ANALISIS KESULITAN BELAJAR MENGGAMBAR PROPORSI ILUSTRASI MODE MATA PELAJARAN DESAIN BUSANA SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI 3 TEBING TINGGI.

(1)

BUSANA SMK NEGERI 3

TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keuarga

Oleh

SUSILAWATI SIGALINGGING 5103341037

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i

Busana, Jurusan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. 2016

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui kesulitan belajar menggambar proporsi ilustrasi mode pada pelajaran desain busana siswa kelas XI smk Negeri3 tebing tinggi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI-7 yang berjumlah 30 orang siswa tatabusana SMK Negeri 3 tebng Tinggi. Sampel penelitian diambil dengan teknik random sampling maka sampel diambil dari sebagian siswa kelas XI. Data penelitian ini di jarring dengan menggunakan pengamatan kesulitan belajar yang di hadapi siswa pada mata pelajaran desain busana.

Hasil penelitian ini menunjukan kesulitan dalam menggambar proporsi ilustrasi mode sikap tubuh ¾ pada siswa kelas XI tata busana smk negeri 3 tebing tinggi untuk indikator menggambar proporsi tubuh dengan perbandingan 10 ½ x Tinggi Kepala diperoleh mayoritas siswa memperoleh skor 4 sebanyak 17 siswa (56,7%), letak titik tumpu kepala diperoleh mayoritas siswa memperoleh skor 4 sebanyak 18 siswa (60%), lebar kepala diperoleh mayoritas siswa memperoleh skor 3 sebanyak 11 siswa (36,7%), menggambar letak titik tumpu dagu diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 3 sebanyak 14 siswa (46,7%), tumpu leher diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 3 sebanyak 13 siswa (43,3%), tumpu bahu diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 3 sebanyak 13 siswa (43,3%), letak dada diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 3 sebanyak 13 siswa (43,3%), letak titik tumpu pinggang diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 3 sebanyak 11 siswa (36,7%), letak titik tumpu siku diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 2 sebanyak 14 siswa (46,7%), letak titik tumpu panggul diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 2 sebanyak 19 siswa (63,3%), lebar panggul diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 3 sebanyak 14 siswa (46,7%), pergelangan tangan diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 2 sebanyak 16 siswa (53,3%), letak ujung jari tangan diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 2 sebanyak 20 siswa (66,7%), letak paha diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 2 sebanyak 13 siswa (43,3%), menggambar letak lutut diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 2 sebanyak 17 siswa (56,7%), letak betis diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 2 sebanyak 18 siswa (60%), letak tumit diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 2 sebanyak 16 siswa (53,3%), letak ujung jari kaki diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 4 sebanyak 18 siswa (60%), kerapian gambar diperoleh bahwa mayoritas siswa memperoleh skor 3 sebanyak 15 siswa (50%), Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai rata-rata seluruh indikator diperoleh diperoleh skor rata-rata paling tinggi terdapat pada indikator ke 2 yaitu indikator Lebar Titik Tumpu Kepala dengan skor rata-rata 3,50 sedangkan skor yang paling rendah terdapat pada indikator ke 11 yaitu letak ujung jari tangan dengan skor rata-rata 2,30. Secara keseluruhan kesulitan menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Sikap Miring ¾ yang diperoleh sebesar 2,84 dikategorikan cukup.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Kesulitan Belajar Menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Pada Mata Pelajaran Desain Busana Siswa Kelas XI Program Studi Tata BusanaSMK Negeri 3 Tebing Tinggi’.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu Dra. Rohana Aritonang M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, arahan, dukungan, semangat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis, ayahanda terkasih Bapak Syamsir Sigalinggingdan ibunda terkasih Ibu Nurhayati Marbun yang selalu memberikan kasih sayangnya, bantuan moril dan materil serta doa yang tak pernah henti diberikan untuk penulis.

Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

3. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku Ketua Prodi PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Yetti Pangaribuan, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan dosen penguji yang telah memberikan masukan dan arahan.


(7)

6. Ibu Dra. Surniati Chalid, M.Pd, dan Ibu Dra. Juliarti M.Si, selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.

7. Terima kasih kepada pihak sekolah SMK Negeri 3 Tebing Tinggi, Ibu Ismawati,S.Pd, selaku kepala sekolah, Ibu Nuraini Marpaung, S.Pd, Ibu Maslina,S.Pd selaku guru bidang studi Desain Busana.

8. Kepada sahabat-sahabat seperjuangan, Eris Elfrida, Ratna Junita, Desi Natalisa, Elisabeth Ginting, Ila Lestari, Triyanti, Evirozalia Sihombing dan seluruh teman-teman seperjuangan jurusan PKK stambuk 2010 terimakasih untuk dukungan dan motivasi serta bantuan yang di berikan kepada penulis selama perkuliahan, dan kepada Daniel Hutapea yang selalu memotivasi serta turut membantu saya dalam menyusun skripsi saya mengucapkan banyak terimakasih.

Dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf atas segala keterbatasan yang ada. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengentahuan dan tehnologi menuju keberhasilan dalam dunia pendidikan.Demikian yang dapat penulis sampaikan, atas segala bentuk dan perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016 Penulis

Susilawati Sigalingging NIM : 5103341037


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

Daftar Tabel ... viii

Daftar Lampiran ... viiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS,KERANGKA BERFIKIR HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoritis ... 7

1. Analisis ... 7

2. Kesulitan Belajar ... 8

3. Mata pelajaran desain busana ... 9

4. Pengertian Menggambar ... 11

5. Pengertian Proporsi ... 12

6. Proporsi Ilustrasi Mode ... 15

7. Rangka dan sikap ... 18

8. Prinsip Keseimbangan Figur Dalam Gerak Dinamis ... 24

9. Menggambar Proporsi Ilustrasi Mode ... 25

B. Penelitian yang relevan ... 31

C. KerangkaBerfikirPenelitian yang relevan ... 31


(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. DesainPenelitian ... 34

B. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 34

1. Variabel Penelitian ... 34

2. Defenisi Operasional ... 34

C. ProsedurPenelitian ... 35

D. Populasi Dan Sampel ... 36

1. Populasi ... 36

2. Sampel ... 37

E. Tempat DanWaktuPenelitian ... 38

F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. UjiKesepakatanPengamat ... 48

H. TeknikAnalisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 51

1. Kemampuan Menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Sikap Miring ¾ ... 51

2. Hasil Kesepakatan Pengamatan ... 53

3. Analisis Kemampuan Menggambar ProporsiIlustrasi Mode Sikap Miring ... 54

4. Tingkat Kecenderungan Hasil Kemampuan Menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Sikap Miring ¾ ... 78

B. PembahasanHasilPenelitian ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 86


(10)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1. Proporsitubuh Anatomi, Disain Mode, Dan Ilustrasimode ... 14

2. Perban Dingan Proporsi Tubuh Ideal Dengan Ilustrasi Mode ... 16

3. Rangka Benang ... 19

4. Rangka Balok ... 20

5. Sikap Tubuh Miring ¾ ... 21

6. Keseimbangan Tubuh... 24

7. Perbadingan Proporsi ... 28

8. Menggambar Garis Pertolongan ... 29

9. Hasil Proporsi Tubuh ... 30

10.Desain Proporsi Ilustrasi ... 39

11.Histogram Data Hasil Kesulitan Menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Sikap Miring ¾ ... 53

12.Histogram Hasil Menggambar Proporsi Tubuh Dengan Perbandingan 10 ½ X Tinggi Kepala ... 55

13.Histogram Hasil Menggambar Letak Titik Tumpu Kepala ... 56

14.Histogram Hasil Menggambar Lebar Kepala ... 57

15.Histogram Hasil Menggambar Letak Titik Tumpu Dagu ... 58

16.Histogram Hasil Menggambar Letak Titik Tumpu Leher ... 60

17.Histogram Hasil Menggambar Letak Titik Tumpu Leher ... 61

18.Histogram Hasil Menggambar Letak Dada ... 62

19.Histogram Hasilm Enggambar Letak Titik Tumpu Pinggang ... 63

20.Histogram Hasil Menggambar Lebar Pinggang ... 64

21.Histogram Hasil Menggambar Letak Titik Tumpu Siku ... 65

22.Histogram Hasil Menggambar Letak Titik Tumpu Panggul... 67

23.Histogram Hasil Menggambar Lebar Panggul ... 68

24.Histogram Hasil Menggambar Letak Pergelangan Tangan ... 69

25.Histogram Hasil Menggambar Letak Ujung Jari Tangan ... 70


(11)

27.Histogram Hasil Menggambar Letak Lutut ... 72

28.Histogram Hasil Menggambar Letak Betis ... 73

29.Histogram Hasil Menggambar Letak Tumit ... 74

30.Histogram Hasil Menggambar Letak Ujung Jari Kaki ... 75


(12)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1. Alat Dan BahanMenggambar ... 25

2. Jumlah Seluruh Siswa ... 36

3. Kisi – Kisi Pengamatan Kesulitan Belajar Menggambar Proporsi Ilustrasi Mode ... 40

4. Kisi – kisi Penilaian Pengamatan ... 41

5.Distribusi Frekuensi Data Variabel Kesulitan Menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Sikap Miring ¾ Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi ... 52

6. Hasil Uji Kesepakatan Pengamat ... 53

7. Menggambar Proporsi Tubuh dengan Perbandingan 10 ½ x TinggiKepala 54 8.Letak Titik Tumpu Kepala ... 55

9.Lebar Kepala... 56

10.Letak Titik Tumpu Dagu ... 58

11.Lebar Titik Tumpu Leher ... 59

12.Letak Titik Tumpu Bahu ... 60

13.Letak Dada ... 61

14.Letak Titik Tumpu Pinggang ... 62

15.Lebar Pinggang ... 63

16.Letak Titik Tumpu Siku ... 64

17.Letak Titik Tumpu Panggul ... 66

18.Lebar Panggul ... 67

19.Letak Pergelangan Tangan ... 68

20.Letak Ujung Jari Tangan ... 69

21.Letak Paha ... 70

22.Letak Lutut ... 71

23.Letak Betis ... 72


(13)

25.Letak Ujung Jari Kaki ... 74 26.Kerapian Gambar ... 75 26. Rata-rata Indikator Penilaian Kesulitan MenggambarProporsi Ilustrasi

Mode Sikap Miring ¾ ... 77 27.Tingkat Kecenderungan Data Kesulitan Menggambar Proporsi Ilustrasi


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1. Silabus ... 90

2. RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) ... 106

3. Deskrpsi Data Penilaian ... 117

4. Identifikasi Tingkat Kecendreungan ... 120

5. RekapitulasiHasilPengamatanKeseluruhanIndikator ... 121

6. DistribusiPresentasieHasilPengamatan ... 123

7. UjiKesepakatan Data PenilaianPengamatan... 124

Data HasilAnalisisMenggambarProporsiIlustrasi Mode Sikap Miring ¾ 130

8. Rekapitulasi Data HasilMenggambarProporsiIlustrasi Mode Sikap Miring ¾ 131

9. Rata-Rata Per IndikatorHasilMenggambarproporsiIlustrasi Mode Sikap Miring ¾ ... 133


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kewajiban utama pendidikan dan kependidikan yang diatur dalam undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas). Dalam pasal 40 ayat 2, ialah menciptakan suasana pendidikan yang berbeda,melalui kegiatan bimbingan dan latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah.

UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 : Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan,dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu dari bagian pendidikan formal yang bertujuan mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan bidangnya masing-masing sebagai kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan potensi dirinya dan beradap tasi dengan perkembangan teknologi.

Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruan yang telah


(16)

didalami. SMK Negeri 3 Tebing Tinggi merupakan salah satu SMK yang telah banyak mencetak lulusan yang mampu berkembang pada bidangnya di

tengah-tengah masyarakat. Dengan visi yang di terapkan yaitu “ Menjadi lembaga pendidikan dan pelatih kejuruan kelompok pariwisata berstandar Nasional” dan

misi yaitu : 1) Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan kejuruan berstandar nasional. 2) Mengintegrasikan sistem pendidikan dan pelatihan di SMK yang berorientasi pada mutu dan keterampilan. 3) Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha/bisnis industri dalam dan luar negeri. 4) Menciptakan iklim belajar yang berakar pada norma-norma agama dan budaya serta etos kerja. 5) Berpartisipasi dalam pemenuhan pelayanan kebutuhan pasar/masyarakat sesuai program diklat.

SMK Negeri 3 Tebing Tinggi memiliki 3 program studi dan salah satu diantaranya adalah program studi busana butik. dan memiliki mata pelajaran mendesain busana yang sangat penting dalam pelajaran busana butik . dalam membuat busana diperlukan desain terlebih dahulu desain yang dapat dipahami dan dimengerti atau dipahami saat orang melihatnya. Untuk itu diperlukan pemahaman dan teknik menggambar yang baik untuk menghasilkan desain yang baik pula.

Berdasarkan hasil wawancara pada guru bidang studi mendesain busana (Ibu Maslina, pada tanggal 6 april 2015) menuturkan bahwa siswa kesulitan dan kurang mampu dalam menggambar proporsi, sesuai dengan nilai ketuntasan minimum mata pelajaran desain busana yang di tetapkan oleh pihak pihak SMK Negeri 3 Tebing Tinggi yaitu 75%. Sebagian besar siswa memperoleh nilai


(17)

kurang mencukupi angka kelulusan, hal ini dapat di peroleh dari data perolehan nilai mendesain busana siswa kelas XI jurusan tata busana di SMK Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun ajaran 2014/2015. Data nilai mata pelajaran desain busana dalam menggambar proporsi tubuh tahun ajaran 2015/2016 nilai tertinggi pada standard penilaian <75 jumlah 40 siswa = 74 (kurang). Tahun 2015-2014 nilai tertinggi pada standard penilaian <75 jumlah siswa 40 = 67,6 (kurang). Tahun 2014/2013 <75 jumlah siswa 40 = 88 (kurang).

Dari data di atas disimpulkan bahwa nilai rata-rata siswa masih tidak memuaskan , karena masih banyak siswa yang di kategorikan kurang dalam menerima pelajaran, yaitu sebanyak 75% siswa belum mampu menuntaskan pelajaran. Hal ini menjelaskan bahwa kurangnya kemampuan siswa dalam mata pelajaran desain busana. Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana peserta didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, disebabkan adanya hambatan maupun gangguan dalam belajar Ahmadi & Supriyono (2004). Adapun yang dimaksud dari pendapat tersebut bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses pembelajaran dimana siswa mengalami hambatan- hambatan tertentu untuk mencapai tujuan belajar. Dengan nilai yang belum memenuhi tujuan belajar atau ketuntasan nilai minimal siswa di Kelas XI program studi Busana Butik SMK Negeri 3 Tebing Tinggi diduga adanya beberapa kendala atau hambatan yang dialami oleh siswa, menurut guru bidang studi, salah satu kesulitan yang di alami siswa dalam desain busana yaitu dalam menggambar proporsi tubuh desain ilustrasi mode sesuai kurikulum yang di berikan. Menurut Poespo (2000) proporsi tubuh adalah hubungan antara tubuh dengan bagian-bagian lainnya, serta hubungan setiap bagian dengan keseluruhan


(18)

badan dipandang dari sudut ukuran panjang dan lebar. Kesulitan dalam membuat perbandingan tubuh berikan. Menurut p0espo (2000) proporsi tubuh adalah hubungan antara tubuh dengan bagian-bagian lainnya, serta hubungan setiap bagian dengan keseluruhan badan dipandang dari sudut ukuran panjang dan lebar. Kesulitan dalam membuat perbandingan tubuh wanita dewasa antara bentuk anatomi, desain mode, dan ilustrasi mode. Ibu Maslina juga menjelaskan kesulitan siswa dalam menggambar proporsi yaitu keseimbangan pada letak bagian anggota tubuh dan lebar bagian anggota tubuh sehingga hasil proporsi tubuh yang digambar belum maksimal mencapai nilai KKM yaitu letak garis tumpu anggota tubuh (kepala, dagu bahu, dada, pinggang, panggul, ujung jari tangan, lutut, tumit, ujung jari kaki), lebar anggota tubuh (lebar kepala,lebar bahu, lebar pinggang, dan lebar panggul) serta kebersihan dan kerapian, kesulitan menggambar bagian-bagian anggota tubuh Kesulitan lainnya yaitu siswa kaku dalam membuat gerakkan tubuh atau sikap miring tubuh ¾ pada desain, desain yang di hasilkan cenderung monoton dan terlihat kaku.

Berdasarkan uraian tersebut maka perlu untuk melakukan penelitian ini dengan judul “Analisis Kesulitan Belajar Menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Mata Pelajaran Desain Busana Siswa Kelas XI Program Studi Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat di identifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :


(19)

2. Kesulitan siswa dalam menggambar sikap tubuh.

3. Kesulitan dalam menentukan keseimbangan pada letak bagian anggota tubuh dan lebar bagian anggota tubuh.

4. Kesulitan siswa dalam menggambar kepala sesuai sikap tubuh

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut menunjukkan adanya masalah yang timbul. Mengingat keterbatasan penulis dalam hal waktu, tenaga dan biaya yang terbatas dan agar peneliti lebih fokus dan efektif sebagai mana yang di harapkan maka penelitian ini di batasi pada :

1. Penelitian ini di batasi pada Bentuk Proporsi Ilustrasi Mode perbandingan 0 : 10 ½ x Tinggi Kepala (3 cm ) Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Tebing Tinggi.

2. Penelitian ini dibatasi pada sikap tubuh miring 3/4 .

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah dia atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana analisis kesulitan belajar menggambar proporsi ilustrasi mode sikap miring ¾ siswa kelas XI SMK Negeri3 tebing tinggi.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu :

Untuk mengetahui kesulitan belajar menggambar proporsi ilustrasi mode sikap miring ¾ siswa kelas XI SMK Negeri3 tebing tinggi..


(20)

F. Manfaat Penelitian

Setelah terealisasinya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebaga berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya yang mengajar di lokasi penelitian tentang kesulitan belajar menggambar proporsi siswa pada mata pelajaran Desain Busana.

2. Sebagai motivasi bagi siswa kelas XI SMK Negeri 3 Tebing Tinggi untuk meningkatkan hasil belajar menggambar proporsi.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti tentang kesulitan belajar terhadap hasil belajar menggambar proporsi.

4. Sebagai bahan masukan atau perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berkaitan dengan masalah yang di telitinya.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil kesulitan menggambar proporsi ilustrasi mode sikap miring ¾ ¾ pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi diperoleh skor rata – rata sebesar 56,95 skor tertinggi pada indikator ke 2 Pengamatan hasil kesulitan belajar menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Sikap Miring ¾ pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi dengan skor rata-rata sebesar 56,95. Hasil nilai rata-rata seluruh indikator diperoleh skor rata-rata paling tinggi terdapat pada indikator ke 2 yaitu indikator letak titik tumpu kepala dengan skor rata-rata 3,50 hal ini disebabkan karena siswa lebih mudah mengingat tinggi kepala terletak pada ukuran 3 cm. Sedangkan skor yang paling rendah terdapat pada indikator ke 14 yaitu letak ujung jari tangan dengan skor rata-rata 2,30. Siswa kesulitan dalam mengingat terdapat pada letak titik tumpu mana ujung jaari tersebut.

Hal ini harusnya menjadi pembelajaran bagi para siswa agar lebih teliti dan memperhatikan gambar desain yang telah di sediakan dan menuangkan gambar yang dilihat kedalam kertas.

B. Implikasi

Hasil penelitian menyatakan tentang analisis kesulitan belajar menggambar proporsi tubuh ilustrasi mode sikap miring ¾ pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Tebing Tinggi, dan penelitian ini menunjukan tentang kesulitan siswa dalam setiap indikator yang di tetapkan sangat sulit untuk menentukan


(22)

ketepatan pada letak titik tumpu kepala, dagu, leher, bahu, tangan, dada, pinggang, panggul paha, lutut, ujung jari tangan, betis, tumit dan ujung jari kaki. Tetapi ada juga siswa yang sudah tepat dalam menggambar sesuai indikator, oleh karena itu siswa perlu meningkatkan belajar dan latihan yang sering dan lebih teliti dalam menentukan letak tititk pada indikator tersebut.

Dengan demikian jawaban penelitian diatas akan menjadi masukan pada pihak sekolah SMK Negeri 3 Tebing Tinggi agar dapat lebih memperhatikan siswa dan dapat melatih siswa dalam menggambar proporsi ilustrasi mode sikap tubuh miring ¾.

C. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para guru diharapkan lebih memperhatikan penguasaan teori desain busana khususnya dalam menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Sikap Miring ¾ sehingga siswa memiliki kesulitan dalam menggambar proposi tubuh dengan baik sesuai dengan rangka dan tetap memperhatikan perbandingan tubuh yang ada.

2. Diharapkan kepada siswa untuk menguasai teori desain busana khususnya dalam menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Sikap Miring ¾ dengan menguasai unsur garis, bentuk, ukuran dan tekstur sehingga siswa tidak kesulitan dalam menggambar proporsi bentuk tubuh dalam mata pelajaran desain busana.


(23)

Daftar Pustaka

Abidin, Irham. 2006. Analisis Kesulitan Siswa Menyelesaikan Soal Teorema. Abdurrahman. (2003). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta :

Rineka Cipta.

Abling. 2003 ‘Fashion Sketchbook’, Fairchild Publication Inc, United State of America

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik . Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, Dyahtri N.W. (2015). Fashion Figure Drawing. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama .

Cochran, William G (2006), Teknik Penarikan Sampel (Terjemahan), Edisi Ketiga, UI-Press, Jakarta.

Muliawan, Porrie. (2013). Menggambar Mode & Menciptakan Busana Wanita. Jakarta : PT.BPK Gunung Mulia.

Munandar. (2000). Mengembangkan Bakat Dan Kreatifitas Anak Sekolah,

Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia.

Pakmudi. (2013). Alat dan bahan menggambar. Diakses pada s 5 september 2015 dari

http://pakmudi.blogspot.co.id/2013/10/alat-dan-bahan-yang-digunakan-dalam.html diakses.

Poespo, Goet. (2000). Teknik Menggambar Mode Busana. . Yogyakarta: KANIUS.

Robbins,Sthepen P. & Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi. Edisi ke 12. Jakarta: Salemba Empat.


(24)

Soekarno. (2004). Panduan Membuat Desain IlustrasiBusana. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.

Soekarno dan Lanawati Basuki. (2004). Panduan Membuat Desain Ilustrasi

Busana. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.

Sofyan, Herminto. (2001). Pengembangan Instrumen Untuk Penelitian. Jakarta: PT Delima.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Yeni. (2013). Pengertian Proporsi Tubuh. Diakses pada 5 Januari 2016 dari

http://yenielmalia194.blogspot.com/ .

Widarwati. (2000) http://widarwati.blogspot.com/2000/12/pengertian-proporsi-tubuh.html. diakses pada 5 Januari 2016.

http://anaarisanti.blogspot.com/2010/12/anatomi-tubuh-untuk-desain.html. diakses pada 5 september 2015.

https://nyobov2.fitinline.com/index.php?/article/read/menggambar-bagian-wajah-bagian-mata/ di akses 4 Januari 2016

https://laksmiken.files.wordpress.com/2014/12/rangka-benang.jpg di akses 5


(1)

2. Kesulitan siswa dalam menggambar sikap tubuh.

3. Kesulitan dalam menentukan keseimbangan pada letak bagian anggota tubuh dan lebar bagian anggota tubuh.

4. Kesulitan siswa dalam menggambar kepala sesuai sikap tubuh C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut menunjukkan adanya masalah yang timbul. Mengingat keterbatasan penulis dalam hal waktu, tenaga dan biaya yang terbatas dan agar peneliti lebih fokus dan efektif sebagai mana yang di harapkan maka penelitian ini di batasi pada :

1. Penelitian ini di batasi pada Bentuk Proporsi Ilustrasi Mode perbandingan 0 : 10 ½ x Tinggi Kepala (3 cm ) Siswa Kelas XI SMK Negeri 3 Tebing Tinggi. 2. Penelitian ini dibatasi pada sikap tubuh miring 3/4 .

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah dia atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana analisis kesulitan belajar menggambar proporsi ilustrasi mode sikap miring ¾ siswa kelas XI SMK Negeri3 tebing tinggi.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu :

Untuk mengetahui kesulitan belajar menggambar proporsi ilustrasi mode sikap miring ¾ siswa kelas XI SMK Negeri3 tebing tinggi..


(2)

F. Manfaat Penelitian

Setelah terealisasinya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebaga berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya yang mengajar di lokasi penelitian tentang kesulitan belajar menggambar proporsi siswa pada mata pelajaran Desain Busana.

2. Sebagai motivasi bagi siswa kelas XI SMK Negeri 3 Tebing Tinggi untuk meningkatkan hasil belajar menggambar proporsi.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti tentang kesulitan belajar terhadap hasil belajar menggambar proporsi.

4. Sebagai bahan masukan atau perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berkaitan dengan masalah yang di telitinya.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil kesulitan menggambar proporsi ilustrasi mode sikap miring ¾ ¾ pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi diperoleh skor rata – rata sebesar 56,95 skor tertinggi pada indikator ke 2 Pengamatan hasil kesulitan belajar menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Sikap Miring ¾ pada siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 3 Tebing Tinggi dengan skor rata-rata sebesar 56,95. Hasil nilai rata-rata seluruh indikator diperoleh skor rata-rata paling tinggi terdapat pada indikator ke 2 yaitu indikator letak titik tumpu kepala dengan skor rata-rata 3,50 hal ini disebabkan karena siswa lebih mudah mengingat tinggi kepala terletak pada ukuran 3 cm. Sedangkan skor yang paling rendah terdapat pada indikator ke 14 yaitu letak ujung jari tangan dengan skor rata-rata 2,30. Siswa kesulitan dalam mengingat terdapat pada letak titik tumpu mana ujung jaari tersebut.

Hal ini harusnya menjadi pembelajaran bagi para siswa agar lebih teliti dan memperhatikan gambar desain yang telah di sediakan dan menuangkan gambar yang dilihat kedalam kertas.

B. Implikasi

Hasil penelitian menyatakan tentang analisis kesulitan belajar menggambar proporsi tubuh ilustrasi mode sikap miring ¾ pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Tebing Tinggi, dan penelitian ini menunjukan tentang kesulitan siswa dalam setiap indikator yang di tetapkan sangat sulit untuk menentukan


(4)

ketepatan pada letak titik tumpu kepala, dagu, leher, bahu, tangan, dada, pinggang, panggul paha, lutut, ujung jari tangan, betis, tumit dan ujung jari kaki. Tetapi ada juga siswa yang sudah tepat dalam menggambar sesuai indikator, oleh karena itu siswa perlu meningkatkan belajar dan latihan yang sering dan lebih teliti dalam menentukan letak tititk pada indikator tersebut.

Dengan demikian jawaban penelitian diatas akan menjadi masukan pada pihak sekolah SMK Negeri 3 Tebing Tinggi agar dapat lebih memperhatikan siswa dan dapat melatih siswa dalam menggambar proporsi ilustrasi mode sikap tubuh miring ¾.

C. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para guru diharapkan lebih memperhatikan penguasaan teori desain busana khususnya dalam menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Sikap Miring ¾ sehingga siswa memiliki kesulitan dalam menggambar proposi tubuh dengan baik sesuai dengan rangka dan tetap memperhatikan perbandingan tubuh yang ada.

2. Diharapkan kepada siswa untuk menguasai teori desain busana khususnya dalam menggambar Proporsi Ilustrasi Mode Sikap Miring ¾ dengan menguasai unsur garis, bentuk, ukuran dan tekstur sehingga siswa tidak kesulitan dalam menggambar proporsi bentuk tubuh dalam mata pelajaran desain busana.


(5)

Daftar Pustaka

Abidin, Irham. 2006. Analisis Kesulitan Siswa Menyelesaikan Soal Teorema. Abdurrahman. (2003). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta :

Rineka Cipta.

Abling. 2003 ‘Fashion Sketchbook’, Fairchild Publication Inc, United State of America

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik . Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, Dyahtri N.W. (2015). Fashion Figure Drawing. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama .

Cochran, William G (2006), Teknik Penarikan Sampel (Terjemahan), Edisi Ketiga, UI-Press, Jakarta.

Muliawan, Porrie. (2013). Menggambar Mode & Menciptakan Busana Wanita. Jakarta : PT.BPK Gunung Mulia.

Munandar. (2000). Mengembangkan Bakat Dan Kreatifitas Anak Sekolah,

Petunjuk Bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia.

Pakmudi. (2013). Alat dan bahan menggambar. Diakses pada s 5 september 2015 dari

http://pakmudi.blogspot.co.id/2013/10/alat-dan-bahan-yang-digunakan-dalam.html diakses.

Poespo, Goet. (2000). Teknik Menggambar Mode Busana. . Yogyakarta: KANIUS.

Robbins,Sthepen P. & Judge, Timothy A. (2008). Perilaku Organisasi. Edisi ke 12. Jakarta: Salemba Empat.


(6)

Soekarno. (2004). Panduan Membuat Desain IlustrasiBusana. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.

Soekarno dan Lanawati Basuki. (2004). Panduan Membuat Desain Ilustrasi

Busana. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.

Sofyan, Herminto. (2001). Pengembangan Instrumen Untuk Penelitian. Jakarta: PT Delima.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Yeni. (2013). Pengertian Proporsi Tubuh. Diakses pada 5 Januari 2016 dari

http://yenielmalia194.blogspot.com/ .

Widarwati. (2000) http://widarwati.blogspot.com/2000/12/pengertian-proporsi-tubuh.html. diakses pada 5 Januari 2016.

http://anaarisanti.blogspot.com/2010/12/anatomi-tubuh-untuk-desain.html. diakses pada 5 september 2015.

https://nyobov2.fitinline.com/index.php?/article/read/menggambar-bagian-wajah-bagian-mata/ di akses 4 Januari 2016

https://laksmiken.files.wordpress.com/2014/12/rangka-benang.jpg di akses 5