B. Pusat Rehabilitasi Pondok Pesantren Al-Islami Kalibawang Kulon Progo
Yogjakarta
Pusat rehabilitasi ini menggunakan pendekatan keagamaan dengan kegiatan utama adalah berdzikir, yang dirawat adalah pasien yang secara fisik sudah tidak
tergantung narkotika dan obat terlarang. Perawatan yang dilakukan lebih pada memperbaiki moral yang rusak, sehingga dalam penempatan ruang antara para
santri dan penderita tidak dipisahkan, melainkan dijadikan satu. Dengan pertimbangan bahwa pasien cenderung lebih suka berkelompok dengan sesama
penderita pecandu, jika hal ini terjadi maka mereka akan berpotensi untuk kembali menjadi pecandu lagi.
1 Kegiatan Yang Dilakukan
Para pasien melaksanakan kegiatan yang sama dengan para santri, yaitu melaksanakan sholat 100 kali sehari. Dan untuk para penderita pecandu
sebelum melaksanakan ibadah sholat diharuskan untuk mandi terlebih dahulu untuk menghilangkan “najis”. Hal ini dilaksanakan agar keinginan akan
narkotika dan obat terlarang bisa diredam, selain itu juga untuk membiasakan si penderita pecandu untuk melupakan nikmatnya saat menggunakan
narkotika dan obat terlarang. 2
Lama Perawatan Untuk penyalahgunaan obat dengan resiko rendah, perawatan bisa sampai 2-
3 hari. Hal ini dikarenakan faktor psikologis, setelah mereka melihat keadaan yang lebih parah maka akan timbul penyesalan dan semangat untuk ingin
sembuh. Untuk penyalahgunaan dengan resiko tinggi, lama perawatan tidak bisa
ditentukan, mereka cenderung tidak bisa disembuhkan. 3
Analisa Kasus
Pada kasus Pusat Rehabilitasi Pondok Pesantren Al-Islami ini mengutamakan penyembuhan penderita pecandu narkotika dan obat terlarang dengan
pendekatan keagamaan. Hal ini sama dengan program aftercare program rawat jalan pada RSKO Fatmawati, hanya saja pelaksanaan perawatan
dilaksanakan di pondok pesantren tersebut. Efektifitas penyembuhan sangat kecil bagi penderita pecandu yang sudah pada taraf ketergantungan yang
tinggi. Ini terbukti dengan data dari pondok pesantren tersebut, bahwa ada pasien yang sudah 4 tahun mengiluti program-program yang ada dan dari 100
orang penderita pecandu baru 12 orang yang bisa disembuhkan.
15
C. Panti Sosial Parmadi Binangkit Lembang Bandung