PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 1 BALIGE TAHUN AJARAN 2016/2017.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE
NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
DAN HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA
KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI
BATU BETON SMK NEGERI 1 BALIGE
TAHUN AJARAN 2016/2017

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh
FERNANDO BANCIN
5123111017

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


ABSTRAK
Fernando Bancin. NIM 5123111017. Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Example Non Example Untuk Meningkatkan Aktivitas
Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan pada Siswa Kelas X
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Balige
Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Teknik – Universitas Negeri
Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil
belajar pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton
SMK Negeri 1 Balige dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Example Non Example. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 33
orang.
Dari data hasil uji coba instrumen yang dilakukan pada siklus I diperoleh
30 soal yang valid dari 35 soal, dimana dari ke-30 soal ini diperoleh indeks
kesukaran : 9 soal mudah dan 21 soal sedang, daya beda soal diperoleh 10 soal
cukup dan 20 soal baik, uji reabilitas soal diperoleh 0,92 (sangat Tinggi) dan pada
siklus II diperoleh 28 soal yang valid dari 35 soal, diperoleh indeks kesukaran : 2
soal mudah, 25 soal sedang dan 1 soal sulit, daya beda soal diperoleh 5 soal cukup
dan 23 soal baik, uji reabilitas soal diperoleh 0,91 (sangat Tinggi).

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua
kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planing), tindakan
(acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik
pengumpulan data dengan observasi dan tes hasil belajar. Pada siklus I
mempelajari tentang jenis-jenis kayu, tingkat keawetan kayu dan tingkat kekuatan
kayu sebagai bahan bangunan. Pada siklus II mempelajari tentang sifat-sifat fisik
kayu dan sifat-sifat mekanisme kayu sebagai bahan bangunan.
Hasil penelitian menunjukkan aktivitas belajar siswa pada akhir siklus I
terdapat 17 peserta didik (51,52%) berpredikat Cukup Aktif dan selebihnya 16
peserta didik (48,48%) masih tidak aktif, dengan nilai rata-rata yaitu 70,08
dengan persentase kelulusan 51,52%. Pada siklus II meningkat menjadi sebanyak
7 peserta didik (21,21%) berpredikat cukup aktif, 25 peserta didik (75,76%)
berpredikat aktif dan 1 peserta didik (3,03%), dengan nilai rata-rata yaitu 81,84
dengan persentase kelulusan 100%. Dari hasil Uji-t yang dilakukan pada data
Aktivitas belajar siklus I dan Aktivitas belajar siklus II diperoleh harga thitung >
ttabel yaitu 9,756 > 1,669 pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 64.
Selanjutnya dari data nilai hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh 11
peserta didik (33,33%) tidak kompeten, 5 peserta didik (15,15%) cukup
kompeten, 13 peserta didik (39,40%) kompeten dan 4 peserta didik (12,12%)
sangat kompeten dengan nilai rata-rata yaitu 78,38 dengan persentase kelulusan

66,67%. Pada siklus II meningkat menjadi Sebanyak 2 peserta didik (6,06%)
cukup kompeten, 22 peserta didik (66,67%) kompeten dan 9 peserta didik
(27,27%) sangat kompeten, dengan nilai rata-rata 87,88 dengan persentase
kelulusan 100%. Dari hasil Uji-t yang dilakukan pada data post test siklus I dan
post test siklus II diperoleh harga thitung > ttabel yaitu 4,483 > 1,669 pada taraf

i

signifikan α = 0,05 dan dk = 64. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non
Example dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar Ilmu Bahan
bangunan pada siswa kelas X program keahlian teknik konstruksi batu beton
SMK Negeri 1 Balige.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example,
Aktivitas belajar siswa, dan Hasil Belajar

ii

ABSTRACT
Fernando Bancin. NIM 5123111017. Application of Cooperative Learning

Model Example Non Example To Improve Learning Activities and Learning
Outcomes Sciences Building Materials in X Class Expertise Program Of
Engineering Construction Concrete Stone SMK Negeri 1 Balige School Year
2016/2017. Thesis. Faculty of Engineering - State University of Medan. 2016.
This research aims to improve the learning activities and learning
outcomes in X Class Expertise Programs Of Engineering Construction Concrete
Stone SMK Negeri 1 Balige by applying Cooperative Learning Model with
Example Non Example type. This research is a classroom action research
conducted in the first semester of the school year 2016/2017 the number of
students 33 people.
From the data results of testing instruments carried on the first cycle
obtained 30 about valid from 35 a matter of, in which of the 30 questions were
obtained index of difficulty: 9 about the easy and 21 about medium, the power
different matter obtained 10 questions pretty and 20 about good, reliability test
was obtained 0.92 (very high) and the second cycle obtained 28 about valid from
35 a matter of, the index difficulty: 2 about easy, 25 about medium and 1 difficult
problem, the power different matter obtained 5 about enough and 23 about good,
reliability test was obtained 0.91 (very High).
This research was conducted in two cycles and each cycle consisting of
two meetings. Each cycle consists of stages of planning (planing), action (acting),

observations (observating) and reflection (reflecting). The technique of collecting
data through observation and tests of learning outcomes. In the first cycle to learn
about the types of wood, the durability level of wood and the power level of wood
as a building material. In the second cycle learn about the properties of wood
physical and the properties of wood mechanism as a building material.
The results showed the students' learning activities at the end of the first
cycle there are 17 students (51.52%) predicated Quite Active learners and the
remaining 16 (48.48%) is still inactive, with the average value is 70.08 with the
percentage of graduation 51.52%. In the second cycle increased to as much as 7
students (21.21%) predicated quite active, 25 students (75.76%) predicated
learners active and 1 (3.03%), with the average value is 81.84 with a passing rate
of 100%. From the results of t-test was performed on the Learning Activities data
of the first cycle and Learning Activities of the second cycle was obtained by
price t count> t table is 9.756> 1.669 at significant level α = 0.05 and df = 64.
Furthermore, from the values data of student learning outcomes in the first
cycle obtained by 11 students (33.33%) was incompetent, 5 students (15.15%)
was competent enough, 13 students (39.40%) was competent and 4 learners (
12.12%) was very competent with the average value is 78.38 with 66.67% passing
rate. In the second cycle increased 2 students (6.06%) were quite competent, 22
students (66.67%) competent and 9 students (27.27%) was very competent, with

an average value of 87.88 with 100% passing rate. From the results of t-test was
performed on the post-test data in first cycle and post-test data in second Cycle
obtained by price t-count > t-table namely 4.483> 1.669 at significant level α =

iii

0.05 and df = 64. Based on the results of this study concluded that with the
application of cooperative learning model Example Non Example may increase
the activity of learning and learning outcomes Sciences Building materials in X
class expertise program of engineering construction concrete stone SMK Negeri 1
Balige.
Keywords : Cooperative Learning Model Example Non Example, student learning
activities, and Learning Outcomes

iv

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAAN

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
ABSTRAK

i

ABSTRACT

iii

KATA PENGANTAR

v

DAFTAR ISI

vii

DAFTAR TABEL

xi


DAFTAR GAMBAR

xii

DAFTAR LAMPIRAN

xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

1

B. Identifikasi Masalah

7

C. Pembatasan Masalah


8

D. Rumusan Masalah

8

E. Tujuan Penelitian

9

F. Manfaat Penelitian

9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teoritis
1.

11


Hakikat Hasil Belajar

11

vii

2.

3.

Hakikat Aktivitas Belajar

16

a. Jenis-jenis Aktivitas Belajar

17

b. Ciri-ciri Aktivitas Belajar


19

c. Teknik Cara Belajar Siswa Aktif

20

Hakikat Model Pembelajaran Tipe Example Non Example

21

a. Langkah-langkah Model Pembelajaran Example Non
Example

22

b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Example Non
Example
4.

24

Hakikat Ilmu Bahan Bangunan

25

B. Penelitian yang Relevan

33

C. Kerangka Konseptual

35

1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non
Example dapat Meningkatkan Aktivitas Belajar

35

2. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non
Example dapat Meningkatkan Hasil Belajar
D. Hipotesis Penelitian

37
38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian

40

B. Subjek dan Objek Penelitian

40

1. Subjek

40

2. Objek

40

C. Partisipan Penelitian

41

D. Defenisi Operasional

41

E. Metode Penelitian

42

F. Rancangan Penelitian

44

G. Prosedur Penelitian

45

H. Teknik dan Alat Pengumpul Data

51

1. Tes

51

2. Observasi

53

viii

3. Uji Coba Instrumen

54

a. Kesahian Instrumen (Validitas Tes)

54

b. Uji Reliabilitas

56

c. Uji Tingkat Kesukaran

57

d. Uji Daya Beda

58

4. Uji Persyaratan Analisis

59

a. Uji Normalitas

60

b. Uji Homogenitas

61

c. Uji Hipotesis

61

1) Uji hipotesis aktivitas belajar

61

2) Uji hipotesis hasil belajar

62

5. Teknis Analisis Data

63

a) Aktivitas belajar

63

b) Hasil belajar

64

I. Indikator Keberhasilan

65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus Pertama

66

1. Tahap Perencanaan

66

2. Tahap Pelaksanaan

66

a. Pertemuan Pertama

67

b. Pertemuan Kedua

68

c. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus I

69

3. Tahap Pengamatan

72

4. Refleksi dan Perencanaan Ulang

75

B. Siklus Kedua

77

1. Tahap Perencanaan

77

2. Tahap Pelaksanaan

77

a. Pertemuan Pertama

78

b. Pertemuan Kedua

79

c. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siklus II

80

ix

d. Tahap Pengamatan

83

e. Tahap Refleksi

86

C. Analisis Data Penelitian

87

1. Uji Normalitas aktivitas belajar

87

2. Uji Normalitas hasil belajar

87

3. Uji Homogenitas aktivitas belajar

88

4. Uji Homogenitas hasil belajar

88

5. Uji Hipotesis aktivitas belajar

89

6. Uji Hipotesis hasil belajar

89

D. Pembahasan Penelitian

90

1. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Example Non
Example dapat meningkatkan aktivitas belajar mata pelajaran
Ilmu bahan bangunan

90

2. Penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Example Non
Example dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
Ilmu bahan bangunan

91

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan

93

B. Implikasi

94

C. Saran

96
97

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Perolehan Nilai Ulangan Harian Ilmu Bahan Bangunan Kelas X
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton

5

Tabel 2.1

Jenis-jenis Kayu Indonesia

26

Tabel 3.1

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

48

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Ilmu Bahan Bangunan

52

Tabel 3.3

Format Observasi Aktivitas Siswa

53

Tabel 4.1

Perolehan Nilai Hasil Post Tes Siklus I

69

Tabel 4.2

Rekapitulasi Hasil Post Test Siklus I

70

Tabel 4.3

Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siklus I

72

Tabel 4.4

Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siklus I

73

Tabel 4.5

Perolehan Nilai Hasil Post Tes Siklus II

80

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Post Test Siklus II

81

Tabel 4.7

Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siklus II

83

Tabel 4.8

Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siklus II

84

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar

87

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar

87

Tabel 4.11

Hasil Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar

88

Tabel 4.12

Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar

89

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

44

Gambar 4.1

Grafik Hasil Belajar Siklus I

71

Gambar 4.2

Grafik Aktivitas Belajar Siklus I

74

Gambar 4.3

Grafik Hasil Belajar Siklus II

82

Gambar 4.4

Grafik Aktivitas Belajar Siklus II

85

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Silabus Ilmu Bahan Bangunan

99

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

101

Lampiran 3

Materi Pembelajaran

109

Lampiran 4

Tes Hasil Belajar Siklus I

121

Lampiran 5

Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I

126

Lampiran 6

Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I

127

Lampiran 7

Tes Hasil Belajar Siklus II

128

Lampiran 8

Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II

133

Lampiran 9

Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus II

134

Lampiran 10 Perhitungan Uji Instrumen Siklus I

135

Lampiran 11 Perhitungan Uji Instrumen Siklus II

143

Lampiran 12 Uji Normalitas

151

Lampiran 13 Uji Homogenitas

161

Lampiran 14 Uji Hipotesis

164

Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1

166

Lampiran 16 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2

167

Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1

168

Lampiran 18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2

169

Lampiran 19 Tabel r-Product Moment

170

xiii

Lampiran 20 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors

171

Lampiran 21 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F

173

Lampiran 22 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t

174

xiv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai

peranan

yang penting dalam kehidupan.

Pendidikan juga memiliki tugas menciptakan kesempatan yang luas kepada setiap
siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal, sesuai potensi yang dimiliki
dan sesuai dengan

situasi lingkungan yang tersedia. Sebagaimana yang

dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 pasal 3
tentang sistem pendidikan nasional, menyatakan bahwa : “pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, madiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Sejalan dengan berkembangnya potensi diri peserta didik, peningkatan
mutu pendidikan selayaknya mendapat perhatian khusus agar menghasilkan
pribadi yang berkompeten. Mengingat betapa pentingnya sektor pendidikan dalam
melaksanakan pembangunan nasional jangka panjang, khusus pembangunan
sumber daya manusia. Upaya peningkatan mutu pendidikan dapat tercapai secara

1

2

optimal, apabila dilakukan pengembangan dan perbaikan terhadap komponen
pendidikan itu sendiri.
Dalam aktifitas belajar, guru melaksanakan tugasnya yaitu baik sebagai
perencana pengajaran, pelaksana pengajaran

maupun sebagai evaluator

pengajaran. Guru diharapkan dapat melakukan pengembangan pada rancangan,
pelaksanaan pembelajaran melalui perbaikan pada kondisi dan situasi belajar dan
pembaharuan dalam bidang media pembelajaran yang memanfaatkan hasil-hasil
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembelajaran yang
harus diikuti dengan pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam memilih dan
menggunakan model. Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk
meningkatkan hasil belajar.
Menyadari

fungsi

pendidikan

dalam

pembangunan

nasional

itu

diwujudkan dan ditempuh melalui proses pembelajaran, baik didalam pendidikan
formal maupun pendidikan non formal. Pendidikan non formal misalnya lembagalembaga pelatihan seperti kursus menjahit, memasak, musik, kecantikan,
komputer maupun teknisi dan lainnya. Sedangkan lembaga pendidikan formal
seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) maupun Perguruan Tinggi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan
formal dan memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki program keahlian
dalam bidang keteknikan. SMK sebagai salah satu sekolah kejuruan dituntut

3

untuk terus berusaha dan semakin ditantang untuk meningkatkan hasil lulusan
yang benar-benar mempunyai skil atau kemampuan dalm bidangnya masingmasing, sehingga lulusan SMK mampu bersaing dalam Era Globalisasi sekarang
ini.
Sesuai dengan tujuan khusus yang ada dalam kurikulum SMK dengan
KTSP 2006 menurut pusdiknas (2006) yang menyebutkan bahwa, SMK bertujuan
untuk : 1). Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja, mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan
didunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan program
dalam program keahlian yang dipilihnya. 2). Membekali peserta didik agar
mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berprogram, beradaptasi
dilingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang
keahlian yang diminatinya. 3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara
mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan 4). Membekali
peserta didik dengan program-program yang sesuai dengan program keahlian
yang dipilih.
SMK Negeri 1 Balige merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan
yang mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja. Salah satu program studi
keahlian yang ada disekolah ini adalah teknik bangunan. Teknik bangunan
memiliki tiga program keahlian yaitu teknik konstruksi batu beton, teknik gambar
bangunan dan teknik konstruksi kayu. Ketiga program keahlian tersebut bertujuan
mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang cerdas, inovatif,

4

terampil, religius dan berakhlak mulia serta lulusannya mampu memasuki
lapangan kerja, berkarir, berprogram sehingga mampu mengembangkan diri
dalam menghadapi Era Globalisadi.
SMK bangunan memiliki mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta
didik, salah satunya adalah Ilmu Bahan Bangunan. Dimana pembelajaran Ilmu
Bahan Bangunan adalah penguasaan teoritis, sikap dan keterampilan dalam
melaksanakan, merencanakan, memilih bahan dan memperbaiki bangunan. Ilmu
Bahan Bangunan merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dikelas X
Teknik Konstruksi Batu Beton.
Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam melaksanakan proses belajar
mengajar mata pelajaran ini. Beberapa diantaranya adalah kurangnya keaktifan
peserta didik dalam menerima pembelajaran serta belum maksimalnya guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran, di mana pada saat proses pembelajaran
masih berpusat kepada guru. Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran dan diharapkan terjadinya peningkatan hasil
belajar.
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan, bahwa hasil nilai
ulangan harian Ilmu Bahan Bangunan pada siswa Kelas X Program Keahlian
Teknik Konstruksi Batu Beton di SMK N 1 Balige belum optimal, hal ini dilihat
pada tabel 1.1 berikut ini :

5

Tabel 1.1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Ilmu Bahan Bangunan Kelas X
Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton
Tahun

Interval

Jumlah

Presentase

pelajaran

kelas

siswa

(%)

90-100

-

-

Sangat kompeten

80-89,99

7

24,10 %

Kompeten

75-79,99

10

34,50 %

Cukup kompeten

< 75

12

41,40 %

Tidak kompeten

29

100%

Keterangan

2015/2016

Jumlah
Sumber: Guru bidang studi

Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Ilmu
Bahan Bangunan pada siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu
Beton di SMK N 1 Balige adalah 75. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti, diperoleh data hasil belajar ilmu bahan bangunan masih kurang
memuaskan dimana terdapat 41,40 % siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini dikarenakan kurangnya keaktifan siswa
dalam mengikuti pelajaran ilmu Bahan Bangunan sehingga mempengaruhi hasil
belajar.
Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diperlukan penerapan model
pembelajaran yang mampu mendorong siswa untuk aktif dan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa
adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
alternatif dalam proses pembelajaran, karena didalam pembelajaran kooperatif

6

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam bekerja sama dalam memecahkan
suatu masalah dan berpikir kritis sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang tepat adalah tipe Example
Non Example. Model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example adalah
model

yang

menggunakan

media

gambar

dalam

penyampaian

materi

pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa berpikir kritis dengan jalan
memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh- contoh
gambar yang disajikan. Model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example
termasuk model pembelajaran aktif, karena model tersebut

mengembangkan

keterampilan berpikir dan menjawab dalam komunikasi antara yang satu dengan
yang lain dan bekerjasama saling membantu dalam kelompok kecil. Adanya
penggunaan model ini diharapkan siswa dapat menikmati proses pembelajaran
dengan situasi yang menyenangkan dan termotivasi untuk belajar dengan giat,
cepat menyerap materi pelajaran terhadap materi ilmu bahan bangunan sehingga
hasil belajar dapat tercapai secara optimal.
Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Example Non
Example diharapkan dapat mempermudah siswa dalam mempelajari Ilmu Bahan
Bangunan sehingga kesulitan-kesulitan dan kejenuhan dalam proses belajar
mengajar akan lebih baik. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Example Non Example akan membantu siswa untuk mengerti
kemampuan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka
masing-masing.

7

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik dan mempunyai keinginan
mengetahui tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Example
Non Example untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar sehingga
peneliti mengadakan penelitian dengan judul : “PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE
UNTUK

MENINGKATKAN

AKTIVITAS

BELAJAR

DAN

HASIL

BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK
NEGERI 1 BALIGE TAHUN AJARAN 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar ilmu bahan bangunan belum tercapai sesuai ketuntasan
yang diharapkan.
2. Siswa kurang aktif ketika proses pembelajaran berlangsung.
3. Strategi pembelajaran yang digunakan masih berorientasi kepada
guru (konvensional).
4. Kurangnya keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat atau
ide pada saat proses pembelajaran.
5. Guru belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Example Non Example.

8

C. Pembatasan Masalah
Guna memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah karena mengingat
begitu luas dan kompleksnya permasalahan, maka perlu dibuat suatu pembatasan
masalah sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example
dalam meningkatkan aktivitas belajar mata pelajaran ilmu bahan
bangunan dengan materi pembelajaran jenis-jenis kayu dan sifat-sifat
kayu sebagai bahan bangunan pada siswa kelas X semester 1 (ganjil)
program keahlian teknik konstruksi batu beton di SMK Negeri 1
Balige T.A 2016/2017.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example
dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran ilmu bahan
bangunan dengan materi pembelajaran jenis-jenis kayu dan sifat-sifat
kayu sebagai bahan bangunan pada siswa kelas X semester 1 (ganjil)
program keahlian teknik konstruksi batu beton di SMK Negeri 1
Balige T.A 2016/2017.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah
yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Example Non Example dapat meningkatkan aktivitas belajar ilmu

9

bahan bangunan pada siswa kelas X program keahlian teknik
konstruksi batu beton di SMK Negeri 1 Balige T.A 2016/2017.
2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Example Non Example dapat meningkatkan hasil belajar ilmu bahan
bangunan pada siswa kelas X program keahlian teknik konstruksi
batu beton di SMK Negeri 1 Balige T.A 2016/2017.

E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan peneliti ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan aktivitas belajar siswa
kelas X program keahlian teknik konstruksi batu beton di SMK
Negeri 1 Balige T.A 2016/2017 pada mata pelajaran ilmu bahan
bangunan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Example Non Example.
2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa
kelas X program keahlian teknik konstruksi batu beton di SMK
Negeri 1 Balige T.A 2016/2017 pada mata pelajaran ilmu bahan
bangunan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Example Non Example.

F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan dapat diambil manfaat yang
berguna antara lain sebagai berikut :

10

1. Manfaat teoritis
a. Sebagai

masukan dan menambah wawasan baru dalam proses

pembelajaran

ilmu

bahan

bangunan

dan

sebagai

masukan

terbentuknya model pembelajaran untuk digunakan dalam porses
pembelajaran terutama untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil
belajar ilmu bahan bangunan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
Sebagai bahan masukan dan informasi untuk melakukan pengajaran
tentang ilmu bahan bangunan yang bervariasi yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non
Example.
b. Bagi Siswa
Siswa akan lebih mudah memahami dan menerapkan pembelajaran
ilmu bahan bangunan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Example Non Example sehingga memperoleh hasil
belajar yang maksimal.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan dan acuan
sekolah untuk meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa dalam
pembelajaran ilmu bahan bangunan melalui penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example.

BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example dapat
meningkatkan Aktivitas Belajar pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan
siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton. Hal ini
dapat diketahui dari nilai rata-rata hasil observasi aktivitas belajar peserta
didik mengalami peningkatan, yaitu pada akhir siklus I terdapat 17 peserta
didik (51,52%) berpredikat Cukup Aktif dan selebihnya 16 peserta didik
(48,48%) masih tidak aktif dengan nilai rata-rata Komulatif kelas 70,08
dengan persentase kelulusan 51,52 %. meningkat menjadi sebanyak 7 peserta
didik (21,21%) berpredikat cukup aktif, 25 peserta didik (75,76%)
berpredikat aktif dan 1 peserta didik (3,03%) dengan nilai rata-rata kumulatif
kelas 81,44 dengan persentase kelulusan akhir 100% pada akhir siklus II.
Dari hasil Uji-t yang dilakukan pada data Aktivitas belajar siklus I dan
Aktivitas belajar siklus II diperoleh harga thitung > ttabel yaitu 9,756 > 1,669
pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 64. maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima.

93

94

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example dapat
meningkatkan

Hasil Belajar pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan

siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton, Hal ini
dapat diketahui dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan, yaitu pada akhir siklus I terdapat 11 peserta didik (33,33%)
tidak kompeten, 5 peserta didik (15,15%) cukup kompeten, 13 peserta didik
(39,40%) kompeten dan 4 peserta didik (12,12%) sangat kompeten dengan
nilai rata-rata komulatif kelas 78,38 dengan persentase kelulusan yaitu
66,67% meningkat menjadi Sebanyak 2 peserta didik (6,06%) cukup
kompeten, 22 peserta didik (66,67%) kompeten dan 9 peserta didik (27,27%)
sangat kompeten dengan rata-rata kumulatif kelas 87,88 dengan persentase
kelulusan 100% pada akhir siklus II. Dari hasil Uji-t yang dilakukan pada
data post test siklus I dan post test siklus II diperoleh harga thitung > ttabel yaitu
4,483 > 1,669 pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = 64. maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima.

B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif
antara model pembelajaran kooperatif tipe Example Non Example terhadap
Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar pada mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan
pada siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton SMK
Negeri 1 Balige. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran tipe
Example Non Example dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar

95

mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan pada siswa Kelas X Program Keahlian
Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Balige. Hal ini menjadi bukti
bahwa model pembelajaran tipe Example Non Example dapat diterapkan pada
mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan terutama untuk meningkatkan aktivitas
belajar dan hasil belajar.
Penggunaan model pembelajaran tipe Example Non Example sangat tepat
dalam meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar dalam proses
pembelajaran. Model pembelajaran tipe Example Non Example mengajak dan
membawa siswa menjadi lebih aktif, bersemangat dalam menggali kemampuan
individu, menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki,
menambah kemampuan dalam bertanya, berdiskusi, menganalisis pada saat proses
pembelajaran dikarenakan model ini berpusat pada siswa (student centered) guru
mengarahkan dan membimbing siswa lebih baik lagi dalam setiap tindakan.
Dalam proses belajar mengajar menggunakan model tipe Example Non
Example peserta didik dilatih untuk bekerja sama, dapat berdiskusi dalam
kelompok, serta mampu menyampaikan gagasan dan konsep. Inilah yang menjadi
poin inti dari model ini sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil
belajar peserta didik. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran
tipe Example Non Example memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Bahan
Bangunan, terlihat dari rata-rata aktivitas belajar dan hasil belajar yang mengalami
peningkatan.

96

C. Saran
1. Bagi kepala sekolah SMK Negeri 1 Balige karena kegitan ini sangat
bermanfaat

khususnya

bagi

sekolah,

maka

diharapkan

mendukung

pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai referensi yang dapat
digunakan oleh guru mata pelajaran lain.
2. Bagi guru dan calon guru hendaknya dalam kegiatan belajar mengajar
diharapkan menjadikan model pembelajaran tipe Example Non Example
sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Ilmu Bahan Bangunan untuk
meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik. Guru
diharapkan menjadi motivator sekaligus fasilitator yang terus menerus
membimbing peserta didik dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi peserta didik diharapkan kesadaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi
dari setiap peserta didik agar dapat saling bekerja sama dan berdiskusi pada
saat proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar dan
hasil belajar.

97

DAFTAR PUSTAKA
Ardian, Moh.Luthfie. 2013. Penerapan Metode Examples dan Non
Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran
Memahami
Prinsip-Prinsip
Penyelenggaraan
Administrasi
Perkantoran (Studi Kasus pada Siswa Kelas X Program Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Brebes Tahun Ajaran
2012/2013)., Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Semarang,
Semarang.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Anas, Sudijono. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Anni, Catharina Tri dan Achmad Rifa’i. 2007. Psikologi Pendidikan.
Semarang: UNNES PRESS.
Daud, Tampubolon. 2012. Memahami Bahan Bangunan(modul). Balige
Djamarah, S Bahri. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Munadi. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Pers
Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK itu mudah. Jakarta: Bumi
Aksara
Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Sihombing, Martha D. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Example Non
Example dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi
Pelajaran PKN Kelas Vii SMP Negeri Percut Sei Tuan Tahun
Pelajaran 2013/2014., Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri
Medan, Medan.

98

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
PT. Asdi Mahasatya.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana
Wati, A. 2014. Penerapan Model Example Non Example dengan
Multimedia Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa pada Materi Perairan Darat Kelas X Ips 3 di
SMA Negeri 4 Tebing Tinggi., Skripsi, tidak diterbitkan, Universitas
Negeri Medan, Medan.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE MATA PELAJARAN IPA SIFAT-SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KELAS III SD MUHAMMADIYAH 1 MALANG

2 23 20

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.7 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 55

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII.7 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 10 56

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 01 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 142

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS IV SD 1 RENDENG KUDUS TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 19

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

0 0 8

PENGARUH MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 9

EFEKTIVITAS MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM

1 1 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DENGAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD 2 TENGGELES

0 0 17