3. Eksternal dan internal dengan kombinasi diatas membantu kenyamanan dan
aktivitas kehidupan sehari-hari ADL. Sylvia, A. Price, 1995 : 1183
Tahapan Penyembuhan Fraktur
1. Fase hematon : 72 jam, darah berada di sekitar fraktur. Darah tidak diserap tetapi
berubah membentuk granulase. 2.
Fibrocartilago : 3 hari 2 minggu, osteogenensis dipercepat dengan faktor osteoblast.
3. Callus : 3 – 10 hari, diameter lebih besar dari tulang, tetapi belum ada kekuatan.
4. Osifikasi union stage : 3-10 minggu, dapat dilihat dengan sinar X
5. Konsolidasi : Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan
Remodeling memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun tergantung beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan.
Brunner and Suddart, hal : 2266
F. Penatalaksanaan Medis
1. Konservatif
a. Proteksi
Misal : dengan mitela untuk fraktur clavikula.
b. Immobilisasi tanpa reposisi
Misal pemasangan gibs atau bidai pada fraktur inkomplit dan fraktur dengan kedudukan baik.
c. Reposisi tertutup atau fiksasi dengan gibs
Misal pada fraktur supra candy lain, smith, fragmen distal di kembalikan pada kedudukan semula terhadap fragmen progsimal dan dipertahankan dalam
kedudukan yang lebih stabil dalam gibs. d.
Traksi Dapat untuk reposisi perlahan dan fiksasi sehingga sembuh atau dipasang
gibs. Macam-macam traksi adalah : 1
Traksi kulit buck Paling sederhana dan tepat bila dipasang pada anak muda untuk jangka
waktu pendek. Indikasi : untuk mengistirahatkan lutut pasea trauma sebelum lutut
tersebut diperiksa dan diperbaiki lebih lanjut. 2
Tranksi Kulit Bryan Digunakan untuk merawat anak kecil yang mengalami patah tulang paha,
tidak dilakukan pada anak-anak dari 3 tahun dan BB ≥ 30 kg dapat
mengalami kerusakan pada kulit. 3
Traksi jangka seimbang Dipakai untuk patah tulang pada corpus femoralis dewasa, fraksi ini
berupa satu pin rangka yang ditempatkan transversal melintang melalui femur distal dan tibia proksimal.
4 Traksi Rusel
Untuk menangani semua fraktur femur fraksi longitudinal diberikan dengan menempatkan pin dengan posisi transversal melalui tibia dan
fibula diatas lutut. 2.
Operasi a.
Reposisi tertutup Fiksasi eksterna : Setelah posisi baik, berdasarkan kontrol mikro intra
operasi maka dipasang alat fiksasi eksterna. Fiksasi eksterna dapat model sederhana seperti kongerademen juded, screw dengan bore cement.
b. Reposisi tertutup dengan kontrol radiologis diikuti fiksasi eksterna. Misal
reposisi tertutup diikuti pemasangan parsel pins pinning dan immobilisasi gibs.
c. Reposisi terbuka dan fiksasi internal → open reduktion and internal fixation
ORIF. Indikasi ORIF :
1 Fraktur yang tidak bisa sembuh bahaya avasolar neerosis tinggi.
2 Fraktur yang tidak bisa direposisi tertutup → misal : Fr. Dislokasi
3 Fraktur yang dapat direposisi tetapi sulit dipertahankan → misal : Fr.
Antebrachil, Fr. Pergelangan kaki. 4
Fraktur yang memberikan hasil baik dengan operasi. a
Exacional arthropreisty Membuang fragmen dan pemasanga endoprosthesis moore atau yang
lainnya.
b Excisi exasi caput femur dan pemasangan endoprosthesis moore atau
yang lainnya. 3.
Pada fraktur pelvis penatalaksanaan yang baik yaitu dengan tirah baring untuk menambah digiditas, sampai nyeri dan ketidaknyamanan menghilang.
4. Proses penyembuhan tulang :
Tingkatan penyembuhan tulang : a.
Hematoma formation pembentukan hematon Pembuluh darah cidera, maka terjadi perdarahan pada daerah fraktur daerah
menumpuk dan mengeraskan ujung-ujung tulang yang patah.
G. Komplikasi