Analisis Kesalahan Kalimat Perbandingan Dalam Bahasa Mandarin

(1)

ANALISIS KESALAHAN KALIMAT

PERBANDINGAN DALAM BAHASA MANDARIN

汉语

字句偏误研究

Skripsi

Disusun Oleh :

AYU KHAIRUNISSA NASUTION

070710034

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

MEDAN


(2)

ANALISIS KESALAHAN KALIMAT PERBANDINGAN DALAM BAHASA MANDARIN

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina.

Oleh:

Ayu Khairunissa Nasution 070710034

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. Wu Qiao Ping, M.A.

NIP: 19630109 198803 2 001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CINA

MEDAN 2011


(3)

Disetujui Oleh:

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi S-1 Sastra Cina Ketua Program Studi,

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. NIP: 19630109 198803 2 001


(4)

PENGESAHAN

Diterima oleh :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina.

Pada : Pukul 13.00 – 15.00 WIB Tanggal : 17 Juni 2011

Hari : Jumat

Fakultas Ilmu Budaya USU Universitas Sumatera Utara Dekan

Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP. 19511013 197603 1 001

Panitia Ujian

No. Penguji Tanda Tangan

1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. ( )

2. Dra. Nur Cahaya bangun, M.Si ( )

3. Wu Qiao Ping, M.A. ( )


(5)

ABSTRACT

The title of this thesis is “Analisis Kesalahan Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin”(An Error Analysis of Comparative Sentence in Mandarin). The Background of this research is a frequently error in making comparative sentences in Mandarin. The suitable arrangement of comparative sentences in Mandarin had some different sentence structures based on the laying of their adjective and the noun. The research problems are the form of comparative sentences in Mandarin and factors of the error analysis. This research aimed to identify the error that occurred in comparative sentences in Mandarin and investigated the cause. The data which related to the comparative sentences was gathered from Xun Bao Youth newspaper edition May 15th, 2011 until May 30th, 2011 was analyzed based on the theory of Zhao Yong Xin (2005) and Cheng Mei Zhen (2009).

The researcher uses descriptive method. The result is that found that the error type is an error making the sentence structure comparative sentences in Mandarin that are not placed properly.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah_Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul Analisis Kesalahan Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin ini bertujuan untuk melengkapi salah satu syarat mendapat gelar sarjana pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Tentunya dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Untuk itu kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis dari para pembaca skripsi ini.

Akhirnya, kepada Allah SWT penulis mohon ampun dan kepada Bapak/Ibu dan saudara – saudara penulis mohon maaf. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Medan, Juni 2011 Penulis


(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis tidak dapat bekerja sendiri melainkan mendapat bantuan baik moril dan materil dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bpk Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, beserta Pembantu Dekan I, II, dan III.

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. selaku Ketua Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Pembimbing I penulis yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si. selaku sekretaris Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Wu Qiao Ping, M.A. Lao Shi selaku Dosen Pembimbing II penulis yang juga telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berbahasa Mandarin.

5. Seluruh Dosen dan staf pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, khususnya staf pengajar Program Studi Sastra Cina yang


(8)

telah mendidik dan menuangkan ilmunya kepada penulis selama maasa perkuliahan.

6. Seluruh dosen dari Universitas Jinan (暨南大学) Guang Zhou, RRC yaitu

Liao Jianqi, M.A., Ph.D., Kuang Xiaorong, M.A., Ph.D., Shao Chang Chao, M.A., Ph.D., Yang Runzheng, M.A., Ph.D., Zhu Xiaohong, M.A., Ph.D., Chen Yihua, M.A., Ph.D., Yu Xin, M.A., dan Liu Jin Feng, M.A.

7. Kedua orang tua tercinta : Ayahanda Ali Imron Nasution, SH dan ibunda Dra. Elfi Krisna Lova yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang, perhatian dan ketulusan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi.

8. Untuk keluarga tercinta, adik – adik ku tersayang Ayu Ramadhani Putri Nst, Ayu Namira Nst, Ayu Fitria Maghfirah Nst, Ayu Novia Rizkita Nst serta keluarga besar dari kedua orang tua yang telah banyak memberi dukungan dan perhatiannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini..

9. Buat sahabat – sahabat ku Ratna Sabti Wahyuni dan Utari Febriyanti yang selalu memberi semangat disaat aku mulai menemukan kesulitan dalam penyelesaian skripsi ini

10. Buat teman-temanku mahasiswa/i Sastra Cina stambuk 2007 yang telah menemani dan sama-sama belajar dan berjuang dengan penulis selama ini khususnya untuk Ririn, Sari, Enny, Winda, Amy dan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.


(9)

Penulis tidak dapat membalas jasa baik yang telah diberikan, hanya kepada Allah SWT penulis meminta, semoga diberikan kebaikan yang tak terhitung dari Allah SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.

Medan, Juni 2011 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

Abstrak ………. i

Kata Pengantar ……… ii

Ucapan Terima Kasih ………. iii

Daftar Isi ……….. v

Bab I Pendahuluan ……….. 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Batasan Masalah ……….. 5

1.3 Rumusan Masalah ……….. 6

1.4 Tujuan Penelitian ………..………....6

1.5 Manfaat Penelitian .. ………7

BAB II Konsep, Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka ……….. 9

2.1 Konsep ... 9

2.1.1 Analisis Kesalahan …...………. 9

2.1.2 Kalimat …...………... 10

2.1.3 Kalimat Perbandingan ...….……….… …… 11

2.1.4 Bahasa Mandarin ..………. ……. 11

2.2 Landasan Teori ………. 12

2.3. Kajian Terdahulu ……… …….……….. 12

BAB III Metode Penelitian ……….………….……… 14

3.1Teknik Pengumpulan Data ... ……….……….………. 14

3.2 Analisis Data ... 15


(11)

BAB IV Hasil dan Pembahasan ... 18

4.1Hasil ………..……….. 18

4.2 Pembahasan ... 18

4.2.1 Tata Bahasa Mandarin ……….. 18

4.2.2 Jenis Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin dan Letak Kesalahannya ………. 23

4.2.1.1 Kata bi “” untuk menyatakan kata sifat ... 23

4.2.1.2 Kata sifat bi “” yang menggunakan kata bantu gen/hai “更/ 还”... 24

4.2.1.3 Kata sifat“比” digunakan bersamaan dengan kata pelengka 27 4.2.1.4 Kata de “” diletakkan sebelum kata bi “”…………. 28

4.2.1.5 Kata bi “” ditambah objek dan kata kerja ... 29

4.2.1.6 Kata bi “” ditambah objek, de “” dan kata pelengkap... 31

4.2.3 Penyebab Kesalahan Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin …...……... 32

4.2.4 Penyusunan Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin ... 34

BAB V Kesimpulan dan Saran ……….. 41

5.1 Kesimpulan ……… 41


(12)

ABSTRACT

The title of this thesis is “Analisis Kesalahan Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin”(An Error Analysis of Comparative Sentence in Mandarin). The Background of this research is a frequently error in making comparative sentences in Mandarin. The suitable arrangement of comparative sentences in Mandarin had some different sentence structures based on the laying of their adjective and the noun. The research problems are the form of comparative sentences in Mandarin and factors of the error analysis. This research aimed to identify the error that occurred in comparative sentences in Mandarin and investigated the cause. The data which related to the comparative sentences was gathered from Xun Bao Youth newspaper edition May 15th, 2011 until May 30th, 2011 was analyzed based on the theory of Zhao Yong Xin (2005) and Cheng Mei Zhen (2009).

The researcher uses descriptive method. The result is that found that the error type is an error making the sentence structure comparative sentences in Mandarin that are not placed properly.


(13)

Daftar Pustaka ……… vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam menjalani kehidupan bermasyarakat biasanya kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk berkomunikasi sebenarnya dapat juga digunakan cara lain, misalnya isyarat , lambang – lambang gambar atau kode – kode tertentu lainnya. Tetapi dengan bahasa komunikasi dapat berlangsung lebih baik dan lebih sempurna. Setiap bahasa sebenarnya mempunyai ketetapan atau kesamaan dalam hal tata bunyi, tata bentuk, tata kata, tata kalimat, dan tata makna. Berdasarkan hal tersebut terbentuklah keragaman bahasa. Salah satunya adalah ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan. Lawannya, ragam bahasa yang digunakan secara tertulis, atau yang biasa disebut bahasa tulisan. Dalam konteks kebahasaan, tata bahasa adalah pengetahuan tentang aturan bahasa yang baik dan benar. Pengetahuan tentang tata bahasa dapat membantu kita agar dapat mempunyai “feeling” tentang aturan tata bahasa dan memiliki kemampuan lebih dalam memahami, menganalisis, dan menggunakan bahasa. Bahasa adalah cermin pikiran. Chomsky (1972:103) menyatakan bahwa terdapat sejumlah pertanyaan


(14)

yang menyebabkan seseorang mempelajari bahasa. Dengan menelaah bahasa secara rinci, kita akan mengetahui ciri – ciri inheren dari pikiran manusia. Dengan kata lain, kita akan mencapai pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pikiran manusia menghasilkan dan memproses bahasa.

Dalam penggunaannya, bahasa mempunyai beberapa peraturan yang harus diikuti agar manghasilkan bahasa yang benar. Misalnya dalam penyusunan kalimat. Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan dengan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri. Kalimat juga merupakan bagian terkecil dalam bahasa. Dalam suatu kalimat dapat memiliki satu klausa atau lebih karena klausa sebagai unsur kalimat tidak selalu berdiri sendiri tetapi dapat berkombinasi dengan klausa lain, dengan tataran, fungsi dan kelas yang sama atau berbeda. Salah satu contoh kalimat adalah kalimat perbandingan. Kalimat perbandingan adalah kalimat yang membandingkan antara dua objek yang berbeda. Dalam bahasa Mandarin, kata yang biasa digunakan untuk menunjukkan kalimat perbandingan adalah kata bi (比 ). Bila diartikan kedalam bahasa Indonesia, kata ini mempunyai arti

membandingkan. Dalam penyusunan kalimat perbandingan bahasa Mandarin, kata bi (比) mempunyai cara tersendiri untuk diletakkan pada bagian mana agar

kalimat perbandingan tersebut dapat menjadi kalimat yang benar. Oleh karena itu, peneliti sangat tertarik untuk meneliti cara – cara penggunaan kata perbandingan untuk menghasilkan kalimat perbandingan yang benar. Dalam membuat karangan atau tulisan dengan menggunakan Bahasa Mandarin, banyak pengguna Bahasa


(15)

Mandarin yang tidak mengerti dengan benar struktur tata Bahasa Mandarin. Bila dibandingkan dengan Bahasa Indonesia, tata Bahasa Mandarin lebih sulit karena setiap kata – kata bisa berbeda arti apabila diletakkan dalam sebuah kalimat.

Bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di Indonesia. Kemampuan manusia untuk menguasai lebih dari satu bahasa merupakan suatu kelebihan. Di Republik Rakyat China, masyarakat disana menggunakan bahasa Mandarin untuk berkomunikasi. Pemakaian bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan sarana komunikasi antar Negara, antar daerah dalam kelompok atau komunitas tertentu. Selanjutnya akan memnyebabkan bahasa itu lebih berkembang dan menyebar. Dampak perkembangan tersebut, bahasa sebagai alat komunikasi dapat dipengaruhi secara positif dan negatif. Secara positif bahasa itu berkembang sesuai dengan fungsi dan peranannya. Secara negatif, bahasa itu dapat terpengaruh oleh kesalahan baik tata aturan dan kaidah bahasa yang digunakan secara lisan ataupun tata cara penulisan bahasa itu. Tetapi di Negara tersebut, masyarakatnya tidak menyebutkan bahasa Mandarin melainkan Hanzi. Ini sesuai dengan kisah sejarah Negara tersebut di masa lampau. Karena mereka mempunyai beberapa dinasti yang terlukis dalam sejarah.

Dalam memperlajari suatu pengetahuan biasanya kita mempunyai peluang untuk melakukan kesalahan. Belajar bahasa sama seperti mempelajari bahasa pada diri sendiri. Ketidak tepatan maksud dari apa yang kita jelaskan sering terjadi dalam berkomunikasi. Banyak faktor – faktor yang menyebabkan hal tersebut. Dalam konteks kebahasaan hal tersebut disebut juga kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa sering terjadi karena ketidak tahuan pengguna bahasa dalam


(16)

mengatur tata bahasa yang benar. Ada juga faktor – faktor lain yang membuat pengguna bahasa membuat kesalahan berbahasa. Analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kesalahan. Menurut Ellis (1986:296) mengatakan “analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengenditifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian keseriusan kesalahan itu”. Kesalahan itu tidak perlu dianggap sebagai kegagalan. Sebaliknya dari sudut pandang pendidikan, kesalahan – kesalahan itu merupakan bagian penting dari memperoleh bahasa atau pembelajaran bahasa. Kesalahan berbahasa tidak semuanya dapat diramalkan . Para guru bahasa di lapangan membuktikan hal itu. Kesalahan yang dibuat siswa terjadi pada buktir yang tidak diduga – duga sama sekali.sebaliknya kesalahan yang diharapkan tidak terjadi. Sama seperti penelitian yang dilakukan Randal dan Jackson (1972) Oleh karena itu, kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin terjadi banyak kesalahan – kesalahan struktur pemakaian kata bi (比), maka

penelitian ini menggunakan analisis kesalahan.

Dalam penelitian ini, peneliti mangambil suatu sumber data yang akan diteliti. Sumber data tersebut adalah koran Xun Bao Youth. Koran Xun Bao Youth adalah salah satu koran terbitan kota Medan yang didalamnya menggunakan bahasa Mandarin dan penulisannya juga menggunakan aksara China. Koran ini merupakan Koran edisi anak – anak dari Koran Xun Bao. Sebenarnya di Kota Medan ada kurang lebih 3 Jenis Koran berbahasa Mandarin.


(17)

Tetapi saya memilih Koran Xun Bao Youth ini karena dalam Koran ini terdapat karangan – karangan yang ditulis oleh pengguna Bahhasa Mandarin. “Mengarang pada hakikatnya bukan sekedar menuliskan lambang – lambang grafik sehingga membentuk kata, kemudian kata – kata itu disusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, akan tetapi mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulisan melalui kalimat – kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut dapat berhasil dikomunikasikan kepada pembaca” (Byrne,1979 dalam skripsi Linda Aruan,2001). Dalam karangan tersebut sering ditemui kesalahan – kesalahan penggunaan kalimat perbandingan yang tidak sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Misalnya ada beberapa kalimat perbandingan yang penyusunannya tidak sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Maka dari itu, peneliti ingin menganalisis kalimat – kalimat tersebut dan mencari tahu bagaimana penyusunan kalimat perbandingan yang benar.

1.2 Batasan Masalah

Agar penelitian tidak menyimpang dari permasalahan ataupun pokok bahasan dalam penelitian ini maka peneliti membatasi masalah hanya pada analisis kesalahan kalimat perbandingan bahasa Mandarin pada karangan – karangan yang ditulis oleh siswa sekolah dasar dan menengah dalam Koran Xun Bao Youth. Semua yang akan di bahas hanya mengenai kalimat perbandingan dan bagaimana peletakkannya dalam bahasa Mandarin. Dan kesalahan – kesalahan apa saja yang sering di temukan dalam menggunakan kalimat perbandingan bahasa Mandarin pada Koran Xun Bao Youth edisi 15 Mei 2011 sampai 30 Mei


(18)

2011. Dalam edisi ini banyak terdapat kesalahan kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin. Kesalahan tersebut dapat dianalisis untuk mengetahui penyebab kesalahan yang sering dilakukan tanpa disengaja karena biasanya pengguna bahasa tidak menyadarinya.

1.3 Rumusan Masalah

Sebelum sampai pada perumusan masalah terlebih dahulu dirumuskan pengertian masalah itu sendiri. Bertitik tolak dari buah pikiran Winarno Surakhmad (1982:31) mengatakan bahwa : “Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan orang lain atau manusia untuk memecahkan masalah harus dirasakan sebagai suatu rintangan yang mesti dilalui dengan jalan mengatasinya, apabila hendak berjalan terus masalah menampakkan diri sebagai tantangan”. Dari latar belakang masalah yang telah di jabarkan di atas, peneliti menemukan dua masalah yang akan di bahas dalam proposal penelitian ini. Masalah – masalah yang akan di bahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk kesalahan penggunaan kalimat perbandingan dan penyusunan kalimat perbandingan yang benar dalam bahasa Mandarin ? 2. Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penulisan

kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin ?


(19)

Dalam melakukan penelitian pasti seorang peneliti mempunyai tujuan mengapa melakukan penelitian tersebut. Karena sebuah penelitian di lakukan berdasarkan sebuah pertanyaan yang belum diketahui jawabannya. Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah bentuk kesalahan penggunaan kalimat perbandingan dan penyusunan kalimat perbandingan yang benar dalam bahasa Mandarin.

2. Untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penulisan kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah pengetahuan para pembaca tentang kalimat perbandingan dan cara – cara penggunaannya yang benar.

2. Untuk mengetahui data kesalahan yang diperoleh dalam penelitian ini serta penyebab terjadinya kesalahan agar tidak terulang kembali di kemudian hari.

3. Untuk menambah khasana ilmu pengetahuan bahasa para pembaca tentang kalimat perbandingan Bahasa Mandarin.


(20)

4. Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya mengenai topik bahasan yang tidak jauh berbeda dalam konteks kebahasaan.

1.5.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan para pembaca tentang kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin. Karena Bahasa Mandarin merupakan bahasa yang banyak digunakan oleh untuk menjadi salah satu bahasa asing yang dapat dipelajari pada saat ini. Agar tidak terjadi kesalahan – kesalahan dalam penggunaan kalimat perbandingan pada bahasa Mandarin. Serta agar para pembaca dapat mengetahui secara benar tata Bahasa Mandarin yang digunakan sehari – hari dan yang digunakan dalam proses belajar mengajar.


(21)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, dan TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Penggunaan konsep dalam sebuah penelitian sangat diperlukan. Konsep dapat dijadikan batasan penelitian yang akan dilakukan. Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.Sesuai dengan judul yang diambil dalam penelitian ini, maka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :

2.1.1 Analisis Kesalahan

Menurut James (1998:1) “kesalahan berbahasa merupakan kegagalan dalam menggunakan bahasa”. Kemudian menurut Ellis (1987:20) “semua kesalahan dalam mempelajari bahasa asing sebagai bahasa tujuan dapat diramalkan dengan mengindentifikasikan perbedaan antara bahasa pertama dan bahasa keduanya”.


(22)

Ada pakar pengajaran bahasa (Guntur, 1988:67) yang mengemukakan bahwa “analisis kesalahan mempunyai langkah – langkah yang meliputi : 1. pengumpulan sampel; 2. pengidentifikasikan kesalahan; 3. penjelasan kesalahan; 4. pengklasifikasian kesalahan; 5. pengevaluasian kesalahan”.

Jika dilihat dari segi linguistik , “kesalahan berbahasa dapat dibagi atas dua bagian yaitu kesalahan yang disebabkan oleh (1) unsur – unsur yang tidak benar dalam mikrolinguistik , dan (2) unsur – unsur yang tidak benar interprestasinya dalam , makrolinguistik” (Subyakto, 1994).

Corder (1967) menyatakan bahwa “analisis kesalahan berbahasa merupakan indikator pemerolehana bahasa yang sedang di pelajari” .

2.1.2 Kalimat

Menurut Bloomfield (1933:170) “kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal”. Sementara Lado (1968:27) menyatakan bahwa “kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap”. Dalam teori Keraf (1978:156) menyatakan bahwa “kalimat adalah satu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap”.

Parera (1982:14) mengemukakan bahwa “kalimat adalah sebuah bentuk ketatabahasaan yang maksimal yang tidak merupakan bagian dari bentuk ketatabahasaan lain yang lebih besar dan mempunyai ciri kesenyapan final yang


(23)

menunjukkan bentuk itu berakhir”. Maka kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari klausa.

Suparto (2003:23) menyatakan “kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan sutu konsep pikiran dan perasaan dengan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara actual pun potensial terdiri dari klausa”. Dalam penggunaannya, kalimat merupakan bagian terkecil dari bahasa.

2.1.3 Kalimat Perbandingan

Menurut Xin (2005:5) dalam bukunya Intisari Tata Bahasa Mandarin, “kalimat tersusun atas kata dan frasa dengan kaidah tata bahasa tertentu, bisa mengungkapkan suatu arti yang lengkap, antar kalimat mempunyai pemberhentian yang cukup besar (titik), dan merupakan satuan bahasa yang memiliki intonasi tertentu”. Dalam bukunya itu juga, Xin (2005:103) menyebutkan kata depan bi (比) menyatakan “perbandingan, digunakan untuk

mengenalkan sesuatu hal yang ingin diperbandingkan, bersama – sama dengan kata benda atau kata ganti membentuk frasa kata depan yang berfungsi sebagai keterangan, menyatakan perbedaan kualitas atau derajat”.


(24)

Bahasa Mandarin adalah bahasa nasional yang digunakan di Negara China. Bahasa Mandarin mempunyai ciri tertentu dari intonasi dan aksaranya. Menurut Zhao Yong Xin pada bukunya yang berjudul “Intisari Tata Bahasa Mandarin” bahwa satuan – satuan tata bahasa Mandarin meliputi morfem, kata , frasa, dan kalimat. Satuan terkecil tata bahasa adalah morfem. Morfem membentuk kata, kata membentuk frasa, dan frasa membentuk kalimat (2005:3) .

2.2 Landasan Teori

Dalam bukunya “Pratical Chinesse Grammer For Foreigners” Cheng Mei

Zhen menyebutkan bahwa “struktur pembuatan kalimat perbandingan mempunyai beberapa jenis yang berbeda” (2009:512). Dalam setiap jenis berbeda bentuknya. Setiap kalimat perbandingan disusun berdasarkan makna dari kata yang akan di bandingkan. Ukuran, tempat, waktu juga mempengaruhi perbedaan struktur kalimat perbandingan yang akan dibuat. Teori ini akan peneliti gunakan karena dalam teori ini mencakup semua peletakan kata pebandingan “比” di dalam

kalimat perbandingan yang benar dalam Bahasa Mandarin.

2.3 Kajian Terdahulu

Untuk menjadi bahan referensi yang berhubungan dengan judul ini peneliti menemukan penelitian yang terkait, yaitu :


(25)

Nilasari (2002) dalam tesisnya yang berjudul “Analisis Kesalahan Sintaksis Bahasa Indonesia Siswa Dasar Di Kabupaten Karo Dalam Mengarang”. Dalam tesis ini dijelaskan bahwa kesalahan – kesalahan yang dibuat siswa pada umumnya adalah penggunaan kata yang berlebih – lebihan, penggunaan preposisi yang tidak pada tempatnya dan menyusupnya struktur kalimat bahasa Karo ke dalam bahasa Indonesia.

Linda Aruan (2001) dalam tesisnya yang berjudul “Analisis Kesalahan Berbahasa di dalam Karangan Mahasiswa Program Studi Bahasa Jerman FBS Universitas Negeri Medan”. Dalam tesis ditemukan bahwa kesalahan tersebut dikategorisasikan berdasarkan linguistic, yaitu bidang morfologi, sintaksis, dan leksikal. Kesalahan bidang morfologi mencakup : konjugasi kata kerja, deklinasi kata benda, deklinasi kata ganti, deklinasi kata sifat, dan deklinasi kata depan. Kesalahan bidang sintaksis mencakup : penempatan kata kerja, reksi, dan kongruensi subjek dan kata kerja.

Elza Leyli Lisnora Saragih (2002) dalam tesisnya “Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia Tulis Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Methodist III Medan. Dalam tesis ini dijelaskan bahwa kesalaha terbanyak adalah kesalahan sintaksis.

Erizal (2005) dalam tesisnya yang berjudul “Analisis Kesalahan Gramatikal Dalam Karangan Bahasa Jepang Mahasiswa STBA Harapan Medan” dalam penelitian ini peneliti menemukan bahwa kesalahan gramatikal yang dibuat


(26)

oleh mahasiswa dalam karangannya lebih dipengaruhi oleh unsur – unsur sintaksis bahasa Jepang dari pada unsur – unsur sintaksis Bahasa Indonesia.

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam memecahkan masalah penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan memberikan gambaran mengenai suatu gejala kesalahan penggunaan kata dalam bahasa mandarin. Metode penelitian deskriptif yaitu memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin.

Tujuan utama digunakannya metode ini adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan untuk memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk lebih mendapatkan data-data yang berhubungan dengan judul ini, maka penulisan melakukan pencarian data (survey buku) yakni menghimpun data-data dari berbagai perpustakaan atau Library Research. “Library Research” merupakan suatu kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian ini. Hal yang dikutip dari kepustakaan ini adalah mengutip masalah yang berkaitan dengan topik ini, teori-teorinya dan penarikan kesimpulan serta saran yang ada.


(27)

Data-data dan bahan-bahan pustaka untuk penelitian ini diperoleh dari :

• Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

• Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Program Studi Sastra China Universitas Sumatera Utara .

• Internet

• Jurnal – Jurnal yang terkait dengan judul

Langkah – langkah pengumpulan data, yaitu :

1. Mengumpulkan Koran Xun Bao Youth dalam satu bulan dari edisi 1 Mei 2011 sampai 31 Mei 2011.

2. Menggaris bawahi untuk mengetahui letak kesalahan terbanyak. 3. Terpilihlah edisi pada tanggal 15 Mei 2011 sampai 30 Mei 2011

yang memiliki kesalahan kalimat perbandingan bahasa Mandarin. 4. Mengelompokkan atau mengklasifikasikannya.

3.2Analisis Data

. Data yang diambil dari buku-buku kepustakaan ini serta referensinya dianalisis untuk mendapatkan saran dan kesimpulan. Cara menganalisis data yang sudah dikumpulkan yaitu sebagai berikut :

1. Data yang sudah dikelompokkan di analisis per satuan kalimat sehingga peneliti tahu bentuk kalimat yang salah.


(28)

2. Kalimat – kalimat yang salah tersebut di masukkan ke dalam struktur kalimat yang benar berdasarkan teori Cheng Mei Zhen. Dalam teori ini kalimat perbandingan dibagi atas beberapa jenis yang berbeda.

3. Dari tahap kedua itu dapat dilihat bahwa adanya kalimat perbandingan Bahasa Mandarin yang salah dalam Koran Xun Bao Youth.

Salah satu contoh kalimat yang salah dari Koran Xun Bao Youth edisi tgl 15 Meil 2011 sampai 30 Mei 2011 dan dianalisis berdasarkan teori Cheng Mei Zhen :

- 他的房间比我的非常小 ( kalimat yang salah )

Ta de fang jian bi wo de fei chang xiao

Kamarnya sangat kecil dibandingkan dengan kamar saya

- 他的房间比我的小得多 ( kalimat yang benar )

Ta de fang jian bi wo de xiao de duo Kamarnya jauh lebih kecil dari kamar saya

Dalam stuktur bahasa Mandarin, kalimat pertama tidak benar karena peletakkan kata 非常 (fei chang) harus diganti dengan kata 得多 (de duo).


(29)

得多”. Penggunaan kata perbandingan dalam kalimat perbandingan tidak selalu

harus mengikuti struktur kalimat. Dari contoh kalimat pertama yang salah dapat dilihat bahwa seharusnya kalimat itu benar tetapi karena ada cara sendiri untuk membuat kalimat perbandingan, maka peletakkan kata 非常 (fei chang) harus

diganti.

3.3Data dan Sumber

Data utama yang di ambil untuk melengkapi penelitian ini adalah semua data yang terdapat pada Koran Xun Bao Youth. Kalimat – kalimat perbandingan yang terdapat dalam Koran Xun Bao Youth tersebut merupakan data – data yang sangat di butuhkan untuk bahan penelitian ini.

Sumber utama penelitian ini adalah Koran Xun Bao Youth yang memiliki wacana tentang kalimat perbandingan. Koran Xun Bao Youth ini merupakan koran yang telah dipilih. Dari satu bulan penerbitan, yang diambil untuk contoh pada tanggal 15 Mei 2011 sampai 30 Mei 2011 karena peneliti mendapatkan banyak kalimat perbandingan yang salah pada edisi tersebut.

Sumber dan data penunjang untuk menyelesaikan penelitian ini adalah buku – buku yang berhubungan dengan kalimat perbandingan dan Bahasa Mandarin. Serta buku – buku ataupun jurnal – jurnal yang berhubungan dengan judul penelitian ini.


(30)

BAB IV

HASIL dan PEMBAHASAN

Bab empat ini berisi tentang hasil dan pembahasan penelitian yaitu mengenai analisis kesalahan kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin pada karangan yang terdapat dalam koran Xun Bao Youth. Berikut adalah hasil penelitian dan analisis penelitian mengenai kesalahan – kesalahan tersebut.

4.1 Hasil

Penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai jenis – jenis kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin dan letak kesalahan yang sering terjadi dalam membuat karangan Bahasa Mandarin.

Sesuai dengan judul penelitian ini, maka hasil yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah kesalahan – kesalahan yang didapati dalam penggunaan kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin yang dianalisis berdasarkan analisis kesalahan.


(31)

Dalam bab pembahasan ini akan diuraikan jenis – jenis kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin dan menganalisis bentuk kesalahan dan penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin.

4.2.1 Tata Bahasa Mandarin

Tata Bahasa Mandarin adalah peraturan penggabungan kata, gabungan kata, atau kalimat. Untuk menganalisis tata bahasa, kita harus mengetahui bagian – bagian dari tata bahasa. Bagian dari tata bahasa adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat.

1) Morfem

Morfem adalah bagian paling kecil dalam tata bahasa yang mempunyai pelafalan dan arti. Fungsi morfem adalah membentuk kata. Berdasarkan kemampuannya dalam membentuk kalimat, morfem dibagi menjadi dua jenis, yaotu morfem bebas dan morfem terikat. Morfem bebas adalah morfem yang bisa berfungsi sebagai kata, misalnya ( ren ) 人 、( gao ) 高、( shan ) 山。Morfem

terikat adalah morfem yang tidak dapat berfungsi menjadi kata, baru setelah bergabung dengan kata lain ia membentuk kata.

Contoh :

我 爱 你

Wo Ai Ni


(32)

你 去 不 去 ?

Ni Qu Bu Qu ?

Ini terdiri dari empat buah morfem.

2) Kata

Kata adalah bagian yang terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri – sendiri. Kata adalah dasar dari pembentukan kalimat. Menurut Crystal (1980:383-385) kata adalah satuan ujaran yang mempunyai pengenalan intuitif universal oleh penutur asli, baik dalam bahasa lisan maupun dalam tulisan. Namun ada beberapa kesulitan untuk sampai kepada pemakaian yang konsisten dari istilah itu dalam kaitannya dengan kategori – kategori lain dari pemerian linguistic, dan dalam perbandingan bahasa – bahasa yang mempunyai tipe structural yang berbeda. Misalnya :

我 弟弟 在 北京 学习 汉语

Wo di di zai bei jing xue xi han yu Kalimat diatas terdiri dari enam suku kata.

Menurut arti dan tata bahasanya, kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang mempunyai arti yang konkrit, yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari


(33)

kalimat, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti yang konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat.

名词 ming ci kata benda

动词 dong ci kata kerja

助动词 zhu dong ci kata kerja bantu

形容词 xing rong ci kata sifat

数词 shu ci kata bilangan

量词 liang ci kanta Bantu bilangan

代词 dai ci kata ganti

3) Kalimat

Kalimat adalah kesatuan ujaran yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan dengan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Dalam penggunaannya, kalimat merupakan bagian yang terkesil dari bahasa.

Contoh :


(34)

Wo kan wan le zhe ben shu.

Saya sudah selesai membaca buku ini.

• 我很喜欢学习汉语。

Wo hen xi huan xue xi han yu.

Saya sangat suka belajar bahasa Mandarin.

• 你去不去 ?

Ni qu bu qu ? Kamu pergi tidak?

4) Adverb

Adverb adalah kata yang digunakan untuk menerangkan kata kerja atau kata sifat, untuk menyatakan waktu, ruang lingkup, derajat, kepastian negasi, dan penekanan nada.

4.2.2 Jenis Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin dan Letak Kesalahannya


(35)

Dalam jenis ini, kalimat perbandingan menyatakan perbedan sifat antara dua objek yang berbeda. Yang dibandingkan dalam kalimat perbandingannya adalah kata sifatnya. Sebagai gcontoh :

1. 他比矮我。( kalimat yang salah)

Tā bǐ ǎi wǒ .

Dia lebih pendek dari saya.

他比我矮。( kalimat yang benar ) Tā bǐ wǒ ǎi

Dia lebih pendek dari saya.

Dalam kalimat ini terlihat kesalahan karena kata sifat sebagai pembandingnya diletakkan sebelum objek yang kedua. Seharusnya ditulis terlebih dahulu objek pembandingnya.

2. 我的朋友比漂亮我。(kalimat yang salah )

Wǒ de péngyǒu bǐ piàoliang wǒ. Teman saya lebih cantik dari saya.

我的朋友比我漂亮。( kalimat yang benar )


(36)

Teman saya lebih cantik dari saya.

Dalam kalimat ini terlihat kesalahan karena kata sifat sebagai pembandingnya diletakkan sebelum objek yang kedua. Seharusnya ditulis terlebih dahulu objek pembandingnya.

4.2.2.2 Kata sifat bi “” yang menggunakan kata bantu gen/hai “更/还” .

Kalimat perbandingan yang digunakan pada jenis ini ditambahkan kata gen / hai “更/还” untuk menyatakan "lebih, juga, tetapi juga". Sebagai contoh :

1. 他比我大更。( kalimat yang salah )

Tā bǐ wǒ gèng dà.

Ia lebih berhak dari saya.

他比我更大吧。( kalimat yang benar )

Tā bǐ wǒ gèng dà ba. Ia lebih berhak dari saya.

Dalam kalimat di atas terlihat bahwa kata bantu gen/hai “更/还”

seharusnya diletakkan sebelum kata keterangan objek. Karena kata Bantu gen/hai “更/还” berguna untuk menerangkan lebih atau pun kurang kalimat yang akan


(37)

2. 我比妹妹笨还。( kalimat yang salah )

Wǒ bǐ mèimei bèn hái.

Saya lebih baik dari kakaknya yang juga bodoh.

我比妹妹还笨。( kalimat yang benar ) Wǒ bǐ mèimei hái bèn.

Saya lebih baik dari kakaknya yang juga bodoh.

Dalam kalimat di atas terlihat bahwa kata bantu gen/hai “更/还”

seharusnya diletakkan sebelum kata keterangan objek. Karena kata Bantu gen/hai “更/还” berguna untuk menerangkan lebih atau pun kurang kalimat yang akan

dibandingkan.

3. 我比他聪明还。( kalimat yang salah )

Wǒ bǐ tā cōngmíng hái. Saya lebih pintar dari dia.

我比他还聪明。( kalimat yang benar )


(38)

Saya lebih pintar dari dia.

Dalam kalimat di atas terlihat bahwa kata bantu gen/hai “更/还”

seharusnya diletakkan sebelum kata keterangan objek. Karena kata Bantu gen/hai “更/还” berguna untuk menerangkan lebih atau pun kurang kalimat yang akan

dibandingkan.

4.2.2.3 Kata sifat “比” digunakan bersamaan dengan kata pelengkap

Kata pelengkap digunakan untuk melengkapi kalimat perbandingan yang dibuat agar lebih jelas dan tidak ambigu. Sebagai contoh :

1 小明比我一点儿胖。( kalimat yang salah )

Xiǎomíng bǐ wǒ yīdiǎn er pàng.

Xiao Ming lebih gemuk sedikit dari saya.

小明比我胖一点儿。( kalimat yang benar )

Xiǎomíng bǐ wǒ pàng yīdiǎn er.

Xiao Ming lebih gemuk sedikit dari saya.

Dalam kalimat diatas terdapat kesalahan yang bisa dibedakan dengan kalimat yang benar. Kata pelengkap keterangannya seharusnya deletakkan pada akhir kalimat.


(39)

2. 玛丽比他一点儿好。( kalimat yang salah )

Xiǎomíng bǐ wǒ yīdiǎn er hǎo .

Xiao Ming sedikit lebih baik dari saya.

小明比我好一点儿。( kalimat yang benar )

Xiǎomíng bǐ wǒ hǎoyīdiǎn er.

Xiao Ming sedikit lebih baik dari saya.

Dalam kalimat diatas terdapat kesalahan yang bisa dibedakan dengan kalimat yang benar. Kata pelengkap keterangannya seharusnya deletakkan pada akhir kalimat.

4.2.2.4 Kata de “” diletakkan sebelum kata bi “比”

Kalimat perbandingan sesuai dengan struktur kalimat di atas. Sebagai contoh :

1. 他做功课比我做得好。( kalimat yang salah )

Tā zuò gōngkè bǐ wǒ zuò de hǎo.

Tugas dia lebih baik dari pada tugas saya.


(40)

Tā zuò gōngkè bǐ wǒ zuò de gōngkè hǎo. Tugas dia lebih baik dari pada tugas saya.

Dari kalimat diatas terlihat bahwa kata keterangan untung objek yang kedua tidak diletakkan kembali. Ini merupakan suatu kesalahan dalam penggunaan kata “比” dalam kalimat perbandingan Bahasa Mandarin.

2. 她的价值比我得好。( kalimat yang benar ) Tā de jiàzhí bǐ wǒ de hǎo.

Nilai dia lebih baik dari nilai saya.

她的价值比我的价值得好。( kalimat yang benar )

Tā de jiàzhí bǐ wǒ de jiàzhí de hǎo. Nilai dia lebih baik dari nilai saya.

Dari kalimat diatas terlihat bahwa kata keterangan untung objek yang kedua tidak diletakkan kembali. Ini merupakan suatu kesalahan dalam penggunaan kata “比” dalam kalimat perbandingan Bahasa Mandarin.

4.2.2.5 Kata bi “比” ditambah objek dan kata kerja

Kata bi “比” dalam subjek dan kata kerja ditambah objek. Dalam jenis ini


(41)

1. Kata bi “比” diletakkan bersama kata kerja dan objek. Sebagai contoh :

他精通华语比我。( kalimat yang salah )

Tā jīngtōng huáyǔ bǐ wǒ.

Dia lebih fasih berbahasa Cina dari pada saya.

他比我精通华语。( kalimat yang benar )

Tā bǐ wǒ jīngtōng huáyǔ.

Dia lebih fasih berbahasa Cina dari pada saya.

Dalam kalimat diatas terlihat bahwa kata kerja dan objek harus dijelaskan setelah subjek yang kedua.

我精通印尼语比妹妹。( kalimat yang salah )

Wǒ jīngtōng yìnní yǔ bǐ mèimei.

Saya lebih fasih berbahasa Indonesia dari pada adik saya.

我比妹妹精通印尼语。( kalimat yang benar )

Wǒ bǐ mèimei jīngtōng yìnní yǔ.

Saya lebih fasih berbahasa Indonesia dari pada adik saya

Dalam kalimat diatas terlihat bahwa kata kerja dan objek harus dijelaskan setelah subjek yang kedua.


(42)

2. Kata bi “比” diletakkan bersama objek , kata sifat (seperti adverbial),

kata kerja dan pelengkap. Sebagai contoh :

我比他10分钟早来。( kalimat yang salah )

Wǒ bǐ tā 10 fēnzhōng zǎolái

Saya datang lebih pagi 10 menit dari dia.

我比他早来10分钟。( kalimat yang benar )

Wǒ bǐ tā zǎolái 10 fēnzhōng

Saya datang lebih pagi 10 menit dari dia.

Dalam kalimat diatas dapat dilihat bahwa kalimat keterangan waktu harus di letakkan di akhir kalimat agar menjadi kalimat yang benar.

4.2.2.6Kata bi “” ditambah objek, de “得” dan kata pelengkap

Kata bi “比” di ikuti dengan objek dan kata pelengkap. Sebagai contoh :

他比我跑快得。( kalimat yang salah )

Tā bǐ wǒ pǎo kuài de.


(43)

他比我跑得快。( kalimat yang benar )

Tā bǐ wǒ pǎo de kuài.

Dia berjalan lebih cepat dari saya.

Contoh kalimat diatas menunjukkan kesalahan yang sering terjadi karena kata de “得” sering diletakkan di akhir kalimat.

4.2.3 Penyebab Kesalahan Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin

Dari analisis kesalahan yang dimasukkan kedalam teori kalimat perbandingan yang benar dapat dilihat bahwa penyebab terjadi kesalahan struktur pembentukan kalimat perbandingan karena :

1) Kata sifat yang seharusnya diletakkan sesudah objek yang akan dibandingkan ternyata dilelatkkan sebelum objek pembanding. Sehingga strukturnya menjadi salah. Ini juga berhubungan erat dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang digunakan selama ini. Di dalam Bahasa Indonesia apabila kita ingin menyebutkan kalimat perbandingan, selalu saja kata sifatnya yang pertama disebutkan sebelum objek yang akan di bandingkan.

Misalnya :

Saya lebih suka belajar dari pada dia.

我比他喜欢学习. ( kalimat yang benar )


(44)

Pengguna Bahasa Mandarin yang ada di Indonesia sering menggunakan struktur yang salah karena pengaruh dari Bahasa Indonesia yang selalu mereka gunakan. Tata bahasa Indonesia berbeda dengan tata bahasa Mandarin. Penyusunan kalimat dalam Bahasa Mandarin lebih rumit di bandingkan dengan Bahasa Indonesia.

2) Kesalahan yang sering terjadi disebabkan ketidak tahuan pengguna bahasa Mandarin mengenai struktur kalimat yang sesuai untuk membuat kalimat perbandingan. Pada tata bahasa Indonesia kalimat perbandingan tidak mempunyai struktur khusus untuk membuat kalimat perbandingan yang baik dan benar.

3) Kata Bantu keterangan atau predikat yang biasa digunakan dalam membuat kalimat Bahasa Mandarin mempunyai peletakkan yang sesuai dengan isi kalimat. Dalam Bahasa Mandarin kata bi “比” menunjukkan

bahasa kalimat tersebut merupakan kalimat perbandingan. Tetapi ada juga penggunaan kata bi “比” tidak menunjukkan bahwasannya kalimat

tersebut bukan kalimat perbandingan. Kata – kata yang menunjukkan bahwa kalimat itu adalah kalimat perbandingan sebenarnya bukan kata bi “比” saja. Tetapi kata bi “比” lebih sering digunakan.


(45)

4) Karangan yang ditulis di dalam Koran Xun Bao tersebut merupakan karangan yang dibuat oleh para pembaca khususnya anak – anak sekolah. Jadi, mereka belum mengetahui dengan jelas struktur Bahasa Mandarin yang benar. Itu juga menyebabkan kesalahan terjadi dalam karangan tersebut.

4.2.4 Penyusunan Kalimat Perbandingan dalam Bahasa Mandarin

Kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin harus tersusun secara benar berdasarkan teori yang ada dalam Bahasa Mandarin tersebut. Di Indonesia, Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa asing yang banyak digunakan. Tata Bahasa Indonesia dan tata Bahasa Mandarin berbeda. Itu merupakan salah satu kesulitan mengapa Bahasa Mandarin sangat sulit untuk dipelajari.

Dalam tata bahasa Mandarin penyusunan kalimat harus ditentukan sesuai peraturan struktur yang ada. Begitu juga dalam pembuatan kalimat perbandingan. Kalimat pebandingan adalah kalimat yang membandingkan dua hal yang berbeda. Jadi, setiap objek yang akan dibandingkan harus diletakkan sesuai dengan urutannya dan sesuai dengan struktur yang benar.

Dibawah ini akan di uraikan penyusunan kalimat perbandingan Bahasa Mandarin yang benar sesuai dengan tata bahasa Mandarin. Yaitu sebagai berikut :

1. Subjek (subject) + “比” + kata keterangan tambahan (adverbial adjunct )


(46)

Dalam struktur di atas di jelaskan bahwa ini merupakan mbentuk sederhana kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin. Karen hanya terdiri dari subjek, kata keterangan tambahan dan kata sifat.

Contoh :

• 作天比前天冷

Zuò tiān bǐ qiántiān lěng

Kemarin lebih dingin dari hari sebelumnya.

• 这儿比那儿安静

Zhèer bǐ nàer ānjìng

Disini lebih tenang dari pada disana.

• 他比我高

Tā bǐ wǒ gāo

Dia lebih tinggi dari saya.

2. Subjek (subject) + “比” + kata keterangan tambahan (adverbial adjunct )

+ kata sifat yang merupakan predikat ( predicate adjective ) + pelengkap (complement)


(47)

Dalam struktur kalimat perbandingan diatas dijelaskan bahwa ada tambahan pelengkap dari struktur yang paling sederhana.

Contoh :

• 他比我高三厘米

Tā bǐ wǒ gāosān límǐ

Dia lebih tinggi 3 centimeter dari saya.

• 作天比前天冷一点儿

Zuò tiān bǐ qiántiān lěngyīdiǎn er

Kemarin lebih dingin sedikit dari hari sebelumnya.

• 这儿比那儿安静多了

Zhèer bǐ nàer ānjìng duō le

Disini jauh lebih tenang dari pada disana.

3. Subjek (subject) + “比” + kata keterangan tambahan (adverbial adjunct )

+ kata kerja yang merupakan predikat ( predicate verb ) + objek (object)

Sebagai contoh :


(48)

Tā bǐ wǒ jīngyàn

Dia lebih pengalaman dari pada saya

• 我比他了解情况

Wǒ bǐ tā liǎojiě qíngkuàng

Saya lebih dapat memahami situasi dari dia

4. Subjek (subject) + “比” + kata keterangan tambahan (adverbial adjunct )

+ “更/还” + predikat ( predicate)

Sebagai contoh :

• 他比他弟弟更高

Tā bǐ tā dìdì gèng gāo

Dia lebih tinggi dari kakaknya

• 他比我更有经验

Tā bǐ wǒ gèng yǒu jīngyàn

Dia memiliki pengalaman lebih dari pada saya


(49)

Jīntiān bǐ zuótiān hái lěng

Hari ini lebih dingin dari kemarin

• 我比玛丽还了解情况

Wǒ bǐ mǎlì hái liǎojiě qíngkuàng

Saya lebih memahami situasi dari pada maria

5. Subjek (subject) + “比” + kata keterangan tambahan (adverbial adjunct )

+ kata kerja predikat ( predicate verb) + pelengkap (complement of degree)

Sebagai contoh :

• 他比我起得早

Tā bǐ wǒ qǐ de zǎo

Dia bangun pagi dari saya

• 我比她妹妹唱的好

Wǒ bǐtā mèimei chàng de hǎo

Saya menyanyi lebih baik dari kakaknya

6. Subjek (subject) + kata keterangan tambahan (adverbial adjunct ) + “得”


(50)

Sebagai contoh :

• 他跑得比我哥哥快

Tā pǎo de bǐ wǒ gēgē kuài

Dia berjalan lebih cepat dari kakak saya

7. Subjek (subject) + “比” + kata keterangan tambahan (adverbial adjunct )

+ kata kerja yang merupakan predikat ( predicate verb ) + objek (object) / pelengkap (complement)

Sebagai contoh :

• 她比我早来十分钟

Tā bǐ wǒ zǎolái shí fēnzhōng

Dia datang sepuluh menit lebih awal dari saya

• 他比我晚到一分钟

Tā bǐ wǒ wǎn dào yī fēnzhōng

Dia telah terlambat satu menit dari saya

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN


(51)

Dari analisis yang dilakukan dalam bab IV dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang analisis kesalahan kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin. Inilah beberapa kesimpulan tersebut, yaitu :

1. Kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin merupakan kalimat yang membadingkan dua hal yang berbeda tentang suatu hal yang dapat di bandingkan sesuai dengan tata bahasa Mandrin.

2. Kalimat perbandingan dalam karangan yang ada dalam koran Xun Bao Youth yang ditulis oleh para pembaca terdapat kesalahan yang telah dianalisis pada bab hasil dan pembahasan. Kesalahan – kesalahan itu meliputi kesalahan letak kata kerja dan kata sifat untuk membandingkan dua hal yang berbeda. Kata bantu yang biasa digunakan dalam kalimat perbandingan juga dapat menyebabkan kesalahan struktur kalimat perbandingan.

3. Penyebab kesalahan berbahasa biasanya terjadi karena kurang pahamnya pengguna bahasa dengan bahasa asing yang mereka pakai. Sama hal nya dengan penelitian ini, penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin karena mereka yang membuat karangan dalam koran Xun Bao Youth tersebut tidak mengetahui letak yang benar kata perbandingan. Karena karangan yang mereka buat sebatas pada karangan yang seperti sehari – hari mereka buat. Jadi, mereka tidak mengetahui kebenaran strukturnya.


(52)

5.2 Saran

Setelah menyelesaikan penelitian mengenai kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin penulis mengambil beberapa saran yang perlu diketahui oleh para pembaca, yaitu :

1. Apabila pembaca yang kiranya merasa tertarik dalam membahas kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin dapat memperlus kajian penelitian ini, misalnya dengan membahas faktor – faktor penyebab lainnya yang menyebabkan kesalahan Penggunaan Kalimat Perbandingan yang tidak ada dalam penelitian ini.

2. Penulis juga berharap kiranya penelitian ini dapat dijadikan referensi atau bahan pembelajaran bagi pembaca yang ingin mempelajari mengenai kalimat perbandingan dalam Bahasa Mandarin.

3. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritikan yang bersifat membangun akan diterima agar penelitian menjadi yang lebih sempurna lagi.

4. Sebagai salah satu Bahasa asing yang banyak digunakan sekarang ini, penulis berharap masyarakat Indonesia dapat memiliki ketertarikan yang lebih terhadap Bahasa mandarin guna kemajuan Bangsa Indonesia .

5. Penelitian ini terbatas pada deskripsi jenis kesalahan dan penyebab kesalahan . Hal ini disebabkan karena keterbatasan tenaga, waktu, dan tempat yang tersedia. Oleh karena itu disarankan agar penelitian yang lebih dalam lagi dan lebih sempurna lagi perlu dilakukan.


(53)

Chaer, Abdul. 2003. Seputar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta. Rineka Cipta

Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta. Rineka Cipta

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosda

Muslich, Masnur. 2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.

Muis, Ba’dulu dan Herman. Morfosintaksis. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Ramlan, M. 1981. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta : CV. Karyono

Suparto, ST., BA. 2003. Tata Bahasa Mandarin Itu Mudah. Jakarta. Puspa Bahasa

Suparto, ST., BA. 2003. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta. Puspa Bahasa

Wahab, Abdul. 1998. Isu Linguistik Pengajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya. Airlangga University Press

Zhao Yong Xin dan Budianti Pauw. 2005. Intisari Tata Bahasa Mandarin. Bandung. Penerbit Rekayasa Sains


(54)

中文系本科生毕业论文

汉语

字句偏误研究

学生姓名

阿羽

070710034

指导教师

伍巧平、刘金凤

人文学院

中文系

提交日期

2011

6

6


(55)

摘要

汉语“比”字句是现代汉语中的特殊句式之一,是比较句中的一种常见类型。 本文通过探究“比”字句的常见类型及变换句式,旨在说明“比”字句在语形、语 义及结构等方面的差异,以使我们在日常语言表达中更准确、恰当地使用这 种特殊句式。汉语 “比”字句也有一些特点,但是印尼学生经常会犯错误,希 望本研究对印尼学生汉语“比”字句学习有一些帮助。


(56)

第一章

绪论

1.1

研究目的

每一种语言中都有比较的方法,而每一种语言里比较的方式都会有所不 一样,比较是语法中比较难学的一个方面。汉语里用来表示比较的方式,从 大的方面来看,可以分为两大类:一类是比较事物性状的异同;一类是比较 性质或程度的差别、高低,每一大类中又含一些不同的比较格式。凡是用来 作比较的句子都称作为比较句。本文将研究“比”字句,希望对外国学生学习 汉语有一定的帮助。


(57)

王茂林的《留学生“比”字句习得的考察》(2005)基于留学生汉语中介语语 料库,对留学生有关“比”字句的使用作了初步考察,发现留学生在使用 “比”字句时会先误加、搭配偏误、误用和语序偏误等偏误形式。这篇文章还 对留学生有关“比”字句不同句式的使用情况作了考察。

张昕的《“比”字句类型及其变换句式探析》(2010)这篇文章通过探究“比” 字句的常见类型及变换句式,说明了“比”字句在语形、语义及结构等方面的 差异,以使我们在日常语言表达中更准确、恰当地使用这种特殊句式。 火玥人的《“比”字句否定式教学策略》(2009)这篇文章试从第二语言习 得者语言习得和认知的角度探讨“比”字句否定式的教学策略,侧重于教学顺 序、教学活动程序的研究,更侧重于课堂教学内容顺序的研究。

1.3

研究方法

本文主要采用下列方法进行了研究: 1.定性分析法;

2.文献检索法。

第二章

字句的类型

“比”字句是指有“比”字介词短语作状语的句子。其中心语是谓词或谓词性 短语,用来表示甲乙两物或两事在数量、性质、程度上的差别,又叫差比 句。比字句主要有以下几种类型:


(58)

2.1 A

B +

形容词(

adj

2.1.1 A比B+adj

此类比字句是指表示两个人或两种事在性质、程度的差别或高矮,用介 词“比”引出比较的对象,用形容词做谓语表示比较的洁果,“比”与宾语在句 中作状语。例如:

(1)他比我矮。

2.1.2 A比B+更/还+adj

表示程度“进一步”的意义的,介词“比”洁构后面,谓语前面,还可以用表 示比较程度的副词“更、还、还要”等做状语,表示程度更进一层。例如:

(2)他比我更大吧。

(3)我比妹妹还笨。

(4)他的汉语比我的更流利。

2.1.3 A比B+adj+补语

“比”放在形容词前,后面加补语表示表示比较后差异的程度或大小,例 如:

(5)小明比我胖一点儿。

2.1.4 A+V+得+比+B+adj

“比……”可以放在补语之前,也可以放在动词之前。例如: (6)他做功课比我做得好。


(59)

2.2 A

B+

动词

(V)

“比”位于主语和谓语中间。表示两个人或者事物在某种动作方面的比较。 2.2.1 A比B+V+O

“比”位于主语和谓语动词后加上宾语。例如: (8)他比我精通华语。

(9)他比有经验。

2.2.2 A比B+adj+V+宾语

“比”放在动词前或补语主要成分前,如果动词又带宾语,“比”用重复的动 词前或补语主要成分前,程度补语和数量补语不的用时出现。“比”+人/物+ 形容词(作状语)+动词谓语+数量补语。例如:

(10)我比他早来10分钟。

(11)你比他迟到5分钟。

2.2.3 A比B+V+得+补语

“比”用在重复的动词前或补语主要成分前。例如: (12)我比她妹妹唱得好。

(13)他比我跑得快。

(14) 我比她妹妹唱得好

2.2.4 A比B+adj+V+补语

介词洁构“比……”后的形容词谓语带的补语有“多”“小”或“早” “晚”作状 语,一是要放在谓语动词前边而不能放在“比”前。例如:


(60)

(15)我比他多带一件行李。

(16)他比你多带一个箱子。

第三章

字句的特点

汉语比字句是汉语学习的难点之一,有很多复杂的特点:

1. 介词“比”和比较对象构成的介词结构主要是在谓语前做状语。例 如:

(17)这种香皂比那种(香皂)好。 (18)这个标识比那个(标识)明显。

2.介词结构“比……”后边的谓语由形容词或某些动词词组充当。例如: (19)他比我保守。 (形容词)

(20)哥哥比姐姐了解情况。(动词词组)

3.介词“比”前边和后边的词成词词组一般是同类的,或有可比性的。例 如:(21)他比我大一点儿。


(61)

4.介词结构“比……”后边,谓语前边可以用副词“更”、“还”或“还要”做状 语,表示程度上更进一层。例如:

(23)今天比昨天还热。

(24)这个城市比那个城市还要繁华。

“比……”后边、谓语前边不能用表示程度的副词“很”、“非常”、“十分” 等。例如:

(25)今天比昨天很暖和。 (26)你比他工作得非常好。

5.介词结构“比……”后的谓语 (形容词或动词) 能带补语。例如: (27)哥哥比他高三厘米。

(28)我的负担比你的重得多。

介词结构“比……”后的谓语形容词常带的补语有下面几种情况。

1.用数量补语“一点人”或“一些”,表示比较的双方差别不大。

2.用程度补语“多”,表示比较的双方差别很大。

3.用数量词组做补语,表示比较双方的差别。

6.用“比”字句的否定形式是在介词“比”前边用上否定副词“不”。例如: (29)今天不比昨天天冷。


(62)

7.汉语里比较两个人年龄时,谓语只能由形容词“大”或“小”充当。例 如:(31)我比你大,他比你小。(我二十一岁,你二十岁,他十九 岁等)

(32)他比他弟弟大得多,弟弟比他小得多。(他二十岁,他弟弟十二 岁等)


(63)

第四章

字句偏误分析

4.1

偏误类型

通过对查找到的比字句进行考察,发现有关“比”字句的使用多数是正确 的,但是也存在这样或那样的偏误。通过分析,发现印尼学生在比字句用法 上存在的主要问题有这样几类:

4.1.1误加

误加就是不该用“比”的地方用了“比”,例如: (33)*我比他来得早11分钟

我比他早来11分钟

这个句子里既有数量补语,又有程度补语“来得早”。比字句中程度补语和 数量补语不能同时出现。一个句子中不能同时用量种补语,这时应去掉程度 补语中的“得”作状语用在动词“早”作状语用在动词“来”之前。

4.1.2 搭配偏误

(34)这件衣服比那件衣服漂亮。(肯定) (35)*这件衣服没有那件衣服丑。(否定)

例(35)是错误的,因为没有用在“比”字句时是有选择的,它一般选择带有 积极色彩的形容词。应该改为“这件衣服没有那件漂亮。”又例:


(64)

(36)我的房间没有你的大。 (37)*我的房间没有你的小。 (38)我跑得没有你快。 (39)*我跑得没有你慢。

例(36)、(37)是对的,而例(37)、(39)中的“小”和“慢”是带有 消极色彩的形容词,不能用在含“没有”的“比”字句中。

4.1.3语序偏误

“比”字句的基本格戎是A+比+B+C。但是印尼的学生由于受母语或其他语

言负迂移的影响,将顺序颠倒,写成A+C+比+B格式学生把 “比……”放到 了谓语之后,造成偏误。例如:

(40)*在我的国家会汉语的人容易找工作比他们不会汉语的朋友。 这句话是不对的,应该改为“在我的国家会汉语的人比他们不会汉语的 朋友容易找工作”。

否定形式及其意义。用“比”构成的比较句,多以肯定形式出现,如果否定 的语,多用“没有”的形式,这和直接在“比”前加“不”是不用的。否定词不能放 在形容词前。

4.2

偏误原因

1.印尼语与汉语语序上的差别。

2.比字句本身结构的复杂性。


(65)

4.3

教学建议

1.印尼学生必须可以区分每个句子结构的类型。比如说:“我比他来得早

11分钟”必须说“我比他早来11分钟”。

2.重点强化否定副词以及其他相关成分的位置。比如说“不”不能放在谓语

的前面,所以不可以说“我的汉语水平比玛丽的汉语水平不高”。只能说“我的 汉语水平不比玛丽的汉语水平高”。

3.与印尼语多做对比分析,弄清楚比字句的真正意义和用法。

第五章

结论


(66)

1.“比”字句的类型有两种类型。第一个A比B + 形容词(adj);第二个A 比B+动词 (V)。

2.“比”字句的特点有七个特点。

3. 这个词的频繁使用双误,因为许多学生,谁不知道正确的句子结构。


(67)

参考文献

[1] 王茂林.留学生“比”字句习得的考察[J].暨南大学华文学院学报,2005. [2] 杨惠敏.论对外汉语教学中两种不同类型的比字句[J].教学园地,2009. [3] 火玥人.“比”字句否定式教学策略[J].语言教学研究,2009.

[4] 张昕.“比”字句类型及其变换句式探析[J].语言应用研究,2010. [5] 齐沪扬.对外汉语教学语法[M].北京:北京语言大学出版社,2009. [6] 程美珍.实用汉语语法[M].北京:北京语言大学出版社,2009.


(1)

7.汉语里比较两个人年龄时,谓语只能由形容词“大”或“小”充当。例

如:(31)我比你大,他比你小。(我二十一岁,你二十岁,他十九

岁等)

(32)他比他弟弟大得多,弟弟比他小得多。(他二十岁,他弟弟十二


(2)

第四章

字句偏误分析

4.1

偏误类型

通过对查找到的比字句进行考察,发现有关“比”字句的使用多数是正确

的,但是也存在这样或那样的偏误。通过分析,发现印尼学生在比字句用法 上存在的主要问题有这样几类:

4.1.1误加

误加就是不该用“比”的地方用了“比”,例如:

(33)*我比他来得早11分钟 我比他早来11分钟

这个句子里既有数量补语,又有程度补语“来得早”。比字句中程度补语和

数量补语不能同时出现。一个句子中不能同时用量种补语,这时应去掉程度

补语中的“得”作状语用在动词“早”作状语用在动词“来”之前。

4.1.2 搭配偏误

(34)这件衣服比那件衣服漂亮。(肯定)

(35)*这件衣服没有那件衣服丑。(否定)

例(35)是错误的,因为没有用在“比”字句时是有选择的,它一般选择带有


(3)

(36)我的房间没有你的大。

(37)*我的房间没有你的小。

(38)我跑得没有你快。 (39)*我跑得没有你慢。

例(36)、(37)是对的,而例(37)、(39)中的“小”和“慢”是带有

消极色彩的形容词,不能用在含“没有”的“比”字句中。 4.1.3语序偏误

“比”字句的基本格戎是A+比+B+C。但是印尼的学生由于受母语或其他语

言负迂移的影响,将顺序颠倒,写成A+C+比+B格式学生把 “比……”放到

了谓语之后,造成偏误。例如:

(40)*在我的国家会汉语的人容易找工作比他们不会汉语的朋友。

这句话是不对的,应该改为“在我的国家会汉语的人比他们不会汉语的 朋友容易找工作”。

否定形式及其意义。用“比”构成的比较句,多以肯定形式出现,如果否定

的语,多用“没有”的形式,这和直接在“比”前加“不”是不用的。否定词不能放

在形容词前。

4.2

偏误原因

1.印尼语与汉语语序上的差别。 2.比字句本身结构的复杂性。 3.练习没有针对性。


(4)

4.3

教学建议

1.印尼学生必须可以区分每个句子结构的类型。比如说:“我比他来得早

11分钟”必须说“我比他早来11分钟”。

2.重点强化否定副词以及其他相关成分的位置。比如说“不”不能放在谓语 的前面,所以不可以说“我的汉语水平比玛丽的汉语水平不高”。只能说“我的 汉语水平不比玛丽的汉语水平高”。

3.与印尼语多做对比分析,弄清楚比字句的真正意义和用法。

第五章

结论


(5)

1.“比”字句的类型有两种类型。第一个A比B + 形容词(adj);第二个A 比B+动词 (V)。

2.“比”字句的特点有七个特点。

3. 这个词的频繁使用双误,因为许多学生,谁不知道正确的句子结构。


(6)

参考文献

[1] 王茂林.留学生“比”字句习得的考察[J].暨南大学华文学院学报,2005.

[2] 杨惠敏.论对外汉语教学中两种不同类型的比字句[J].教学园地,2009.

[3] 火玥人.“比”字句否定式教学策略[J].语言教学研究,2009.

[4] 张昕.“比”字句类型及其变换句式探析[J].语言应用研究,2010.

[5] 齐沪扬.对外汉语教学语法[M].北京:北京语言大学出版社,2009.