Penerimaan kas dari hasil non usaha PT Telkom yaitu sebagai berikut :
Penerimaan dari TUC
Penerimaan penjualan KTU Karti Telepon Umum, setelah dikurangi potongan penjualan KTU
Penerimaan wartel dinas swasta, setelah dikurangi beban komisi
Penerimaan telegram dalam negeri
C. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Bila ditinjau dari sudut pengeluaran kas maka PT Telkom telah melaksanakan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan baik yang melibatkan
beberapa bagian berikut yaitu formulir-formulir serta bukti-bukti pengeluaran kas yang diotorisasi oleh pemimpin yang berwenang di perusahaan ini. Setiap
pengeluaran kas pada perusahaan ini harus didukung dengan adnya bukti-bukti pengeluaran kas yang berisikan besarnya kas yang dibutuhkan untuk keperluan
apa dan informasi pendukung lainnya, serta bagaimana syarat pembayarannya apakah tunai atau dengan cek.
Pengeluaran kas oleh perusahaan ini hanya dilakukan apabila ada bukti pendukung yang sah dan melalui otorisasi yang ditetapkan. Selanjutnya bukti
pembayaran tersebut dumintakan tanda tangan pada siapa uang itu diserahkan untuk kemudian dijadikan bukti kas keluar. Melihat pada bentuk pembayaran dan
otorisasi yang dilakukan menunjukkan usaha yang maksimal demi pengawasan pembayaran dari kemungkinan penyelewengan kas. Prosedur pengeluaran kas
antara lain untuk membiayai pembelian, gaji karyawan, pembayaran kepada
Universitas Sumatera Utara
supplier, konsumsi, pemberian pinjaman kepada anggota, pembayaran atas bunga pinjaman berjangka berupa biaya operasional dan administrasi. Uang yang
dikeluarkan dapat berupa uang tunai atau cek atau giro yang dibayarkan kepada yang berhak menerima dengan waktu pembayaran dan jumlah yang tepat sesuai
dengan bukti-bukti pendukung untuk pengeluaran tersebut. Bagian-bagian yang terlibat dalam pengeluaran kas antara lain :
1. Bagian pengeluaran kas
Bagian ini berfungsi untuk mengajukan permintaan kepada bagian akuntansi yang disertai dengan bikti pendukung,
2. Bagian akuntansi
Bagian akuntansi berfungsi untuk : a.
Memeriksa kebenaran perhitungan sah tidaknya permintan pembayaran dan menyiapkan bukti pengeluaran kas dengan persetujuan bagian keuangan,
b. Membandingkan laporan dengan bukti kas keluar kemudian dibukukan ke
rekening buku besar sesuai dengan nimor rekening, c.
Bagian kas Bagian kas berfungsi untuk :
Bagian kas ini berfungsi untuk mengeluarkan uang kas berdasrkan bukti-
bukti yang diterima dari bagian akuntansi dimana pada bukti kas keluar disertakan tanda tangan yang menerima kas. Lampiran bukti pengeluaran
kas dan laporan kas harian dikirim ke bagian akuntansi untuk dibukukan setelah disetujui oleh bagian keuangan,
Universitas Sumatera Utara
Bagian pengeluaran kas dikatakan baik, dimana sebagian besar
pengeluaran kas pada PT Telkom dilakukan dengan cek atas nama serta uang tunai,
Pengeluaran dengan menggunakan uang tunai harus melampirkan
faktur dan ikhtisar pengeluaran kas kecil, daftar gaji pegawai dan bagian yang menangni gaji.
Pengeluarn dengan menggunakan cek atas nama pembayarannya lebih
terjamin karena melibatkan pihak luar, dalam hal ini adalah pihak bank.
•
Prosedur Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas pada PT Telkom dilakukan untuk membiayai biaya tenaga kerja DSP, biaya operasional perusahaan seperti biaya listrik, air dan
telepon, biaya untuk kesehatan karyawan, biaya keperluan kantor dan biaya lain- lain. Pengeluaran biaya biasanya dilakukan dengan cek, giro atau dengan uang
tunai. Jika menggunakan uang tunai akan dibayar langsung keperusahaan, namun jika menggunakan cek atau giro maka pembayaran akan dilakukan melalui bank.
Telah disebutkan diatas bahwa pengeluaran kas dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan uang tunai dan dengan menggunakan cek atau giro.
Adapun prosedur pengeluaran kas PT Telkom adalah sebagai berikut : 1.
Bagian akuntansi buku besar menerima voucher lembar ketiga dari bagian hutang. Voucher tersebut dicatat di dalam voucher register yang dan kemudian
diserahkan ke pemegang kartu persediaan,
Universitas Sumatera Utara
2. Bagian akuntansi persediaan mencatat voucher dalam ksrtu persediaan dan
kemudian mengarsipkan voucher tersebut menurut nomor, 3.
Pada tanggal jatuh tempo, bagian hutang menyerahkan voucher lembar pertama dan kedua kebagian pengeluaran uang,
4. Bagian pengeluaran uang memeriksa voucher dan bukti pendukung kemudian
menulis cek. Data tentang cek dituliskan dalam voucher lembar pertama dan kedua. Cek beserta lembar kedua voucher diserahkan pada suplier dan voucher
lembar pertama diserahkan pada bagian akuntansi, 5.
Bagian akuntansi buku besar mencatat voucher dalam check register, menuliskan tangal dan nomor check dalam voucher register dan menyimpan
voucher dalam arsip urut nomor, 6.
Bagian akuntansi buku besar setiap periode mempostingnya kedalam buku besar,
7. Laporan bank setiap bulan diterima oleh internal auditor. Laporan ini oleh
internal auditor akan direkonsiliasi dengan catatan arus kas.
D. Pengawasan Intern Kas