0 dan p0.4 mendapatkan logika high sedangkan yang lainnya logika low, seperti table di bawah ini. P0.7 P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0 0s 1 1 Progarm dilanjutkan dengan memanggil rutin tunda. Lamanya tunda akan mempengaruhi kecepatan perputaran motor. Semakin lama tunda, maka perputaran motor akan semakin lambat. Perintah berikutnya adalah Rl a, perintah ini akan memutar nilai yang ada pada accumulator a, seperti tampak pada table di bawah ini, Universitas Sumatera Utara 1 1 Rl 1 1 Dst……… Nilai pada accumulator a yang awalnya 11h, setelah mendapat perintah Rl a, maka nilai pada accumulator a akan berubah menjadi 22h. kemudian program akan melihat apakah kondisi sensor buka atap dalam keadaan high 1 atau low 0. Jika high 1, nilai yang ada pada accumulator a, akan kembali diisikan port 0, maka nilai di port 0 akan berubah menjadi 22h, ini berarti P0.1 dan P0.5 mendapatkan logika high sedangkan yang lainnya mendapatkan logika low, seperti table di bawah ini, P0.7 P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0 1 1 Sebelumnya telah dibahas bahwa P0.0, P0.1, P0.2, dan P0.3 dihubungkan ke masukan driver motor stepper, dengan program diatas maka P0.0, P0.1, P0.2, dan P0.3 akan mendapatkan nilai high 1. Hal ini menyebabkan motor stepper akan berputar membuka atap. Hal yang sama juga berlaku ketika motor berputar kearah sebaliknya, perbedaannya hanya pada perintah rotate. Jika pada perintah berlawanan arah jarum jam digunakan rotate left Rl, maka pada perintah searah jarum jam digunakan perintah rotate right Rr. Perputaran perintah rr diperlihatkan pada table berikut , 1 1 Rr 1 1 Dst…………..

1.5. Pengujian Program