Relasi Kekuasaan Dalam Pengelolaan Dana Desa di Desa Purba Dolok Kecamatan Parmonangan Kabupaten Tapanuli Utara

ABSTRAK

RELASI KEKUASAAN DALAM PENGELOLAAN DANA DESA DI DESA
PURBA DOLOK KECAMATAN PARMONANGAN KABUPATEN
TAPANULI UTARA

Dana desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa untuk mendanai penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat. Pengelolaan dana desa di Desa Purba
Dolokmelibatkan berbagai stakeholders yang membentuk relasi kekuasaan. Relasi
kekuasaan tersebut menarik untuk dikaji secara ilmiah untuk mengetahui
bagaimana relasi kekuasaan yang berlangsung diantara masing-masing aktor yang
terlibat. Luaran dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat
akademis maupun praktis.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menjadikan
individu sebagai subjek penelitian. Informan penelitian ditentukan dengan
prosedur purposif. Data dikumpulkan dengan menggunakan tiga metode yaitu
wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumentasi. Interpretasi data
dilakukan secara bertahap mulai dari pengumpulan data, reduksi data hingga
diperoleh kesimpulan dan rekomendasi penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa relasi kekuasaan yang
berlangsung antar aktor dalam pengelolaan dana desa di Desa Purba Dolok
merupakan relasi kekuasaan yang tidak seimbang. Hal ini ditandai dengan adanya
dominasi mantan kepala desa beserta istri terhadap aktor lainnya. Dominasi
tersebut disebabkan terpusatnya modal sebagai sumber kekuasaan. Mantan kepala
desa beserta istri memiliki tiga jenis modal sekaligus yang menjadikan mereka
mendominasi kekuasaan yaitu modal budaya, modal simbol dan modal ekonomi.
Sementara aktor lainnya hanya memiliki modal sosial. Teori kubus kekuasaan
memandang bahwa pemerintah Desa Purba Dolok mengikutsertakan masyarakat
(invited space) dalam musyawarah pembahasan anggaran dan perencanaan
pembangunan desa. Keikutsertaan masyarakat dalam musyawarah bertujuan untuk
membuka ruang bagi partisipasi masyarakat. Akan tetapi, tidak semua kebijakan
dan keputusan dalam pengelolaan dana desa dapat dikontrol melalui mekanisme
musyawarah. Terdapat kekuatan tersembunyi (hidden power) yang mempengaruhi
berbagai keputusan dalam pengelolaan dana desa. Kekuatan tersembunyi tersebut
berasal dari luar sistem dan diperankan oleh aktor yang memiliki akumulasi
modal. Penguatan modal sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas aktor
sebagai penyelenggara pembangunan desa.
Kata Kunci: Desa Purba Dolok, relasi kekuasaan, dana desa, kubus kekuasaan,
modal.


i
Universitas Sumatera Utara