Karakteristik Kantor Pajak Modern Jenis Kantor Pajak Modern :

Bank Data Nasional.

2. Karakteristik Kantor Pajak Modern

Karakteristik 1: a. Struktur organisasinya berdasarkan fungsi – debirokratisasi untuk pelayanan; b. Penggabungan dari KPP, KPPBB, dan Karikpa – melayani semua pajak PPh, PPN, PBB c. Pemeriksaan hanya ada di KPP dengan konsep spesialisasi d. Keberatan dan penyidikan hanya dilakukan oleh Kanwil – fair dan good governance e. Account Representatives AR – pengawasan pelayanan dengan konsep spesialisasi Karakteristik 2: a. Complaint Center b. Help Desk dengan teknologi knowledge base pada TPT service counter c. Menggunakan sistem komunikasi dan teknologi informasi terkini ® e-system d. Taxpayer’s Bill of Rights e. Sarana dan prasarana yang lebih baik f. Built-in control system g. SDM yang berkualitas tinggi – fit and proper h. Penerapan Kode Etik Pegawai - diawasi oleh Komite Kode Etik Pegawai Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara i. Sistem penggajian yang lebih baik

3. Jenis Kantor Pajak Modern :

a. KPP WP Besar - Large Taxpayers Office LTO - Jumlah : hanya ada 2 di Indonesia - WP : 300 WP terbesar di Indonesia - Jenis Pajak : PPh dan PPN b. KPP Madya - Medium Taxpayers Office MTO - Jumlah : 1 di beberapa Kanwil tertentu dan 10 di Kanwil Khusus - WP : 200-500 perusahaan terbesar di Kanwil tsb termasuk WP lokasi yang domisilinya terdaftar pada Kanwil modern lain - Jenis Pajak : PPh dan PPN c. KPP - Small Taxpayers Office STO - Jumlah : seluruh KPP di seluruh Kanwil - WP : tergantung ribuan - Jenis Pajak : seluruh jenis pajak Keuntungan Bagi WP Dengan Adanya KPP Madya: a. Pelayanan yang lebih baik, terpadu, dan personal : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 1. Konsep One Stop Service : WP cukup pergi ke satu unit AR pada satu kantor untuk menyelesaikan SELURUH masalah perpajakannya seluruh jenis pajak – PPh dan PPN 2. Adanya tenaga Account Representative AR dengan tugas a.l. : - konsultasi untuk membantu segala permasalahan WP - mengingatkan WP atas pemenuhan kewajiban perpajakannya - update atas peraturan perpajakan yang terbaru 3. Pemanfaatan IT secara maksimal: email, e-SPT, e-filing, dll 4. SDM yang profesional - adanya fit and proper test - pelaksanaan kode etik yang tegas dan konsisten - pemberian tunjangan khusus 5. Pemeriksaan yang lebih terbuka dan profesional dengan konsep spesialisasi b. Pelaksanaan GOOD GOVERNANCE di semua lini - KKN dapat dihilangkan. 4.Kode Etik secara tegas mencantumkan kewajiban dan larangan bagi para pegawai termasuk sanksi-sanksi bagi setiap pelanggaran Kode Etik Pegawai Pelaksanaan Kode Etik Pegawai diawasi secara ketat oleh berbagai badan INDEPENDEN: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara a. Komite Kode Etik Pegawai yang diketuai oleh Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan b. Komisi Ombudsman Nasional dengan desk pajak yang bertugas untuk menangani pengaduan masyarakat c. Tim Khusus Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan yang secara intensif memonitor kinerja Kanwil dan KPP modern Kewajiban Pegawai 1 a. Menghormati agama, kepercayaan, budaya, dan adat istiadat orang lain dalam menjalankan tugas; b. Bersikap jujur dan lugas, bekerja secara efisien dan profesional, serta dapat dipercaya dalam melaksanakan tugas; c. Memberikan pelayanan perpajakan kepada Wajib Pajak dengan sebaik- baiknya sesuai bidang tugas masing-masing; d. Memberikan informasi yang jelas, lengkap, dan benar kepada Wajib Pajak mengenai hak dan kewajibannya; e. Berpenampilan dan berbusana sesuai dengan tuntutan tugas pada Direktorat Jenderal Pajak; f. Bersikap sopan dan terbuka dalam berhubungan dengan Wajib Pajak serta menghormati hak-hak Wajib Pajak; Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara g. Bersikap netral dari pengaruh semua golongan dan atau partai politik serta dalam memberikan pelayanan kepada Wajib Pajak; h. Menjaga keselamatan dirinya dan tidak diskriminatif rekan kerjanya Kewajiban Pegawai 2 a. Mentaati ketentuan jam kerja dan tata tertib kantor; b. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang; c. Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP; d. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya dan tidak mempunyai tunggakan pajak; e. Melaporkan secara terulis kepada atasannya jika ada situasi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugas; f. Melaporkan secara tertulis kepada atasannya, apabila mengetahui adanya pelanggaran penyimpangan di bidang perpajakan yang dapat merugikan keuangan negara; g. Bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan tugasnya;Bertanggung jawab dalam mengamankan semua dokumen dan peralatan yang dipinjam dari Wajib Pajak; Kewajiban Pegawai 3 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Mengamankan informasi dan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Pajak dengan cara : 1. Mengamankan file atau berkas; 2. Mengamankan password komputer dan tidak membocorkan kepada pegawai dan pihak lain yang tidak berhak; 3. Memusnahkan dokumen yang tidak terpakai sesuai dengan prosedur yang berlaku; a. Tidak mengijinkan orang yang tidak berhak berada dalam ruangan kerja. b. Menjaga tempat kerja dalam keadaan bersih, aman, dan nyaman; c. Memelihara, melindungi, dan mengamankan barang inventaris milik Direktorat Jenderal Pajak. Larangan bagi Pegawai 1 a. Bersikap diskriminatif dalam melaksanakan tugas; b. Menggunakan kewenangan jabatan baik langsung maupun tidak langsung dan fasilitas kantor untuk kepentingan diri sendiri maupun pihak ketiga lainnya; c. Menerima segala pemberian atau penghargaan dalam bentuk apapun termasuk uang, saham atau surat berharga lainnya, komisi, hadiah, cinderamata, hiburan, jamuan, perjalanan wisata, sponshorship, dan jasa lainnya dari Wajib Pajak secara langsung maupun tidak langsung yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara menyebabkan pegawai memiliki kewajiban yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya; d. Menerima kunjungan Wajib Pajak dalam rangka utusan dinas di luar kantor; e. Memanfaatkan data dan atau informasi perpajakan untuk memperoleh keuntungan pribadi; Larangan bagi Pegawai 2 a. Menggandakan sistem dan atau program aplikasi komputer milik Direktorat Jenderal Pajak di luar kepentingan dinas; b. Menyampaikan informasi perpajakan kepada pihak ketiga kecuali bagi pagawai yang berwenang; c. Membantu, melindungi, bekerja sama, menyuruh, atau memberi kesempatan pihak lain untuk melakukan tindak pidana di bidang perpajajan; d. Melakukan kesepakatan dengan Wajib Pajak yang merugikan negara dengan sengaja dalam pelaksanaan tugas; e. Menkonsumsi minuman keras yang dapat merusak citra dan martabat pegawai; f. Mengkonsumsi, mengedarkan dan atau memproduksi narkotika dan atau obat terlarang. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN DATA PRAKTEK

A.PENYITAAN 1. Pengertian Penyitaan Penyitaan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh juru sita pajak untuk menguasai barang penanggung pajak guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak menurut peraturan Perundang-undangan. Hal ini berdasarkan Undang-Undang penagihan pajak pada Undang-Undang No. 19 Tahun 2000. Dan ada juga yang mengkaitkan penyitaan dengan pemblokiran adalah tindakan pengamanan harta kekayaan milik penanggung pajak yang tersimpan oleh bank dengan tujuan terhadap penambahan jumlah atau nilai. Penyitaan adalah salah satu sengketa yang diperbuat oleh Wajib Pajak Penanggung pajak yang tidak melaksanakan kepatuhannya sebagai Warga Negara Indonesia WNI, dimana perpajakan sebagai penerimaan pendapatan kas Negara, oleh karena itu Negara mempunyai hak, mempunyai kewajiban kepada warga untuk menjamin keselamatan jiwa dan harta warganya.

2. Tujuan Penyitaan

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara