TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI DESA RAHUTBOSI ONAN KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA.

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM PENGELOLAAN
DANA DESA DI DESA RAHUTBOSI ONAN KECAMATAN
PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
Resina Simanjuntak
NIM. 3123311043

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK
Resina Simanjuntak. NIM. 3123311043. Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam
Pengelolaan Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan

Kabupaten Tapanuli Utara.
Dana desa merupakan sumber dana desa yang berasal dari anggaran pendapatan dan
belanja Negara (APBN) ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah
Kabupaten/kota dan digunakan untuk menyelenggarakan pemerintahan,
pembangunan desa, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Tata Kelola Pemerintahan Desa
Dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan
Kabupaten Tapanuli Utara. Subjek penelitian dalam penelitian ini ada 7 orang yaitu:
kepala desa, bendahara desa, kepala urusan pemerintahan, kepala urusan
pembangunan, kepala urusan umum, kepala dusun, dan satu orang dari Badan
Permusyawaratan Desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
maka data yang dikumpulkan harus lengkap yaitu dengan menggunakan data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara observasi dan
wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung yaitu dokumentasi peneliti dan arsip penting di pemerintahan desa. Adapun
hasil dalam penelitian ini, Tahun 2015 pembangunan yang telah berhasil
dilaksanakan oleh pemerintah desa Rahutbosi Onan, yaitu pembangunan sarana
prasarana desa yaitu pembangunan saluran drainase sepanjang 114 Meter dan
pembangunan perkerasan jalan Sihappa sepanjang 475 Meter. Dalam pembangunan
sarana dan prasarana ini masyarakat belum mendapatkan hasil yang memuaskan

dimana luas pembangunan saluran drainase dan perkerasan telford tidak sesuai yang
diharapkan masyarakat yaitu pembangunan saluran drainase yang seharusnya
dibangun sepanjang 200 Meter tetapi realisasinya hanya 114 Meter dan perbaikan
jalan Sihappa yang seharusnya 1400 Meter, realisasinya hanya 475 Meter. Alasan
target pembangunan saluran drainase dan perkerasan jalan sihappa belum tercapai
karena dana yang datang ke desa belum cukup untuk membuat saluran drainase
sepanjang 200 Meter tersebut. Peningkatan pembangunan pada bidang kesehatan
yaitu pembangunan Puskesdes belum berhasil dibangun oleh pemerintah desa karena
dana desa tidak mencukupi. Pada bidang pendidikan pemerintah desa telah
mendirikan PAUD tetapi gedung yang digunakan merupakan hasil renovasi dari
gedung sekolah SD Negeri yang ada di desa tersebut. Pada pembangunan
penyuluhan pertanian pemerintah desa telah membentuk kelompok tani, tetapi
kelompok tani ini tidak bisa berjalan dengan baik karena kurangnya kesadaran dari
setiap anggota kelompok tani dalam meningkatkan ahsil pertaniannya dan kurangnya
pengawasan dari pemerintah desa.

Kata Kunci : Pemerintahan Desa, Dana Desa
i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Bapa di Surga, atas rahmat dan karuniaNya
yang telah dianuhgerahkan kepada peneliti, sehingga mampu menyelesaikan
penulisan skripsi ini tepat waktu. Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri
Medan. Skripsi ini berjudul “Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam Pengelolaan
Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli
Utara”.
Dengan penuh iklas dan kerendahan hati pada kesempatan

ini penulis

mengucapkan teimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Univeritas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Deny Setiawan, MS.i selaku pembantu Dekan Fakutas Ilmu Sosial.
4. Ibu Dr. Reh Bungana PA, SH, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan.
5. Bapak Arif Wahyudi, S.H selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.


ii

6. Bapak Budi Alimukmin, S.IP,MA selaku Dosen pembimbing penulis yang yang
selama ini telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan
dan ilmunya kepada penulis sehingga dapat ,menyelesaikan sikripsi ini.
7. Bapak Halking, M.Si selaku Dosen pembimbing akademik sekaligus dosen
penguji dalam seminar proposal penelitian dan ujian mempertahankan skripsi yang
telah banyak memberikan masukan yang berharga bagi kesempurnaan skripsi ini.
8. Ibu Hodriani, S.Sos, M.AP,M.Pd selaku Dosen penguji seminar proposal dan ujian
mempertahankan sikripsi.
9. Bapak Prayetno, SIP,M.Si selaku Dosen penguji seminar proposal dan ujian
mempertahankan skripsi.
10 Bapak/ibu Dosen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri
Medan
11 Bapak Joni selaku bagian Tata Usaha Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang telah banyak membantu dalam kelengkapan berkas yang
dibutuhkan penulis.
12 Bapak Edison Gultom selaku Kepala Desa Rahutbosi Onan.
13 Bapak/ibu perangkat desa beserta BPD desa Rahutbosi Onan.

14 Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orangtua tecinta bapak Monang Simanjuntak

iii

dan ibunda tersayang Nurhayati Gultom atas segala cinta kasih, doa, motivasi
beserta dukungan moril dan materil dan senantiasa diberikan kepada penulis
dengan tulus dan penuh kasih sayang.
15 Saudara kandung saya yang saya sayangi, terimakasih banyak atas dukungan,
saran dan nasehatnya. Terkhusus buat kakak saya Berliana Simanjuntak dan
abang ipar saya Edu Pasaribu, abang saya Dedy Simanjuntak, Renjol
Simanjuntak, Buhari Simanjuntak dan kakak ipar saya Junita Gultom dan Renta
Sihombing.
16 Best friend saya, Seli limbong, Yeni Pasaribu, Novarina Sinamo, Ratna Sitompul
yang selalu mendukung penulis, memberikan saran dan menemani penulis dalam
mengerjakan sikripsi ini dari awal

sampai akhir. Dan sahabat terbaik saya

Elfrida Lubis dan Junus Siregar yang selalu setia mendengar keluh kesah saya

selama proses perkuliahan sampai saya selesai mengerjakan tugas akhir ini.
17 Rekan-rekan seperjuangan kelas Ekstensi B Pendidikan Pncasila dan
Kewarganegaraan 2012, trimakasih telah menjadi bagian dari hidupku yang telah
banyak membantu dan memotivasi penulis. Dan begitu juga kepada teman satu
kos 15b yang juga memberikan motivasi kepada saya.
18 Kepada Rekan-rekan PPLT SMP N.1 Sei Rampah 2015 ( Ira, emma, vivi, ito
erisal dll) yang selalu menemani penulis dalam masa PPLT dan juga memberikan
motivasi dan dukungan kepada penulis.
iv

19 Tidak lupa juga kepada semua pihak yang mungkin tidak bisa disebutkan satu
persatu dalam tuisan ini, yang telah memberikan dukungan, waktu sehingga
sikripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga ketulusan dan kebaikan yang diberikan semua pihak kepada penulis
menjadi berkat bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih
memiliki banyak kekurangan dan kekurangan baik dari segi isi dan tata bahasa. Oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan skripsi

ini. Akhir kata penulis mengucapkan


terimakasih.

Medan, Juni 2016
Penulis

Resina Simanjuntak
NIM. 3123311043

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK ..............................................................................................

i

KATA PENGANTAR .............................................................................

ii


DAFTAR ISI ...........................................................................................

vi

DAFTAR BAGAN ..................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................

ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................

xi


BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

1

A. Latar belakang masalah ................................................................

1

B. Identifikasi masalah ......................................................................

6

C. Pembatasan masalah .....................................................................

7

D. Perumusan masalah ......................................................................

7


E. Tujuan penelitian ..........................................................................

7

F. Manfaat penelitian ........................................................................

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................

9

A. Kerangka teoritis ..........................................................................

9

1. Good governance ...................................................................

9


2. Pemerintahan desa ..................................................................

12

3. Otonomi desa .........................................................................

18

4. Pengelolaan keuangan desa .....................................................

20

B. Kerangka berfikir .........................................................................

24

BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

27

A. Lokasi penelitian ..........................................................................

27

B. Subjek penelitian ..........................................................................

27

C. Variabel penelitian dan defenisi operasional .................................

29

1. Variabel penelitian..................................................................

29

2. Defensi operasional ................................................................

29

vi

D. Teknik pengumpulan data.............................................................

30

E. Teknik analisi data ......................................................................

32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...........................

34

A. Hasil penelitian ............................................................................

34

1. Desa rahutbosi onan................................................................

34

2. Kondisi demografi desa ..........................................................

34

3. Struktur pemerintahan desa .....................................................

37

4. Good governance ....................................................................

38

5. Pembangunan desa .................................................................

40

B. Pembahasan hasil penelitian .........................................................

61

BAB V PENUTUP ..................................................................................

66

A. Kesimpulan ..................................................................................

66

B. Saran ............................................................................................

67

LAMPIRAN ............................................................................................

71

vii

DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa ......................................

17

Bagan 2 Kerangka Berfikir......................................................................

25

Bagan 3 Struktur Pemerintahan Desa Rahutbosi Onan .............................

37

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Peta Kabupaten Tapanuli Utara ................................................

ix

35

DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi Kisi Penelitian......................................................................

30

Tabel 2 Jumlah Penduduk Rahutbosi Onan ..............................................

36

Tabel 3 Uraian Pengeluaran Dana Desa Dalam Bidang Sarana Prasarana .

51

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Pedoman Wawancara Kepada Kepala Desa

Lampiran 2

: Pedoman Wawancara Kepada Bendahara Desa

Lampiran 3

: Pedoman Wawancara Kepada Kepala Pembangunan

Lampiran 4

: Pedoman Wawancara Kepada Kepala Urusan Umum

Lampiran 5 : Pedoman Wawancara Kepada Kepala Urusan Pemerintahan
Lampiran 6

: Pedoman Wawancara Kepada Ketua Bpd Dan Perwakilan Kepala
Dusun

Lampiran 7

: Dokumentasi Peneliti

Lampiran 8

: Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Rahutbosi
Onan Kecamatan Pangaribuan Tahun Anggaran 2015

Lampiran 9

: Nota Tugas

Lampiran 10 : Surat Penerbitan Izin Penelitian
Lampiran 11 : Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas
Lampiran 12 : Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian
Lampiran 13 : Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan

xi

Lampiran 14 : Surat Keterangan Perpustakaan Fakultas
Lampiran 15 : Surat Keterangan Perpustakaan Unimed
Lampiran 16 : Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran 17 : Daftar Riwayat Hidup

xii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagaimana UU No 6 Tahun 2014 mengatakan bahwa Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia. Menurut Edy
dalam bukunya Sujarweni (2015:1) mengatakan bahwa “desa merupakan sebagai
suatu gejala yang bersifat universal, terdapat dimana pun di dunia ini, sebagai suatu
komunitas kecil, yang terikat pada lokalitas tertentu baik sebagai tempat tinggal
maupun bagi pemenuhan kebutuhanya, dan terutama pada sektor pertanian”.
Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal usul desa
dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa dapat berupa
penggabungan beberapa desa, atau bagian desa yang bersandingan, atau pemekaran
dari satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau pembentukan desa di luar desa yang
telah ada.
Desa sebagai unit organisasi pemerintah yang terendah yang berhadapan
langsung dengan masyarakat dengan segala latar belakang yang beragam kepentingan
dan kebutuhannya mempunyai peranan yang sangat strategis, khususnya dalam
pelaksanaan tugas dibidang pelayanan publik.
1

2

Di desa juga terjadi interaksi antara orang yang satu dengan yang lainnya.
Masyarakat di desa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berbagai macam mata
pencaharian seperti, bertani, beternak, berkebun dan sebagian ada pegawai negeri
sipil.
Desa merupakan tempat terwujudnya kerjasama antara Pemerintah dan
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dalam arti, desa mempunyai posisi
strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan
masyarakat. Pembangunan dan penataan kembali Negara Indonesia haruslah kita
mulai dari level bawah, yaitu dengan membuat dan menciptakan desa menjadi aman,
tenteram dan sejahtera. Pembangunan desa bertujuan menigkatkan kesejahteraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan
melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pembangunan sarana
dan prasarana, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan.
Pandangan negatif masyarakat lebih melihat desa itu sebagai daerah yang
terisolasi dan kumuh bahkan masyarakat yang tinggal di desa cenderung dikatakan
kolot. Banyak juga yang beranggapan bahwa desa akan semakin terpuruk jika
pembangunan infrastruktur tidak dilaksanakan dengan baik. Akses ataupun
transportasi yang sulit dan jangkauan informasi yang jarang membawa desa jauh dari
laju pertumbuhan dalam era reformasi dan globalisasi masa kini.
Pemerintahan desa berperan dalam pelaksanaan dari tugas, fungsi,
kewenangan, hak dan kewajiban yang dimiliki pemerintahan desa

dalam hal

3

perencanaan pelaksanaan pembangunan di desa, khususnya yang berkaitan dengan
tata kelola kepemerintahan desa.
Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan sub sistem dari sistem
penyelenggaran pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur
dan mengurus kepentFingan masyarakatnya. Pemerintahan desa (terdiri dari kepala
desa dan perangkat desa) dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya bertanggung
jawab kepada rakyat melalui BPD (Badan Permusyawaratan Desa).
Sujarweni (2015:9) menyatakan bahwa “ Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis”. Hubungan pemerintah desa dengan BPD tidak
merupakan hubungan atas bawah, tetapi merupakan lembaga mitra yang
berkedudukan sejajar dan dalam beberapa hal mempunyai tugas bersama, khususnya
dalam membuat peraturan desa dan Penyusunan Anggaran dan Belanja Desa
(APBDes).
Dalam Undang-Undang No 6 Tahun 2014 menyatakan bahwa desa nantinya
pada tahun 2015 akan mendapatkan kucuran dana sebesar 10% dari APBN. Dimana
kucuran dana tersebut tidak akan melewati perantara. Dana tersebut akan langsung
sampai kepada desa. Tetapi jumlah nominal yang diberikan kepada masing-masing
desa berbeda tergantung dari geografis desa, jumlah penduduk, dan angka kematian.
Alokasi APBN yang sebesar 10% tadi, saat diterima oleh desa akan menyebabkan

4

penerimaan desa yang meningkat. Penerimaan desa yang meningkat ini tentunya
diperlukan adanya laporan pertanggungjawaban dari desa.
Berdasarkan UU No 6 tahun 2014 diatas maka dapat dikatakan bahwa dana
desa yang telah dberikan kepada desa sangat berpengaruh dalam perekonomian desa,
peningkatan pembangunan dalam desa sebagai upaya mensejahterahkan rakyat.
Dalam pelaksanaannya, belum semua Desa mampu untuk menerapkan UU No
6 Tahun 2014 dalam pelaksanaan Pembangunan Desa dengan baik. Termasuk desa
Rahutbosi Onan yang belum berhasil menerapkan UU No 6 Tahun 2014 dalam
pelaksanaan pembangunan desa. Hal ini terbukti dari rencana pembangunan yang
telah dilakukan denagn menggunakan dana desa belum terlihat dengan baik dan
pelaksanaan pembangunan tersebut belum berdampak langsung dengan masyarakat.
Rahutbosi Onan merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan
Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara yang dimana 3 tahun terakhir desa ini
terbentuk dari pemekaran desa Rahutbosi. Potensi asli yang terdapat di desa
Rahutbosi Onan ini seperti kopi, kemenyaan, tanaman palawija. Desa ini juga perlu
dikembangkan demi terciptanya kemakmuran dan keadilan sebagaimana amanat
undang-undang yang mengaturnya.
Seperti desa lainnya, desa Rahutbosi Onan juga menerima dana desa dari
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pendapatan desa Rahutbosi Onan pada
tahun 2015 adalah berjumlah Rp. 377.175.090 . Dimana dari pemerintah pusat
bejumlah Rp. 268.198.090 dan dari pemerintah daerah berjumlah Rp. 108.977.000 (
Dokumen data keuangan Desa Rahutbosi Onan). Dana inilah yang dikelola

5

pemerintahan desa untuk memenuhi kebutuhan desa agar desa tersebut menjadi desa
yang aman, tentram dan sejahtera.
Hanya saja penulis melihat pengelolaan dana desa di desa Rahutbosi Onan ini
belum dikelola secara maksimal sehingga masih jauh tertinggal dari tuntutan jaman
saat ini dan perbandingan dari desa-desa yang sudah tergolong berkembang dan maju.
Terbukti dari penyelenggaran pemerintahan desa di desa Rahutbosi onan, dikatakan
masih belum dapat menyelesaikan rendahnya pendidikan dasar, tingginya tingkat
kemiskinan, rendahnya kesehatan serta keterjangkauan desa dari desa yang sudah
maju. Ketidakpuasan masyarakat

terhadap program pemerintahan desa di desa

Rahutbosi Onan menunjukkan bahwasanya aparatur pemerintahan desa belum dapat
mewujudkan harapan masyarakat, dikarenakan Sistem pemerintahan dan kebijakan
pemerintah yang tidak tepat dibidang pengembangan dan pembangunan sarana dan
prasarana desa yang belum dikelola dengan baik.
Dana desa yang diberikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah kepada
desa tersebut belum dikelola pemerintahan desa secara maksimal, sehingga
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di desa tersebut belum berjalan dengan
baik sesuai yang diharapkan oleh masyarakat yang ada di desa Rahutbosi Onan
tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlunya pemerataan pengelolaan
dana dalam pembangunan desa yang diberikan pemerintah kabupaten kepada desa
tersebut agar tercipta masyarakat yang adil, makmur dan sentosa. Berdasarkan uraian
diatas, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul

6

“Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam Pengelolaan Dana

Desa di Desa

Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara”.

B. Identifikasi Masalah
Dalam setiap penelitian, permasalahan merupakan hal yang paling utama dan
diiringi bagaimana cara pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan kita
terlebih dahulu harus melakukan identifikasi masalah.
Berdasarkan hal diatas agar penelitan ini terarah dan jelas tujuannya, maka
perlu dirumuskan identifikasi masalah yang akan diteliti. Berdasarkan latar belakang
masalah diatas, masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Infrastruktur khususnya ke dusun Sormin belum diperbaiki, sehingga
kendaraan roda dua ataupun roda empat susah masuk ke dusun tersebut.
2. Kelompok tani di desa Rahutbosi Onan ini belum berjalan dengan lancar,
sedangkan di desa Rahutbosi berjalan dengan lancar.
3. Pemanfaatan kantor kepala desa Rahutbosi Onan belum digunakan secara
maksimal.
4. Bantuan pendidikan penyaluran tidak tepat pada sasaran, terbukti dari masih
banyaknya masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan pendidikan
tersebut
5. Dana desa yang diberikan kepada desa Rahutbosi Onan belum digunakan
dengan baik sesuai yang dibutuhkan oleh desa.

7

C. Pembatasan masalah
Dalam hal ini penulis membatasi permasalahan karena mengingat luasnya
masalah dalam penelitian ini. Disamping itu masih perlu dinyatakan secara khusus
batas-batas masalah agar peneliti lebih terarah, dan untuk mempermudah penelitian
ini. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “ Pengelolaan dana desa di desa
Rahutbosi Onan kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara belum berjalan
dengan baik” .

D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah merupakan
rumusan formal yang operasional dalam masalah yang diteliti. Untuk menghindari
agar tidak terjadi pengembangan dalam pembahasan penelitian, maka diperlukan
adanya suatu rumusan masalah.
Berdasarkan hal tersebut, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Bagaimana Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam
Pengelolaan Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Kabupaten
Tapanuli Utara?

E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian maka perlu adanya tujuan
penelitian. Dimana tujuan penelitian berfungsi untuk menjawab masalah dari suatu
penelitian. Tujuan yang hendak dicapai dalam penenelitian ini dalah: untuk

8

mengetahui Tata Kelola Pemerintahan Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa
Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Kabupaten Tapanuli Utara.

F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya penelitian diatas maka diharapkan penelitian ini memiliki
manfaat. Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini dalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman
penulis dalam meningkatkan pemahaman tentang Tata Kelola Pemerintah
Desa Dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Rahutbosi Onan, serta
bermanfaat dalam melaksanakan penelitian.
2. Sebagai dokumen, sarana Informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi
pemerintahan desa maupun masyarakat desa Rahutbosi Onan.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik khusus nya dalam
pengelolaan dana desa, desa Rahutbosi Onan mengadakan kerjasama antara
pemerintah desa dengan masyarakatnya dan pihak swasta lainnya dalam proses
pengelolaan dana desa tersebut khususnya dalam bidang pembangunan desa yaitu
dengan Melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembang
Desa) dan Mengadakan rapat Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Desa
(RPJM Desa) yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan
desa,
Tahun 2015 banyak rencana pembangunan yang telah direncanakan oleh
pemerintah desa Rahutbosi Onan, tetapi realisasinya dana desa yang masuk ke desa
Rahutbosi Onan seutuhnya digunakan untuk pembangunan sarana prasarana desa.
Pembangunan yang telah berhasil dilaksanakan oleh pemerintah desa Rahutbosi
Onan, yaitu pembangunan sarana prasarana desa yaitu pembangunan saluran drainase
sepanjang 114 Meter dan pembangunan perkerasan jalan Sihappa sepanjang 475
Meter. Dalam pembangunan sarana dan prasarana ini masyarakat belum mendapatkan
hasil yang memuaskan dimana luas pembangunan saluran drainase dan perkerasan

66

67

telford tidak sesuai yang diharapkan masyarakat yaitu pembangunan saluran drainase
yang seharusnya
dibangun sepanjang 200 Meter tetapi realisasinya hanya 114 Meter dan
perbaikan jalan Sihappa yang seharusnya 1400 Meter, realisasinya hanya 475 Meter.
Alasan target pembangunan saluran drainase dan perkerasan jalan sihappa belum
tercapai karena dana yang datang ke desa belum cukup untuk membuat saluran
drainase sepanjang 200 Meter tersebut. Peningkatan pembangunan pada bidang
kesehatan yaitu pembangunan Puskesdes belum berhasil dibangun oleh pemerintah
desa karena dana desa tidak mencukupi. Pada bidang pendidikan pemerintah desa
telah mendirikan PAUD tetapi gedung yang digunakan merupakan hasil renovasi
dari gedung sekolah SD Negeri yang ada

di desa tersebut. Pada pembangunan

penyuluhan pertanian pemerintah desa telah membentuk kelompok tani, tetapi
kelompok tani ini tidak bisa berjalan dengan baik karena kurangnya kesadaran dari
setiap anggota kelompok tani dalam meningkatkan ahsil pertaniannya dan kurangnya
pengawasan dari pemerintah desa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dari analisis peneliti terhadap tata
kelola pemerintahan desa dalam pengelolaan dana desa, maka ada beberapa pokok
pikiran yang bisa menjadi pertimbangan pemerintah desa dalam pengelolaan dana
desa Rahutbosi Onan. Pokok-pokok pikiran berikut merupakan saran dari peneliti
sebagai bentuk kepedulian peneliti terhadap desa Rahutbosi Onan ini, yang dapat

68

dijadikan sebagai pertimbangan dan pengabilan keputusan dalam pemerintahan desa
Rahutboosi Onan, diantaranya :
a. Pada Tahun 2016 Pembangunan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah desa
harus sesuai dengan kemampuan keuangan desa agar tidak terjadi ketidak
sempurnaan dalam pembangunan di desa tersebut seperti yang terjadi pada
pembangunan saluran drainase dan pembangunan perkersan jalan yang
panjangnya tidak sesuai dengan yang direncanakan. Pembangunan yang
dilakukan di desa pertama sekali harus sesuai dengan kebutuhan desa, yang
bertujuan dengan adanya pembangunan

tersebut aka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat desa. Pemerintah desa harus bisa menargetkan biaya
yang diperlukan dalam setiap pembangunan yang akan dilakukan.
b. Program penyuluhan

pertanian yang dibuat oleh pemerintah desa dalam

rangka meningkatkan penghasilan warga desa, harus dimonotoring oleh
pemerintah desa, supaya program yang dibuat oleh pemerintah desa tersebut
berjalan dengan baik. Tahun 2016 Pemerintah desa sebaiknya memberikan
sumbangan pupuk bersubsidi kepada kelompok tani untuk meningkatkan hasil
pertanian para petani.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Aminah, M. (2014). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bratakusumah,D.S. dan Solihin,D. (2004). Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hariwijaya, M. dan Triton. (2008). Pedoman Penulisan Proposal dan Sikripsi.
Yogyakarta: Tugu Publiser.
Huda, N. (2015). Hukum Pemerintahan Desa. Malang: Setara Press.
Mardiasmo, (2004). Kuasa Negara Pada Ranah Politik Lokal. Yogyakarta: Andi
Saragih, J.P. (2003). Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah Dalam Otonomi.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Setiawan, D. (2014). Metodologi Penelitian. Medan: Laboratorium FIS Unimed.
Solekhan, M. (2014). Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Berbasis Partisipasi
Masyarakat. Malang: Setara Press.
Sujarweni, R. (2015). Akuntansi desa. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Wasistiono, S. dan Tahir, I. (2006). Prospek Pengembangan Desa. Bandung: CV
Fokus Media
Widjaja, H. (2003). Otonomi Desa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sumber Jurnal
Junaidi, D. 2015. “Perlakuan Akuntansi Sektor Publik Desa Di Indonesia”.
Didownload Dari Jurnal Neo Biss, Vol 9, No 2. Hal 39-59.
Andora, H. 2011. “Desa Sebagai Unit Pemerintahan Terendah di Kota Pariaman”.
Didownload dari Jurnal Ilmu Hukum,Vol 2, No 2. Hal 1-19.

Nawawi, J. 2012. “Membangun Kepercayaan Dalam Mewujudkan Good
Governance”. Didownload Dari Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, Vol 1, No
3. Hal 19-29.
Paramita, L.M, dkk. 2012. Kinerja Aparat Pemerintah Desa Dalam Rangka Otonomi
Desa (Studi Di Desa Gulun, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan).
Didownload dari Jurnal Adminitrasi Publik , Vol. 1, No. 4. Hal 91-100.
Sanusi, dkk. 2014. “Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (Add) Di Desa
Balansiku Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan”. Didownload dari Jurnal
Administrative Reform, Vol 2, No 3. Hal 1732-1745.
Thomas. 2013. Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan
Pembangunan Di Desa Sebawang Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana
Tidung. Didownload dari Jurnal Pemerintahan Integratif, Vol, 1. No 1. Hal
51-64.
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 2005
Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Penetapan Dan
Pedoman Pelaksanaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan(ADD/K) Kabupaten
Tapanuli Utara Tahun Anggran 2015.
Internet
Muryani. Alokasi Dana Desa Sebagai Alat Penetapan Dana Perimbangan Keuangan
Pemerintah
KabupatenDesa.
Didownload
dari
http://core.ac.uk/download/files/379/11723213.pdf , diakses 12 desember
12:15.
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Peta_Lokasi_Kecamatan_Pangaribuan_Kabupat
en_Tapanuli_Utara.svg.
Sumber Lain
Dokumen Data Desa Rahutbosi Onan Tentang Penjabaran Anggran Pendapatan Dan
Belanja Desa Rahutbosi Onan Kecamatan Pangaribuan Tahun Anggaran
2016.
Dokumen Desa Tentang Rencana Pmbangunan Jangka Menengah Desa