Etiologi Patofisiologi Manifestasi Klinik

C. Etiologi

Penyebab fraktur antara lain adalah menurut Soeharto Reksoprojo dan Barbara C. Long dibagi menjadi 4 yaitu : 1. Benturan atau cidera jatuh pada kecelakaan 2. Fraktur patologik yaitu kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau osteoporosis. 3. Patah karena keletihan. 4. Patah tulang karena otot tidak dapat mengobservasi energi, seperti karena berjalan kaki terlalu jauh Barbara C. Long, 1996 : 375

D. Patofisiologi

Fraktur adalah patah tulang biasanya disebabkan oleh trauma gangguan metabolik, patologik yang terjadi itu terbuka atau tertutup. Baik fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut saraf yang dapat menimbulkan gangguan rasa nyaman nyeri. Selain itu dapat mengenai tulang sehingga akan terjadi neurovaskuler yang akan menimbulkan nyeri gerak sehingga mobilitas fisik terganggu, disamping itu fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi terkontaminasi dengan udara luar.

E. Manifestasi Klinik

1. Rasa Nyeri yang langsung dan menjadi lebih hebat karena berjalan dan tekanan pada daerah yang terkena 2. Hilangnya fungsi pada daerah yang cidera. 3. Tampak deformitas bila dibandingkan dengan bagian yang normal. 4. Daerah yang cidera kurang kuat pada daerah yang bergerak 5. Gerakan menimbulkan detik crepitasi. 6. Edema setempat kurang jelastidak jelas dalam beberapa janin. 7. Shock terutama bila terjadi perdarahan hebat dari daerah area luka terbuka. Barbara C. Long, 1996 : 357. Pada umumnya pasien fraktur baik terbuka maupun tertutup akan dilakukan immobilitas yang bertujuan untuk mempertahankan fragmen yang telah dihubungkan tetap pada tempatnya sampai sembuh, immobilisasi dapat dilaksanakan dengan cara : 1. Fraktur tertutup atau eksternal a. Gibs b. Bidai c. Penggendongan atau brace d. Penggendongan atau brace dengan gibs e. Traksi 2. Fraktur terbuka atau interna a. Pemasangan plaste logam, pen, skrup b. Pencangkokan tulang dengan pelat pin 3. Eksternal dan internal dengan kombinasi diatas membantu kenyamanan dan aktivitas kehidupan sehari-hari ADL. Sylvia, A. Price, 1995 : 1183 Tahapan Penyembuhan Fraktur 1. Fase hematon : 72 jam, darah berada di sekitar fraktur. Darah tidak diserap tetapi berubah membentuk granulase. 2. Fibrocartilago : 3 hari 2 minggu, osteogenensis dipercepat dengan faktor osteoblast. 3. Callus : 3 – 10 hari, diameter lebih besar dari tulang, tetapi belum ada kekuatan. 4. Osifikasi union stage : 3-10 minggu, dapat dilihat dengan sinar X 5. Konsolidasi : Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan Remodeling memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun tergantung beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan. Brunner and Suddart, hal : 2266

F. Penatalaksanaan Medis