KECEMASAN LANSIA MENGHADAPI KEMATIAN

KECEMASAN LANSIA MENGHADAPI KEMATIAN
Oleh: ENDANG BUDIHARTININGSIH ( 01810094 )
Psychology
Dibuat: 2008-01-21 , dengan 3 file(s).

Keywords: Kecemasan, Kematian, Lansia
Abstraksi
Setiap manusia akan mengalami kematian. Tidak ada pengecualiannya, baik pada saat ini
ataupun pada saat nanti. Dengan kematian berarti kehidupan seseorang di atas dunia ini terputus
dan berpisah dengan semua yang dimilikinya, keluarga dan orang-orang yang dicintai. Hal ini
seringkali mendatangkan perasaan cemas pada diri seesorang. Demikian pula halnya dengan
lanjut usia, dimana dalam hidupnya selain mengalami berbagai perubahan penurunan fisik dan
psikis, lanjut usia juga banyak mengalami duka cita karena menghadapi kematian, baik itu
kematian orang lain dan kemungkinan kematian dirinya sendiri. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kecemasan lansia dalam menghadapi
kematian, sebab/alasan lansia cemas menghadapi kematian dan bentuk-bentuk reaksi kecemasan
menghadapi kematian.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dekriptif, dengan sampel penelitian sebanyak 63
orang lanjut dengan umur 65 sampai 81 tahun, yang diambil dengan tehnik purposive sampling.
Dimana, penelitian dilakukan pada anggota Karang Werda Ikhlas, Desa Pabian, Kecematan Kota,
Kabupaten Sumenep. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala kecemasan menghadapi

kematian untuk mengetahui tingkat kecemasan dan angket terbuka untuk mengetahui
sebab/alasan lansia cemas dan bentuk-bentuk reaksi yang dimunculkan akibat kecemasan yang
dialaminya. Ada dua macam data yang diperoleh yaitu data yang berasal dari skala dianalisa
dengan menggunakan T-score, kemudian subyek yang memiliki kategori kecemasan tinggi diberi
angket terbuka dan data dari angket terbuka ini dianalisa dengan perhitungan prosentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 28 orang (44,44%) memiliki kecemasan
menghadapi kematian tinggi dan sisanya 35 orang (55,56%) memiliki kecemasan menghadapi
kematian rendah. Dan dari lansia dengan kecemasan menghadapi kematian tinggi diketahui
bahwa: (1) Sebab/alasan lansia cemas yaitu karena khawatir dengan keadaan keluarga yang
ditinggalkan, ibadah kurang karena banyak dosa/kesalahan yang diperbuat, takut pada proses
menjelang ajal dan kehidupan setelah mati, serta takut menderita sakit yang lama dan mati dalam
keadaan sendirian tanpa seorangpun yang tahu. (2) Reaksi fisik yang dialami berupa kepala
pusing, jantung berdebar-debar, gemetar, nafsu makan berkurang, nafas terasa sesak, berkeringat
dingin, badan terasa lemas. Reaksi psikologis berupa: perasaaan tidak menyenangkan (khawatir,
takut, gelisah, bingung), perilaku jadi sering merenung/melamun, sulit tidur, sulit berkonsentrasi,
gugup serta tidak bersemangat beraktivitas. Dan hal tersebut akhirnya menyebabkan lansia
melakukan kegiatan seperti beribadah/mendekatkan diri pada Tuhan, melakukan suatu kesibukan,
bercerita/curhat pada orang lain, dibawa tidur dan bersilaturrahmi ke rumah teman/tetangga,
serta pergi mencari hiburan/rekreasi.
Abstrac

Each man would die. No one gets exception, now or later. Through death human life in this

world ended and was apart from all he belongs; family and people he love. This would result in
feeling of anxiety to the person. It also happens toward advanced age, where he or she faced
some changes of physical and psyches degradation and worried toward death; death of someone
else and death of himself. Based on the fact, this study purposed to find out to what extern the
anxiety of advance age toward death was the reason of their anxiety and patterns of anxiety
reaction facing death.
This research was quantitative descriptive study, using research subjects of 63 advance age from
65 to 82 years old taken by purposive technique sampling. This study conducted toward
members of Karang Werda Ikhlas, Pabian village, Kota district of Sumenep. Research instrument
used anxiety scale toward death in order to figure out anxiety level and open questionnaire to
find out the reason of anxiety and patterns of anxiety reaction facing death. There were two kinds
of data namely data from scale analyzed using T-score, where the subjects who have high level
of anxiety were given open questionnaire, and data from the questionnaire that analyzed using
percentage calculation.
The research showed that there were 28 people (44.44%) who have high level of anxiety toward
death and the rest of 35 people (55.56%) have low level. Based on the data of advance age who
have high level anxiety, it showed that: (1) the reason of their anxiety referred to worry of their
family condition, less of praying as result of their sins, afraid of becoming die and life after death,

and afraid of long suffering ill and die alone with no one know. (2) Physical reaction confessed
were headache, rapid heartbeat, trembling, and lack of eating desire, short-winded, cold sweat,
and feeling of limp. Psychological reaction consisted of feeling of unhappy (worry, afraid,
restless, confuse), becoming often day dreaming, difficult to sleep, difficult to concentrate,
nervous and have no spirit to activate. Therefore, it resulted in some activities such as pray/
being closer to the God, keep busy, talk to someone else, sleep, go to friends / neighbors, and
find entertain/recreation.