Kedua hadits di atas yang didahului dengan sumpah Nabi, menunjukkan bahwa hanya ada dua alternatif bagi umat Islam. Berbuat amr ma’ruf atau nahi munkar atau kalau
tidak mereka akan mendapat malapetaka dan siksa dari Allah, serta Allah tidak akan menghiraukan lagi permohonan mereka, karena telah dianggap Allah sebagai
mengabaikan tugas agama yang sangat esensi yaitu berdakwah. Dari penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa sulit memisahkan dakwah
dengan Islam, karena Islam berkembang juga melalui dakwah. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan menyampaikan ajaran Islam sama tuanya dengan Islam itu sendiri.
Sebagaimana perintah Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti;
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, QS, As-Syu’araa: 214.
Menilik ayat tersebut dapat kita pahami bahwa Rasulullah mendapat perintah untuk menyampaikan dakwah apa yang didapat dari Allah kepada keluarga terdekat,
barulah ke lingkungan luar keluarga.
B. Takrif Dakwah
Istilah keagamaan yang paling populer di kalangan kita saat ini adalah istilah dakwah. Akan tetapi yang sering terjadi adalah, istilah disempit artikan oleh
kebanyakan orang sehingga dakwah sering identik dengan pengajian, khutbah dll. Oleh karena itu istilah dakwah perlu diperjelas takrifnya.
Dakwah ditinjau dari segi bahasa berasal dari bahasa Arab da’wah dan kata da’a, yad’u yang berarti panggilan, ajakan, seruan. Secara etimologis, dakwah berasal
dari bahasa Arab, yaitu da’a, yad’u, da’wan, du’a, yang diartikan sebagai mengajak atau menyeru, memanggil, seruan, permohonan, dan permintaan. Istilah ini sering
3
diberi arti yang sama dengan istilah-istilah tabligh, amr ma’ruf dan nahi munkar, maui’dzoh hasanah, tabsyir, indzhar, washiyah, tarbiyah, ta’lim, dan khotbah.
Perhatikan ayat di bawah ini: 1. Dakwah yang artinya do’a atau permohonan
Kata dakwah juga berarti do’a al-du’a, yaitu harapan permohonan kepada Allah SWT atau seruan al-nida’. Do’a atau seruan untuk mencapai sesuatu
itu al-du’a ila al-syai’ al-hatsats ’ala qasdihi. Dakwah dalam do’a ini terbaca jelas di ayat Al-Qur’an;
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-
Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. QS. Al-Baqarah: 186.
2. Dakwah yang artinya menyeru Menurut Sayyid Quthub, dalam Al-Qur’an, QS. Al-Anfaal: 24, menunjukkan
jelas seruan yang dituju oleh dakwah Islam, yaitu seruan ke kehidupan yang sempurna, kehidupan dalam segala bentuk dan seginya.
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada
kamu, ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”. QS.
Al-Anfaal: 24.
4
Dalam Al-Qur’an, juga disebutkan tentang pengertian dakwah yang berarti menyeru sebagai berikut ini:
“Allah menyeru manusia ke Darussalam surga, dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus Islam”. QS. Yunus: 25.
3. Dakwah yang artinya mengajak Dakwah di sini berarti mengajak kepada yang baik, dan bisa berarti mengajak
kepada yang jahat. Ini tertera dalam Al-Qur’an;
“Yusuf berkata: Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu
daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka dan tentulah aku Termasuk orang-orang yang bodoh. QS. Yusuf: 33.
Bahkan dalam satu ayat, terdapat pula penggunaan kata dakwah untuk arti keduanya, yaitu jalan kebaikan surga dan jalan keburukan neraka;
“Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya perintah-perintah-
Nya kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”. QS. Al- Baqarah: 221.
Istilah dakwah digunakan dalam Al-Qur’an baik dalam bentuk fi’il maupun dalam bentuk masdar, berjumlah lebih dari seratus kata.
5
Sementara itu dakwah dalam arti mengajak kepada Islam dan kebaikan dan 7 kali mengajak ke neraka atau kejahatan. Al-Qur’an
menggunakan kata dakwah untuk mengajak kepada kebaikan maupun kejahatan dengan disertai risiko pilihan. Dan istilah dalam
Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan makna dakwah dalam konteks yang berbeda.
Terlepas dari pemakaian kata dakwah dalam masyarakat Islam, terutama di Indonesia, adalah sesuatau yang tidak asing. Arti dari kata dakwah yang dimaksudkan
adalah seruan dan ajakan. Kalau kata dakwah diberi arti seruan maka yang dimaksud adalah ajakan kepada Islam atau ajakan Islam. Kecuali itu, Islam sebagai agama
disebut agama dakwah, maksudnya agama yang disebar luaskan dengan damai tidak lewat kekerasan.
Dalam Al-Qur’an, dakwah dalam arti mengajak ditemukan sebanyak 46 kali, 39 kali dalam arti mengajak kepada Islam dan kebaikan dan 7 kali mengajak kepada
neraka atau kejahatan. Secara terminologi, setelah mendata seluruh kata dakwah dapat didefinisikan dakwah Islam sebagai kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi
orang berdasarkan bashirah untuk meneliti jalan Allah dan istiqamah di jalan-Nya serta berjuang bersama meninggikan agama Allah.
Kata mengajak, mendorong, dan memotivasi adalah kegiatan dakwah yang berada di ruang tabligh. Kata bashirah menunjukkan bahwa dakwah harus dengan
ilmu dan perencanaan yang baik. Kalimat meniti jalan Allah untuk menunjukkan tujuan dakwah, yaitu mardhotillah. Kalimat istiqamah untuk menunjukkan bahwa
dakwah berkesinambungan. Sedangkan kalimat berjuang bersama meninggikan agama allah untuk menunjukkan bahwa dakwah bukan hanya untuk menciptakan kesalehan
pribadi, tetapi juga harus menciptakan kesalehan sosial. Untuk menciptakan masyarakat yang shaleh tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi mesti bersama-sama.
6
Secara terminologi dakwah dapat diartikan sebagai ajakan positif untuk menuju keselamatan dunia dan akhirat. Sedangkan menurit istilah para ulama ada
bermacam-macam, antara lain: 1 Syekh Ali Makhfudh dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin,
ف و رعمل اب رم ل ا و ،ي دهل ا و ريخل ا ىلع سانلا ثح لج ل ا و لج اعل ا ة د اعسب او زوفيل ركنمل ا نع يهنل ا و
Dakwah adalah ”Mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk agama, menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka
dari perbuatan munkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat”.
2 HSM. Nasarudin Latif mendefinisikan dakwah, ” Setiap usaha aktivitas dengan tulisan maupun tulisan yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia
lainnya untuk beriman dan menaati Allah SWT, sesuai dengan akidah dan syariat serta akhlak Islamiyah”.
3 Quraish Shihab mendefinisikan dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsyafan, atau usaha mengubah situasi yang tidak baik kepada situasi yang
lebih baik dan sempurna baik terhadap pribadi maupun masyarakat. 4 A. Ilyas Ismail mengutip penjelasan Sayyid Quthub bahwa dakwah adalah,
”Usaha orang beriman mewujudkan sistem ajaran Islam dalam realitas kehidupan iqamah manhaj ilahi li hayat al-basyariyah atau usaha orang
beriman mengokohkan sistem Allah dalam kehidupan manusia iqrar li manhaj Allah fi al-hayah baik pada tataran individu fardiŷah, keluarga
usrah, masyarakat mujtama’, dan umat ummah demi kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat”.
5 Menurut Azyumardi Azra sebagaimana dikutip A. Ilyas Ismail, bahwa dakwah pada hakikatnya adalah usaha orang beriman untuk mewujudkan Islam dalam
7
semua segi kehidupan, baik pada tataran individu, keluarga, masyarakat, maupun umat dan bangsa.
6 Toha Yahya Oemar mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan
untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat.
Meskipun banyak definisi tentang dakwah dengan redaksi yang berbeda, namun dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam
kepada orang lain dengan berbagai cara yang bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat yang menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan
kehidupan.
C. Tujuan Dakwah