4
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari 5 Pemerintah Daerah Tingkat II yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten ini memiliki pesisir
pantai atau lahan pasir pantai 2.937,16 hektar terhampar sebagai dataran aluvial di sepanjang pantai Selatan mulai dari muara Sungai Progo sampai batas Kabupaten
Purworejo sejauh kurang lebih 20 km., meliputi sisi Selatan wilayah Kecamatan Galur, Panjatan, Wates dan Temon Kulon Progo.
Dampak pemekaran kota dan industrialisasi yang secara cepat dapat meningkatkan perekonomian daerah, dapat dipastikan menyebabkan penyempitan
lahan pertanian. Pada akhirnya ekstensifikasi pertanian ataupun pengembangan program-program pertanian mengalami kekurangan sediaan lahan. Atas dasar
permasalahan di atas, dalam beberapa tahun terakhir ini lahan pasir pantai yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal, menjadi pilihan terakhir bagi pengembangan
area pertanian. Sementara di sisi lain lahan pasir pantai Selatan Kulon Progo termasuk lahan marginal yang memiliki permeabilitas yang cepat sampai sangat cepat diakibatkan
oleh volume ruang pori makro yang lebih besar daripada ruang pori mikro. Kondisi permeabilitas tanahnya ini menjadikan setiap upaya pemupukan selalu mengalami
efisiensi yang rendah terutama pemupukan unsur nitrogen.
Guna meningkatkan produktivitasnya, lahan pasir pantai Selatan Kulon Progo
Daerah Istimewa Yogyakarta dapat ditempuh melalui manajemen nitrogen tanah yang dititikberatkan kepada upaya
– upaya konservasi nitrat di dalam tanah. Pengendalian ketersediaan hara nitrogen dalam larutan tanah dan penurunan laju pencucian senyawa
nitrat melalui gerakan air gravitasi dapat dilakukan dengan penambahan bahan organik ke dalam tanah. Hasil penelitian yang telah dilakukan Gunawan Budiyanto 2012
5 membuktikan bahwa aplikasi kompos kotoran sapi-jerami padi dalam perbandingan 1:1
merupakan bahan organik yang dapat digunakan dalam upaya konservasi senyawa N- nitrat serta Urea merupakan pupuk-N yang lebih sesuai diaplikasikan di tanah lahan
pasir pantai Selatan Kulon Progo DIY.
1.2. Permasalahan