PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 064036 MEDAN.
(2)
(3)
(4)
i
ABSTRAK
TRI ASTARI. 8146182041. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 064036 Medan. Tesis, Medan: Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Akar masalah dalam penelitian ini adalah kenyataan bahwa guru cenderung belum menggunakan pendekatan realistik, pembelajaran tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, sumber belajar hanya berasal dari buku teks, dan banyaknya LKS yang praktis dan siap pakai, tetapi tidak sesuai dengan karakteristik siswa sehingga hasil belajar siswa masih rendah.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan realistik yang layak dan efektif. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model Dick and Carey. Subjek pada penelitian ini adalah siswa SD Negeri 064036 Medan kelas IV. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Pendekatan Realistik. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar validasi LKS, lembar validasi tes hasil belajar, tes hasil belajar dan angket respon siswa. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) validasi ahli materi, bahasa, media dan desain pembelajaran menyatakan bahwa LKS yang dikembangkan layak dengan kategori sangat valid; dan (2) berdasarkan uji coba I dan II, LKS dapat dinyatakan efektif. Hal tersebut berdasarkan: (i) persentase ketuntasan klasikal meningkat yaitu 90,91 %, dari 22 siswa yang mengikuti tes; (ii) ketercapaian tujuan pembelajaran (TPK) tercapai; (iii) respon siswa positif; dan (iv) presentase waktu belajar efektif. Tingkat keefektifan LKS berbasis pendekatan realistik dalam meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan gain score adalah sedang.
Kata Kunci: lembar kerja siswa, pendekatan realistik, model pengembangan Dick and Carey, hasil belajar, pecahan.
(5)
ii
ABSTRACT
TRI ASTARI. 8146182041. The Development of Student Worksheet (LKS) Based Realistic Approach To Improve Learning Outcomes of Fourth Grade Students on Primary School of Public 064036 at Medan District. Thesis, Medan: Study Program Primary Education, Postgraduate Work at State University of Medan.
The root of the problem in this research is the fact that teachers tend not to use realistic approach, learning is not associated with daily life, a source of learning only from textbooks, and the number of worksheets that are practical and ready to use, but does not match the characteristics of the students so student learning outcomes are still low. The purpose of this study is to develop the students' worksheet (LKS) based on the realistic approach feasible and effective. This type of research is the development of research with the model of Dick and Carey. Subjects in this study were 064036 primary school students in grade IV Medan. While the object of this research is Student Worksheet (LKS) based Realistic Approach. The instrument used consisted of a sheet LKS validation, validation sheet achievement test, achievement test and student questionnaire responses. Analysis of the data used is descriptive analysis. The results showed that: (1) validation of expert material, language, media and instructional design developed states that LKS feasible with a very valid category; and (2) based on trials I and II, LKS can be declared effective. It is based on: (i) increase the percentage of classical completeness is 90.91%, of the 22 students who took the tests; (ii) achievement of learning objectives (TPK) is reached; (iii) a positive student response; and (iv) the percentage of study time effectively. The effectiveness of LKS realistic approach based on improving student learning outcomes based gain score is moderate.
Keywords: student worksheet, realistic approach, Dick and Carey model of development, learning outcomes, fractions.
(6)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul
“Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 064036 Medan” sebagai salah satu persyaratan untuk mendapat gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Tak lupa shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang selalu memegang sunah-sunahnya hingga hari akhir. Aamiin.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu tidak berlebihan rasanya jika pada kesempatan ini penulis mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu demi penyelesaian tesis ini.
Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada yang terhormat Dr. Edy Surya, M.Si selaku dosen pembimbing I, dan Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan, saran dan arahan serta motivasi yang begitu berarti kepada penulis selama penyusunan tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
(7)
iv
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, dan Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum. selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik dan sabar. 2. Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Hasratuddin,
M.Pd., dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku penguji yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran pada penyusunan tesis ini.
3. Bapak Dr. Kms. M. Amin Fauzi, M.Pd., Bapak Dr. Waminton Rajagukguk, M.Pd., Bapak Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd., dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd. selaku tim ahli yang telah meluangkan waktu memberikan masukan, kritik, dan saran kepada penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dikembangkan. 4. Bapak Lesmono, SP.d. selaku Kepala Sekolah SD Negeri 064036 Medan
dan kepada Guru Kelas IV yang telah memberikan izin dan membantu penulis melaksanakan penelitian.
5. Seluruh keluarga, sahabat dan teman-teman yang telah banyak memberikan motivasi dan membantu penulis selama penyususnan tesis ini. Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan namanya satu per satu disini, penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuannya. Semoga Allah membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Seperti pepatah
(8)
v
peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, April 2016
Penulis,
(9)
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 9
1.3. Batasan Masalah ... 10
1.4. Rumusan Masalah ... 10
1.5. Tujuan Penelitian ... 11
1.6. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoretis ... 13
2.1.1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika ... 13
2.1.2. Hasil Belajar Matematika ... 20
2.1.3. Pendekatan Realistik ... 26
2.1.3.1. Prinsip dan Karakteristik RME ... 34
2.1.3.2. Langkah-langkah RME ... 38
2.1.3.3. Kelebihan dan Kekurangan RME ... 40
2.1.3.4. Beberapa Teori Terkait dengan RME ... 44
2.1.4. Keefektifan ……….… ... 49
2.1.5. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 52
2.1.5.1. Fungsi LKS ... 57
(10)
vii
2.1.6. Pecahan ... 74
2.2. Penelitian Relevan ... 77
2.3. Kerangka Konseptual ... 79
2.3.1. Kelayakan LKS yang Dikembangkan Berbasis Pendekatan Realistik Dengan Kategori Valid……….… ... 79
2.3.2. Keefektifan LKS yang Dikembangkan Berbasis Pendekatan Realistik…………. ... 81
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian... 82
3.2. Tempat dan waktu Penelitian ... 82
3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 82
3.4. Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 83
3.5. Prosedur Pengembangan ... 85
3.5.1. Studi Pendahuluan ... 85
3.5.2. Perencanaan ... 93
3.5.3. Validasi dan Uji Coba ... 95
3.6. Variabel dan Definisi Operasional Variabel………. ... 98
3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 99
3.8. Instrumen Pengumpulan Data ... 101
3.8.1. Lembar Validasi LKS ... 102
3.8.2. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar ... 104
3.8.3. Tes Hasil belajar ... 106
3.8.4. Angket Respon Siswa ... 110
3.9. Teknik Analisis Data... 111
3.9.1. Analisis Data Validasi LKS ... 111
3.9.2. Analisis Data Keefektifan LKS ... 113
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 117
4.1.1. Deskripsi Studi Pendahuluan ... 118
(11)
viii
4.1.1.2. Melakukan Analisis Pembelajaran ... 120
4.1.1.3. Menganalisis Siswa ... 121
4.1.1.4. Merumuskan Tujuan Khusus ... 122
4.1.2. Deskripsi Perencanaan ... 123
4.1.2.1. Mengembangkan Instrumen Assesment ... 123
4.1.2.2. Mengembangkan Strategi Pembelajaran... 124
4.1.2.3. Mengembangkan dan Memilih Bahan Pembelajaran ... 125
4.1.3. Deskripsi Validasi dan Uji Coba... 128
4.1.3.1. Deskripsi Hasil Validasi Ahli ... 128
4.1.3.2. Deskripsi Uji Coba ... 136
4.2. Analisis Data ... 156
4.2.1. Analisis Data Validasi LKS ... 156
4.2.2. Analisis Data Keefektifan LKS ... 164
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 167
4.4. Temuan Penelitian ... 170
4.5. Keterbatasan Penelitian ... 171
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 3.1. Simpulan ... 173
3.2. Saran ... 174
(12)
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 : Pendekatan Pembelajaran dalam Matematika ... 30
Tabel 2.2 : Prinsip-Prinsip RME ... 35
Tabel 2.3 : Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator Matematika Kelas IV SD... 77
Tabel 2.4 : Penelitian Relevan ... 77
Tabel 3.1 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Untuk Ahli Materi ... 102
Tabel 3.2 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Untuk Ahli Bahasa... 103
Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Untuk Ahli Media ... 103
Tabel 3.4 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Untuk Ahli Desain Pembelajaran ... 104
Tabel 3.5 : Kisi-Kisi Instrumen Validasi Tes Hasil Belajar ... 105
Tabel 3.6 : Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ... 106
Tabel 3.7 : Kisi-Kisi Instrumen Angket Respon Siswa ... 110
Tabel 3.8 : Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi ... 111
Tabel 3.9 : Rentang Presentase dan Kriteria Kualifikasi Uji Kelayakan LKS... 112
Tabel 4.1 : Sintaks Pembelajaran RME ... 124
Tabel 4.2 : Hasil Validasi LKS Ahli Materi ... 129
Tabel 4.3 : Revisi LKS dari Validator Ahli Materi ... 130
Tabel 4.4 : Hasil Validasi LKS Ahli Bahasa ... 131
Tabel 4.5 : Revisi LKS dari Validator Ahli Bahasa ... 132
Tabel 4.6 : Hasil Validasi LKS Ahli Media ... 132
Tabel 4.7 : Revisi LKS dari Validator Ahli Media ... 133
Tabel 4.8 : Hasil Validasi LKS Ahli Desain Pembelajaran ... 134
Tabel 4.9 : Revisi LKS dari Validator Ahli Desain Pembelajaran ... 135
Tabel 4.10 : Revisi Tes Hasil Belajar Berdasarkan Hasil Validasi Ahli ... 136
Tabel 4.11 : Revisi Uji Coba Perorangan ... 137
Tabel 4.12 : Revisi Uji Coba Kelompok Kecil ... 138
(13)
x
Tabel 4.14 : Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 140
Tabel 4.15 : Hasil Uji Daya Beda ... 141
Tabel 4.16 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar (Setelah Uji Coba) ... 141
Tabel 4.17 : Rangkuman Hasil Pretest dan Posttest Uji Coba I ... 142
Tabel 4.18 : Rangkuman Hasil Gain Score Uji Coba I ... 143
Tabel 4.19 : Ketercapaian Indikator Tes Hasil belajar (Posttest) Uji Coba I ... 143
Tabel 4.20 : Respon Siswa Uji Coba I ... 144
Tabel 4.21 : Pencapaian Indikator Keefektifan LKS ... 147
Tabel 4.22 : Revisi Uji Coba I ... 149
Tabel 4.23 : Rangkuman Hasil Pretest dan Posttest Uji Coba II ... 151
Tabel 4.24 : Rangkuman Hasil Gain Score Uji Coba II ... 152
Tabel 4.25 : Ketercapaian Indikator Tes Hasil belajar (Posttest) Uji Coba II ... 155
Tabel 4.26 : Respon Siswa Uji Coba II ... 153
Tabel 4.27 : Pencapaian Indikator Keefektifan LKS ... 156
Tabel 4.28 : Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Materi ... 157
Tabel 4.29 : Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Bahasa ... 159
Tabel 4.30 : Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Media ... 160
Tabel 4.31 : Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Oleh Ahli Desain Pembelajaran ... 162
(14)
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Tahap-Tahap Pengembangan Model Dick and Carey ... 73
Gambar 2.2 : Contoh Pecahan ... 75
Gambar 2.3 : Blok Pecahan ... 76
Gambar 3.1 : Tahap-Tahap Pengembangan LKS Berbasis Pendekatan Realistik Pada SD Negeri 064036 Medan ... 84
Gambar 3.2 : Peta Konsep Pokok Bahasan Pecahan ... 89
Gambar 4.1 : Peta Konsep Pokok Bahasan Pecahan ... 121
Gambar 4.2 : Tampilan Cover LKS (Draft I) ... 127
Gambar 4.3 : Diagram Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli Materi ... 158
Gambar 4.4 : Diagram Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli Bahasa... 160
Gambar 4.5 : Diagram Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli Media ... 161
Gambar 4.6 : Diagram Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Ahli Desain Pembelajaran ... 163
Gambar 4.7 : Diagram Peningkatan Ketuntasan Klasikal Uji Coba I dan II ... 165
Gambar 4.8 : Diagram Peningkatan Ketercapaian Indikator Uji Coba I dan II ... 165
Gambar 4.9 : Diagram Peningkatan Rata-Rata Respon Siswa Uji Coba I dan II ... 166
Gambar 4.10 : Diagram Peningkatan Hasil Gain Score Uji Coba I dan II ... 166
(15)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Perangkat Pembelajaran
1a Silabus Pembelajaran... 183
1b Lintas Belajar... 188
1c RPP ... 190
1d Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Realistik Lampiran 2 Instrumen Penelitian 2a Lembar Validasi LKS ... 214
2b Lembar Validasi Tes Hasil Belajar (Posttest) ... 229
2c Pretest ... 245
2d Kunci Jawaban dan Penskoran Pretest ... 246
2e Tes Hasil Belajar (Posttest) ... 247
2f Kunci Jawaban dan Penskoran Tes Hasil Belajar (Posttest) .... 252
2g Angket Respon Siswa ... 254
Lampiran 3 Hasil Validasi LKS dan Uji Coba 3a Hasil Validasi LKS ... 255
3b Hasil Validasi Tes Hasil Belajar (Posttest) ... 260
3c Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar (Posttest) ... 261
3d Tes Hasil Belajar (Posttest) (setelah validasi dan uji coba) ... 264
3e Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar (Posttest) ... 267
Lampiran 4 Data Hasil Pretest dan Tes Hasil Belajar (Posttest) 4a Hasil Ketuntasan Belajar Pretest UJi Coba I ... 269
4b Hasil Ketuntasan Belajar Posttest Uji Coba I... 270
4c Hasil Ketuntasan Belajar Pretest UJi Coba II ... 271
4d Hasil Ketuntasan Belajar Posttest Uji Coba II ... 272
4e Hasil Gain Score Uji Coba I dan II ... 273
4f Hasil Ketercapaian Indikator Pembelajaran Posttest Uji Coba I ... 274 4g Hasil Ketercapaian Indikator Pembelajaran Posttest
(16)
xiii
Uji Coba II ... 276 Lampiran 5 Data Hasil Angket Respon Siswa
5a Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba I ... 278 5b Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba II ... 280 Lampiran 6 Surat-Surat Kelengkapan Penelitian
(17)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yaitu “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Pembelajaran di sekolah turut andil mencapai tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembelajaran ini dispesifikasikan sampai ke dalam mata pelajaran yang memberikan kontribusi positif bagi mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus turut memanusiakan bangsa Indonesia dalam arti dan cakupan yang lebih luas. Salah satu mata pelajaran itu adalah matematika.
Mata pelajaran matematika di Indonesia diberikan mulai sejak kelas 1 Sekolah Dasar. Matematika merupakan pelajaran yang diwajibkan bagi siswa dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah. Pusat Kurikululm Indonesia menyatakan “tujuan pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan adalah untuk mempersiapkan siswa untuk dalam menghadapi perubahan di kehidupan dan dunia yang terus berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien dan efektif”. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya matematika dalam jenjang selanjutnya. Selain itu
(18)
2 matematika adalah ilmu yang perannya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Walshaw dan Anthony (2008: 517) “matematika memainkan peran penting dalam membentuk bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungannya baik secara pribadi, sosial dan kehidupan sipil”.
Matematika terbentuk dari pengalaman manusia di dunianya secara empiris, kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dengan penalaran struktur kognitif sampai terbentuk konsep-konsep matematika, sehingga konsep-konsep matematika tersebut mudah dipahami oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat. Konsep matematika didapat karena proses berfikir, karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika.
Konstruktivisme adalah teori yang mendukung dikembangkannya matematika. Konstruksivisme merupakan suatu proses yang memerlukan waktu serta merefleksikan sejumlah tahapan perkembangan dalam memahami konsep-konsep matematika. Menurut Slavin (1997: 269-270) yaitu:
The essence of constructivist theory is the idea that learners must individually discover and transform complex information if they are to make it their own. Constructivist theory sees learners as constantly checking new information against old rules and then revising the rules when they no longer work.
Slavin mengatakan bahwa hakikat dari teori belajar konstruktivis adalah siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan tersebut tidak lagi sesuai. Belajar itu tidak sekedar mengingat informasi. Siswa dituntut benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuannya. Mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha sungguh-sungguh dengan ide-idenya.
(19)
3 Diasumsikan bahwa siswa sudah memiliki pengetahuan tentang lingkungan dan peristiwa/gejala sekitarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli pendidikan bahwa inti kegiatan pendidikan adalah melalui pelajaran dari “apa yang diketahui siswa”. Jadi siswa membangun sendiri pengetahuan dan pemahamannya, dimulai dari gagasan non ilmiah menjadi pengetahuan ilmiah. Adapun tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan oleh National Council of Teachers of Mathematic (dalam Daulay, 2011: 2):
Menggariskan siswa harus mempelajari matematika melalui pemahaman dan aktif membangun pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Untuk mewujudkan hal itu, pembelajaran matematika dirumuskan lima tujuan umum yaitu: pertama, belajar untuk berkomunikasi; kedua, belajar untuk bernalar; ketiga, belajar untuk memecahkan masalah; keempat, belajar untuk mengaitkan ide; dan kelima, pembentukan sikap postif terhadap matematika.
Tujuan tersebut menunjukkan betapa pentingnya belajar matematika, karena dengan belajar matematika sejumlah kemampuan dan keterampilan tertentu berguna tidak hanya saat belajar matematika namun dapat diaplikasikan dalam memecahkan berbagai masalah sehari-hari. Senada dengan tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan NTCM, menurut Depdiknas (2003: 6) adalah: 1) melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan persamaan, perbedaan, konsistensi dan inkonsistensi; 2) mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba; 3) mengembangkan kemampuan memecahkan masalah; dan 4) mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan
(20)
4 gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Berdasarkan hal itu, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa tujuan umum pembelajaran matematika dapat dikatakan tercapai optimal, jika hasil belajar matematika siswa menunjukkan hasil yang baik. Dalam mencapai hasil belajar matematika siswa yang baik, diperlukan pembelajaran yang tepat dan sejalan sehingga dapat mencapai tujuan umum pembelajaran matematika secara optimal.
Setelah dilakukan observasi pada Kelas IV SD Negeri 064036 Medan mengenai hasil belajar siswa ketika Ujian Semester Ganjil, diperoleh bahwa dari 11 dari 44 siswa memenuhi standar kelulusan minimum, dan 33 dari 44 siswa lainnya tidak memenuhi standar kelulusan minimum. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman siswa dalam proses pembelajaran masih rendah sehingga menyebabkan hasil belajar siswa cenderung rendah. Berdasarkan hasil observasi, maka dapat disimpulkan bahwa siswa tergolong tidak paham sehingga menyebabkan hasil belajar siswa cenderung rendah dan tidak memenuhi nilai standar ketuntasan minimum yang sudah ditentukan. Rendahnya hasil belajar siswa menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif.
Menurut Usdiyana, dkk (2009: 12) “hasil belajar matematika masih menjadi suatu permasalahan yang sering dibicarakan oleh orang tua maupun pakar pendidikan matematika itu sendiri”. Hal senada dikemukakan oleh Nuraeni (2013: 17) bahwa “masalah umum dalam pendidikan matematika di Indonesia
(21)
5 adalah rendahnya minat terhadap pelajaran tersebut yang kemudian berpengaruh pada rendahnya hasil belajar siswa”.
Matematika masih dianggap pelajaran yang sulit dan kurang diminati bagi sebagian besar siswa. Menurut Abdurrahman (dalam Surya, 2010: 36) bahwa “dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar”. Komariah berpendapat (2007: 1) “beberapa penelitian melaporkan bahwa kesulitan siswa SD pada umumnya dalam belajar matematika adalah dalam memahami soal pengukuran, soal-soal pecahan, soal-soal geometri dan menyelesaikan soal cerita”. Selain itu satu hal yang perlu diperhatikan bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa.
Berdasarkan obervasi diperoleh bahwa ketika pembelajaran matematika berlangsung: 1) guru menggunakan pendekatan ekspositori; 2) guru cenderung belum menggunakan pendekatan realistik; 3) sumber belajar hanya berasal dari buku teks yang dimiliki guru dan siswa; 4) siswa tidak aktif ketika mengerjakan soal matematika, karena siswa hanya diam dan tidak bertanya kepada guru; dan 5) guru tidak melakukan apersepsi ataupun memotivasi siswa sebelum memulai pembelajaran. Hasil observasi diperoleh berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti secara langsung, dan diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan guru dan siswa mengenai sumber belajar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diperoleh bahwa siswa mengalami kesulitan mempelajari materi pelajaran yang ada karena guru cenderung memakai pendekatan ekspositori, dan tidak merancang LKS sesuai
(22)
6 karakteristik siswa disekolah tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas IV yaitu Ibu Yuliati Hasanah, S.Pd., yaitu:
Peneliti: 1) Mengapa sekolah tidak menggunakan LKS?
2) Bukankah SD pada umumnya menggunakan LKS untuk membantu guru agar pembelajaran menjadi lebih efektif?
Guru: 1) Kebanyakan LKS yang digunakan selama ini kurang menarik bagi siswa. Selain itu, banyaknya LKS yang praktis dan siap pakai, tetapi tidak sesuai dengan karakteristik siswa.
2) Siswa tidak merespon baik LKS yang diberikan karena menganggap hanya menjadi beban bagi mereka sebagai tugas disekolah dan dirumah sehingga pembelajaran matematika menjadi tidak efektif. Peranan guru lebih bersifat fasilitator dan memiliki kewajiban dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu guru dituntut untuk selalu berinovasi dalam melaksanakan proses pembelajaran. Inovasi guru tersebut misalnya dalam hal pemilihan pendekatan pembelajaran bahan ajar yang tepat. Dimana pengadaan Lembar Kerja Siswa (LKS) diharapkan mampu mengubah kondisi pembelajaran dari teacher centered menjadi student centered yang biasanya guru menentukan “apa yang dipelajari” dalam suatu pembelajaran matematika. LKS merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang tepat bagi siwa karena LKS membantu siswa untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar sistematis. Pemanfaatan lembar kerja siswa (LKS) sangatlah praktis dan didalamnya terdapat beberapa latihan soal. Hal ini dapat membiasakan siswa agar sering melatih otaknya untuk berfikir terkait dengan materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, sehingga secara tidak langsung memudahkan guru dalam mengajar karena para siswanya sudah bisa belajar secara mandiri yaitu dengan cara mengerjakan soal-soal yang telah
(23)
7 tersedia di lembar kerja siswa (LKS). Selain itu lembar kerja siswa juga berfungsi untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru, selanjutnya sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar efektif dan lebih menarik perhatian siswa.
Menurut Prastowo (2012: 204) “LKS adalah suatu bahan cetak berupa lembar-lembar kertas berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai”. Menurut Farid (dalam Susanti, 2013: 28) “tujuan pembuatan LKS adalah membantu guru dalam menyalurkan informasi yang sulit disampaikan secara lisan sehingga informasi disampaikan melalui LKS. Informasi tersebut berisi tentang pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran”. Menurut Prastowo (2013: 206) tujuan penyusunan dan penggunaan LKS untuk pembelajaran adalah: 1) menyediakan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan; 2) menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan; 3) melatih kemandirian belajar peserta didik; dan 4) memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik.
Penyajian pembelajaran matematika dengan menggunakan LKS menuntut adanya partisipasi aktif dari para siswa, karena LKS merupakan bentuk usaha guru untuk membimbing siswa secara terstruktur, melalui kegiatan yang mampu memberikan daya tarik kepada siswa untuk mempelajari matematika. Melalui pembelajaran dengan LKS keefektifan proses belajar mengajar dapat ditingkatkan.
(24)
8 Selain itu, pembelajaran dititik beratkan pada bagaimana siswa dapat memahami konsep tersebut untuk melakukan berbagai aktivitas belajar seperti mengamati masalah yang nyata, mendapatkan pengalaman, sehingga dapat menemukan dan memahami konsep. Menurut Piaget (dalam Romauli., 2013: 5) “menyarankan agar dalam pengajaran matematika untuk murid, terlebih sebelum tahap operasional formal, lebih ditekankan kepada aktivitas pengalaman dan metode aktif”. Dengan mengaitkan pengalaman kehidupan nyata dengan materi dapat menemukan sebuah konsep. Menurut Hasratuddin (2010: 21-22):
Matematika harus tidak diberikan kepada siswa dalam bentuk „hasil-jadi‟, melainkan siswa harus mengkonstruk sendiri isi pengetahuan melalui penyelesaian masalah-masalah kontekstual secara interaktif, baik secara informal maupun secara formal, sehingga mereka menemukan sendiri atau dengan bantuan orang dewasa/ guru (guided reinvention), apakah jawaban mereka benar atau salah.
Dalam pembelajaran matematika, pendekatan yang sesuai dengan filosofi konstruktivisme dan kontekstual adalah pendekatan realistik. Pendekatan realistik
merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang mengacu pada Realistic Mathematics Education (RME) yang menggunakan masalah realistik sebagai pangkal tolak pembelajaran. Realistic Mathematics Education (RME) atau Pendidikan Matematika Realistik (PMR) berasal dari negeri Belanda telah berkembang sejak tahun 1970-an. Hans Freudenthal (dalam Wijaya, 2012: 3) mencetuskan RME berlandaskan pada filosofi matematika sebagai aktivitas manusia (mathematics as human activity). Menurut Zulkardi (2010: 3) “two of his important points of views are mathematics must be connected to reality and mathematics as human activity. First, mathematics must be close to children and
(25)
9 be relevant to every day life situations. Second, the idea of mathematics as a human activity is stressed”.
Pendekatan realistik melibatkan aktivitas dan semua unsur dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran matematika lebih bermakna, interaksi antara guru dan siswa akan terjalin dengan baik, guru menjadi fasilitator dan siswa menjadi aktif. Melalui efektivitas matematisasi horizontal dan vertikal diharapkan siswa dapat menemukan dan mengkonstruksi konsep-konsep matematika. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis
Pendekatan Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 064036 Medan”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah yaitu sebagai berikut:
1. Guru menggunakan pendekatan ekspositori.
2. Guru cenderung belum menggunakan pendekatan realistik. 3. Sumber belajar hanya berasal dari buku teks.
4. Kebanyakan LKS yang digunakan selama ini kurang menarik bagi siswa. Selain itu, banyaknya LKS yang praktis dan siap pakai, tetapi tidak sesuai dengan karakteristik siswa.
5. Siswa tidak merespon dengan baik LKS yang diberikan karena menganggap hanya menjadi beban.
(26)
10 7. Siswa kurang aktif ketika pembelajaran matematika berlangsung. 8. Siswa menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan
kurang diminati.
9. Banyak siswa yang kurang paham konsep matematika. 10.Hasil belajar siswa masih rendah.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi permasalahan penelitian. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah:
1. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan realistik pada pokok bahasan Pecahan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
2. Keefektifan penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan realistik pada pokok bahasan Pecahan dalam pembelajaran.
3. Penelitian dan pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan realistik pada pokok bahasan Pecahan ini dilakukan pada siswa kelas IV semester genap SD Negeri 064036 Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian, yaitu:
(27)
11 1. Bagaimana kelayakan dan kevalidan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan berbasis pendekatan realistik pada pokok bahasan Pecahan kelas IV SD?
2. Bagaimana keefektifan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan berbasis pendekatan realistik pada pokok bahasan Pecahan kelas IV di SD
Negeri 064036 Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, yaitu:
1. Mengetahui Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan realistik pada pokok bahasan Pecahan kelas IV SD yang dikembangkan layak dengan kategori valid.
2. Menemukan keefektifan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan realistik pada pokok bahasan Pecahan kelas IV di SD Negeri 064036
Medan.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis, yaitu: (1) Secara teoretis manfaatnya adalah (a) sebagai sarana untuk mengembangkan LKS pada pokok bahasan Pecahan yang sesuai dengan prosedur, prinsip, teori, dan konsep teknologi pendidikan dalam kawasan pengembangan dan pemnafaatan LKS, (b) untuk dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang penggunaan LKS dan berguna untuk meningkatkan kualitas
(28)
12
pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan LKS dalam pembelajaran matematika, dan (c) sumbangan pemikiran dan bahan acuan guru, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang pengembangan LKS pembelajaran matematika. (2) Secara praktis manfaatnya adalah (a) bagi siswa,
sebagai pengalaman baru dalam menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)
berbasis pendekatan realistik dan dapat meningkatkan pemahaman siswa serta
hasil belajarnya, (b) bagi guru, sebagai bahan masukan mengenai Lembar Kerja
Siswa (LKS) berbasis pendekatan realistik dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa, dan (c) bagi sekolah, sebagai bahan referensi dalam
(29)
173
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Pembelajaran matematika yang menerapkan pendekatan realistik dengan menggunakan LKS berbasis pendekatan realistik yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan seperti yang telah dikemukakan pada Bab sebelumnya, maka diperoleh beberapan simpulan sebagai berikut:
1. Hasil validasi ahli materi menyatakan bahwa kelayakan isi, kualitas penyajian, kebahasaan, dan pemilihan gambar secara umum dinilai dalam kategori sangat valid. Namun, kesimpulan pada lembar validasi LKS oleh validator ahli materi I adalah layak digunakan di lapangan dengan revisi sedangkan validator ahli materi II adalah layak digunakan tanpa revisi. Menurut ahli bahasa, media, dan desain pembelajaran kualitas LKS yang dikembangkan sudah sangat valid dengan kesimpulan pada lembar validasi LKS adalah layak digunakan di lapangan dengan revisi. Kesimpulan dari kelima validator pada setiap aspek penilaian secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis pendekatan realistik layak dalam kategori sangat valid.
2. Keefektifan LKS yang dikembangkan berbasis berbasis pendekatan realistik diperoleh melalui dua kali percobaan. Pada uji coba I LKS yang telah dikembangkan hanya efektif pada ketercapaian tujuan pembelajaran (TPK), respon siswa, dan presentase waktu belajar sedangkan keberhasilan
(30)
174
belajar atau ketuntasan belajar siswa tidak terpenuhi, dimana ketuntasan klasikal hanya mencapai 77,27 % (di bawah 85%). Berdasarkan gain score, peningkatan dan keefektifan LKS pada pokok bahasan Pecahan antara sebelum dan sesudah menggunakan LKS dalam proses pembelajaran uji coba I ini masih rendah. Dari uji coba I dilakukan analisis sehingga diperoleh perbaikan yang menjadi landasan pada uji coba II. Pada uji coba II diperoleh hasil, yaitu: (1) persentase ketuntasan klasikal meningkat, 90,91 %; (2) ketercapaian tujuan pembelajaran (TPK) tercapai; (3) respon siswa positif; dan (4) presentase waktu belajar efektif. Berdasarkan gain score, tingkat keefektifan LKS berbasis pendekatan realistik dalam meningkatkan hasil belajar adalah sedang. Pada uji coba II syarat keefektifan terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa LKS yang telah dikembangkan berbasis pendekatan realistik telah efektif digunakan.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.
1. LKS berbasis pendekatan realistik yang telah dikembangkan ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pecahan sehingga dapat dijadikan masukan bagi sekolah untuk digunakan dalam pembelajaran. Selain itu, LKS berbasis pendekatan realistik ini menarik, sesuai dengan karakteristik siswa dan kehidupan nyata (real) sehari-hari.
2. LKS yang dihasilkan belum diimplementasikan secara luas di sekolah-sekolah lain, penyebarannya adalah penyebaran terbatas yaitu hanya pada
(31)
175
subjek di sekolah penelitian. Untuk mengetahui keefektifan LKS berbasis pendekatan realistik dalam berbagai topik pelajaran matematika dan mata pelajaran lain yang sesuai, disarankan pada para guru dan peneliti untuk mengimplementasikan LKS berbasis pendekatan realistik ini pada ruang lingkup yang lebih luas di sekolah-sekolah.
3. Respon siswa positif terhadap pembelajaran dengan penerapan pendekatan realistik menggunakan LKS berbasis pendekatan realistik. Oleh sebab itu diharapkan pada guru matematika agar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang memberikan respon positif serta menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, siswa tidak akan menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang rumit dan sulit dipahami.
(32)
176
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Amsah, Siti. 2014. “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 101670 Aek Haruaya Desa Lantosan Kec.
Portibi Kab. PALUTA”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Anderson dan Krathwohl, 2001. A Taxonomi for Leraning. Teaching & Assessing:
A Revisison of Bloom’s Taxonomi of Educational Objectives. New York:
Addison Wesley Longman, Inc.
Arfiliana. 2014. “Pengembangan Bahan Ajar Bentuk Komik Dan Lembar Kerja Siswa Dengan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Negeri 060843 Kecamatan Medan Barat.
Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Darma, I Nyoman. 2013. “Pengaruh Pendidikan Matematika Realistik Terhadap Pemahamn Konsep dan Daya Matematika Ditinjau dari Pengetahuan Awal Siswa SMP Nasional Plus Jembatan Budaya”. Jurnal PPs Pendidikan
Matematika, Volume 2 Tahun 2013. Denpasar: Universitas Pendidikan
Ganesha.
Darmodjo, Hendro dan Jenny R.E. Kaligis. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud.
Daulay, Leni Agustina. 2011. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Koneksi Matematika Siswa SMP Dengan Menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Depdikbud. 1995. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.
. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Depdikbud.
(33)
177 Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Matematika SMP dan
MTs. Jakarta: Depdiknas.
. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Dickinson, Paul and Sue Hough. 2012. Using Realistic Mathematics Education in
UK Classrooms. Booklet. ISBN: 978-0-948186-24-0.
Eggen, P.D & Kauchak, D.P. 1988. Strategies for teacher:Teaching Content and
Thinking Skill. Allyn and Bacon: Boston.
Gredler, Margaret E. 2011. Learning And Instruction. Jakarta: Kencana.
Fudyartanto, R.B.S. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.
Gravemeijer, K. 1994. Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht: Freudenthal Institute.
Hake, R. 1999. Analyzing change/ gain scores. AERA-D-American. Educational
Research Association’s Division D, Measurement and Research
Methodology. (Online, http://lists.asu.edu/cgi-bin.html, diakses 27
November 2015).
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hamid, Abdul. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Prasada.
Harjanto. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasratuddin. 2010. “Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMP
Melalui Pendekatan Matematika Realistik”. Jurnal Pendidikan
Matematika, Volume 4, Nomor 2, Desember 2010. (Online,
http://ejournal.unsri.ac.id./index.php/ipm/article/view/317/08.html, diakses 09 Desember 2015).
. 2002. “Pembelajaran Matematika Unit Geometri dengan
Pendekatan Realistik di SLTP 6 Medan”. Tesis. Surabaya: Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Matematika.
Herman. 2012. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Pengajaran Langsung Untuk Mengajarkan Materi Kesetimbangan Benda Tegar”.
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, 8 (1): 1-11.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dam Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
(34)
178 Hudojo, Herman. 1998. Pembelajaran Matematika. Jakarta: Depdikbud.
. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Malang: UM PRESS.
Iru, La dan La Ode Safiun Arihi.2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode,
Strategi, dan Model-Model pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Januszewski, Alan and Michael Molenda. 2008. Educational Technology.
Newyork: Lea.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Komariah, 2007. “Model Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Realistik Pada Pembelajaran Matematika SD”. Jurnal Pendidikan Dasar, Volume V, Nomor 7, April 2007. Bandung: UPI.
Korkidis. 2009. Can Project-Based Learning (PBL) as a formative instruction/
assessment approach be used to successfully teach physic?. (Online,
http://ged550.wikispace.com, diakses 24 November 2015).
Krisna. 2009. “Pembelajaran Matematika Realistik di kelas VII Topik Persamaan garis Lurus”. Makalah. Medan: PPs UNIMED.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Press.
Kusumawardani, Risa. 2015. Super Book Matematika SD. Jakarta: Wahyumedia. Lange, J. de. 1987. Mathematics Insight and Meaning. Ultrecht: OW&OC.
Mailani, E. 2011. “Pengembangan Buku Ajar Geometri dan Lembar Aktivitas Siswa Kelas V SDS Inti Nusantara Tebing Tinggi”. Jurnal Pendidikan
Dasar. Medan: PPs UNIMED.
Marsigit. 2010. Modul I Buku Siswa Memahami Bilangan Pecahan dan
Jenis-jenisnya Untuk Kelas 1 SMP/ MTs. Jakarta: PMRI.
. 2010. “Pendekatan Matematika Realistik Pada Pembelajaran Pecahan di SMP”. Prosiding Pelatihan Nasional. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Martin, V. 2004. Realistic Mathematics Education in a UK Secondary School. http://s13a.math.aca.mmu.ac.uk/Student_Writings/TS1/VinceMartin.html. Maulana, Hafizh. 2012. Star Book matematika. Jakarata: Wahyumedia.
(35)
179
Mayer, R. E. 2001. The Cambridge Handbook of Multimedia Learning.
University of California, Santa Barbara. (Online,
http://assets.Cambridge.org/97805218/38733/excerpt/9780521838733_exc erpt.pdf, diakses 18 Desember 2015).
Mudhofir. 1987. Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mukrimah, Sifa Siti. 2014. 53 Metode Belajar dan Pembelajaran. Bandung: UPI.
Nuraeni. 2013. “Permainan Anak untuk Matematika”. Makalah dipresentasikan
dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Orton. 1992. Learning Mathematics (Second Edition). London: Cassel.
Poerwadarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jakarta:
Diva Remaja Rosdakarya.
. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press.
Reigeluth, C. M. 1983. Instructional Design Theoris & Model. London: Lowrence Erlbaum Assosiates Publisher.
Rezeki, R. 2004. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Matematika SMPN Kecamatan Stabat”. Tesis. Medan: PPs Unimed.
Romauli, Mika. 2013. “Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik dan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD Bharlind
School Medan”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Rubinem, Yuliana. Peningkatan 2013. “Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Pada Pembelajaran Matematika Melalui Metode Pemecahan Masalah Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Sungai Pinyuh”. Artikel Penelitian. Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak.
Ruseffendi. 1988. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalamPengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.
Bandung: Tarsito.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
(36)
180 Sa’ud, Udin Saefudin. 2008. Inovasi Pendidikan.Bandung: Alfabeta.
Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Sinaga, B. 2007. “Pengembangan Model pembelajaran matematika Berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak (PBMB3)”. Disertasi. Tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pascasarjana UNESA Surabaya.
Slavin, Robert E. 1997. Educational Psychology Theory and Practice. Fifth Edition. Allyn and Bacon: Boston.
Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, (konstatasi keadaan
masa kinimenuju harapan masa depan). Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi. Depdiknas.
Soedjadi. 2001. “Pembelajaran Matematika Realistik: Pengenalan Awal dan
Praktis”. Makalah disampaikan pada seminar Nasional di FMIPA UNESA.
Semarang: UNESA.
Soekamto, Toeti. 1993. Perancangan Dan Pengembangan Sistem Instruksional. Jakarta: Intermedia.
Sofyan. 2013. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Dick & Carey. (Online, http://modul-dsp.org/bagian-pertama/model-desain.html, diakses 05 Maret 2016).
Sudaryono., Gaguk margono dan Wardani Rahayu. 2013. Pengembangan
Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana. 2007.Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algasindo.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
. 2015. Metode Penelitian & Pengembangan (Research and
Development). Bandung: Alfabeta.
Suherman, Erman. 2001. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta: UT.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
(37)
181 Sukayati. 2003. “Pecahan”. Makalah dipresentasikan dalam Pelatihan Supervissi Pengajaran Untuk Sekolah Dasar. Yogyakarta: PPPG Matematika Yogyakarta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sulistyowati. 2015. “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Mnemonic Asosiasi Bergambar Pada Operasi Hitung Perkalian Dasar SDIT Al Hijrah 2 Deli Serdang”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Supardi. 2015. Penilaian Autentik. Jakarta: Rajawali Pers.
Suparman, Atwi .M. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga. Suparno, Paul. 2001. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Surya, Edy. 2010. “Visual Thinking Dalam Memaksimalkan Pembelajaran Dapat
Membangun Karakter Bangsa”. Jurnal Abmas, Tahun 10, No. 10, Oktober
2010, Hal. 36-49. Bandung: UPI. ISSN: 1412-1891.
__________. 2013. “Analisis Pemetaan dan Pengembangan Model Pembelajaran Matematika SMA di Kabupaten TAPTENG di Kota Sibolga Sumatera
Utara”. Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol. 6, No. 1, 2013,
Hal. 75-88. FMIPA Universitas Negeri Medan.
Susanti, Septa Niti. 2013. “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Generik Sains (KGS) Pada Materi Hukum Ohm dan Hukum 1 Kirchoff”. Tesis. Bandar Lampung: UNILA.
Suwarsono. 2001. “Beberapa Permasalahan yang Terkait dengan Upaya Implementasi Pendekatan Matematika Realistik di Indonesia”. Makalah
disajikan pada Seminar Nasional tentang Pendekatan Matematika Realistik di Universitas Sanata Dharma tanggal 14-15 November 2001.
Treffers. A. 1991. “Didactical Background of a Mathematics Programs for Primary Education” dalam L. Streefland (Ed): Realistic Mathematics
Education in Primary School. Utrecht: Freudenthal Institute–Utrecht
University.
Trianto. 2009. Mendesain Model pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group.
______. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
(38)
182 Indeks.
Usdiyana, D., Purniati, T., Yulianti, K., dan Harningsih, E. 2009. “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Matematika Realistik”. Jurnal Pengajaran MIPA . Vol. 13 No. 1.
Walshaw, M. dan Anthony, G. 2008. The Teacher's Role in Classroom Discourse: A
Review of Recent Research Into Mathematics Classrooms. Review of
Educational Research, September 2008, Vol. 78, No. 3, pp. 516–551.
Widjajanti, E. 2008. “Kualitas Lembar Kerja Siswa”. Makalah disampaikan dalam Kegiatan pengabdian Masyarakata dengan judul “Pelatihan Penyusunan LKS Mata pelajaran Kimia Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/ MAK. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta. Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Windura, Sutanto. 2013. 1st Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia. Winkel. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.
Zulkardi. 2010. How to Design Mathematics Lessons Based on the Realistic. (Online, http://www.reocities.com/ratuilma/rme.html, diakses 08 Oktober 2015).
(1)
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Matematika SMP dan MTs. Jakarta: Depdiknas.
. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. Dickinson, Paul and Sue Hough. 2012. Using Realistic Mathematics Education in
UK Classrooms. Booklet. ISBN: 978-0-948186-24-0.
Eggen, P.D & Kauchak, D.P. 1988. Strategies for teacher: Teaching Content and Thinking Skill. Allyn and Bacon: Boston.
Gredler, Margaret E. 2011. Learning And Instruction. Jakarta: Kencana.
Fudyartanto, R.B.S. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Yogyakarta: Global Pustaka Utama.
Gravemeijer, K. 1994. Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht: Freudenthal Institute.
Hake, R. 1999. Analyzing change/ gain scores. AERA-D-American. Educational Research Association’s Division D, Measurement and Research Methodology. (Online, http://lists.asu.edu/cgi-bin.html, diakses 27 November 2015).
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hamid, Abdul. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Prasada.
Harjanto. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasratuddin. 2010. “Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa SMP Melalui Pendekatan Matematika Realistik”. Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 2, Desember 2010. (Online, http://ejournal.unsri.ac.id./index.php/ipm/article/view/317/08.html, diakses 09 Desember 2015).
. 2002. “Pembelajaran Matematika Unit Geometri dengan Pendekatan Realistik di SLTP 6 Medan”. Tesis. Surabaya: Program Pascasarjana Program Studi Pendidikan Matematika.
Herman. 2012. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Pengajaran Langsung Untuk Mengajarkan Materi Kesetimbangan Benda Tegar”. Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, 8 (1): 1-11.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dam Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.
(2)
Hudojo, Herman. 1998. Pembelajaran Matematika. Jakarta: Depdikbud.
. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UM PRESS.
Iru, La dan La Ode Safiun Arihi.2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, dan Model-Model pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo. Januszewski, Alan and Michael Molenda. 2008. Educational Technology.
Newyork: Lea.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Komariah, 2007. “Model Pemecahan Masalah Melalui Pendekatan Realistik Pada Pembelajaran Matematika SD”. Jurnal Pendidikan Dasar, Volume V, Nomor 7, April 2007. Bandung: UPI.
Korkidis. 2009. Can Project-Based Learning (PBL) as a formative instruction/ assessment approach be used to successfully teach physic?. (Online, http://ged550.wikispace.com, diakses 24 November 2015).
Krisna. 2009. “Pembelajaran Matematika Realistik di kelas VII Topik Persamaan garis Lurus”. Makalah. Medan: PPs UNIMED.
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Press.
Kusumawardani, Risa. 2015. Super Book Matematika SD. Jakarta: Wahyumedia. Lange, J. de. 1987. Mathematics Insight and Meaning. Ultrecht: OW&OC.
Mailani, E. 2011. “Pengembangan Buku Ajar Geometri dan Lembar Aktivitas Siswa Kelas V SDS Inti Nusantara Tebing Tinggi”. Jurnal Pendidikan Dasar. Medan: PPs UNIMED.
Marsigit. 2010. Modul I Buku Siswa Memahami Bilangan Pecahan dan Jenis-jenisnya Untuk Kelas 1 SMP/ MTs. Jakarta: PMRI.
. 2010. “Pendekatan Matematika Realistik Pada Pembelajaran Pecahan di SMP”. Prosiding Pelatihan Nasional. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Martin, V. 2004. Realistic Mathematics Education in a UK Secondary School. http://s13a.math.aca.mmu.ac.uk/Student_Writings/TS1/VinceMartin.html. Maulana, Hafizh. 2012. Star Book matematika. Jakarata: Wahyumedia.
(3)
Mayer, R. E. 2001. The Cambridge Handbook of Multimedia Learning. University of California, Santa Barbara. (Online, http://assets.Cambridge.org/97805218/38733/excerpt/9780521838733_exc erpt.pdf, diakses 18 Desember 2015).
Mudhofir. 1987. Teknologi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mukrimah, Sifa Siti. 2014. 53 Metode Belajar dan Pembelajaran. Bandung: UPI. Nuraeni. 2013. “Permainan Anak untuk Matematika”. Makalah dipresentasikan
dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Orton. 1992. Learning Mathematics (Second Edition). London: Cassel.
Poerwadarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jakarta:
Diva Remaja Rosdakarya.
. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press.
Reigeluth, C. M. 1983. Instructional Design Theoris & Model. London: Lowrence Erlbaum Assosiates Publisher.
Rezeki, R. 2004. “Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Matematika SMPN Kecamatan Stabat”. Tesis. Medan: PPs Unimed.
Romauli, Mika. 2013. “Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik dan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD Bharlind School Medan”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Rubinem, Yuliana. Peningkatan 2013. “Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Pada Pembelajaran Matematika Melalui Metode Pemecahan Masalah Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 02 Sungai Pinyuh”. Artikel Penelitian. Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak.
Ruseffendi. 1988. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
(4)
Sa’ud, Udin Saefudin. 2008. Inovasi Pendidikan.Bandung: Alfabeta.
Setyosari, Punaji. 2015. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Sinaga, B. 2007. “Pengembangan Model pembelajaran matematika Berdasarkan Masalah Berbasis Budaya Batak (PBMB3)”. Disertasi. Tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pascasarjana UNESA Surabaya.
Slavin, Robert E. 1997. Educational Psychology Theory and Practice. Fifth Edition. Allyn and Bacon: Boston.
Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, (konstatasi keadaan masa kinimenuju harapan masa depan). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Depdiknas.
Soedjadi. 2001. “Pembelajaran Matematika Realistik: Pengenalan Awal dan Praktis”. Makalah disampaikan pada seminar Nasional di FMIPA UNESA. Semarang: UNESA.
Soekamto, Toeti. 1993. Perancangan Dan Pengembangan Sistem Instruksional. Jakarta: Intermedia.
Sofyan. 2013. Model Pengembangan Sistem Pembelajaran Dick & Carey. (Online, http://modul-dsp.org/bagian-pertama/model-desain.html, diakses 05 Maret 2016).
Sudaryono., Gaguk margono dan Wardani Rahayu. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sudjana. 2007.Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algasindo.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
. 2015. Metode Penelitian & Pengembangan (Research and Development). Bandung: Alfabeta.
Suherman, Erman. 2001. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta: UT.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
(5)
Sukayati. 2003. “Pecahan”. Makalah dipresentasikan dalam Pelatihan Supervissi Pengajaran Untuk Sekolah Dasar. Yogyakarta: PPPG Matematika Yogyakarta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sulistyowati. 2015. “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Mnemonic Asosiasi Bergambar Pada Operasi Hitung Perkalian Dasar SDIT Al Hijrah 2 Deli Serdang”. Tesis. Medan: PPs UNIMED.
Supardi. 2015. Penilaian Autentik. Jakarta: Rajawali Pers.
Suparman, Atwi .M. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga. Suparno, Paul. 2001. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Surya, Edy. 2010. “Visual Thinking Dalam Memaksimalkan Pembelajaran Dapat Membangun Karakter Bangsa”. Jurnal Abmas, Tahun 10, No. 10, Oktober 2010, Hal. 36-49. Bandung: UPI. ISSN: 1412-1891.
__________. 2013. “Analisis Pemetaan dan Pengembangan Model Pembelajaran Matematika SMA di Kabupaten TAPTENG di Kota Sibolga Sumatera Utara”. Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol. 6, No. 1, 2013, Hal. 75-88. FMIPA Universitas Negeri Medan.
Susanti, Septa Niti. 2013. “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Generik Sains (KGS) Pada Materi Hukum Ohm dan Hukum 1 Kirchoff”. Tesis. Bandar Lampung: UNILA.
Suwarsono. 2001. “Beberapa Permasalahan yang Terkait dengan Upaya Implementasi Pendekatan Matematika Realistik di Indonesia”. Makalah disajikan pada Seminar Nasional tentang Pendekatan Matematika Realistik di Universitas Sanata Dharma tanggal 14-15 November 2001.
Treffers. A. 1991. “Didactical Background of a Mathematics Programs for Primary Education” dalam L. Streefland (Ed): Realistic Mathematics Education in Primary School. Utrecht: Freudenthal Institute–Utrecht University.
Trianto. 2009. Mendesain Model pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group.
______. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
(6)
Indeks.
Usdiyana, D., Purniati, T., Yulianti, K., dan Harningsih, E. 2009. “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Matematika Realistik”. Jurnal Pengajaran MIPA . Vol. 13 No. 1.
Walshaw, M. dan Anthony, G. 2008. The Teacher's Role in Classroom Discourse: A Review of Recent Research Into Mathematics Classrooms. Review of Educational Research, September 2008, Vol. 78, No. 3, pp. 516–551.
Widjajanti, E. 2008. “Kualitas Lembar Kerja Siswa”. Makalah disampaikan dalam Kegiatan pengabdian Masyarakata dengan judul “Pelatihan Penyusunan LKS Mata pelajaran Kimia Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/ MAK. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta. Wijaya, Ariyadi. 2012. Pendidikan Matematika Realistik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Windura, Sutanto. 2013. 1st Mind Map. Jakarta: PT. Gramedia.
Winkel. 2014. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.
Zulkardi. 2010. How to Design Mathematics Lessons Based on the Realistic. (Online, http://www.reocities.com/ratuilma/rme.html, diakses 08 Oktober 2015).