1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya ikan di perairan Waduk Jatiluhur terdiri atas ikan asli dan ikan introduksi Tjahjo et al. 2009. Ikan asli di perairan Waduk Jatiluhur pada awalnya
berjumlah 22 spesies, namun pada kurun waktu 1998-2007 ikan asli yang ditemukan berjumlah sembilan spesies dan ikan introduksi yang ditemukan berjumlah 11
spesies Kartamihardja 2008. Beberapa jenis ikan introduksi tersebut bukan merupakan jenis ikan yang sengaja ditebar, melainkan ikan yang terlepas dari
keramba jaring apung KJA atau terbawa dengan benih ikan yang dipelihara. Jenis ikan asli dan ikan introduksi yang tertangkap di perairan Waduk
Jatiluhur mengalami perubahan dalam jumlah spesiesnya. Ditemukan bahwa jumlah ikan asli semakin menurun dan sebaliknya jumlah ikan introduksi semakin
meningkat Kartamihardja 2008. Perubahan tersebut terjadi karena kompetisi dalam memperebutkan habitat dan makanan. Ikan yang mampu bertahan dalam
kompetisi akan terus tumbuh, sedangkan yang tidak mampu akan tertekan perkembangannya dan dapat mengalami kepunahan Tjahjo Purnamaningtyas
2007. Kompetisi dalam memperebutkan sumber daya makanan dapat terjadi jika
lebih dari satu spesies memanfaatkan sumber daya makanan yang sama dan dalam jumlah yang terbatas. Ikan beunteur, bandeng, dan nila di perairan Waduk Jatiluhur
merupakan ikan pemakan plankton, jika ikan beunteur tidak dapat bersaing dalam memperebutkan makanan dengan ikan bandeng dan nila maka ikan beunteur
tersebut akan mengalami tekanan pertumbuhannya dan berujung pada kepunahan Tjahjo et al. 2009.
Ikan oskar Amphilophus citrinellus merupakan salah satu jenis ikan introduksi yang tidak sengaja ditebar di Waduk Jatiluhur yang bersifat omnivora
cenderung karnivora Nurnaningsih et al. 2003. Ikan oskar ditengarai dapat menjadi kompetitor bagi ikan asli Waduk Jatiluhur. Peran ekologi trofik ikan oskar di Waduk
Jatiluhur belum pernah diungkap, sehingga penelitian mengenai makanan ikan oskar perlu segera dilakukan.
2
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengkaji makanan ikan oskar ditinjau dari perubahan waktu dan pertambahan ukuran panjang ikan. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi tentang pengaruh keberadaan ikan oskar terhadap struktur komunitas ikan di perairan Waduk Jatiluhur dan dapat dijadikan
pertimbangan dalam strategi pengelolaan ikan introduksi di perairan Waduk Jatiluhur.
3
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komposisi Jenis Ikan di Waduk Jatiluhur
Komunitas ikan di perairan Waduk Jatiluhur terdiri atas ikan asli dan ikan introduksi. Pada kurun waktu 1968-1977 ditemukan 22 spesies ikan asli dan delapan
spesies ikan introduksi. Kartamihardja 2008 mengemukakan bahwa tinggal sembilan spesies ikan asli yang dapat ditemukan pada kurun waktu 1998-2007. Ikan
tersebut adalah hampal Hampala macrolepidota, lalawak Barbonymus gonionotus
, beunteur Puntius binotatus, tagih Hemibagrus nemurus, kebogerang Mystus nigriceps, lais Lais hexanema, lele Clarias batrachus, lempuk Ompok
bimaculatus , dan gabus Channa striata.
Keberadaan jumlah spesies ikan introduksi di perairan Waduk Jatiluhur berbeda dengan ikan asli. Pada saat ikan asli mengalami penurunan, justru ikan
introduksi mengalami peningkatan. Ikan introduksi mengalami peningkatan dari lima spesies menjadi sebelas spesies pada periode tahun 1998-2007. Spesies
tersebut adalah glodsom Amphilophus alfari, kongo Parachromis managuensis, kaca Chanda punctulata, bandeng Chanos chanos, mas Cyprinus carpio, mola
Hypophthalmichthys molitrix, patin siam Pangasius hypophthalmus, betutu Oxyeleotris marmorata, nila Oreochromis niloticus, mujair Oreochromis
mossambicus , dan oskar Amphilophus citrinellus Kartamihardja 2008.
Komposisi ikan asli dan introduksi di Waduk Jatiluhur selalu berubah. Perubahan dimaksud adalah penurunan jumlah spesies ikan asli dan peningkatan
spesies ikan introduksi. Komposisi ikan di Waduk Jatiluhur didominasi oleh ikan introduksi, sebaliknya ikan asli sudah mulai jarang tertangkap. Beberapa spesies
ikan introduksi di perairan Jatiluhur bukan merupakan spesies yang sengaja ditebar, melainkan terbawa masuk bersama benih ikan yang akan dipelihara dalam KJA
Kartamihardja 2008. Ikan asli semakin berkurang akibat hilangnya habitat pemijahan dan
pembesaran, penurunan kualitas air, dan fluktuasi air waduk Kartamihardja 2008. Ikan introduksi juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap ikan asli, yang
perlu diwaspadai bukan hanya ikan asing yang berperan sebagai pemangsa, tetapi
4
juga potensial menjadi pesaing ikan asli dalam mendapatkan makanan dan ruang untuk kelangsungan hidupnya Wargasasmita 2005.
Terjadinya kompetisi di Waduk Jatiluhur dapat dilihat dari punahnya spesies ikan asli seperti ikan patin jambal Pangasius djambal dan balidra Notopterus
chitala Kartamihardja 2008. Berbeda halnya dengan ikan asli yang telah punah,
ikan introduksi yang dapat bertahan hidup merupakan kompetitor yang handal, seperti halnya ikan oskar. Ikan oskar merupakan ikan omnivora, sehingga mampu
bertahan hidup dengan memanfaatkan sumber daya makanan yang tersedia. Hal ini didukung oleh pernyataan Froese Pauly 2010 yang menyatakan bahwa ikan
oskar memiliki ketahanan hidup yang tinggi dan dapat menerima perubahan lingkungan.
2.2 Klasifikasi dan Deskripsi Ikan Oskar Amphilophus citrinellus