PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA SWASTA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.P 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
BERBANTUAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR
DI KELAS X SMA SWASTA NUSANTARA
LUBUKPAKAM T.P 2015/2016

Oleh :

Dessy Yulia Sitepu
NIM 4123321011
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016


ii

RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama lengkap Dessy Yulia Sitepu dilahirkan di Bandar
Pulau (Asahan) pada tanggal 08 September 1994. Ayah bernama Sehat Sitepu dan
Ibu bernama Siti Sumarni Perangin-angin. Penulis merupakan anak ketiga dari
empat bersaudara. Saudara pertama bernama Nova Kelara Sitepu, saudara kedua
bernama Vilino Melda Sitepu, dan saudara yang paling kecil bernama Siti
Karolina Sitepu. Pada tahun 1999 penulis masuk SD Negeri 013835 di Bandar
Pulau (Asahan), dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, Penulis melanjutkan
ke SMP Negeri 1 Bandar Pulau (Asahan), dan lulus tahun 2008. Pada 2008,
Penulis melanjutkan sekolah ke SMA Swasta Saniah di Aek Song-songan
(Asahan), dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2012, penulis di terima di
program studi pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
BERBANTUAN MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR
DI KELAS X SMA SWASTA NUSANTARA
LUBUKPAKAM T.P 2015/2016
Dessy Yulia Sitepu (4123321011)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan
menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media
Animasi lebih baik dari pada model pembelajaran langsung pada materi pokok
Suhu dan Kalor kelas X SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 20
item yang telah divalidasi sesuai dengan standar soal yang baik. Dari hasil
penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen lebih rendah dari nilai
rata-rata kelas kontrol. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, data
nilai pretes dari kelas eksperimen dan kontrol dinyatakan berdistribusi normal dan
homogen. Melalui pengujian statistik diperoleh hasil yang signifikan bahwa
kemampuan awal kedua kelas adalah setara. Kemudian diberikan perlakuan yang
berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Berbantuan Media Animasi dan kelas kontrol dengan model pembelajaran
langsung. Nilai rata-rata postes kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai ratarata postes kelas kontrol. Setelah dilakukan pengujian statistik menggunakan uji-t

satu pihak, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara
nilai postes kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil
postesnya yaitu nilai postes kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai postes kelas
kontrol karena adanya pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Berbantuan Media Animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu
dan kalor di kelas X SMA Swasta Nusantara Lubukpakam.
Kata Kunci: Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD, Model pembelajaran
langsung, Media animasi, Hasil belajar.

iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya dan penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik,

skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor

Kelas X

Semester II di SMA Swasta

Nusantara Lubukpakam T.P. 2015/2016”. Adapun skripsi ini disusun untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak
Drs.Henok Siagian, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada
bapak Drs. J.B.Sinuraya, M.Pd, bapak Prof. Dr.Sahyar, M.Si, M.M dan bapak
Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd, selaku dosen pembanding yang telah memberikan
masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si
selaku dosen pembimbing Akademik dan, Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku
ketua jurusan Fisika dan bapak Drs. J.B.Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi
pendidikan Fisika, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan

pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis.
Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada bapak Dr.Asrin Lubis, M.Pd
selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada ibu Mesia Silvia
Sembiring, S.Pd selaku guru bidang studi fisika di SMA Swasta Nusantara
Lubukpakam yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama
penelitian dan ibu Dra. Dameria Marpaung selaku kepala sekolah SMA Swasta
Nusantara Lubukpakam atas ijin penelitian yang diberikan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda tercinta
Sehat Sitepu, dan Ibunda tersayang Alm. Siti Sumarni Perangin-angin yang selalu

v

memberikan dorongan, do’a, semangat dan dana kepada saya selama
menyelesaikan studi di Unimed, juga teristimewa kepada saudara-saudaraku Nova
Kelara Sitepu, S.Pd, Vilino Melda Sitepu, S.Km, dan Siti Karolina Sitepu yang
selalu memberi semangat kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi
ini. Juga yang teristimewa kepada ponakan saya Adzkia Samha Saufa Sitorus
yang telah memberi bibinya semangat selama ini beserta keluarga besar di Asahan
dan Langkat. Juga teristimewa saya ucapkan terima kasih kepada teman terbaik
saya Aisyah, Dewi Novita Sari, Laina Miska, Irma Asiyah Sari Tanjung, M.Fadli

Suriadi, dan Dewi Ratna Pratiwi Sitepu yang selalu memberi semangat serta
masukan kepada saya mulai dari penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga kepada semua teman saya di pendidikan fisika kelas
Ekstensi A 2012. Yang teristimewa untuk Abang Sandi Joko Utama yang telah
memberikan semangat, do’a, dan dorongan kepada saya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih juga kepada teman satu kost saya
yaitu kakak Fitri Maidana, S.Sos dan Nia Arwi, S.Pd. Terima kasih juga untuk
teman-teman yang tidak sempat disebutkan namanya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu
pendidikan kita.

Medan,
Penulis

Dessy Yulia Sitepu
4123321011


2016

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

iv


Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

ix

Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1


Latar Belakang Masalah

1

1.2

Identifikasi Masalah

4

1.3

Batasan Masalah

4

1.4

Rumusan Masalah


4

1.5

Tujuan Penelitian

5

1.6

Manfaat Penelitian

5

1.7

Defenisi operasional

6


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Kerangka Teoritis

7

2.1.1

Pengertian Belajar

7

2.1.2

Hasil Belajar

8

2.1.2.1 Ranah Kognitif

8

2.1.2.2 Ranah Afektif

9

2.1.2.3 Ranah Psikomotorik

10

2.1.3

Model Pembelajaran Langsung

11

2.1.3.1 Sintaks atau tahapan pembelajaran langsung

11

2.1.3.2 Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan

12

2.1.4

Model Pembelajaran Kooperatif

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.1.5.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

13
14
18

vii

2.1.5.2 Hasil-Hasil Penelitian

19

2.1.6

Media Pembelajaran

20

2.1.7

Media Animasi

21

2.1.8

Materi Pembelajaran

21

2.2.

Kerangka Konseptual

26

2.3

Hipotesis Penelitian

27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

28

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

28

3.3 Variabel Penelitian

28

3.4 Jenis dan Desain Penelitian

28

3.4.1 Jenis Penelitian

28

3.4.2 Desain Penelitian

29

3.5 Prosedur Penelitian

29

3.6 Instrumen Penelitian

30

3.6.1 Validitas Tes
3.7 Teknik Analisis Data

32
32

3.7.1 Analisis Data Hasil Belajar Kognitif (Tes Hasil Belajar)

32

3.7.2 Menguji Kesamaan Dua Rata-rata

32

3.7.2.1 Uji Normalitas

32

3.7.2.2 Uji Homogenitas

33

3.7.3 UJi Hipotesis ( uji t)

34

3.7.3.1 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (uji t dua pihak)

34

3.7.3.2 Uji Kesamaan Rata-rata Postes (uji t satu pihak)

35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

37

4.1.1 Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

37

4.1.2 Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

38

4.2 Analisis Penelitian

39

viii

4.2.1 Analisis Data Pretest

39

4.2.1.1 Uji Normalitas Data Pretest dan Postest

39

4.2.1.2 Uji Homogenitas Data Pretest

39

4.2.1.3 Uji Beda Kemampuan Awal Siswa (Uji-t Dua Pihak)

40

4.2.2 Analisis Data Postest

41

4.2.2.1 Uji Normalitas Data Postest

41

4.2.2.2 Uji Homogenitas Data Postest

41

4.2.2.3 Uji Hipotesis Penelitian (Uji-t Satu Pihak)

42

4.3 Hasil Belajar

42

4.3.1 Hasil Belajar Kognitif

42

4.3.2 Hasil Belajar Afektif

43

4.3.3 Hasil Belajar Psikomotorik

44

4.4 Pembahasan

45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

50

5.2 Saran

50

DAFTAR PUSTAKA

51

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lembar Rangkuman Tim

17

Gambar 2.2 Pemuaian Panjang

22

Gambar 2.3 Pemuaian Luas

22

Gambar 2.4 Pemuaian Volume

23

Gambar 2.5 Grafik Antara Tekanan dan Volume Gas Pada Suhu Konstan

24

Diagram 4.1 Hubungan Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

37

Diagram 4.2 Perbandingan Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

38

Diagram 4.3 Hasil Belajar Kognitif Pretest di Kelas Eksperimen dan Kontrol

42

Diagram 4.4 Hasil Belajar Kognitif Postest di Kelas Eksperimen dan Kontrol

43

Diagram 4.5 Hasil Belajar Afektif di Kelas Eksperimen

43

Diagram 4.6 Hasil Belajar Psikomotorik di Kelas Eksperimen

44

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pemgajaran Langsung

12

Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif

14

Tabel 2.3 Menentukan Nilai Awal Pertama

16

Tabel 2.4 Tabel Poin Kemajuan

16

Tabel 2.5 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

18

Tabel 2.6 Hasil-hasil Penelitian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

19

Tabel 2.7 Konversi Skala Termometer

21

Tabel 2.8 Perubahan Wujud Zat

26

Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian

29

Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor

31

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Hasil Belajar

32

Tabel 4.1 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

39

Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretest

40

Tabel 4.3 Ringkasan Perhitungan Uji-t Pretest

40

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

41

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postest

41

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji-t Postest

42

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Silabus Pembelajaran

54

Lampiran 1

61

Lampiran 2

95

Lampiran 3

101

Lampiran 4

112

Lampiran 5

117

Lampiran 6

123

Lampiran 7

124

Lampiran 8

125

Lampiran 9

126

Lampiran 10

130

Lampiran 11

134

Lampiran 12

135

Lampiran 13

136

Lampiran 14

140

Lampiran 15

144

Lampiran 16

147

Lampiran 17

156

Lampiran 18

163

Lampiran 19

164

Lampiran 20

166

Lampiran 21

168

Lampiran 22

169

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi,
kecakapan, dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan pendidikan diarahkan
kepada pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan minimal diarahkan ke
empat sasaran, yaitu :pengembangan segi-segi kepribadian, pengembangan
kemampuan masyarakat, pengembangan kemampun melanjutkan studi, dan
pengembangan kecakapan dan kesiapan untuk bekerja. (Nana, 2012: 24).
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara
peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan. Interaksi
antara pendidik dengan peserta didik dan sumber-sumber pendidikan tersebut
dapat berlangsung dalam situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta
bimbingan. Interaksi juga sangat dibutuhkan dalam pendidikan fisika karena
pendidikan fisika merupakan pendidikan yang mengembangkan cara berpikir
yang kritis, sistematis, logis, kreatif, dan inovatif dalam membentuk manusia yang
handal dan mampu berkompetensi secara global.
Bidang studi sains fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) merupakan mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan
pemahaman daripada penghafalan. Pengetahuan fisika yang dilakukan melalui
kegiatan belajar akan menjadi landasan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK), dan pendidikan dari tingkat bawah ke tingkat berikutnya.
Fisika merupakan salah satu cabang sains yang diajarkan di tingkat
pendidikan dasar dan menengah dan salah satu mata pelajaran yang sangat
menarik untuk di pelajari. Fisika adalah sains atau ilmu yang mempelajari gejala
alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Dalam
pembelajaran fisika guru dituntut untuk dapat membuat siswa memahami akan
gejala-gejala fisis yang diukur, memahami simbol serta besaran-besaran yang ada
dalam fisika. Untuk itu seorang guru harus mampu memilih metode yang tepat

2

pada materi yang akan diajarkan. Penerapan metode pembelajaran yang
digunakan guru sewaktu mengajar sudah seutuhnya disesuaikan dengan
kebutuhan siswa, tetapi kurang maksimal. Kita ketahui bahwa pemilihan metode
yang digunakan sangat berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa, oleh
karena itu pemilihan metode pembelajaran merupakan salah satu cara
membangkitkan minat siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan observasi awal peneliti pada masa PPLT 2015 di SMA
Swasta Yapim Simpang Kawat bahwa pendekatan pembelajaran yang diterapkan
dikelas masih berpusat kepada guru sehingga siswa tidak turut aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran
langsung. Disamping itu, siswa juga jarang melakukan praktikum secara langsung
di laboratorium karena kurangnya sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Hal
tersebut menyebabkan siswa yang bersangkutan sulit mengingat apa yang telah
dipelajarinya dan mudah dilupakan. Selain itu juga disebabkan oleh faktor dimana
siswa beranggapan bahwa pelajaran fisika itu sulit karena banyak akan rumusrumus yang membingungkan untuk di selesaikan dan guru juga tidak pernah
bercerita bagaimana hubungan fisika dalam kehidupan sehari – hari sehingga
siswa tidak menyukai pelajaran fisika.
Berdasarkan data dari Puspendik, nilai rata-rata ujian nasional (UN) fisika
semakin lama semakin membaik, ini dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata ujian
nasional se Sumatera Utara pada tahun 2015. Nilai rata-rata UN bahasa indonesia
yaitu 7,97, nilai rata-rata UN bahasa inggris yaitu 8,20, nilai rata-rata UN
matematika yaitu 9,57, nilai rata-rata UN fisika yaitu 8,57, dan nilai rata-rata UN
biologi yaitu 8,55. Untuk itu kita sebagai guru harus bisa mempertahankan dan
meningkatkan nilai UN fisika agar menjadi lebih baik lagi. Sehingga nilai ratarata

UN

fisika

tidak

berada

di

bawah

mata

pelajaran

yang

lain.

(www.kompasiana.com)
Penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah
pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya. Peneliti sebelumnya Ema Yesha Sinaga
(2014) diperoleh ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe stad terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu

3

dan pemuaian di kelas X semester II SMA Negeri 1 Delitua. Kelemahan dari
peneliti ini adalah kurangnya penjelasan waktu pretest dan postest yang dilakukan
di dalam RPP. Selanjutnya Asnidar (2014) melakukan penelitian model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan gaya belajar diperoleh nilai rata-rata hasil
belajar siswa kelas eksperimen sebesar 72,00 dan untuk kelas kontrol 65,00, pada
taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung =10,18 > Ftabel = 3,96. Pada gaya belajar
kinestetik diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 68,83dan gaya belajar auditori
sebessar 68,10 untuk taraf signifikan 5% diperoleh Fhitung= 25,15 > Ftabel =
3,96. Interaksi antara model belajar dan gaya belajar untuk taraf signifikan 5%
diperoleh Fhitung= 1,64< Ftabel = 3,96. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
(1) terdapat pengaruh model belajar kooperatif tipe STAD dan pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran di SMA
N 2 Rantauprapat T.P. 2013/2014, (2) terdapat pengaruh gaya belajar kinestetik
dan gaya belajar auditori pada materi pokok Pengukuran di SMA N 2
Rantauprapat T.P. 2013/2014, dan (3) tidak terdapat interaksi antara model
pembelajaran dengan gaya belajar pada materi pokok Pengukuran di SMA N 2
Rantauprapat T.P. 2012/2013.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD memungkinkan guru dapat
memberikan perhatian terhadap siswa. Hubungan yang lebih akrab akan terjadi
antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Ada kalanya siswa
lebih mudah belajar dari temannya sendiri, adapula siswa yang lebih mudah
belajar karena harus mengajari atau melatih temannya sendiri. (Jurnal Marsih :
2010).
Model kooperatif tipe STAD, yaitu suatu model pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar dalam bentuk

kelompok.

Karena selain permasalahan hasil belajar saja maka model ini juga akan
diintegrasikan dengan pendidikan karakter. (Jurnal Tanjung, Ratna : 2013).
Berdasarka uraian di atas penulis tertarik mengadakan penelitian yang
berjudul, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan
Media animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan

4

Kalor di Kelas X Semester II SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P
2015/2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasi pokok-pokok masalahnya sebagai berikut:
1. Hasil belajar fisika siswa yang masih rendah.
2. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran kurang menarik, sulit,
banyak rumus, cenderung mencatat dan mengerjakan soal.
3. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru belum mampu menarik
perhatian siswa untuk aktif dalam pembelajaran.
1.3 Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka
perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swasta Nusantara
Lubukpakam Tuan T.P 2015/2016.
2. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa dibatasi, yaitu model
pembelajaran Kooperatif Tipe STAD berbantuan media animasi di kelas
eksperiman dan pembelajaran langsung di kelas kontrol.
3. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar siswa pada materi Pokok
Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Swasta Nusantara
Lubukpakam T.P 2015/2016.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Animasi pada
materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Swasta
Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016?

5

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran langsung pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X
semester II SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model
pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Animasi terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester
II SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Animasi
pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Swasta
Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan
model pembelajaran Langsung pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas
X semester II SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model
pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Animasi terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester
II SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:
1. Menambah pengetahuan penulis sebagai calon guru tentang model
pembelajaran Kooperatif Tipe STAD berbantuan media animasi yang
dapat digunakan nantinya dalam mengajar.
2. Sebagai bahan informasi bagi guru, khususnya guru fisika untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor.
3. Sebagai informasi kepada guru, agar guru fisika tidak membosankan dan
digemari oleh siswa.

6

4. Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian
lebih lanjut.
5. Sebagai alternatif pemilihan model pembelajaran berikutnya.

1.7 Defenisi Operasional
Menurut Anthony Robbins dalam Trianto (2010: 15), belajar adalah suatu
proses aktif di mana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru
berdasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimiliki.
Menurut Ratna (2013: 11) hasil belajar adalah melukiskan tingkat (kadar)
pencapaian siswa atas tujuan pembelajaran yang telah diterapkan. Hasil belajar itu
tercermin atau terpancar dari kepribadian siswa berupa perubahan tingkah lakunya
setelah mengalami proses belajar mengajar.
Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu
strategi pembelajaran kooperatif yang di dalamnya beberapa kelompok kecil siswa
dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling bekerja sama untuk
menyelesaikan tujuan pembelajaran.
Menurut Anderson & Krathwohl (2001 : 46) dalam jurnal Suwarto,
pengetahuan faktual berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui para murid
jika mereka akan dikenalkan dengan suatu disiplin atau untuk memecahkan
masalah apapun di dalamnya.

50

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisis data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model Kooperatif tipe STAD
berbantuan media animasi pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X
Semester II SMA Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016
dikatakan tuntas ada 34 (94,4 %) sehingga dapat dikatakan bahwa nilai
siswa tuntas.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung
pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Swasta
Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016 dikatakan tuntas ada 28 (78,7 %)
sehingga dapat dikatakan bahwa nilai siswa tuntas.
3. Ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Animasi terhadap hasil belajar
siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA
Swasta Nusantara Lubukpakam T.P 2015/2016 (Lampiran 13).
5.2 Saran
Pada saat peneliti melakukan penelitian, peneliti melihat bahwa siswa
sangat antusias belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD berbantuan media animasi karena di dalam model pembelajaran tersebut
kelompok yang terbaik akan mendapatkan hadiah atau penghargaan. Selain itu
dengan menggunakan model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan kerja
kelompok tim dalam belajar. Tetapi pada saat pembagian kelompok sebaiknya
dilakukan dengan cepat agar waktu yang digunakan tidak banyak terbuang karena
pada saat pembagian kelompok biasanya banyak siswa yang kurang setuju dengan
pemilihan kelompok yang dilakukan. Peneliti perlu lebih mengkoordinir siswa
agar diskusi kelompok dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan
pembelajaran.

51

DAFTAR PUSTAKA

Arends.R.I,(2007),Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arikunto,(2012),Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
Arsyad.A,(2009),Media Pembelajaran, PT Raja Grapindo Persada, Jakarta
Brutu.S.U,(2013),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (STAD)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi pokok Tekanan di Kelas VIII
Semester Genap SMP Negeri 2 B.Purba T.P.2010/2011,Skripsi,Medan,
FMIPA Unimed
Daryanto,(2014),Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013,Gava
Media, Yogyakarta
Khairan.M,(2013),Psikologi Belajar,Aswaja Pressindo, Yogyakarta
Kurniasi.I,(2015),Model Pembelajaran,Kata Pena, Jakarta
Margono.S,(2009),Metodologi Penelitian Pendidikan,Rineka Cipta, Jakarta
Marsih,(2010),Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Matematika Tentang Soal Cerita Pecahan Pada Siswa Kelas
V Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan PGSD FKIP Universitas sebelas
maret.Surakarta, FKIP UNS
Munadi.Y,(2008),Media Pembelajaran,Gaung Persada (GP) Press, Jakarta
Panggabean.J.H dan Butar-butar.N,(2014),Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Berbantu Macromedia Flash Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Alat-Alat Optik Kelas X SEM II SMA N
2 Lubuk Pakam T.P. 2013/2014, Jurnal Inpafi Vol.2, No.4, Nopember
2014
Parinduri.S.H,(2014).Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) Dengan Media Presentasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Getaran danGelombang di
Kelas VIII Semester II MTSN 2 Medan T.A.2013/2014,Skripsi,Medan,
FMIPA Unimed
Purwoko,(2010),Fisika 1 SMA Kelas X,Yudhistira, Bogor
Saanatun dan Siregar.N,(2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD (Student Teams Achievement Divisions) dengan menggunakan peta
konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan

52

Wujudnya Kelas VII Semestar 1 SMA Negeri 1 Air Putih T.P 2013/2014,
Jurnal inpafi Vol.2, No.4, Nopember 2014
Sardiman.A.M,(2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar,PT Raja Grafindo,
Jakarta
Sinaga.E.Y dan Hakim.A,(2014),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Suhu dan Pemuaian di
Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Delitua, Jurnal inpafi vol.2, No.4,
Nopember 2014
Sigalingging.P.I,(2014),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) Berbantu Macromedia Flash
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi pokok suhu dan kalor di Kelas
X Semester II di SMA Negeri 1 Siantar Narumunda
T.P.2013/2014,Skripsi,Medan, FMIPA Unimed
Sigalingging, R.P.(2011).Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi pokok Usaha dan Energi di
Kelas
XI
Semester
I
di
SMA
Negeri
1
Parbuluan
T.P.2010/2011.Skripsi.Medan: FMIPA Unimed
Slavin.R.E,(2005),Cooperative Learning,Nusa Media, Bandung
Sudjana,(2009),Metoda Statistika,Tarsito, Bandung
Sukmadinata.N.S,(2009),Metode Penelitian Pendidikan,PT Remaja Rosdakarya,
Bandung
Suprijono.A,(2010),Teori dan Aplikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Supiyanto,(2007),Fisika Untuk SMA kelas X, Phibeta, Jakarta
Tampubolon.R.N,(2014),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) Menggunakan Strategi React
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis di Kelas X
Semester II di SMAN 17 Medan T.P.2013/2014,Skripsi,Medan, FMIPA
Unimed
Tanjung.R,(2013),Evaluasi Hasil Belajar Fisika,Percetakan Unimed, Medan
Tanjung.R dan Ramadhani.H,(2013),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Dengan Integrasi Karakter Terhadap Pembentukan Karakter
dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di SMA
Negeri 1 Stabat, Jurnal penelitian prosiding semirata FMIPA Universitas
Lampung, Lampung , FMIPA UNILA

53

Trianto,(2011),Mendesain
Jakarta

Model

Pembelajaran

Inovatif-Progresif,Kencana,

Yunita.C dan Amdani.K,(2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan Metode Eksperimen
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA
Dharmawangsa Medan T.P 2012/2013, Jurnal Inpafi Vol.2, No.1,
Pebruari 2014
Suwarto,(2010),Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif dalam
Pendidikan, Jurnal Pendidikan Vol.19, No.1/2010