KECEMASAN WARIA DALAM MENGHADAPI KEMATIAN
KECEMASAN WARIA DALAM MENGHADAPI KEMATIAN
Oleh: ANNISA FITRIA ( 05810016 )
Psychology
Dibuat: 20101005 , dengan 7 file(s).
Keywords: Kecemasan, Kematian, Waria
INTISARI
Kematian adalah keniscayaaan. Tidak satu jiwa pun mampu menghindarinya. Secara umum
manusia ingin hidup panjang dengan berbagai upaya yang dilakukan. Proses hidup yang dialami
manusia yang cukup panjang ini telah menghasilkan kesadaran pada diri manusia akan
datangnya kematian sebagai tahap akhir kehidupan. Meski telah muncul kesadaran tentang
kepastian akan datangnya kematian persepsi tentang kematian dapat berbeda pada setiap orang
atau sekelompok orang, kematian merupakan sesuatu yang mengerikan atau menakutkan.
Menghadapi kematian dapat terjadi kecemasan yang dipengaruhi ketidakpastian tentang adanya
kehidupan setelah kematian yang menyebabkan timbulnya rasa cemas. Bagi kalangan
transeksual persespi tentang kematian menimbulkan kecemasan yang didasari pada identitas
gender mereka dengan kodrat Tuhan sebagaimana mestinya. Kecemasan akan kematian ini dapat
berkaitan pula dengan datangnya kematian itu sendiri, dan dapat pula berkaitan dengan caranya
kematian serta rasa sakit atau siksaan yang mungkin menyertai datangnya kematian.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang dilakukan pada tanggal 30 Maret – 03 April
2010 di kota Malang, Jawa Timur. Meneliti tiga orang waria dengan menggnakan metode
wawancara sebagai metode pengumpulan data, serta melakukan pemerikasaan keabsahan data
dengan triangulasi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kematian bagi ketiga subyek penelitian adalah
sesuatu yang menakutkan. Ketiga subyek tersebut merasa takut karena sudah berbuat dosa
kepada Tuhan, karena sudah menyalahi kodratNya sebagai lakilaki. Dan dua diantara ketiga
subyek tersebut merasa belum siap mengahadapi kematian karena perbuatanperbuatan negatif
yang pernah subyek lakukan dimasa lalu yang membuat subyek merasa cemas dan takut jika
mengingat akan datangnya kematian.
ABSTRACT
Keywords: Anxiety, death, transsexual
Death is an emptiness. There’s no single soul could avoid it. In general, human want to live long
with various efforts they’ve done. Life process experienced by human was long and create
awareness in human about death as the last phase in life. Although there was awareness about
death, perception about it could be different in every human or a group of human, death could be
something frightened. Facing death could cause anxiety influenced by anxiety about death. For
transsexual group, their perception about death cause anxiety based on their gender identity with
God’s will as it should be. Anxiety about death could relate with the death itself, and could be
related with the way and pain or torture came along death.
The research was qualitative research done in March 30th – April 3rd 2010 in Malang City East
Java. Researcher investivated three transsexuals by using interview method as data collection
method, also did data validation with triangulation.
The research concluded that death for the three subjects was something frightened. The three
subjects felt fear since they had done sin to God, they opposed God’s will as man. Two of the
subject unprepared to face death since their negative action made the subject felt fear and afraid
recalling about death.
Oleh: ANNISA FITRIA ( 05810016 )
Psychology
Dibuat: 20101005 , dengan 7 file(s).
Keywords: Kecemasan, Kematian, Waria
INTISARI
Kematian adalah keniscayaaan. Tidak satu jiwa pun mampu menghindarinya. Secara umum
manusia ingin hidup panjang dengan berbagai upaya yang dilakukan. Proses hidup yang dialami
manusia yang cukup panjang ini telah menghasilkan kesadaran pada diri manusia akan
datangnya kematian sebagai tahap akhir kehidupan. Meski telah muncul kesadaran tentang
kepastian akan datangnya kematian persepsi tentang kematian dapat berbeda pada setiap orang
atau sekelompok orang, kematian merupakan sesuatu yang mengerikan atau menakutkan.
Menghadapi kematian dapat terjadi kecemasan yang dipengaruhi ketidakpastian tentang adanya
kehidupan setelah kematian yang menyebabkan timbulnya rasa cemas. Bagi kalangan
transeksual persespi tentang kematian menimbulkan kecemasan yang didasari pada identitas
gender mereka dengan kodrat Tuhan sebagaimana mestinya. Kecemasan akan kematian ini dapat
berkaitan pula dengan datangnya kematian itu sendiri, dan dapat pula berkaitan dengan caranya
kematian serta rasa sakit atau siksaan yang mungkin menyertai datangnya kematian.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang dilakukan pada tanggal 30 Maret – 03 April
2010 di kota Malang, Jawa Timur. Meneliti tiga orang waria dengan menggnakan metode
wawancara sebagai metode pengumpulan data, serta melakukan pemerikasaan keabsahan data
dengan triangulasi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kematian bagi ketiga subyek penelitian adalah
sesuatu yang menakutkan. Ketiga subyek tersebut merasa takut karena sudah berbuat dosa
kepada Tuhan, karena sudah menyalahi kodratNya sebagai lakilaki. Dan dua diantara ketiga
subyek tersebut merasa belum siap mengahadapi kematian karena perbuatanperbuatan negatif
yang pernah subyek lakukan dimasa lalu yang membuat subyek merasa cemas dan takut jika
mengingat akan datangnya kematian.
ABSTRACT
Keywords: Anxiety, death, transsexual
Death is an emptiness. There’s no single soul could avoid it. In general, human want to live long
with various efforts they’ve done. Life process experienced by human was long and create
awareness in human about death as the last phase in life. Although there was awareness about
death, perception about it could be different in every human or a group of human, death could be
something frightened. Facing death could cause anxiety influenced by anxiety about death. For
transsexual group, their perception about death cause anxiety based on their gender identity with
God’s will as it should be. Anxiety about death could relate with the death itself, and could be
related with the way and pain or torture came along death.
The research was qualitative research done in March 30th – April 3rd 2010 in Malang City East
Java. Researcher investivated three transsexuals by using interview method as data collection
method, also did data validation with triangulation.
The research concluded that death for the three subjects was something frightened. The three
subjects felt fear since they had done sin to God, they opposed God’s will as man. Two of the
subject unprepared to face death since their negative action made the subject felt fear and afraid
recalling about death.