Improvement of Milk Yield by Using Palm Kernel Cake and Distillers Dried Grains with Solubles Mixed in Concentrate Feed

i

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH DENGAN
PENCAMPURAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN DISTILLERS
DRIED GRAINS WITH SOLUBLES DALAM KONSENTRAT

MASHA MARINA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

ii

iii

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Upaya Peningkatan
Produksi Susu Sapi Perah dengan Pencampuran Bungkil Inti Sawit dan Distillers

Dried Grains with Solubles dalam Konsentrat adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2013
Masha Marina
NIM D151100091

iv

RINGKASAN
MASHA MARINA. Upaya Peningkatan Produksi Susu Sapi Perah dengan
Pencampuran Bungkil Inti Sawit dan Distillers Dried Grains with Solubles dalam
Konsentrat. Dibimbing oleh BAGUS PRIYO PURWANTO dan RA YENI
WIDIAWATI.
Tingkat produksi susu nasional yang masih rendah, tidak dapat memenuhi
kebutuhan konsumsi susu national. Salah satu alternatif untuk meningkatkan

produksi susu nasional adalah dengan meningkatkan produksi susu sapi perah
melalui perbaikan kualitas pakan. Propinsi Jawa Barat merupakan salah satu
sentra pengembangan usaha ternak sapi perah karena produksi susu pada provinsi
ini mencapai 34.81% dari produksi susu nasional. Populasi sapi perah terbesar di
Jawa Barat berada di Lembang. Rata-rata produksi susu di Lembang berada di
atas rata-rata produksi susu nasional. Ketergantungan terhadap pakan tambahan
berupa konsentrat juga menjadi sangat tinggi guna mempertahankan produksi
susu. Bungkil inti sawit (BIS) adalah hasil sampingan dari industri minyak sawit
yang dapat digunakan sebagai bahan pakan untuk ternak yang berpotensi sebagai
bahan pakan lokal untuk alternatif sumber energi dan protein. Meskipun harganya
murah, namun penggunaannya masih sangat terbata karena belum banyak
penelitian tentang penggunaan BIS pada sapi perah. Bahan lain sebagai sumber
protein dan energi adalah distillers dried grains with solubles (DDGS) yang
merupakan bahan pakan impor tetapi harganya relatif lebih murah dari pada
bungkil kedele. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh pencampuran
konsentrat oleh bahan baku pakan lokal BIS dan bahan baku pakan impor DDGS,
sebagai pengganti konsentrat terhadap produksi susu sapi perah di Lembang.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam meningkatkan produksi susu sapi
perah, menurunkan biaya pakan dan meningkatkan pendapatan peternak sapi
perah di Lembang.

Sebanyak dua puluh dua ekor sapi perah yang sedang laktasi dengan
periode laktasi pertama sampai ketujuh dikelompokkan ke dalam 4 kelompok
perlakuan: R0, R1, R2, dan R3, setiap kelompok perlakuan terdiri atas 5 dan 6
ekor ternak. R0 sebagai kontrol, R1 adalah sapi yang diberi pakan konsentrat
campuran 1 kg DDGS, R2 adalah sapi yang diberi pencampur 2 kg BIS dan 1 kg
DDGS; dan R3 adalah sapi yang diberi pakan campuran 3 kg BIS. Parameter
yang diamati dan diukur adalah status fisiologis yang meliputi suhu rektal, denyut
jantung dan frekuensi respirasi; konsumsi pakan; lingkar dada (cm) diukur dengan
menggunakan pita ukur dilakukan sebelum, saat dan setelah penelitian; produksi
susu harian dicatat setiap hari pada pemerahan pagi pukul 04.00-06.00 dan sore
pukul 15.00-17.00 WIB; kualitas susu diukur setiap dua minggu sekali pada awal
penelitian sebelum diberi perlakuan, selama diberi perlakuan pakan dan setelah
diberi perlakuan dengan mengambil sampel susu 200 ml dan keadaan mastitis
diuji dengan Mastitis Test dengan reagen IPB-1 yang dilakukan sebelum, saat dan
setelah penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan pakan dan enam ulangan.
Faktor jenis pakan (R0, R1, R2 dan R3) diamati dengan model linear pada
rancangan percobaan ini. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam

v


General Linear Model. Jika terdapat perbedaan hasil, akan dilanjutkan dengan uji
Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan pencampuran BIS dan DDGS pada pakan
konsentrat tidak memberikan perbedaan yang nyata (P>0.05) terhadap status
fisiologi ternak yang meliputi denyut jantung, respirasi dan temperatur rektal.
Hasil pengukuran terhadap status fisiologi ternak masih berada pada kisaran
normal. Hasil analisis pengaruh perlakuan terhadap kuantitas dan kualitas susu
berupa kadar lemak susu, bahan kering tanpa lemak, protein dan bahan kering
total, menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0.05). Konsumsi total
digestible nutrients (TDN) pada perlakuan R1, R2, R3 menunjukkan perbedaan
yang nyata (P