50 Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu
data matrik dan menganalisis struktur saling hubungan korelasi antar sejumlah besar variabel dengan cara mendefinisikan satu set kesamaan
variabel atau dimensi dan sering disebut dengan faktor. Dengan analisis faktor, peneliti mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan kemudian
menentukan sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi. Jadi analisis faktor ingin menemukan suatu cara meringkas informasi
yang ada dalam variabel asli awal menjadi suatu set dimensi baru atau factor Ghozali, 2005 : 253 . Hal ini dilakukan dengan cara meringkas data atau
dengan pengurangan data. Dalam penelitian ini teknik analisis yang dipakai adalah Confirmatory Factor Analysis CFA. Analisis faktor konfirmatori
digunakan untuk menguji apakah indikator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan seuah konstruk atau variabel Ghozali,2005: 47. CFA
diuji dengan bantuan perangkat lunak program SPSS 12.00 for Windows. Hair et al 1998 mengemukakan bahwa syarat analisis faktor adalah minimal lebih
dari 10 kali jumlah variabel penelitian. Selain itu Hair et al 1998 juga menyatakan bahwa suatu analisis faktor dinyatakan dapat dikerjakan
feasible bila memenuhi syarat : a.
Uji KMO dan Bartlett’s Test of Sphericity 0,5 dan signifikansi di bawah 0,05.
b. Koefisien Anti Image Matrices sebagai Measure of Sampling Adequacy
MSA minimal 0,5.
2. Uji Reliabilitas
51 Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor
atau skala pengukuran Kuncoro, 2003: 154. Dengan demikian, reliabilitas mencakup dua hal utama yaitu; stabilitas ukuran dan konsistensi internal
ukuran Sekaran, 2000 : 205. Stabilitas ukuran menunjukkan kemampuan sebuah ukuran untuk tetap
stabil atau tidak rentan terhadap perubahan situasi apapun. Kestabilan pengukuran dapat membuktikan kebaikan goodness sebuah ukuran dalam
mengukur konsep. Konsistensi internal ukuran merupakan indikasi homogenitas item-
item yang ada dalam ukuran yang menyusun konstruk. Dengan kata lain, item-item yang ada harus sama dan mampu mengukur konsep yang sama
secara independen, sedemikian rupa sehingga responden seragam dalam mengartikan setiap item.
Pengujian alat ukur sebenarnya mengacu kepada konsistensi yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Alat ukur yang tidak reliable
handal akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi di antara persepsi individu ditentukan oleh error
kesalahan daripada perbedaan yang sesungguhnya. Reliabilitas diukur dengan menghitung Cronbach alpha dengan memakai program statistik SPSS.
12,0. Nilai alpha antara 0,8-1,0 dikategorikan reliabilitasnya baik, nilai 0,6- 0,79 dikategorikan reliabilitasnya dapat diterima, dan jika alpha-nya kurang
dari 0,6 dikategorikan reliabilitasnya kurang baik Sekaran,2000 : 206.
52
3. Uji Pengaruh Variabel-variabel Independen terhadap Work Family
Conflict
Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan analisis regresi Linear berganda. Multiple Linear
Regression digunakan untuk menguji lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Adapun persamaan regresi linear berganda adalah
sebagai berikut :
Y
1
= a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3 +
b
4
x
4
+ b
5
x
5
Dimana : Y
1 =
Work Family Conflict a
= konstanta b
1,
b
2
,
b
3,
b
4,
b
5
=
koefisien regresi x
1
=
Conscientiousness
x
2
=
Neuriticism
x
3
=
Extraversion
x
4
=
Agreeableness
x
5
=
Openness to Experience
4. Uji Parsial Pengaruh Variabel-variabel Independen terhadap Work