Pelaksanaan Percobaan Rumah Kaca.

21 menggunakan saringan berdiameter 0,5 mm. Penentuan kandungan N-nya menggunakan modifikasi metode Kjedahl Cottenie, dkk., 1982; Rowell,1994. 3 Penentuan kandungan N-total tanah dilaksanakan setelah masa penanaman selesai, dan digunakan untuk mengukur sisa hara nitrogen di dalam tanah setelah hara tersebut diserap tanaman dan mengalami pengurangan akibat penucian. Media tanam dibongkar dan dikering-anginkan selama 7-10 hari, kemudian disaring menggunakan saringan berdiameter 2 mm. Penetapan kandungan N-total tanah menggunakan metode Kjedahl Cottenie, dkk., 1982; Rowell, 1994.

4.4. Pelaksanaan Percobaan Rumah Kaca.

Sampel tanah diambil secara komposit pada kedalaman 30 cm., dari lokasi yang berupa dataran aluvial pantai Selatan Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel tanah dari lapangan tersebut dicampur rata dan dikeringanginkan selama 7-10 hari. Setelah masa pengeringan selesai, seluruh sampel tanah tersebut disaring dengan saringan berdiameter 2 mm., kemudian ditimbang seberat 15,18 kg sampel tanah kering mutlak setara dengan 15,204 kg sampel tanah kering angin sebanyak 27 buah sampel tanah, kemudian sampel-sampel tanah ini dipupuk dengan kompos sesuai dengan perlakuan yang direncanakan dan dimasukkan ke dalam polibag berdiamteter 20 cm. dan tinggi 30 cm. Sampel – sampel tanah yang telah dimasukkan ke dalam polibag ini letaknya di dalam rumah kaca diacak sempurna lampiran B, serta diinkubasikan selama 1 minggu dalam kondisi kapasitas lapang Polprasert, 1996. Setelah masa inkubasi sampel tanah selesai, ke dalam masing – masing polibag dimasukkan ditugal perlakuan pupuk yang direncanakan, 23 bagian dosis pupuk N- urea, SP-36 dan KCl. Ke dalam masing – masing polibag yang telah diperlakukan, 22 ditanamkan dua butir benih jagung BISI-16 dan dilakukan penyiraman secukupnya. Setelah benih jagung tumbuh dan berumur 1 minggu, dari setiap polibag dilakukan pencabutan bibit jagung dengan menyisakan bibit jagung yang lebih baik pertumbuhannya. Tanaman yang dicabut dikembalikan lagi ke dalam tanah. Pemberian 13 bagian dosis pupuk N-urea dilaksanakan pada saat tanaman berumur 4 minggu Sutoro, dkk., 1988. Penyiraman dilakukan setiap hari dan tanaman ditumbuhkan sampai fase vegetatif maksimal atau umur 40 hari Ratna, dkk., 1988. Pada saat tanaman memasuki pertumbuhan vegetatif maksimal dilaksanakan pengukuran tinggi tanaman, diameter batang, bobot segar dan bobot kering biomassa tanaman tanpa akar trubus, bobot segar dan bobot kering akar, kandungan N-total dalam jaringan daun dan penetapan kandungan N-total tanah.

4.5. Rancangan Analisis Data.