Makanan Ikan Oskar Amphilophus citrinellus

5 Ikan oskar hidup di perairan tropis dengan kisaran suhu 23-33 o C. Ikan ini memiliki pertumbuhan yang relatif lambat dengan panjang maksimum yang pernah tercatat adalah 240 mm. Kartamihardja Umar 2006 yang menyatakan bahwa kisaran ikan oskar yang tertangkap di perairan Waduk Jatiluhur adalah 105-185 mm. Ikan oskar memiliki ketahanan hidup yang tinggi. Ikan ini umumnya bersifat benthopelagik dan hidup di perairan danau, jarang ditemukan di sungai, namun pernah ditemukan di bagian hilir sungai dengan aliran air yang lambat Froese Pauly 2010. Kartamihardja Umar 2006 menyatakan bahwa keberadaan ikan oskar di Jatiluhur berasal dari KJA. Ikan oskar menyukai perairan danau dangkal dengan substrat berbatu, namun ikan oskar dapat ditemukan di daerah lain dengan substrat berbeda, bahkan kondisi perairan yang tercemar Oldfield et al. 2006. Berdasarkan pengamatan di lapangan, ikan oskar di Waduk Jatiluhur ditemukan melimpah di daerah Ubrug yang relatif dangkal dan di sekitar KJA yang relatif dalam. Perkembangan ikan oskar dapat dilihat dari data penangkapan Tjahjo et al. 2009 yang menyatakan bahwa komposisi ikan oskar sebesar 40,4 dari semua jenis ikan yang tertangkap di Waduk Jatiluhur. Hal ini juga terkait dengan perkembangan ikan oskar, Purnamaningtyas dan Tjahjo 2010 menyatakan bahwa ikan oskar dapat memijah sepanjang tahun, sehingga populasi ikan oskar dapat berkembang dengan pesat.

2.2 Makanan Ikan Oskar Amphilophus citrinellus

Ikan oskar A. citrinellus merupakan ikan asli Amerika Tengah. Ikan ini bersifat omnivora dengan menu makanan berupa ikan-ikan kecil, tumbuhan, dan moluska Froese Pauly 2010. Ikan oskar di Waduk Jatiluhur merupakan ikan pemakan segala omnivora tetapi cenderung karnivora dengan menu makanan berupa plankton, larva, serasah, dan ikan Nurnaningsih et al. 2003. Tjahjo et al. 2009 menyebutkan bahwa ikan oskar merupakan ikan karnivora yang cenderung omnivora. Menu makanan utamanya adalah serangga dan bryophyta, sedangkan ikan termasuk jenis makanan pelengkap. Perbedaan makanan ikan oskar tersebut terkait dengan ketersediaan makanan di perairan Waduk Jatiluhur. Nurnaningsih et al. 2003 menyebutkan bahwa terjadi perubahan jenis makanan ikan oskar berdasarkan perubahan ukuran tubuh. Ikan oskar yang 6 berukuran kecil cenderung memilih plankton dari kelas Cyanophyceae, Bacillariophyceae, dan Cladocera, sedangkan ikan berukuran sedang lebih memilih Rotifera, Cladocera, dan ikan. Perubahan makanan yang disebabkan perubahan ukuran tubuh ikan juga terjadi pada ikan keperas Cyclocheilichthys apogon di Sungai Musi Hedianto et al. 2010. Hal ini menunjukkan bahwa ikan oskar merubah menu makanannya sejalan dengan perubahan ukuran tubuh. Perubahan ini terutama berlaku pada ikan karnivora bukan planktivora Rahardjo 2006. Jenis dan komposisi makanan ikan mengalami perubahan seiring dengan perubahan waktu seperti yang ditemukan pada ikan motan Thynnichthys thynnoides di rawa banjiran Sungai Kampar Kiri Tampubolon Simanjuntak 2009. Variasi makanan di alam secara temporal memengaruhi jenis dan komposisi makanan yang dikonsumsi ikan. Perubahan ini terjadi pada ikan payangka Ophieleotris aporos di Danau Tondano, ikan ini merubah makanannya akibat perubahan musim. Jenis makanan yang dikonsumsi ikan tilan Mastacembelus erythrotaenia di Sungai Musi tidak berubah secara temporal karena makanan utamanya berupa udang selalu tersedia melimpah di perairan tersebut Nurdawati Yuliani 2009. Faktor lain yang menentukan suatu ikan akan memakan suatu organisme adalah ukuran makanan, warna, rasa, tekstur makanan, dan selera ikan terhadap makanan Effendie 1997. Kompetisi memperebutkan makanan terjadi jika sumber daya makanan yang terbatas dimanfaatkan oleh beberapa spesies ikan. Ikan oskar yang bersifat omnivora mempunyai kesamaan makanan dengan ikan beunteur Puntius binotatus di Waduk Jatiluhur. Kedua spesies ikan ini memanfaatkan fitoplankton, serangga, dan ikan sebagai makanannya. Saat terjadi kelangkaan sumber daya makanan di perairan, maka kompetisi yang tinggi akan terjadi antara ikan oskar dengan ikan beunteur Tjahjo et al. 2009. Selain itu ikan oskar memiliki relung makanan yang hampir sama dengan ikan kongo, mas, nila, dan glodsom Nurnaningsih et al. 2003 dan Tjahjo et al. 2009. 7 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perairan Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada bulan Maret sampai bulan Juni 2010. Pengambilan contoh ikan dilakukan pada dua stasiun yaitu daerah Ubrug dan Pasir Jangkung Gambar 2. Analisis makanan ikan oskar dilakukan di Laboratorium Biologi Ikan Loka Riset Pemacuan Stok Ikan, Jatiluhur dan Laboratorium Biologi Makro, Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Gambar 2. Stasiun pengambilan contoh di Waduk Jatiluhur Keterangan : 1. Stasiun Ubrug 2. Stasiun Pasir Jangkung Sumber : Perum Jasa tirta II tahun 2010 2 1 8

3.2 Alat dan Bahan