BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian implikatur yang terdapat pada komik anak ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Hal ini didasarkan pada tujuan penelitiannya, bahwa tujuan
penelitian ini untuk mengetahui terjadinya pengambangan maksim kerja sama dalam implikatur.
A. Data
Menurut Sudaryanto data adalah bahan penelitian, dan bahan yang dimaksud bukan bahan mentah, melainkan bahan jadi. Dari bahan itu
diharapkan objek penelitiannya dapat dijelaskan. Di dalam bahan itulah terdapat objek penelitian yang dimaksud. Dengan demikian data
merupakan satuan lingual yang berada pada tataran yang lebih tinggi daripada objek penelitiannya 1988:9.
Objek penelitian ini adalah tuturan yang diketahui terdapat implikatur konversasional. Maka data yang diperlukan untuk penelitian ini
adalah implikatur konversasional yang terdapat dalam tuturan percakapan tokoh komik. Adapun implikatur konversasional itu diketahui dengan
mengenali adanya makna yang tersirat pada tuturan penutur.
B. Sumber data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh Arikunto, 2006:129. Sumber data yang
dipakai oleh penulis adalah Doraemon Pika-pika terbit pada tahun 1997, The Doraemon Special terbit pada tahun 2005 dan Cerita Doraemon
Spesial: Ayah Ibu. Buku 17 yang terbit pada tahun 2007. Ketiga buku tersebut terbit di Jakarta dengan penerbit yang sama, yaitu Elex Media
Komputindo. Ketiga komik tersebut merupakan komik Doraemon terjemahan berbahasa Indonesia. Pertimbangan pembatasan komik ini
pada edisi spesial karena antara edisi spesial dan edisi yang lainnya tidak jauh berbeda.
C. Teknik pengumpulan data
Penelitian ini menggunakan buku Komik Doraemon sebagai sumber data tertulis. Metode dokumentasi sebagaimana yang disebutkan
oleh Arikunto yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulensi,
dan lain sebagainya 2006:231. Seluruh data penelitian diperoleh peneliti dengan menggunakan
metode simak, dengan cara menyimak seluruh implikatur dalam percakapan tokoh komik teknik lanjutannya berupa teknik simak bebas
libat cakap teknik SBLC. Dalam teknik SBLC ini peneliti tidak bertindak sebagai tokoh yang turut berbicara, melainkan sebagai pemerhati yang
menyimak percakapan yang terjadi di antara tokoh-tokoh komik Doraemon. Teknik lanjutan lain yang digunakan oleh peneliti adalah
teknik catat. Peneliti mencatat seluruh data yang ada. Data diklasifikasikan dan mencatatnya dalam kartu data.
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahap. Antara tahap satu dengan tahap berikutnya berurutan dan
merupakan satu rangkaian.
Tahap pemahaman implikatur dapat dilakukan seperti berikut. 1.
Tahap 1: pemahaman eksplikaturnya 2.
Tahap 2: mencocokkan dengan konteks jika proposisi pada eksplikatur tidak cocok atau tidak memuaskan, dilanjutkan tahap
berikutnya 3.
Tahap : mengubah pemahaman terhadap proposisi sesuai dengan konteks terutama respon yang dikehendaki penutur dengan cara
mencari: a.
Makna ujaran kelanjutannya; b.
Makna asosiasinya; c.
Makna ironinya; d.
Makna yang hilang missing link Abdul Rani, Bustanul Arifin, Martutik, 2006:182.
Adapun tahapan pengolahan data adalah sebagai berikut:
1. Pendeskripsian data. Data yang telah terkumpul dideskripsikan
implikaturnya. Dalam pendeskripsian data, tuturan implikatur konversasional yang masih dalam bentuk gambar, harus dialihkan
dari bentuk tuturan dalam balon percakapan menjadi dalam bentuk dialog. Balon percakapan adalah gelembung udara berisi tuturan
yang dituturkan oleh tokoh dalam komik. Berikut contoh balon percakapan.
Setiap adegan dibingkai dengan satu kotak. Adapun urutan membaca tuturan dimulai dari sisi kiri menuju sisi kanan. Setelah
satu baris gambar selesai, pembacaan dilakukan dengan cara yang sama pada baris di bawah berikutnya. Bila pada satu kotak gambar
terdiri atas lebih dari satu balon percakapan, maka penutur balon percakapan tersebut ditentukan dengan melihat letak balon
percakapan lebih dekat tokoh atau penuturnya. 2.
Tahap klasifikasi. Data yang telah dideskripsikan diklasifikasikan berdasarkan maksim prinsip kerja sama yang muncul.
3. Tahap analisis. Pada tahap analisis ini digunakan dua macam
analisis yang disampaikan oleh Leech, yaitu analisis cara-tujuan
dari sudut pandang penutur dan analisis heuristik dari sudut pandang petutur. Analisis cara-tujuan menggambarkan tindakan
yang dilakukan oleh penutur dengan penutur berasumsi bahwa petutur mengerti pesannya dan bahwa pemahaman petutur ini
mendorong penutur melakukan sebuah tindakan. Sedangkan analisis heuristik, petutur dalam posisi berusaha memahami tuturan
petutur dengan asumsi bahwa penutur menaati prinsip kerja sama dan petutur membuat hipotesis atau tafsiran atas tuturan penutur.
Petutur akan melibatkan konteks dalam menemukan tafsiran yang sesuai dengan tuturan penutur. Petutur akan berusaha menemukan
tafsiran yang sesuai dengan tuturan penutur Leech, 1993:53--64. 4.
Tahap evaluasi, tahap ini adalah tahap peneliti melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Setelah implikatur konversasional dikenali dan difahami sebagai data, langkah yang dilakukan adalah pengolahan atau analisis data.
D. Teknik penarikan kesimpulan