ANALISIS KESALAHAN STRUKTUR KALIMAT DALAM BERITA UTAMA HARIAN METRO 24.

(1)

ANALISIS KESALAHAN STRUKTUR KALIMAT DALAM

BERITA UTAMA HARIAN METRO 24

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

AYU SUCI RAMADANI

NIM 2122210001

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Ayu Suci Ramadani. NIM 2122210001. Analisis Kesalahan Struktur Kalimat Dalam Berita Utama Harian Metro 24. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan struktur kalimat dalam berita utama harian metro 24 yang membahas tentang kesalahan struktur kalimat pada penggunaan frasa, klausa, dan kalimat. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah mencari kesalahan struktur kalimat dalam berita utama sesuai dengan bidang kesalahannya masing-masing. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Analisis yang bertujuan untuk mengumpulkan dan menguraikan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada berita utama harian metro 24. Data penelitian ini diperoleh dari Koran Metro 24. Temuan akhir dalam penelitian ini adalah terdapat kesalahan-kesalahan dalam penggunaan frasa, klausa, dan kalimat pada Berita Utama Harian Metro 24. Kesalahan yang paling banyak terjadi adalah pada penambahan frasa

kalau yang dengan presentasenya mencapai 18,18%. Kesalahan pada kalimat majemuk

setara dengan kata penghubung dan dengan presentasenya mencapai 70% dan kesalahan penyusunan kalimat yang tidak ada ketetapan dengan presentasenya mencapai 37,5%. Jadi, Kesalahan struktur kalimat dalam Harian Metro 24 yang paling dominan adalah kesalahan struktur kalimat pada penggunaan Frasa dengan presentasenya mencapai 37,84%.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Skripsi dengan judul “Analisis Kesalahan Struktur Kalimat dalam Berita Utama Harian Metro 24”, selesai dilaksanakan dengan baik.

Penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini banyak mendapat bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa kebahagiaan dan rasa syukur yang tidak terkira. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1) Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan, 2) Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Medan,

3) Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, dan seluruh Staf dan Pegawai Tata Usaha Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 4) Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5) Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

6) Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Program Studi Sastra Indonesia dan Dosen Pengarah II yang banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis,

7) Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd. Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis,


(8)

8) Drs. Basyaruddin, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis,

9) Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd., selaku Dosen Pengarah I yang telah memberikan masukan kepada penulis,

10)Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya melalui perkuliahan, Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Staf Tata Usaha Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

11)Kedua orang tua, Ayahanda Darianto dan Ibunda Tumini, yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungannya kepada penulis. Terima kasih untuk teman terdekat di hati yang selalu memberikan semangat dan dukungannya selama ini kepada penulis,

12)Teman-teman seperjuangan, Nondik angkatan 2012. Sahabat-sahabat terkhusus, Nuni Afriyanti, Umi Mariatun, Novita Sari, Heny Anggreini, Jakaria, Hasni Raudati, Dian Tiara, Wemmy Sihombing, dan Gunawan yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya kepada penulis.

Semoga Skripsi ini memberi manfaat dan pengetahuan baru bagi pembaca, khususnya dalam bidang studi Sastra Indonesia.

Medan, Februari 2017 Penulis,

Ayu Suci Ramadani Nim 2122210001


(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

1. Manfaat Teoretis ... 8

2. Manfaat Praktis ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Pengertian Sintaksis ... 9

2. Aspek-aspek Sintaksis ... 10

a) Frasa ... 10

b) Klausa ... 15

c) Kalimat ... 18

3. Struktur Kalimat ... 21

4. Unsur Kalimat ... 24

5. Kalimat Efektif ... 30

6. Pengertian Berita ... 33

B. Pertanyaan Penelitian ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 35

A. Metode Penelitian ... 35

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

C. Sumber Data ... 36

D. Teknik Pengumpul Data ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 38


(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Hasil Penelitian ... 40

B. Deskripsi Data ... 56

BAB V PENUTUP ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam menjalin interaksi dengan orang lain, manusia membutuhkan bahasa sebagai media komunikasi. Manusia bergaul dengan orang lain, membentuk sistem sosial kemasyarakatan, dan mengelola suatu kelompok membutuhkan bahasa yang dapat dipahami bersama. Bahasa juga mampu menjadi perekat untuk menjalin persatuan dan kesatuan kelompok masyarakat dalam mewujudkan suatu tujuan. Untuk mempelajari sistem sosial kemasyarakatan harus mempelajari bahasanya terlebih dahulu.

Penggunaan bahasa di media massa, khususnya media cetak yang setiap harinya dikonsumsi oleh jutaan orang. Tidak dipungkiri bahwa media massa merupakan sarana pembelajaran bahasa bagi masyarakat modern. Penggunaan bahasa di media massa, baik yang berbentuk frasa, klausa, dan kalimat sering dijadikan referensi bagi masyarakat dalam berkomunikasi sehari-hari, baik dari segi pemaknaan maupun pemilihan kata.

Demi mendapatkan sebuah informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi setiap harinya, banyak masyarakat yang berlangganan membeli surat kabar. Maka dari itu, pemakaian bahasa dalam surat kabar harus dikemas dengan menggunakan bahasa yang menarik dan mendidik. fungsi dari surat kabar yang tidak kalah penting adalah untuk mengetahui perkembangan berbagai berita yang


(12)

2

telah disajikan penerbit pers di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, Bahasa surat kabar dapat bersifat positif, maupun bersifat negatif. Apabila bahasa yang digunakan oleh pers adalah bahasa yang baik maka pengaruhnya terhadap masyarakat pembacanya pun akan baik pula. Sebaliknya, apabila bahasa yang dipergunakan oleh pers adalah bahasa yang buruk, maka akan memberikan pengaruh yang negatif dan merugikan masyarakat pembacanya.

Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

Sama halnya dengan bahasa pers yang merupakan ragam bahasa yang memiliki sifat-sifat khas yaitu singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, dan menarik. Ragam bahasa yang baik adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam bahasa yang baik (mempunyai presentasi yang tinggi), yang biasa digunakan dikalangan terdidik dan di dalam karya ilmiah. Semua itu disebut sebagai ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

Salah satu diantara ragam bahasa Indonesia yang ada diantaranya adalah bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik atau yang biasa dikenal dengan bahasa pers


(13)

3

ini, merupakan salah satu ragam bahasa yang kreatif dari bahasa Indonesia, selain ragam bahasa akademik, ragam bahasa usaha, dan ragam bahasa filosofik. Bahasa ini sering digunakan oleh para wartawan atau jurnalistik.

Jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya. Bahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita. Bahasa jurnalistik juga disebut sebagai bahasa komunikasi massa yakni bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa, baik komunikasi lisan (tutur), maupun komunikasi tertulis seperti media cetak. Dengan bahasa pers yang memiliki sifat-sifat khas yaitu singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, dan menarik.

Ragam bahasa jurnalistik memiliki kaidah-kaidah tersendiri yang dapat membedakan ragam bahasa jurnalistik dengan ragam bahasa yang lain. Bahasa yang baik itu haruslah sesuai dengan norma tata bahasa yang tepat dan struktur kalimat yang baik pula. Bahkan bahasa jurnalistik itupun termasuk dalam bahasa baku.

Melalui bahasa, maka berita pada surat kabar dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pengertian berita, maka wartawan harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami pembaca, karena pembaca surat kabar terdiri dari lapisan usia, budaya, tingkat pendidikan, atau intelektual yang berbeda. Dengan demikian penyampaian berita pada surat kabar harus benar-benar dipertanggungjawabkan, baik secara kefaktualan, keakuratan, keseimbangan, objektivitas, dan penggunaan bahasa yang baik.


(14)

4

Problematika yang terjadi saat ini, reformasi mengakibatkan adanya kebebasan setiap orang untuk menyampaikan pendapatnya kepada orang lain secara terbuka. Hal ini juga terjadi dalam dunia pers. Pers memiliki kebebasan dan mengungkapkan setiap berita yang ada untuk disajikan kepada khalayak ramai.

Kebebasan pers dan maraknya bisnis jurnalistik secara langsung membawa konsekuensi berbagai media massa untuk menarik atau mempertahankan jumlah pembaca atau pelanggannya. Etika jurnalistik mulai dikesampingkan. Sebagaimana dikutip dalam Fakhrurradzie (2004) bahwa pemakaian bahasa yang beragam menarik para pembacanya. Dalam pemilihan sudut pandang ini, media akan membahasakannya dengan berbagai bahasa dan gaya bahasa baik dalam penggunaan bahasa asing, pemakaian struktur kalimat, diksi, ejaan, koherensi dan sabagainya sehingga penyampaian berita terkesan lebih menarik tanpa melihat lagi objektivitas bahasa dalam penyampaian berita.

Penggunaan bahasa dalam surat kabar hendaknya sudah memenuhi tata bahasa baku misalnya, pilihan kata sudah benar, kalimat sudah baik yang dapat dimengerti, telah memenuhi syarat EYD, memenuhi unsur-unsur bahasa baku dan struktur kalimatnya juga tepat. Penulis hendaknya sedapat mungkin menaati kaidah tata bahasa dan hendaknya ingat bahasa jurnalistik adalah bahasa yang komunikatif dan spesifik sifatnya, dan karangan yang baik dinilai dari tiga aspek yaitu isi, bahasa, dan teknik persembahan. Struktur merupakan hal yang penting dalam menulis, terutama dalam menulis berita untuk surat kabar. Tetapi kenyataannya, saat ini masih banyak kita jumpai kesalahan dalam penulisan surat


(15)

5

kabar yang tidak memenuhi tata bahasa baku, misalnya pilihan kata yang tidak tepat.

Penelitian yang sebelumnya mengenai Jenis Kalimat Pada Media Online Akun Twitter Harian Kompas (@ Harian Kompas). Penelitian ini mendeskripsikan jenis kalimat yang terdapat pada linimasa akun twitter @ harian Kompas sebagai kalimat jurnalistik. Masalah kalimat menjadi hal yang penting untuk diperhatikan media karena berkaitan dengan ketepan pesan yang akan ditangkap pembaca. Jenis kalimat dianalisis berdasarkan jumlah klausa, struktur klausa, serta gatra pengisi setiap fungsinya.

Analisis Variasi Kalimat Tunggal dan Majemuk dalam Wacana Iklan Bank pada Surat Kabar yang disampaikan oleh Yunita Utami. Analisis berdasarkan variasi pola kalimat tunggal dalam wacana iklan bank berdasarkan kategori kata pada predikat antara lain kalimat berpredikat nomina, kalimat tunggal berpredikat adjektiva, kalimat tunggal berpredikat verba, dan kalimat tunggal berpredikat frase lain. Analisis variasi pola kalimat majemuk dalam wacana iklan bank berdasarkan struktur fungsionalnya antara lain berpola SPK dalam K terdapat pola SPO, pola yang lainnya antara lain SPOK dalam O terdapat SPO.

Struktur kalimat yang salah seperti yang diuraikan Nella Hutasoid dalam artikelnya yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa yang mengatakan 75% masih terdapat kesalahan struktur kalimat yang terdapat dalam penulisan berita. Kegagalan ini terjadi karena tidak dipahaminya fungsi paragrap sebagai pemersatu kalimat-kalimat yang koheren serta berhubungan sebab akibat untuk menjelaskan satu kesatuan gagasan atau tema. Oleh karena itu, sering


(16)

6

dijumpai tulisan yang sukar dipahami sebab tidak jelas pemisahan bagian-bagiannya untuk menghasilkan argumen yang meyakinkan (Micn, 2005:33).

Penelitian ini tentang “ Analisis Kesalahan Struktur Kalimat pada Berita Utama Harian Metro 24 ditinjau dari Aspek Sintaksis” perlu dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa struktur kalimat sendiri dipakai karena tidak setiap orang dapat memahami kalimat/kata-kata dari sang penulis, membuat pembaca mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disajikan sang penulis. Dari pemikiran inilah sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah

Dalam sebuah penelitian perlu dibuat pengidentifikasian masalah agar penelitian lebih terarah. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Masih banyak kesalahan struktur kalimat pada berita utama harian Metro 24,

(2) Pemilihan kata yang tidak tepat pada berita utama harian Metro 24, (3) Banyak terdapat kesalahan dalam penggunaan EYD harian Metro 24.

C. Batasan Masalah

Untuk mencegah kekaburan masalah dan untuk mengarahkan penelitian ini agar lebih intensif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka diperlukan pembatasan masalah. Maka penelitian ini hanya membatasi pada


(17)

7

“Analisis Kesalahan Struktur Kalimat pada Berita Utama Harian Metro 24 ditinjau dari aspek sintaksis”.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan fokus penelitian yang telah dinyatakan dalam pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(1) Bagaimana kesalahan struktur kalimat di tinjau dari penggunaan frasa pada berita utama dalam harian metro 24?

(2) Bagaimana kesalahan struktur kalimat di tinjau dari penggunaan klausa pada berita utama harian metro 24?

(3) Bagaimana kesalahan struktur kalimat di tinjau dari penggunaan kalimat pada berita utama harian metro 24?

(4) Kesalahan struktur kalimat manakah yang paling sering muncul pada berita utama harian metro 24?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Untuk mengetahui bagaimana kesalahan struktur kalimat pada penggunaan frasa,

(2) Untuk mengetahui bagaimana kesalahan struktur kalimat pada penggunaan klausa,


(18)

8

(3) Untuk mengetahui bagaimana kesalahan struktur kalimat pada penggunaan kalimat,

(4) Untuk mengetahui kesalahan struktur kalimat manakah yang paling sering muncul dalam berita utama dalam harian Metro 24.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis seperti di bawah ini :

(1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia mengenai kesalahan penulisan struktur kalimat dari aspek Sintaksis.

(2) Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi pihak surat kabar untuk menjadi perbaikan khususnya dalam penggunaan bahasa tulis. Sebagai pengalaman baru bagi peneliti dan belajar menganalisis kesalahan bahasa tulis pada berita utama dalam harian Metro 24. Menambah wawasan pembaca dalam hal mengurangi kesalahan dalam berbahasa.


(19)

59

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh gambaran bahwa kesalahan struktur kalimat dalam berita utama Harian Metro 24 dikatakan masih tergolong belum baik. Berikut ini kesimpulan dari kesalahan-kesalahan pada bidang frasa, klausa, dan kalimat yang lebih rinci.

1) Kesalahan Pada Bidang Frasa

Kesalahan pada penggunaan frasa meliputi, kesalahan pada penambahan frasa pun yang, pun begitu, kalau yang, jika memang, dan kini, yang bisa, yang

masih, dan begitu, dan dan sejak. Kesalahan yang paling banyak terjadi adalah

pada penambahan frasa kalau yang dengan presentasenya mencapai 18,18%. 2) Kesalahan Pada Bidang Klausa

Kesalahan pada penggunaan klausa meliputi, kesalahan pada kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Kesalahan yang paling banyak terjadi adalah pada kalimat majemuk setara dengan kata penghubung dan dengan presentasenya mencapai 70%.

3) Kesalahan Pada Bidang Kalimat

Kesalahan pada bidang kalimat meliputi, Penyusunan kalimat yang tidak efektif, yang meliputi penyusunan kalimat yang tidak ada kesatuan, ketetapan, kepaduan, dan kehematan dalam sebuah kalimat. Kesalahan yang paling banyak terjadi adalah penyusunan kalimat yang tidak ada ketetapan dengan presentasenya mencapai 37,5%.


(20)

60

4) Data Kesalahan Struktur Kalimat

Kesalahan struktur kalimat dalam Harian Metro 24 yang paling dominan adalah kesalahan struktur kalimat pada penggunaan Frasa dengan presentasenya mencapai 37,84%.

B. Saran

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Serta dapat memberikan ilmu mengenai materi yang dibahas dalam skripsi ini. Penulis sadar penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaa.

Sehubungan dengan hal di atas, maka disarankan kepada para konsumen linguistik khususnya dibidang sintaksis, baik mahasiswa, peneliti selanjutnya, maupun guru kebahasaan, memperhatikan dengan seksama fungsi, kategori, dan peran dari setiap unsur yang membentuk kalimat. Maka dari itu, hasil penelitian ini kiranya mampu menjadi suatu tulisan ilmiah yang dapat dimanfaatkan oleh para konsumen linguistik untuk dijadikan sebagai sumber referensi atau pun materi bandingan mengenai struktur kalimat.


(21)

61

DAFTAR PUSTAKA

A.Gani, Ramlan. 2014. Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press Group.

Alwi, Hasan, Soejono, Hans, dan Anton. 2003. Tata Bahasa Baku, Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, Zaenal, dan Junaiyah. 2008. Sintaksis. Jakarta: PT. Grasindo.

Badudu, J.S. 1992. Cakralawa Bahasa Indonesia II. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ba’dudu, Abdul Muis, dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Cetakan Pertama:

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Finoza, Lamuddin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Gafari, Oky Fardian, Irwandy, Hendra Kurnia. 2012. Bahasa Profesi Jurnalistik. Cetakan pertama. Medan: Unimed Press.

Hasanah, Luluk Ulfa, dkk. 2014. “Analisis Kesalahan Bahasa dalam Tajuk Rencana Harian Kompas.” Skripsi. Universitas Jember.

Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Edisi pertama. Yogyakarta: Paradigma.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa. Edisi Revisi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Ramlan. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Cetakan Kesembilan. Yogyakarta: C.V. Karyono.


(22)

62

Setianingtyas, Dewi Ratih. 2012. “Jenis Kalimat Pada Media Online Akun Twitter Harian Kompas (@ Harian Kompas).” Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.

Shahab, A.A. 2008. Cara Mudah Menjadi Jurnalis. Cetakan Pertama. Jakarta: Diwan Publishing.

Sutopo, H. B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi kedua. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Prinsip-prinsip Dasar Sintaksis. Bandung: Angkasa Bandung.

Utami, Yunita. 2012. “Analisis Variasi Kalimat Tunggal dan Majemuk dalam Wacana Iklan Bank pada Surat Kabar.” Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.


(1)

“Analisis Kesalahan Struktur Kalimat pada Berita Utama Harian Metro 24 ditinjau dari aspek sintaksis”.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan fokus penelitian yang telah dinyatakan dalam pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(1) Bagaimana kesalahan struktur kalimat di tinjau dari penggunaan frasa pada berita utama dalam harian metro 24?

(2) Bagaimana kesalahan struktur kalimat di tinjau dari penggunaan klausa pada berita utama harian metro 24?

(3) Bagaimana kesalahan struktur kalimat di tinjau dari penggunaan kalimat pada berita utama harian metro 24?

(4) Kesalahan struktur kalimat manakah yang paling sering muncul pada berita utama harian metro 24?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Untuk mengetahui bagaimana kesalahan struktur kalimat pada penggunaan frasa,

(2) Untuk mengetahui bagaimana kesalahan struktur kalimat pada penggunaan klausa,


(2)

8

(3) Untuk mengetahui bagaimana kesalahan struktur kalimat pada penggunaan kalimat,

(4) Untuk mengetahui kesalahan struktur kalimat manakah yang paling sering muncul dalam berita utama dalam harian Metro 24.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis seperti di bawah ini :

(1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia mengenai kesalahan penulisan struktur kalimat dari aspek Sintaksis.

(2) Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi pihak surat kabar untuk menjadi perbaikan khususnya dalam penggunaan bahasa tulis. Sebagai pengalaman baru bagi peneliti dan belajar menganalisis kesalahan bahasa tulis pada berita utama dalam harian Metro 24. Menambah wawasan pembaca dalam hal mengurangi kesalahan dalam berbahasa.


(3)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh gambaran bahwa kesalahan struktur kalimat dalam berita utama Harian Metro 24 dikatakan masih tergolong belum baik. Berikut ini kesimpulan dari kesalahan-kesalahan pada bidang frasa, klausa, dan kalimat yang lebih rinci.

1) Kesalahan Pada Bidang Frasa

Kesalahan pada penggunaan frasa meliputi, kesalahan pada penambahan frasa pun yang, pun begitu, kalau yang, jika memang, dan kini, yang bisa, yang masih, dan begitu, dan dan sejak. Kesalahan yang paling banyak terjadi adalah pada penambahan frasa kalau yang dengan presentasenya mencapai 18,18%.

2) Kesalahan Pada Bidang Klausa

Kesalahan pada penggunaan klausa meliputi, kesalahan pada kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Kesalahan yang paling banyak terjadi adalah pada kalimat majemuk setara dengan kata penghubung dan dengan presentasenya mencapai 70%.

3) Kesalahan Pada Bidang Kalimat

Kesalahan pada bidang kalimat meliputi, Penyusunan kalimat yang tidak efektif, yang meliputi penyusunan kalimat yang tidak ada kesatuan, ketetapan, kepaduan, dan kehematan dalam sebuah kalimat. Kesalahan yang paling banyak terjadi adalah penyusunan kalimat yang tidak ada ketetapan dengan presentasenya mencapai 37,5%.


(4)

60

4) Data Kesalahan Struktur Kalimat

Kesalahan struktur kalimat dalam Harian Metro 24 yang paling dominan adalah kesalahan struktur kalimat pada penggunaan Frasa dengan presentasenya mencapai 37,84%.

B. Saran

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Serta dapat memberikan ilmu mengenai materi yang dibahas dalam skripsi ini. Penulis sadar penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaa.

Sehubungan dengan hal di atas, maka disarankan kepada para konsumen linguistik khususnya dibidang sintaksis, baik mahasiswa, peneliti selanjutnya, maupun guru kebahasaan, memperhatikan dengan seksama fungsi, kategori, dan peran dari setiap unsur yang membentuk kalimat. Maka dari itu, hasil penelitian ini kiranya mampu menjadi suatu tulisan ilmiah yang dapat dimanfaatkan oleh para konsumen linguistik untuk dijadikan sebagai sumber referensi atau pun materi bandingan mengenai struktur kalimat.


(5)

61

Alwi, Hasan, Soejono, Hans, dan Anton. 2003. Tata Bahasa Baku, Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, Zaenal, dan Junaiyah. 2008. Sintaksis. Jakarta: PT. Grasindo.

Badudu, J.S. 1992. Cakralawa Bahasa Indonesia II. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ba’dudu, Abdul Muis, dan Herman. 2005. Morfosintaksis. Cetakan Pertama:

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Finoza, Lamuddin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Gafari, Oky Fardian, Irwandy, Hendra Kurnia. 2012. Bahasa Profesi Jurnalistik. Cetakan pertama. Medan: Unimed Press.

Hasanah, Luluk Ulfa, dkk. 2014. “Analisis Kesalahan Bahasa dalam Tajuk Rencana Harian Kompas.” Skripsi. Universitas Jember.

Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner. Edisi pertama. Yogyakarta: Paradigma.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa. Edisi Revisi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Ramlan. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Cetakan Kesembilan. Yogyakarta: C.V. Karyono.


(6)

62

Setianingtyas, Dewi Ratih. 2012. “Jenis Kalimat Pada Media Online Akun Twitter Harian Kompas (@ Harian Kompas).” Skripsi. Depok: Universitas

Indonesia.

Shahab, A.A. 2008. Cara Mudah Menjadi Jurnalis. Cetakan Pertama. Jakarta: Diwan Publishing.

Sutopo, H. B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi kedua. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Tarigan, Henry Guntur. 1983. Prinsip-prinsip Dasar Sintaksis. Bandung: Angkasa Bandung.

Utami, Yunita. 2012. “Analisis Variasi Kalimat Tunggal dan Majemuk dalam Wacana Iklan Bank pada Surat Kabar.” Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.