B Y S E T I A W I R A W A N ( 0 8 5 2 5 2 3 0 5 4 3 2 ) PROSEK USAHA PERTAMBANGAN BATUBARA PT KARTANEGARA PERKASA SITE KUTAI LAMA – ANGGANA, KUTAI KARTANEGARA
PROSEK USAHA PERTAMBANGAN
BATUBARA PT KARTANEGARA PERKASA
SITE KUTAI LAMA – ANGGANA, KUTAI
KARTANEGARA
BY
SETIA WIRAWAN(085252305432)
PROLOG
Sejak tahun 2012 dunia pertambangan batubara di Indonesia termasuk di
Kaltim mengalami goncangan yang cukup hebat. Peyebabnya tak lain
adalah harga batubara mencapai titik terendah, dan terus mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Gangguan ekonomi yang terjadi di
Amerika dan Eropa yang kemudian mempengaruhi tingkat produksi China
yang merupakan pengguna batubara utama Indonesia setelah India.
Penurunan harga batubara Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi harga
batubara global yang mengalami trend serupa. Pengembangan shale gas
murah di Amerika Serikat meningkatkan penggunaan gas untuk
pembangkit listrik. Hal ini mengakibatkan penggunaan batubara di
Amerika Serikat mengalami penurunan sehingga meningkatkan stok
batubara di negara tersebut yang pada akhirnya ditujukan untuk
kebutuhan ekspor. Meningkatnya ekspor batubara yang berasal dari
Amerika Serikat mengakibatkan terjadinya kelebihan pasokan batubara
global sementara kebutuhan batubara global mengalami kecenderungan
menurun akibat adanya resesi di beberapa negara. Dua faktor inilah yang
memicu turunnya harga batubara di tingkat global.
Dampaknya bagi Kaltim cukup dasyat.
Kecuali
Perusahaan
pemegang
Perjanjian
Karya
Pengusahaan
Pertambangan Batubara
(PKP2B)
yang selama ini menjadi produsen
batubara terbesar. Hampir sebagian
besar pemegang IUP OP berskala kecil
dan menengah mengalami mati suri.
Bahkan banyak diantaranya yang
kemudian menutup usahanya. Kondisi
terus terjadi hingga saat ini.
Padahal sebelum tahun 2012,
Peningkatan produksi batubara di
Indonesia dan Kalimantan pada
khususnya memang sangat pesat,
terutama setelah era desentralisasi
dimana peran pemerintah daerah
khususnya pemerintah kabupaten
menjadi sangat dominan dalam
mengeluarkan ijin pertambangan.
Berbeda dengan jenis energi yang lain,
batubara relatif terbatas digunakan
pada sektor tertentu saja seperti
pembangkit dan industri.
Rendahnya kapasitas pembangkit dan
industri yang ada di Indonesia turut
mempengaruhi kebutuhan batubara
domestik. Tidak seperti sektor lainnya
yang
mengalami
pertumbuhan
aktifitas
yang
begitu
cepat,
pertumbuhan aktifitas di pembangkit
dan industri selama ini relatif stagnan
terutama industri yang menggunakan
batubara. Baru dalam beberapa tahun
terakhir ini terjadi penambahan
kapasitas baik untuk pembangkit
berbahan bakar batubara maupun
industri seperti semen dan baja
meskipun beberapa belum beroperasi
karena
masih
dalam
tahap
pengerjaan.
TAWARAN KERJASAMA
Kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik sejak tahun 2012 mengalami peningkatan yang
signifikan sebesar 7,7 juta ton dari sebelumnya 45,1 juta ton pada 2011, akibat adanya tambahan
PLTU batubara yang beroperasi hingga akhir 2012, sebagai bagian dari proyek percepatan 10.000
MW tahap I. Industri semen adalah pengguna terbesar batubara di sector industri, pada 2012
kebutuhan batubara di industri semen dan Industri pulp terus mengalami peningkatan.
Peningkatan kebutuhan dalam negeri tak serta merta membuat usaha pertambangan batubara
kembali bergairah. Harga yang masih belum optimal dibarengi dengan cost produksi yang justru
makin tinggi secara nyata telah menggerus margin para penambang batubara yang masih aktif
menambang. Disisi lain, usaha tambang batubara semakin memiliki resiko tinggi. Salah satu kiat
untuk bertahan dan mengindari potensial lost adalah dengan memastikan hasil tambang yang
akan diproduksi benar benar akan terserap pasar (ada pembelinya).
Terkait dengan itu, kami dengan segara kerendahan hati berniat mengajukan kerjasama
penambangan batubara dengan skema penyerapan hasil produksi batubara yang akan dihasilkan.
Kontrak pembelian batubara dengan skema long term menurut hemat kami akan menguntungkan
semua pihak. Kami selalu produsen mendapat kepastian pasar (Pembeli) sehingga tugas kami
selanjutnya hanyalah menambang batubara saja. Sedangkan buyer (Pembeli batubara) sangat
diuntungkan dengan adanya kepastian produksi dan kepastian cargo.
Untuk detail skema kerjasama kami membuka diri untuk dibahas lebih lanjut. Namun sebagai
bahan pertimbangan, kami ingin menyampaikan profil tambang yang akan kami kerjakan.
PT KARTANEGARA PERKASA
PT KARTANEGARA PERKASA
PT KARTANEGARA PERKASA
Lokasi Kerja
Di Areal wilayah
pertambangan IUP Op PT
Kartanegara Perkasa ,
lapisan batubara
tersingkap pada sayap
struktur antiklin dengan
kemiringan yang relatif
landai. Pola dan arah
penyebarannya berarah
relatif utara-selatan,
mengikuti pola arah
sumbu lipatannya.
Dari evaluasi data
singkapan batubara yang
dijumpai dan hasil
interpretasi korelasi
lubang bor di daerah
penyelidikan, diketahui
sebaran lapisan batubara
membentuk pola arah
jurus yang dipengaruhi
oleh struktur geologi yang
berkembang, yaitu
membentuk sayap antiklin
bagian timur dengan arah
relatif utara-selatan
KEADAAN UMUM
TITIK KOORDINAT IUP OP PT KARTANEGARA PERKASA
Garis Bujur (BT)
Garis Lintang (LS)
No.
Titik
0
'
"
0
'
"
1
117
20
03,57
00
27
30,00
2
117
19
18,00
00
27
30,0
3
117
19
18,00
00
28
04,68
4
117
19
25,00
00
28
04,68
5
117
19
25,00
00
27
45,00
6
117
19
57,00
00
27
45,00
7
117
19
57,00
00
28
00,43
8
117
20
03,57
00
28
00,43
KESAMPAIAN DAERAH
Izin Usaha Pertambangan (IUP) KP CV.
KARTANEGARA PERKASA secara
administratif termasuk dalam Desa Kutai
Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur
Daerah penyelidikan memanjang dari timur
sampai barat dan dari utara sampai selatan
terpotong oleh alur-alur anak Sungai Dapur
yang merupakan anak Sungai Kutai Lama.
Daerah ini dapat dicapai dengan
menggunakan kendaraan roda empat melalui
jalan kabupaten arah Samarinda - Anggana.
Dari desa tersebut dilanjutkan dengan
melalui penyeberangan ponton milik
Perusahaan Minyak Medco, kemudian
dilanjutkan melalui jalan tanah pada areal
Konsesi PT. Medco Oil dan melalui jalan
rintisan menuju singkapan batubara.
Secara geografis koordinat daerah
penyelidikan sebelah utara dibatasi oleh
meridian 00 27' 30.00" LS, sebelah selatan
oleh meridian 00 28' 04.68" LS sebelah timur
oleh meridian 1170 20' 03.57" BT dan sebelah
barat oleh meridian 1170 19' 18.00" BT
KEADAAN PENDUDUK
Daerah
penyelidikan
memiliki
kerapatan penduduk yang padat
terutama di sekitar jalur jaringan
jalan utama yang menghubungkan
Kota Kecamatan Anggana dengan
Desa Kutai Lama. Penduduk
menempati
beberapa
daerah
pemukiman seperti Desa Sei
Mariam, Desa Anggana dan Desa
Kutai Lama. Mata pencaharian
penduduk
terutama,
nelayan,
petambak, berdagang, wiraswasta
dan sebagian pegawai serta
karyawan
atau
buruh
pada
perusahaan swasta. luas wilayah
307,95 km dan jumlah penduduk
2.167 jiwa. Mayoritas penduduk di
Kelurahan Kutai Lama suku Bugis,
Banjar, dan Jawa pada posisi ke tiga
VEGETASI
Vegetasi yang tumbuh di daerah
penyelidikan sebagian besar
terdiri dari semak belukar dan
tumbuhan rawa. Semak belukar
sebagian besar menempati
daerah perbukitan, sedangkan
tumbuhan rawa pada daerah
pedataran. Vegetasi lainnya
terdiri dari sengon, akasia,
meranti dan ilalang. Areal semak
belukar, setiap saat berkurang
lahannya digunakan untuk
perladangan.
MORFOLOGI
Keadaan morfologi daerah
penyelidikan pada umumnya
didominasi oleh daerah
perbukitan bergelombang sedang
dan pedataran. Daerah
perbukitan bergelombang sedang
pada umumnya berupa
rangkaian beberapa kelompok
perbukitan, dengan posisi
rangkaian perbukitan ini
tersebar di bagian baratdaya
daerah penyelidikan, sedangkan
daerah pedataran menempati
bagian tengah ke timur daerah
penyelidikan atau tenggara dan
daerah sebelah baratlaut.
TATA GUNA LAHAN
Tataguna lahan di daerah
penyelidikan didominasi
oleh semak belukar,
sebagian besar lahannya
merupakan daerah
peladangan milik
penduduk sekitar Desa
Kutai Lama, daerah
pemukiman terletak di
sebelah tenggara berjarak
sekitar 15 km berada
sepanjang Sungai Kutai
Lama.
HIDROLOGI
Daerah penyelidikan
terletak agak jauh dari
pinggir Sungai Dapur,
sungai-sungai yang
menyayat di daerah
penyelidikan hanyalah
alur-alur yang merupakan
anak Sungai Dapur,
sebagian besar alirannya
utara-selatan, sebagian
berbelok ke arah tenggara
sebelum masuk ke Sungai
Dapur.
IUP OP CV Kartanegera
memiliki luas 88
Hektar. Seluruh
infrastruktur tambang
telah terbangun
dengan kondisi sangat
baik.
Loding compayer,
stocfile, jety
merupakan fasilitas
tambang yang dimiliki
sendiri oleh PT
Karatanegara Perkasa.
Termasuk , Jalan
tambang sepanjang 14
Km dengan lebar
sekitar 15 meter.
Infrastruktur Tambang
JALAN HAULING 14 KM
JALUR JALAN HAULING
JETY PT KARTANEGARA PERKASA
Barging di jety PT
Kartanegara
Perkasa
menggunakan
Compayer.
Kapasitas sandar
tongkang
pelabuhan PT KP
300 feet
Barge Loading Compayer PT Kartanegara Perkasa
JALAN MENUJU PELABUHAN
STOCFILE
Luas Stocfile PT
Kartanegara
Perkasa sekitar 10
Hektar. Diatas
lebih dari 12 ha
dan dibawah
(pelabuhan)
sekitar 4 hektar
CADANGAN BATUBARA
CADANGAN BATUBARA
PIT
OB
COAL
SR
PIT 1
970.633,95
185.652,36
5.22
PIT 2
1.992. 471,17
643.348,96
3,09
PIT 3
1.593.089,67
200.779,21
7,93
PIT
OB
COAL
SR
PIT 1
2.485.646,74
349.607,29
7.11
PIT 2
2.911.924,06
820.342,22
3.55
PIT 3
2.162.838,97
228.078,77
9.48
PIT 2 : Prioritas dikerjakan terlebih dahulu
CADANGAN BATUBARA
Ob
Coal
SR
PIT I
2.485.646,74 BCM
349.607,29 MT
7,11
PIT 2
2.911.924,06 BCM
820.342,22 MT
3,55
PIT 3
2.162.838,97 BCM
228,078,77 MT
9,48
Dengan kondisi harga batubara saat ini dan kebutuhan buyer dengan
callori Gar 40-42 maka kami akan melakukan kegiatan penambangan
di PIT 2 dengan jumlah deposit terukur dan mineable 643.348,96 MT.
Ob
Coal
SR
PIT I
970.633,95 BCM
185.652,36 MT
5,2
PIT 2
1.882.471,17 BCM
643.348,96 MT
2,93
PIT 3
1.593.089,67 BCM
200.779,21 MT
7,93
CADANGAN BATUBARA
PETA TOPOGRAFI DAN TITIK BOR
LISH CORING TERDAHULU
No
1
BOREHOLE
BH 01
Sample Coring
Depth Coring
(m)
Run # 1
Run # 2
Run # 3
Run # 4
Run # 5
Run # 6
Run # 7
Run # 8
6.65-7.95
7.95-9.45
9.45-10.65
10.65-11.20
11.20-12.45
18.15-18.68
28.60-29.75
39.50-40.69
Core
Recovery
(%)
58
100
80
85
47
0
78
96
Jumlah Coring
2
BH 02
Run # 1
Run # 2
Run # 3
9.30-10.80
10.80-12.47
23.01-24.47
100
45
100
Jumlah Coring
3
BH 03
Run # 1
Run # 2
Run # 3
Run # 4
Run # 5
Run # 6
Run # 7
Run # 8
13.65-15.07
15.07-16.57
16.57-18.07
18.07-19.57
19.57-21.15
21.15-22.70
22.70-24.17
24.17-25.58
Jumlah Coring
100
100
100
100
100
100
100
94
Batubara
(m)
Total
Kedalaman (m)
1,30
1,50
1,20
0,55
1,25
0,53
1,15
1,19
1,30
1,50
1,20
0,55
0,00
0,00
1,15
1,19
8,67
6,89
1,50
1,67
0,50
1,50
0,00
1,50
3,67
3,00
1,42
1,50
1,50
1,50
1,58
1,55
1,47
1,41
1,42
1,50
1,50
1,50
1,58
1,55
1,47
1,41
11,93
11,93
40,69
39,15
25,97
No
4
BOREH
OLE
BH 04
Depth Coring
(m)
Core
Recovery
(%)
Batubara
(m)
Run # 1
4.20-5.72
100
1,52
1,52
Run # 2
5.72-7.21
100
1,49
1,49
Run # 3
7.21-8.70
20
1,49
0,00
Run # 4
8.70-9.90
100
1,20
1,20
Run # 5
9.90-11.35
100
1,45
1,45
Run # 6
11.35-12.89
100
1,54
1,54
Run # 7
12.89-13.54
100
0,65
0,65
Run # 8
13.54-15.13
100
1,59
1,59
Run # 9
15.13-15.64
100
0,51
0,51
11,44
9,95
Sample
Coring
Jumlah Coring
5
BH 05
Run # 1
5.55-7.13
100
1,58
1,58
Run # 2
7.13-8.54
94
1,41
1,41
Run # 3
8.54-9.25
100
0,71
0,71
Run # 4
9.25-10.75
92
1,50
1,50
Run # 5
10.75-12.25
100
1,50
1,50
Run # 6
12.25-13.68
92
1,43
1,43
Run # 7
13.68-15.18
100
1,50
1,50
Run # 8
15.18-16.31
83
1,13
1,13
10,76
10,76
Jumlah Coring
6
BH 07
Total
Kedalaman (m)
Run # 1
17.79-18.60
54
0,81
0,00
Run # 2
18.60-19.55
82
0,95
0,95
Run # 3
23.02-24.27
82
1,25
1,25
3,01
2,20
Jumlah Coring
15,64
16,31
24,27
No
7
BOREHOLE
Depth Coring
(m)
Core
Recovery
(%)
Batubara
(m)
Run # 1
21.90-22.85
79
0,95
0,95
Run # 2
24.22-25.27
94
1,05
1,05
Run # 3
25.27-25.97
79
0,70
0,70
2,70
2,70
Sample
Coring
BH 10
Jumlah Coring
8
Run # 1
32.45-33.97
90
1,52
1,52
Run # 2
33.97-35.42
97
1,45
1,45
Run # 3
35.42-36.07
97
0,65
0,65
3,62
3,62
BH 11
Jumlah Coring
9
Run # 1
28.65-30.27
92
1,62
1,62
Run # 2
30.27-31.82
97
1,55
1,55
Run # 3
31.82-32.71
89
0,89
0,89
Run # 4
32.71-34.21
96
1,50
1,50
Run # 5
34.21-34.97
84
0,76
0,76
Run # 6
34.97-36.47
98
1,50
1,50
Run # 7
36.47-37.37
98
0,90
0,90
8,72
8,72
BH 12
Jumlah Coring
10
BH 15
Total
Kedalaman (m)
Run # 1
8.41-9.47
97
1,06
1,06
Run # 2
9.47-10.97
100
1,50
1,50
Jumlah Coring
2,56
2,56
Total
67,08
59,77
33,15
40,65
37,37
10,97
BH 04:
Tebal batubara hasil coring 11.44 M
BH 01:
Tebal batubara hasil coring 8,67 M
BH 02:
Tebal batubara hasil coring 3, 67 M
BH 10:
Tebal batubara hasil coring 2,70 M
BH 03:
Tebal batubara hasil coring 11,95 M
BH 05:
Tebal batubara hasil coring 10,78 M
BH 07:
Tebal batubara hasil coring 3,01 M
BH 11:
Tebal batubara hasil coring 3,62 M
BH 12:
Tebal batubara hasil coring 8, 72 M
BH 15:
Tebal batubara hasil coring 2,56 M
DESIGN TAMBANG
PIT GABUNGAN
PIT I
PIT 2
PENAMPANG
Kenampakan fisik
batubara di PT
KARTANEGARA
PERKASA,
mempunyai sifat dan
karakteristik yang
relatif hampir sama
serta dapat
dibedakan posisi
stratigrafi, ketebalan,
jenis dan letaknya.
Memiliki ketebalan
yang bervariasi dari
0,50 sampai 14
meter, berwarna
hitam, kilap lilin,
sebagian concoidal,
lunak sampai
sedang.
KUALITAS BATUBARA
ROA Hasil Boring di PIT I
Kenampakan Fisik Batubara
Kenampakan fisik batubara di CV KARTANEGARA PERKASA, mempunyai sifat dan karakteristik yang relatif
hampir sama serta dapat dibedakan posisi stratigrafi, ketebalan, jenis dan letaknya. Memiliki ketebalan
yang bervariasi dari 0,50 sampai 14 meter, berwarna hitam, kilap lilin, sebagian concoidal, lunak sampai
sedang, sebagian menyerpih, mengotori tangan, ada indikasi sulfur, ada fragmen-fragmen resin, berlapis
baik, jurus kemiringan U 15o – 35o T/15o – 25o, umumnya berselingan dengan batulempung karbonan
berwarna kehitaman yang bersisipan dengan lapisan batulempung.
SUMMARY LIST SAMPLE DARI SINGKAPAN
NO
KODE SINGKAPAN
TM
M
ASH
ASH
VM
VM
FC
FC
TS
TS
CV
CV
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
kcal/kg
kcal/kg
ar
adb
adb
ar
adb
ar
adb
ar
adb
ar
adb
ar
1
AN - 01
42,58
12,82
5,15
3,39
41,46
27,31
40,57
26,72
0,31
0,2
5,586
3,679
2
AN - 02
38,68
14,51
4,52
3,24
38,89
27,89
42,08
30,18
0,29
0,21
5,505
3,949
3
AN - 03
44,16
13,06
2,24
1,44
40,31
25,89
44,39
28,51
0,23
0,15
5,937
3,813
4
AN - 04
43,58
12,9
1,64
1,06
42,09
27,26
43,37
28,09
0,3
0,19
5,844
3,786
5
AN - 05
47,38
12,95
0,99
0,6
42,89
25,93
43,17
26,1
0,26
0,16
6,019
3,638
6
AN - 06
42,52
14,93
2,38
1,61
39,15
26,45
43,54
29,42
0,41
0,28
5,529
3,736
7
AN - 07
35,75
12,6
1,3
0,96
41,19
30,28
44,91
33,01
0,72
0,53
5,997
4,409
8
AN - 08
42,2
13,95
3,86
2,59
39,53
26,55
42,66
28,65
0,58
0,39
5,499
3,694
JUMLAH
336,9
107,7
22,1
14,9
325,5
217,6
344,7
230,7
3,1
2,11
45,916
30,704
Rata-rata
42,11
13,47
2,76
1,86
40,69
27,2
43,09
28,84
0,39
0,26
5,7395
3,838
LIST SAMPLE DARI BOREHOLE
NO
KODE BOR
TM
M
ASH
VM
FC
TS
CV
%
ar
%
%
%
%
%
kcal/kg
adb
adb
adb
adb
adb
adb
1
BH 01/RUN 1
37,09
16,54
2,22
39,78
41,46
0,17
5377
2
BH 01/RUN 7
39,61
15
8,81
38,5
36,69
0,17
5034
3
BH 01/RUN 8
39,1
20,04
2,22
33,85
43,89
0,18
4706
4
BH 02/RUN 1 (I)
41,17
14,96
7,68
38,08
39,28
0,21
5543
5
BH 02/RUN (II)
36,08
16,91
1,11
39,6
42,38
0,23
5577
6
BH 02/RUN 4
36,01
17,24
7,95
35,43
39,38
0,46
5297
7
BH 03/RUN 1 (I)
42,35
16,88
2,39
39,88
40,85
0,26
5547
8
BH 03/RUN 1 (II)
41,83
16,88
2,19
39,31
41,62
0,25
5500
9
BH 03/RUN 2
38,27
20,47
3,7
38,2
37,46
0,19
5546
10
BH 03/RUN 4
38,54
20,94
2,86
37,41
38,79
0,18
5182
11
BH 03/RUN 5
39,39
18,96
2,82
39,71
38,5
0,14
5402
12
BH 03/RUN 6
40,15
20,46
3,91
37,84
37,79
0,16
5257
13
BH 03/RUN 7
40,07
19,07
5,65
38,87
36,41
0,3
5117
14
BH 01/RUN I
39,64
16,21
2,27
39,74
41,3
0,19
5663
15
BH 01/RUN 2
39,94
14,9
1,57
39,86
43,67
0,16
5719
16
BH 01/RUN 3
39,79
16,07
2,66
38,31
42,96
0,24
5624
629
281,5
60
614,4
642,4
3,49
86091
39,31
17,6
3,75
38,4
40,15
0,22
5381
Rata-rata
SUMMARY LIST SAMPLE DARI BOREHOLE
NO
TM
M
ASH
VM
FC
TS
CV
%
ar
%
%
%
%
%
kcal/kg
KODE BOR
adb
adb
adb
adb
adb
adb
1
BH 01/RUN 1
37,09
16,54
2,22
39,8
41,46
0,17
5377
2
BH 01/RUN 7
39,61
15
8,81
38,5
36,69
0,17
5034
3
BH 01/RUN 8
39,1
20,04
2,22
33,9
43,89
0,18
4706
4
BH 02/RUN 1 (I)
41,17
14,96
7,68
38,1
39,28
0,21
5543
5
BH 02/RUN (II)
36,08
16,91
1,11
39,6
42,38
0,23
5577
6
BH 02/RUN 4
36,01
17,24
7,95
35,4
39,38
0,46
5297
7
BH 03/RUN 1 (I)
42,35
16,88
2,39
39,9
40,85
0,26
5547
8
BH 03/RUN 1 (II)
41,83
16,88
2,19
39,3
41,62
0,25
5500
9
BH 03/RUN 2
38,27
20,47
3,7
38,2
37,46
0,19
5546
10
BH 03/RUN 4
38,54
20,94
2,86
37,4
38,79
0,18
5182
11
BH 03/RUN 5
39,39
18,96
2,82
39,7
38,5
0,14
5402
12
BH 03/RUN 6
40,15
20,46
3,91
37,8
37,79
0,16
5257
13
BH 03/RUN 7
40,07
19,07
5,65
38,9
36,41
0,3
5117
14
BH 01/RUN I
39,64
16,21
2,27
39,7
41,3
0,19
5663
15
BH 01/RUN 2
39,94
14,9
1,57
39,9
43,67
0,16
5719
16
BH 01/RUN 3
39,79
16,07
2,66
38,3
42,96
0,24
5624
JUMLAH
Rata-rata
629
281,5
60
614
642,4
3,49
86091
39,31
17,6
3,75
38,4
40,15
0,218
5381
sistim penambangan yang
akan diterapkan adalah
sistim tambang terbuka
(open pit). Peralatan
tambang yang digunakan
adalah kombinasi backhoe
dump truck dibantu dengan
buldozer sebagai alat garudorong dan grader untuk
perawatan jalan dan
penanganan tanah
timbunan.
Kegiatan penambangan akan
dilakukan dengan contour
mining. Teknik
penggaliannya bertahap dari
elevasi yang paling tinggi ke
elevasi yang rendah sampai
kedalaman batas
penambangan yang telah
ditentukan. Kemajuan
penambangan batubara
selanjutnya akan mengikuti
arah penyebaran lapisan
batubara pada setiap pit
yang akan ditambang.
RENCANA PENAMBANGAN
PERALATAN TAMBANG YANG AKAN DIGUNAKAN
AKTIFITAS
MODEL
Penggalian dan Pengangkutan Batubara
Alat Gali Muat
CAT 320
Alat Angkut
NISSAN CWB
Alat Bantu
DOZER CAT D7R
Penggalian dan Pengangkutan Tanah Penutup
Alat Gali Muat
CAT 375 short arm
Alat Angkut
NISSAN CWB/ADT
Alat Garu Dorong
CAT D9R,
Alat Penyebar
CAT D7R
Perawatan Jalan dan Penunjang
Motor Grader
CATERPILLAR 140 H
Compactor
CAT SD100B
Water Truck
NISSAN CKA 12
Fuel Truck
Diesel Genset
Lighting
Water Pump
MULTI FLOW 390S
Pekerjaan Di Stockpile
Whell Loader
CAT 988
Kantor, Karyawan dan P3K
LV
4-WD
Pemadam Kebakaran
Ambulance
4-WD
KAPASITAS
1,4 m3
15 ton
5,8 m3
4.4 m3
20/30 ton
14,4 m3
5,8 m3
20.000 lt
20 Kw
500 watt
300 watt
RENCANA PRODUKSI
Tahun I.
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
Tahun II,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
1
-
1
22.000
2
5.500
2
22.000
3
11.000
3
22.000
4
16.500
4
22.000
5
16.500
5
22.000
6
16.500
6
22.000
7
16.500
7
22.000
8
22.000
8
22.000
9
22.000
9
22.000
10
22.000
10
22.000
11
22.000
11
22.000
12
22.000
12
22.000
Total
192.500
Total
264.000
Tahun III,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
1
22.000
2
22.000
3
22.000
4
22.000
5
22.000
6
22.000
7
22.000
8
22.000
9
22.000
10
22.000
11
22.000
12
22.000
Total
264.000
Tahun ke
Total Produksi MT)
1
192.500
2
264.000
3
264.000
720.500
RENCANA PRODUKSI
Tahun I.
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
Tahun II,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
1
-
1
22.000
2
5.500
2
22.000
3
11.000
3
22.000
4
16.500
4
22.000
5
16.500
5
22.000
6
16.500
6
22.000
7
16.500
7
22.000
8
22.000
8
22.000
9
22.000
9
22.000
10
22.000
10
22.000
11
22.000
11
22.000
12
22.000
12
22.000
Total
192.500
Total
264.000
Tahun III,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
1
22.000
2
22.000
3
22.000
4
22.000
5
22.000
6
22.000
7
22.000
8
22.000
9
22.000
10
22.000
11
22.000
12
22.000
Total
264.000
Tahun ke
Total Produksi MT)
1
192.500
2
264.000
3
264.000
720.500
Untuk melihat prospek
penambangan batubara
di daerah IUP KP
Kartanegara Perkasa
selain dilakukan tinjauan
dari segi teknis, dilakukan
juga kajian berdasarkan
aspek keuangan dan
keekonomian. Analisis ini
dilakukan berdasarkan
umur tambang selama 3
tahun dengan acuan
deposit 820.342,22 MT
dengan cadangan
batubara minible
720.000 MT. Dengan
asumsi kualitas batubara
Gar 40 – 42, harga
batubara yang dijadikan
acuan adalah Rp
330.000/MT
Investasi dan Analisa
Kelayakan (Dikontraktorkan)
PERKIRAAN INVESTASI
1
1
2
3
4
5
1
2
3
4
4
Biaya Pra Penambangan
Pembelian peralatan
3.303.000.000
1.100.000.000
JUMLAH MODAL TETAP
MODAL KERJA
Biaya Langsung
4.403.000.000
Royalty (5% dari Penjualan) : 5% x Rp 330.000x 25.000 MT
Biaya Perawatan Fasilitas & Infrastruktur (5% x 475.000 .000+ 1.100.000.000)
Biaya Kontraktor 90.000 Mt x Rp 25.000 MT
Biaya hauling dan Barging (65.000 + 23.800) x 3 bulan
Fee KP : 25.000 MT x Rp39.900
SUB JUMLAH
Biaya Tidak Langsung
Gaji Karyawan Tetap (3 bln x Rp 146.000.000 )
Biaya Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan dan K-3 ( 25.000 MT x Rp 2.000)
Biaya Kantor (Overhead) 25.000 MT x Rp 5.000
Pengamanan tambang dan Csr :25.000 MT x 6.000
Asuransi Tenaga Kerja 5% x 438.000.000
SUB JUMLAH
JUMLAH MODAL KERJA
BIAYA INVESTASI
412.500.000
78.750.000
2.250.000.000
2.220.000.000
997.500.000
5.958.750.000
438.000,000
50.000.000
125.000.000
150.000.000
709.900.000
6.668.650.000
11.071.650.000
Modal Kerja
Investasi (modal tetap)
Biaya pra
tambang
Biaya peralatan
Investasi
(modal tetap)
Biaya langsung
(Rp)
3.303.000.000
1.100.000.000
4.403.000.000
5.958.750.000
Untuk pembiayaan penambangan di KP Kartanegara
Perkasa selama 3 tahun, dengan asumsi modal kerja
disiapkan untuk 3 bulan kedepan , maka biaya yang
dibutuhkan adalah Rp 11.071.650.000,- dengan
rincian 4.403.000.000 untuk biaya investasi yang akan
dikembalikan melalui depresiasi dan amortisasi
dan 6.558.650.000 merupakan modal kerja untuk
kegiatan
produksi
batubara
yang
akan
dikompensasikan nantinya melalui profit yang
dihasilkan. Modal kerja didistribusikan bertahap
sesuai kebutuhan. Dan selama 3 bulan bekerja,
16.000 mt atau setara dengan Rp 5.280.000.000,telah dihasilkan.
Biaya tidak
langsung (Rp)
709.900.000
Modal kerja
(Rp)
6.668.650.000
Bulan ke
Produksi
(MT)
pendapatan (RP
330.000/MT)
1
-
-
2
5.000
1.650.000.000
3
11.000
3.630.000.000
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Tahun I.
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
Rencana pendapatan (RP
330.000/MT)
1
-
2
5.000
1.650.000.000
3
11.000
3.630.000.000
4
16.500
5.445.000.000
5
16.500
5.445.000.000
6
16.500
5.445.000.000
7
16.500
5.445.000.000
8
22.000
7.260.000.000
9
22.000
7.260.000.000
10
22.000
7.260.000.000
11
22.000
7.260.000.000
12
22.000
7.260.000.000
Total
192.000
61.440.000.000
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Tahun II,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
Rencana pendapatan (RP)
Rp 330.000/MT
1
22.000
7.260.000.000
2
22.000
7.260.000.000
3
22.000
7.260.000.000
4
22.000
7.260.000.000
5
22.000
7.260.000.000
6
22.000
7.260.000.000
7
22.000
7.260.000.000
8
22.000
7.260.000.000
9
22.000
7.260.000.000
10
22.000
7.260.000.000
11
22.000
7.260.000.000
12
22.000
7.260.000.000
Total
264.000
87.120.000.000
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Tahun II,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
Rencana pendapatan (RP)
Rp 330.00/MT
1
22.000
7.260.000.000
2
22.000
7.260.000.000
3
22.000
7.260.000.000
4
22.000
7.260.000.000
5
22.000
7.260.000.000
6
22.000
7.260.000.000
7
22.000
7.260.000.000
8
22.000
7.260.000.000
9
22.000
7.260.000.000
10
22.000
7.260.000.000
11
22.000
7.260.000.000
12
22.000
7.260.000.000
Total
264.000
87.120.000.000
Total Pendapatan
Produksi (MT)
Pendapatan (Rp)
Tahun I
192.000
61.440.000.000
Tahun II
264.000
87.120.000.000
Tahun III
264.000
87.120.000.000
Total
720.000
237.600.000.000,-
Biaya Royalti Pusat
Tahun ke
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
1
192.000
5% X Rp 330.000
3.168.000.000
2
264.000
5% xRp 330.000
4.356.000.000
3
264.000
5%x Rp 330.200
4.356.000.000
BIAYA FEE KP OWNER
Tahun ke
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
1
192.000
39.900
7.660.800.000
2
264.000
39.900
10.533.600.000
3
264.000
39.900
10.533.600.000
RENCANA BIAYA PRATAMBANG
1
DP KP Owner (CV KP)
Rp 750.000.000
2
Eksplorasi (Mapping, Driliing, Topo, design tambang) untuk 30
Ha
Rp 183.000.000
3
DP Kontraktor
5
Pembebasan Lahan Tambang 30 ha @ Rp 30.000.000
Rp 900.000.000
6
Biaya Bangunan
Rp 470.000.000
Rp 1.000.000.000
Total
Rp 3.303.000.000
DP KP OWNER
DP KONTRAKTOR
RP 750.000.000
1.000.000.000
RINCIAN BIAYA EKPLORASI
Kegiatan
Mapping
Drilling
Topografi
Design
tambang
Luasan
Biaya (Rp)
(ha)
30
1.000.000/HA
Total (RP)
30.000.000
500 m
30
30
180.000/m
1.100.000
1.000.000
90.000.000
33.000.000
30.000.000
Total
183.000.000
RINCIAN BIAYA BANGUNAN
no
Jumlah (Rp)
1
Mine office
150.000.000
2
Basc camp
150.000.000
3
Workshop
-
4
Pembangkit Tenaga Listrik
100.000.000
5
Pos Keamanan
20.000.000
6
Tempat ibadah
50.000.000
Total (perkiraan)
470.000.000
BIAYA PEMBEBASAN LAHAN
30 Ha @ 30.000.000 =
900.000.000
Investasi Peralatan
Kendaraan Operasional
2 Unit @350.000.000
Rp 750.000.000
Tower lamp
2 Unit @ 150.000.000
Rp 350.000.000
Rp 1.100.000.000
Biaya Langsung
Biaya Tidak Langsung
Biaya OB, CG
Rp 90.000,-
Biaya csr
Rp 3.000,-
Biaya Hauling
Rp 23.800,-
Biaya Barging dan crashing
Rp 65.000,-
Lingkungan (reklamasi)
Pengamanan Tambang
Fee manajemen
Rp 2.000,Rp 3.000,Rp 10.000,-
Total
Rp 178.800,-
Overhead
Total
Rp 5.000,Rp 23 .000,-
Biaya langsung merupakan biaya
yang berhubungan langsung dengan
kegiatan produksi batubara dan
merupakan fix cost
Biaya tidak langsung, kecuali fee manajemen
besaranya setiap bulan tidak bisa diprediksi.
Bisa lebih dari yang dianggarkan bisa juga
kurang dari yang dianggarkan. Oleh sebab itu,
biaya tidak langsung bila ada sisa tiap bulanya
harus dikumulatifkan dan dijadikan simpanan.
BIAYA KONTRAKTOR TAMBANG
Tahun ke
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
1
192.000
90.000
17.280.000.000
2
264.000
90.000
23.760.000.000
3
264.000
90.000
23.760.000.000
BIAYA BARGING, CRUSING DAN SEWA JALAN HAULING
Tahun ke
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
1
192.000
65.000
12.480.000.000
2
264.000
65.000
17.160.000.000
3
264.000
65.000
17.160.000.000
BIAYA HAULING
Tahun ke
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
1
192.000
1700 x 14 Km = 28.900
5.548.800.000
2
264.000
1700 x 14 km = 28.900
7.629.600.000
3
264.000
1700 x 14 km = 28.900
7.629.600.000
GAJI KARYAWAN
2. K3 DAN COMDEV
1. MANAJEMEN
No.
I.
1
2
3
4
6
7
Posisi
Jumlah
Gaji/Bln
Total/tahun
Manajemen
General
Manager
Mine
Manager
Safety
Manager
Marketing
Manager
Finance &
Adm.
Manager
Secretary
Sub total I
1
20.000.000
1
15.000.000
1
1
HRD
1
3.500.000
2
Accountant
1
3.500.000
3
Admint.
Personil
1
3.000.000
4
Staff K3
1
3.000.000
1
3.000.000
1
3.000.000
8
16.000.000
14
35.000.000 420.000.000
10.000.000
5
1
7.500.000
1
7.500.000
6
7
1
7
3.000.000
63.000.000 756.000.000
Staff
community
developmen
t
Staff
lingkungan
Security
Guard
Sub Total II
3. Perencanaan & Enginering
1
Mine Engineer
1
10.000.000
2
Safety Personil
2
6.000.000
3
Geologist
1
5.000.000
4
Surveyor
Sub Total III
Total
2
8.000.000
6
29.000.000
348.000.000
4. Administrasi Keuangan
1 Marketing Staff
2 Clecrk
Sub Total IV
OPERASI
V.
1 General Foreman
2 Foreman
Heavy Equipment
3 Operator
Light Equipment
4 Operator
5 Unskilled Labour
Sub Total V
Perawatan &
V. Logistik
1 Unskilled Laborer
2
1
3
5.000.000
2.000.000
7.000.000
84.000.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
1.500.000
Sub Total VI 8
12.000.000
144.000.000
TOTAL 38
146.000.000
1.752.000.000
Biaya overhead
Biaya Pengamanan Tambang
Tahun
Produksi (MT)
ke
1
192.000
Biaya (Rp)
Total (Rp)
3.000
576.000.000
2
264.000
3.000
792.000.000
3
264.000
3.000
792.000.000
Tahun
Produksi (MT) Biaya (Rp)
ke
1
192.000
5.000
Total (Rp)
960.000.000
2
264.000
5.000
1.320.000.000
3
264.000
5.000
1.320.000.000
Biaya CSR
Biaya Pemantauan Lingkungan
Tahun
Produksi (MT)
ke
1
192.000
Biaya (Rp)
Total (Rp)
2.000
384.000.000
Tahun
ke
1
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
192.000
3.000
576.000.000
2
264.000
2.000
528.000.000
2
264.000
3.000
792.000.000
3
264.000
2.000
528.000.000
3
264.000
3.000
792.000.000
Biaya Pemeliharaan
Biaya Asuransi Karyawan
Nilai pembelian
Biaya
Pemeliharaan(thn)
Per Tahun
Gaji
Biaya Asuransi
Rp 1.100.000.000
5 %
55.000.000
5%
1.752.000.000
87.600.000
BIAYA FEE MANAJEMEN
Tahun I.
Bulan ke
Produksi (MT)
1
-
2
5.000
3
Fee Manajemen (RP
10.000/MT)
Tahun II,
Bulan ke
Produksi (MT)
Fee Manajemen (RP
10.000/MT)
1
22.000
220.000.000
50.000.000
2
22.000
220.000.000
11.000
110.000.000
3
22.000
220.000.000
4
16.500
165.000.000
4
22.000
220.000.000
5
16.500
165.000.000
5
22.000
220.000.000
6
16.500
165.000.000
6
22.000
220.000.000
7
16.500
165.000.000
7
22.000
220.000.000
8
22.000
220.000.000
8
22.000
220.000.000
9
22.000
220.000.000
9
22.000
220.000.000
10
22.000
220.000.000
10
22.000
220.000.000
11
22.000
220.000.000
11
22.000
220.000.000
12
22.000
220.000.000
12
22.000
220.000.000
Total
192.000
1.920.000.000
Total
264.000
2.640.000.000
Tahun III.
Bulan ke
Produksi
(MT)
Fee Manajemen
(RP 10.000/MT)
1
22.000
220.000.000
2
22.000
220.000.000
3
22.000
220.000.000
4
22.000
220.000.000
5
22.000
220.000.000
6
22.000
220.000.000
7
22.000
220.000.000
8
22.000
220.000.000
9
22.000
220.000.000
10
22.000
220.000.000
11
22.000
220.000.000
12
22.000
220.000.000
Total
264.000
2.640.000.000
Amortisasi Biaya PraTambang
Depresiasi/Penyusutan Barang
Tahun I
Tahun II
Tahun III
Tahun I
Tahun II
Tahun III
1.101.000.000
1.101.000.000
1.101.000.000
366.666.667
366.666.667
366.666.667
Dasar Analisis
D
I
K
O
N
T
R
A
K
T
O
R
K
A
N
Sistim penambangan
1.
2.
3.
4.
5.
Modal/investasi
Biaya produksi
Tingkat produksi
Perkiraan harga jual
Perhitungan amortisasi dan
depresiasi linier
6. Tidak menggunakan ekskalasi
biaya dan ekskalasi
pendapatan
7. Harga batubara 330.000,Dikontraktorkan
Propit And Loss
PROFIT AND LOSS
NO
1
MINING COST
Produksi batubara (MT)
TAHUN ll
TAHUN KE lll
192.000
264.000
264.000
61.440.000.000
87.120.000.000
87.120.000.000
Royalty pusat (5%)
3.168.000.000
4.356.000.000
4.356.000.000
Pendapatan kotor
58.272.000.000
82.764.000.000
82.764.000.000
7.660.800.000
10.533.600.000
10.533.600.000
50.707.200.000
72.230.400.000
72.230.400.000
34.329.600.000
47.203.200.000
47.203.200.000
Biaya tak langsung (Rp 23.000)
4.416.000.000
7.590.000.000
7.590.000.000
Gaji karyawan
1.752.000.000
1.752.000.000
1.752.000.000
Asuransi karyawan (5%
1.752.000.000)
87.600.000
87.600.000
87.600.000
Pemeliharaan (5% x Rp 1.100.000)
55.000.000
55.000.000
55.000.000
Total Operasional cost
40.640.200.000
56.687.800.000
56.687.800.000
Pendapatan - Operasional cost
10.067.000.000
15.542.600.000
15.542.600.000
Pendapatan (Rp 330.000/MT)
Fee Kp Owner (Rp 39.900)
Pendapatan bersih
2
TAHUN I
Operasional Cost
Biaya langsung (Rp 178.800)
3
Pratambang
Depresiasi
366.666.667
366.666.667
366.666.667
amortosasi
1.101.000.000
1.101.000.000
1.101.000.000
11.534.666.667
17.010.266.667
17.010.266.667
Pajak (30%)
3.460.400.000
5.103.080.000
5.103.080.000
Laba bersih
8.074.266.667
11.907.186.667
11.907.186.667
- 2.997.383.333
8.909.803.334
29.973.833.333
Incame belum pajak
Cash flow - 11.071.650.000
Profit bersih sudah dipotong pajak sekitar Rp 45.000
BEP
Tahu
n
0
Laba Bersih
Cash flow
-11.071.650.000
1
8.074.266.667
- 2.997.383.333
2
11.907.186.667
8.909.803.334
3
11.907.186.667
29.973.833.333
Pada awal tahun kedua penambangan BEP telah tercapai
LEGALITAS
TERIMA
KASIH
BATUBARA PT KARTANEGARA PERKASA
SITE KUTAI LAMA – ANGGANA, KUTAI
KARTANEGARA
BY
SETIA WIRAWAN(085252305432)
PROLOG
Sejak tahun 2012 dunia pertambangan batubara di Indonesia termasuk di
Kaltim mengalami goncangan yang cukup hebat. Peyebabnya tak lain
adalah harga batubara mencapai titik terendah, dan terus mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Gangguan ekonomi yang terjadi di
Amerika dan Eropa yang kemudian mempengaruhi tingkat produksi China
yang merupakan pengguna batubara utama Indonesia setelah India.
Penurunan harga batubara Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi harga
batubara global yang mengalami trend serupa. Pengembangan shale gas
murah di Amerika Serikat meningkatkan penggunaan gas untuk
pembangkit listrik. Hal ini mengakibatkan penggunaan batubara di
Amerika Serikat mengalami penurunan sehingga meningkatkan stok
batubara di negara tersebut yang pada akhirnya ditujukan untuk
kebutuhan ekspor. Meningkatnya ekspor batubara yang berasal dari
Amerika Serikat mengakibatkan terjadinya kelebihan pasokan batubara
global sementara kebutuhan batubara global mengalami kecenderungan
menurun akibat adanya resesi di beberapa negara. Dua faktor inilah yang
memicu turunnya harga batubara di tingkat global.
Dampaknya bagi Kaltim cukup dasyat.
Kecuali
Perusahaan
pemegang
Perjanjian
Karya
Pengusahaan
Pertambangan Batubara
(PKP2B)
yang selama ini menjadi produsen
batubara terbesar. Hampir sebagian
besar pemegang IUP OP berskala kecil
dan menengah mengalami mati suri.
Bahkan banyak diantaranya yang
kemudian menutup usahanya. Kondisi
terus terjadi hingga saat ini.
Padahal sebelum tahun 2012,
Peningkatan produksi batubara di
Indonesia dan Kalimantan pada
khususnya memang sangat pesat,
terutama setelah era desentralisasi
dimana peran pemerintah daerah
khususnya pemerintah kabupaten
menjadi sangat dominan dalam
mengeluarkan ijin pertambangan.
Berbeda dengan jenis energi yang lain,
batubara relatif terbatas digunakan
pada sektor tertentu saja seperti
pembangkit dan industri.
Rendahnya kapasitas pembangkit dan
industri yang ada di Indonesia turut
mempengaruhi kebutuhan batubara
domestik. Tidak seperti sektor lainnya
yang
mengalami
pertumbuhan
aktifitas
yang
begitu
cepat,
pertumbuhan aktifitas di pembangkit
dan industri selama ini relatif stagnan
terutama industri yang menggunakan
batubara. Baru dalam beberapa tahun
terakhir ini terjadi penambahan
kapasitas baik untuk pembangkit
berbahan bakar batubara maupun
industri seperti semen dan baja
meskipun beberapa belum beroperasi
karena
masih
dalam
tahap
pengerjaan.
TAWARAN KERJASAMA
Kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik sejak tahun 2012 mengalami peningkatan yang
signifikan sebesar 7,7 juta ton dari sebelumnya 45,1 juta ton pada 2011, akibat adanya tambahan
PLTU batubara yang beroperasi hingga akhir 2012, sebagai bagian dari proyek percepatan 10.000
MW tahap I. Industri semen adalah pengguna terbesar batubara di sector industri, pada 2012
kebutuhan batubara di industri semen dan Industri pulp terus mengalami peningkatan.
Peningkatan kebutuhan dalam negeri tak serta merta membuat usaha pertambangan batubara
kembali bergairah. Harga yang masih belum optimal dibarengi dengan cost produksi yang justru
makin tinggi secara nyata telah menggerus margin para penambang batubara yang masih aktif
menambang. Disisi lain, usaha tambang batubara semakin memiliki resiko tinggi. Salah satu kiat
untuk bertahan dan mengindari potensial lost adalah dengan memastikan hasil tambang yang
akan diproduksi benar benar akan terserap pasar (ada pembelinya).
Terkait dengan itu, kami dengan segara kerendahan hati berniat mengajukan kerjasama
penambangan batubara dengan skema penyerapan hasil produksi batubara yang akan dihasilkan.
Kontrak pembelian batubara dengan skema long term menurut hemat kami akan menguntungkan
semua pihak. Kami selalu produsen mendapat kepastian pasar (Pembeli) sehingga tugas kami
selanjutnya hanyalah menambang batubara saja. Sedangkan buyer (Pembeli batubara) sangat
diuntungkan dengan adanya kepastian produksi dan kepastian cargo.
Untuk detail skema kerjasama kami membuka diri untuk dibahas lebih lanjut. Namun sebagai
bahan pertimbangan, kami ingin menyampaikan profil tambang yang akan kami kerjakan.
PT KARTANEGARA PERKASA
PT KARTANEGARA PERKASA
PT KARTANEGARA PERKASA
Lokasi Kerja
Di Areal wilayah
pertambangan IUP Op PT
Kartanegara Perkasa ,
lapisan batubara
tersingkap pada sayap
struktur antiklin dengan
kemiringan yang relatif
landai. Pola dan arah
penyebarannya berarah
relatif utara-selatan,
mengikuti pola arah
sumbu lipatannya.
Dari evaluasi data
singkapan batubara yang
dijumpai dan hasil
interpretasi korelasi
lubang bor di daerah
penyelidikan, diketahui
sebaran lapisan batubara
membentuk pola arah
jurus yang dipengaruhi
oleh struktur geologi yang
berkembang, yaitu
membentuk sayap antiklin
bagian timur dengan arah
relatif utara-selatan
KEADAAN UMUM
TITIK KOORDINAT IUP OP PT KARTANEGARA PERKASA
Garis Bujur (BT)
Garis Lintang (LS)
No.
Titik
0
'
"
0
'
"
1
117
20
03,57
00
27
30,00
2
117
19
18,00
00
27
30,0
3
117
19
18,00
00
28
04,68
4
117
19
25,00
00
28
04,68
5
117
19
25,00
00
27
45,00
6
117
19
57,00
00
27
45,00
7
117
19
57,00
00
28
00,43
8
117
20
03,57
00
28
00,43
KESAMPAIAN DAERAH
Izin Usaha Pertambangan (IUP) KP CV.
KARTANEGARA PERKASA secara
administratif termasuk dalam Desa Kutai
Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur
Daerah penyelidikan memanjang dari timur
sampai barat dan dari utara sampai selatan
terpotong oleh alur-alur anak Sungai Dapur
yang merupakan anak Sungai Kutai Lama.
Daerah ini dapat dicapai dengan
menggunakan kendaraan roda empat melalui
jalan kabupaten arah Samarinda - Anggana.
Dari desa tersebut dilanjutkan dengan
melalui penyeberangan ponton milik
Perusahaan Minyak Medco, kemudian
dilanjutkan melalui jalan tanah pada areal
Konsesi PT. Medco Oil dan melalui jalan
rintisan menuju singkapan batubara.
Secara geografis koordinat daerah
penyelidikan sebelah utara dibatasi oleh
meridian 00 27' 30.00" LS, sebelah selatan
oleh meridian 00 28' 04.68" LS sebelah timur
oleh meridian 1170 20' 03.57" BT dan sebelah
barat oleh meridian 1170 19' 18.00" BT
KEADAAN PENDUDUK
Daerah
penyelidikan
memiliki
kerapatan penduduk yang padat
terutama di sekitar jalur jaringan
jalan utama yang menghubungkan
Kota Kecamatan Anggana dengan
Desa Kutai Lama. Penduduk
menempati
beberapa
daerah
pemukiman seperti Desa Sei
Mariam, Desa Anggana dan Desa
Kutai Lama. Mata pencaharian
penduduk
terutama,
nelayan,
petambak, berdagang, wiraswasta
dan sebagian pegawai serta
karyawan
atau
buruh
pada
perusahaan swasta. luas wilayah
307,95 km dan jumlah penduduk
2.167 jiwa. Mayoritas penduduk di
Kelurahan Kutai Lama suku Bugis,
Banjar, dan Jawa pada posisi ke tiga
VEGETASI
Vegetasi yang tumbuh di daerah
penyelidikan sebagian besar
terdiri dari semak belukar dan
tumbuhan rawa. Semak belukar
sebagian besar menempati
daerah perbukitan, sedangkan
tumbuhan rawa pada daerah
pedataran. Vegetasi lainnya
terdiri dari sengon, akasia,
meranti dan ilalang. Areal semak
belukar, setiap saat berkurang
lahannya digunakan untuk
perladangan.
MORFOLOGI
Keadaan morfologi daerah
penyelidikan pada umumnya
didominasi oleh daerah
perbukitan bergelombang sedang
dan pedataran. Daerah
perbukitan bergelombang sedang
pada umumnya berupa
rangkaian beberapa kelompok
perbukitan, dengan posisi
rangkaian perbukitan ini
tersebar di bagian baratdaya
daerah penyelidikan, sedangkan
daerah pedataran menempati
bagian tengah ke timur daerah
penyelidikan atau tenggara dan
daerah sebelah baratlaut.
TATA GUNA LAHAN
Tataguna lahan di daerah
penyelidikan didominasi
oleh semak belukar,
sebagian besar lahannya
merupakan daerah
peladangan milik
penduduk sekitar Desa
Kutai Lama, daerah
pemukiman terletak di
sebelah tenggara berjarak
sekitar 15 km berada
sepanjang Sungai Kutai
Lama.
HIDROLOGI
Daerah penyelidikan
terletak agak jauh dari
pinggir Sungai Dapur,
sungai-sungai yang
menyayat di daerah
penyelidikan hanyalah
alur-alur yang merupakan
anak Sungai Dapur,
sebagian besar alirannya
utara-selatan, sebagian
berbelok ke arah tenggara
sebelum masuk ke Sungai
Dapur.
IUP OP CV Kartanegera
memiliki luas 88
Hektar. Seluruh
infrastruktur tambang
telah terbangun
dengan kondisi sangat
baik.
Loding compayer,
stocfile, jety
merupakan fasilitas
tambang yang dimiliki
sendiri oleh PT
Karatanegara Perkasa.
Termasuk , Jalan
tambang sepanjang 14
Km dengan lebar
sekitar 15 meter.
Infrastruktur Tambang
JALAN HAULING 14 KM
JALUR JALAN HAULING
JETY PT KARTANEGARA PERKASA
Barging di jety PT
Kartanegara
Perkasa
menggunakan
Compayer.
Kapasitas sandar
tongkang
pelabuhan PT KP
300 feet
Barge Loading Compayer PT Kartanegara Perkasa
JALAN MENUJU PELABUHAN
STOCFILE
Luas Stocfile PT
Kartanegara
Perkasa sekitar 10
Hektar. Diatas
lebih dari 12 ha
dan dibawah
(pelabuhan)
sekitar 4 hektar
CADANGAN BATUBARA
CADANGAN BATUBARA
PIT
OB
COAL
SR
PIT 1
970.633,95
185.652,36
5.22
PIT 2
1.992. 471,17
643.348,96
3,09
PIT 3
1.593.089,67
200.779,21
7,93
PIT
OB
COAL
SR
PIT 1
2.485.646,74
349.607,29
7.11
PIT 2
2.911.924,06
820.342,22
3.55
PIT 3
2.162.838,97
228.078,77
9.48
PIT 2 : Prioritas dikerjakan terlebih dahulu
CADANGAN BATUBARA
Ob
Coal
SR
PIT I
2.485.646,74 BCM
349.607,29 MT
7,11
PIT 2
2.911.924,06 BCM
820.342,22 MT
3,55
PIT 3
2.162.838,97 BCM
228,078,77 MT
9,48
Dengan kondisi harga batubara saat ini dan kebutuhan buyer dengan
callori Gar 40-42 maka kami akan melakukan kegiatan penambangan
di PIT 2 dengan jumlah deposit terukur dan mineable 643.348,96 MT.
Ob
Coal
SR
PIT I
970.633,95 BCM
185.652,36 MT
5,2
PIT 2
1.882.471,17 BCM
643.348,96 MT
2,93
PIT 3
1.593.089,67 BCM
200.779,21 MT
7,93
CADANGAN BATUBARA
PETA TOPOGRAFI DAN TITIK BOR
LISH CORING TERDAHULU
No
1
BOREHOLE
BH 01
Sample Coring
Depth Coring
(m)
Run # 1
Run # 2
Run # 3
Run # 4
Run # 5
Run # 6
Run # 7
Run # 8
6.65-7.95
7.95-9.45
9.45-10.65
10.65-11.20
11.20-12.45
18.15-18.68
28.60-29.75
39.50-40.69
Core
Recovery
(%)
58
100
80
85
47
0
78
96
Jumlah Coring
2
BH 02
Run # 1
Run # 2
Run # 3
9.30-10.80
10.80-12.47
23.01-24.47
100
45
100
Jumlah Coring
3
BH 03
Run # 1
Run # 2
Run # 3
Run # 4
Run # 5
Run # 6
Run # 7
Run # 8
13.65-15.07
15.07-16.57
16.57-18.07
18.07-19.57
19.57-21.15
21.15-22.70
22.70-24.17
24.17-25.58
Jumlah Coring
100
100
100
100
100
100
100
94
Batubara
(m)
Total
Kedalaman (m)
1,30
1,50
1,20
0,55
1,25
0,53
1,15
1,19
1,30
1,50
1,20
0,55
0,00
0,00
1,15
1,19
8,67
6,89
1,50
1,67
0,50
1,50
0,00
1,50
3,67
3,00
1,42
1,50
1,50
1,50
1,58
1,55
1,47
1,41
1,42
1,50
1,50
1,50
1,58
1,55
1,47
1,41
11,93
11,93
40,69
39,15
25,97
No
4
BOREH
OLE
BH 04
Depth Coring
(m)
Core
Recovery
(%)
Batubara
(m)
Run # 1
4.20-5.72
100
1,52
1,52
Run # 2
5.72-7.21
100
1,49
1,49
Run # 3
7.21-8.70
20
1,49
0,00
Run # 4
8.70-9.90
100
1,20
1,20
Run # 5
9.90-11.35
100
1,45
1,45
Run # 6
11.35-12.89
100
1,54
1,54
Run # 7
12.89-13.54
100
0,65
0,65
Run # 8
13.54-15.13
100
1,59
1,59
Run # 9
15.13-15.64
100
0,51
0,51
11,44
9,95
Sample
Coring
Jumlah Coring
5
BH 05
Run # 1
5.55-7.13
100
1,58
1,58
Run # 2
7.13-8.54
94
1,41
1,41
Run # 3
8.54-9.25
100
0,71
0,71
Run # 4
9.25-10.75
92
1,50
1,50
Run # 5
10.75-12.25
100
1,50
1,50
Run # 6
12.25-13.68
92
1,43
1,43
Run # 7
13.68-15.18
100
1,50
1,50
Run # 8
15.18-16.31
83
1,13
1,13
10,76
10,76
Jumlah Coring
6
BH 07
Total
Kedalaman (m)
Run # 1
17.79-18.60
54
0,81
0,00
Run # 2
18.60-19.55
82
0,95
0,95
Run # 3
23.02-24.27
82
1,25
1,25
3,01
2,20
Jumlah Coring
15,64
16,31
24,27
No
7
BOREHOLE
Depth Coring
(m)
Core
Recovery
(%)
Batubara
(m)
Run # 1
21.90-22.85
79
0,95
0,95
Run # 2
24.22-25.27
94
1,05
1,05
Run # 3
25.27-25.97
79
0,70
0,70
2,70
2,70
Sample
Coring
BH 10
Jumlah Coring
8
Run # 1
32.45-33.97
90
1,52
1,52
Run # 2
33.97-35.42
97
1,45
1,45
Run # 3
35.42-36.07
97
0,65
0,65
3,62
3,62
BH 11
Jumlah Coring
9
Run # 1
28.65-30.27
92
1,62
1,62
Run # 2
30.27-31.82
97
1,55
1,55
Run # 3
31.82-32.71
89
0,89
0,89
Run # 4
32.71-34.21
96
1,50
1,50
Run # 5
34.21-34.97
84
0,76
0,76
Run # 6
34.97-36.47
98
1,50
1,50
Run # 7
36.47-37.37
98
0,90
0,90
8,72
8,72
BH 12
Jumlah Coring
10
BH 15
Total
Kedalaman (m)
Run # 1
8.41-9.47
97
1,06
1,06
Run # 2
9.47-10.97
100
1,50
1,50
Jumlah Coring
2,56
2,56
Total
67,08
59,77
33,15
40,65
37,37
10,97
BH 04:
Tebal batubara hasil coring 11.44 M
BH 01:
Tebal batubara hasil coring 8,67 M
BH 02:
Tebal batubara hasil coring 3, 67 M
BH 10:
Tebal batubara hasil coring 2,70 M
BH 03:
Tebal batubara hasil coring 11,95 M
BH 05:
Tebal batubara hasil coring 10,78 M
BH 07:
Tebal batubara hasil coring 3,01 M
BH 11:
Tebal batubara hasil coring 3,62 M
BH 12:
Tebal batubara hasil coring 8, 72 M
BH 15:
Tebal batubara hasil coring 2,56 M
DESIGN TAMBANG
PIT GABUNGAN
PIT I
PIT 2
PENAMPANG
Kenampakan fisik
batubara di PT
KARTANEGARA
PERKASA,
mempunyai sifat dan
karakteristik yang
relatif hampir sama
serta dapat
dibedakan posisi
stratigrafi, ketebalan,
jenis dan letaknya.
Memiliki ketebalan
yang bervariasi dari
0,50 sampai 14
meter, berwarna
hitam, kilap lilin,
sebagian concoidal,
lunak sampai
sedang.
KUALITAS BATUBARA
ROA Hasil Boring di PIT I
Kenampakan Fisik Batubara
Kenampakan fisik batubara di CV KARTANEGARA PERKASA, mempunyai sifat dan karakteristik yang relatif
hampir sama serta dapat dibedakan posisi stratigrafi, ketebalan, jenis dan letaknya. Memiliki ketebalan
yang bervariasi dari 0,50 sampai 14 meter, berwarna hitam, kilap lilin, sebagian concoidal, lunak sampai
sedang, sebagian menyerpih, mengotori tangan, ada indikasi sulfur, ada fragmen-fragmen resin, berlapis
baik, jurus kemiringan U 15o – 35o T/15o – 25o, umumnya berselingan dengan batulempung karbonan
berwarna kehitaman yang bersisipan dengan lapisan batulempung.
SUMMARY LIST SAMPLE DARI SINGKAPAN
NO
KODE SINGKAPAN
TM
M
ASH
ASH
VM
VM
FC
FC
TS
TS
CV
CV
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
kcal/kg
kcal/kg
ar
adb
adb
ar
adb
ar
adb
ar
adb
ar
adb
ar
1
AN - 01
42,58
12,82
5,15
3,39
41,46
27,31
40,57
26,72
0,31
0,2
5,586
3,679
2
AN - 02
38,68
14,51
4,52
3,24
38,89
27,89
42,08
30,18
0,29
0,21
5,505
3,949
3
AN - 03
44,16
13,06
2,24
1,44
40,31
25,89
44,39
28,51
0,23
0,15
5,937
3,813
4
AN - 04
43,58
12,9
1,64
1,06
42,09
27,26
43,37
28,09
0,3
0,19
5,844
3,786
5
AN - 05
47,38
12,95
0,99
0,6
42,89
25,93
43,17
26,1
0,26
0,16
6,019
3,638
6
AN - 06
42,52
14,93
2,38
1,61
39,15
26,45
43,54
29,42
0,41
0,28
5,529
3,736
7
AN - 07
35,75
12,6
1,3
0,96
41,19
30,28
44,91
33,01
0,72
0,53
5,997
4,409
8
AN - 08
42,2
13,95
3,86
2,59
39,53
26,55
42,66
28,65
0,58
0,39
5,499
3,694
JUMLAH
336,9
107,7
22,1
14,9
325,5
217,6
344,7
230,7
3,1
2,11
45,916
30,704
Rata-rata
42,11
13,47
2,76
1,86
40,69
27,2
43,09
28,84
0,39
0,26
5,7395
3,838
LIST SAMPLE DARI BOREHOLE
NO
KODE BOR
TM
M
ASH
VM
FC
TS
CV
%
ar
%
%
%
%
%
kcal/kg
adb
adb
adb
adb
adb
adb
1
BH 01/RUN 1
37,09
16,54
2,22
39,78
41,46
0,17
5377
2
BH 01/RUN 7
39,61
15
8,81
38,5
36,69
0,17
5034
3
BH 01/RUN 8
39,1
20,04
2,22
33,85
43,89
0,18
4706
4
BH 02/RUN 1 (I)
41,17
14,96
7,68
38,08
39,28
0,21
5543
5
BH 02/RUN (II)
36,08
16,91
1,11
39,6
42,38
0,23
5577
6
BH 02/RUN 4
36,01
17,24
7,95
35,43
39,38
0,46
5297
7
BH 03/RUN 1 (I)
42,35
16,88
2,39
39,88
40,85
0,26
5547
8
BH 03/RUN 1 (II)
41,83
16,88
2,19
39,31
41,62
0,25
5500
9
BH 03/RUN 2
38,27
20,47
3,7
38,2
37,46
0,19
5546
10
BH 03/RUN 4
38,54
20,94
2,86
37,41
38,79
0,18
5182
11
BH 03/RUN 5
39,39
18,96
2,82
39,71
38,5
0,14
5402
12
BH 03/RUN 6
40,15
20,46
3,91
37,84
37,79
0,16
5257
13
BH 03/RUN 7
40,07
19,07
5,65
38,87
36,41
0,3
5117
14
BH 01/RUN I
39,64
16,21
2,27
39,74
41,3
0,19
5663
15
BH 01/RUN 2
39,94
14,9
1,57
39,86
43,67
0,16
5719
16
BH 01/RUN 3
39,79
16,07
2,66
38,31
42,96
0,24
5624
629
281,5
60
614,4
642,4
3,49
86091
39,31
17,6
3,75
38,4
40,15
0,22
5381
Rata-rata
SUMMARY LIST SAMPLE DARI BOREHOLE
NO
TM
M
ASH
VM
FC
TS
CV
%
ar
%
%
%
%
%
kcal/kg
KODE BOR
adb
adb
adb
adb
adb
adb
1
BH 01/RUN 1
37,09
16,54
2,22
39,8
41,46
0,17
5377
2
BH 01/RUN 7
39,61
15
8,81
38,5
36,69
0,17
5034
3
BH 01/RUN 8
39,1
20,04
2,22
33,9
43,89
0,18
4706
4
BH 02/RUN 1 (I)
41,17
14,96
7,68
38,1
39,28
0,21
5543
5
BH 02/RUN (II)
36,08
16,91
1,11
39,6
42,38
0,23
5577
6
BH 02/RUN 4
36,01
17,24
7,95
35,4
39,38
0,46
5297
7
BH 03/RUN 1 (I)
42,35
16,88
2,39
39,9
40,85
0,26
5547
8
BH 03/RUN 1 (II)
41,83
16,88
2,19
39,3
41,62
0,25
5500
9
BH 03/RUN 2
38,27
20,47
3,7
38,2
37,46
0,19
5546
10
BH 03/RUN 4
38,54
20,94
2,86
37,4
38,79
0,18
5182
11
BH 03/RUN 5
39,39
18,96
2,82
39,7
38,5
0,14
5402
12
BH 03/RUN 6
40,15
20,46
3,91
37,8
37,79
0,16
5257
13
BH 03/RUN 7
40,07
19,07
5,65
38,9
36,41
0,3
5117
14
BH 01/RUN I
39,64
16,21
2,27
39,7
41,3
0,19
5663
15
BH 01/RUN 2
39,94
14,9
1,57
39,9
43,67
0,16
5719
16
BH 01/RUN 3
39,79
16,07
2,66
38,3
42,96
0,24
5624
JUMLAH
Rata-rata
629
281,5
60
614
642,4
3,49
86091
39,31
17,6
3,75
38,4
40,15
0,218
5381
sistim penambangan yang
akan diterapkan adalah
sistim tambang terbuka
(open pit). Peralatan
tambang yang digunakan
adalah kombinasi backhoe
dump truck dibantu dengan
buldozer sebagai alat garudorong dan grader untuk
perawatan jalan dan
penanganan tanah
timbunan.
Kegiatan penambangan akan
dilakukan dengan contour
mining. Teknik
penggaliannya bertahap dari
elevasi yang paling tinggi ke
elevasi yang rendah sampai
kedalaman batas
penambangan yang telah
ditentukan. Kemajuan
penambangan batubara
selanjutnya akan mengikuti
arah penyebaran lapisan
batubara pada setiap pit
yang akan ditambang.
RENCANA PENAMBANGAN
PERALATAN TAMBANG YANG AKAN DIGUNAKAN
AKTIFITAS
MODEL
Penggalian dan Pengangkutan Batubara
Alat Gali Muat
CAT 320
Alat Angkut
NISSAN CWB
Alat Bantu
DOZER CAT D7R
Penggalian dan Pengangkutan Tanah Penutup
Alat Gali Muat
CAT 375 short arm
Alat Angkut
NISSAN CWB/ADT
Alat Garu Dorong
CAT D9R,
Alat Penyebar
CAT D7R
Perawatan Jalan dan Penunjang
Motor Grader
CATERPILLAR 140 H
Compactor
CAT SD100B
Water Truck
NISSAN CKA 12
Fuel Truck
Diesel Genset
Lighting
Water Pump
MULTI FLOW 390S
Pekerjaan Di Stockpile
Whell Loader
CAT 988
Kantor, Karyawan dan P3K
LV
4-WD
Pemadam Kebakaran
Ambulance
4-WD
KAPASITAS
1,4 m3
15 ton
5,8 m3
4.4 m3
20/30 ton
14,4 m3
5,8 m3
20.000 lt
20 Kw
500 watt
300 watt
RENCANA PRODUKSI
Tahun I.
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
Tahun II,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
1
-
1
22.000
2
5.500
2
22.000
3
11.000
3
22.000
4
16.500
4
22.000
5
16.500
5
22.000
6
16.500
6
22.000
7
16.500
7
22.000
8
22.000
8
22.000
9
22.000
9
22.000
10
22.000
10
22.000
11
22.000
11
22.000
12
22.000
12
22.000
Total
192.500
Total
264.000
Tahun III,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
1
22.000
2
22.000
3
22.000
4
22.000
5
22.000
6
22.000
7
22.000
8
22.000
9
22.000
10
22.000
11
22.000
12
22.000
Total
264.000
Tahun ke
Total Produksi MT)
1
192.500
2
264.000
3
264.000
720.500
RENCANA PRODUKSI
Tahun I.
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
Tahun II,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
1
-
1
22.000
2
5.500
2
22.000
3
11.000
3
22.000
4
16.500
4
22.000
5
16.500
5
22.000
6
16.500
6
22.000
7
16.500
7
22.000
8
22.000
8
22.000
9
22.000
9
22.000
10
22.000
10
22.000
11
22.000
11
22.000
12
22.000
12
22.000
Total
192.500
Total
264.000
Tahun III,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
1
22.000
2
22.000
3
22.000
4
22.000
5
22.000
6
22.000
7
22.000
8
22.000
9
22.000
10
22.000
11
22.000
12
22.000
Total
264.000
Tahun ke
Total Produksi MT)
1
192.500
2
264.000
3
264.000
720.500
Untuk melihat prospek
penambangan batubara
di daerah IUP KP
Kartanegara Perkasa
selain dilakukan tinjauan
dari segi teknis, dilakukan
juga kajian berdasarkan
aspek keuangan dan
keekonomian. Analisis ini
dilakukan berdasarkan
umur tambang selama 3
tahun dengan acuan
deposit 820.342,22 MT
dengan cadangan
batubara minible
720.000 MT. Dengan
asumsi kualitas batubara
Gar 40 – 42, harga
batubara yang dijadikan
acuan adalah Rp
330.000/MT
Investasi dan Analisa
Kelayakan (Dikontraktorkan)
PERKIRAAN INVESTASI
1
1
2
3
4
5
1
2
3
4
4
Biaya Pra Penambangan
Pembelian peralatan
3.303.000.000
1.100.000.000
JUMLAH MODAL TETAP
MODAL KERJA
Biaya Langsung
4.403.000.000
Royalty (5% dari Penjualan) : 5% x Rp 330.000x 25.000 MT
Biaya Perawatan Fasilitas & Infrastruktur (5% x 475.000 .000+ 1.100.000.000)
Biaya Kontraktor 90.000 Mt x Rp 25.000 MT
Biaya hauling dan Barging (65.000 + 23.800) x 3 bulan
Fee KP : 25.000 MT x Rp39.900
SUB JUMLAH
Biaya Tidak Langsung
Gaji Karyawan Tetap (3 bln x Rp 146.000.000 )
Biaya Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan dan K-3 ( 25.000 MT x Rp 2.000)
Biaya Kantor (Overhead) 25.000 MT x Rp 5.000
Pengamanan tambang dan Csr :25.000 MT x 6.000
Asuransi Tenaga Kerja 5% x 438.000.000
SUB JUMLAH
JUMLAH MODAL KERJA
BIAYA INVESTASI
412.500.000
78.750.000
2.250.000.000
2.220.000.000
997.500.000
5.958.750.000
438.000,000
50.000.000
125.000.000
150.000.000
709.900.000
6.668.650.000
11.071.650.000
Modal Kerja
Investasi (modal tetap)
Biaya pra
tambang
Biaya peralatan
Investasi
(modal tetap)
Biaya langsung
(Rp)
3.303.000.000
1.100.000.000
4.403.000.000
5.958.750.000
Untuk pembiayaan penambangan di KP Kartanegara
Perkasa selama 3 tahun, dengan asumsi modal kerja
disiapkan untuk 3 bulan kedepan , maka biaya yang
dibutuhkan adalah Rp 11.071.650.000,- dengan
rincian 4.403.000.000 untuk biaya investasi yang akan
dikembalikan melalui depresiasi dan amortisasi
dan 6.558.650.000 merupakan modal kerja untuk
kegiatan
produksi
batubara
yang
akan
dikompensasikan nantinya melalui profit yang
dihasilkan. Modal kerja didistribusikan bertahap
sesuai kebutuhan. Dan selama 3 bulan bekerja,
16.000 mt atau setara dengan Rp 5.280.000.000,telah dihasilkan.
Biaya tidak
langsung (Rp)
709.900.000
Modal kerja
(Rp)
6.668.650.000
Bulan ke
Produksi
(MT)
pendapatan (RP
330.000/MT)
1
-
-
2
5.000
1.650.000.000
3
11.000
3.630.000.000
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Tahun I.
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
Rencana pendapatan (RP
330.000/MT)
1
-
2
5.000
1.650.000.000
3
11.000
3.630.000.000
4
16.500
5.445.000.000
5
16.500
5.445.000.000
6
16.500
5.445.000.000
7
16.500
5.445.000.000
8
22.000
7.260.000.000
9
22.000
7.260.000.000
10
22.000
7.260.000.000
11
22.000
7.260.000.000
12
22.000
7.260.000.000
Total
192.000
61.440.000.000
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Tahun II,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
Rencana pendapatan (RP)
Rp 330.000/MT
1
22.000
7.260.000.000
2
22.000
7.260.000.000
3
22.000
7.260.000.000
4
22.000
7.260.000.000
5
22.000
7.260.000.000
6
22.000
7.260.000.000
7
22.000
7.260.000.000
8
22.000
7.260.000.000
9
22.000
7.260.000.000
10
22.000
7.260.000.000
11
22.000
7.260.000.000
12
22.000
7.260.000.000
Total
264.000
87.120.000.000
RENCANA PRODUKSI DAN PENDAPATAN
Tahun II,
Bulan ke
Rencana Produksi (MT)
Rencana pendapatan (RP)
Rp 330.00/MT
1
22.000
7.260.000.000
2
22.000
7.260.000.000
3
22.000
7.260.000.000
4
22.000
7.260.000.000
5
22.000
7.260.000.000
6
22.000
7.260.000.000
7
22.000
7.260.000.000
8
22.000
7.260.000.000
9
22.000
7.260.000.000
10
22.000
7.260.000.000
11
22.000
7.260.000.000
12
22.000
7.260.000.000
Total
264.000
87.120.000.000
Total Pendapatan
Produksi (MT)
Pendapatan (Rp)
Tahun I
192.000
61.440.000.000
Tahun II
264.000
87.120.000.000
Tahun III
264.000
87.120.000.000
Total
720.000
237.600.000.000,-
Biaya Royalti Pusat
Tahun ke
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
1
192.000
5% X Rp 330.000
3.168.000.000
2
264.000
5% xRp 330.000
4.356.000.000
3
264.000
5%x Rp 330.200
4.356.000.000
BIAYA FEE KP OWNER
Tahun ke
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
1
192.000
39.900
7.660.800.000
2
264.000
39.900
10.533.600.000
3
264.000
39.900
10.533.600.000
RENCANA BIAYA PRATAMBANG
1
DP KP Owner (CV KP)
Rp 750.000.000
2
Eksplorasi (Mapping, Driliing, Topo, design tambang) untuk 30
Ha
Rp 183.000.000
3
DP Kontraktor
5
Pembebasan Lahan Tambang 30 ha @ Rp 30.000.000
Rp 900.000.000
6
Biaya Bangunan
Rp 470.000.000
Rp 1.000.000.000
Total
Rp 3.303.000.000
DP KP OWNER
DP KONTRAKTOR
RP 750.000.000
1.000.000.000
RINCIAN BIAYA EKPLORASI
Kegiatan
Mapping
Drilling
Topografi
Design
tambang
Luasan
Biaya (Rp)
(ha)
30
1.000.000/HA
Total (RP)
30.000.000
500 m
30
30
180.000/m
1.100.000
1.000.000
90.000.000
33.000.000
30.000.000
Total
183.000.000
RINCIAN BIAYA BANGUNAN
no
Jumlah (Rp)
1
Mine office
150.000.000
2
Basc camp
150.000.000
3
Workshop
-
4
Pembangkit Tenaga Listrik
100.000.000
5
Pos Keamanan
20.000.000
6
Tempat ibadah
50.000.000
Total (perkiraan)
470.000.000
BIAYA PEMBEBASAN LAHAN
30 Ha @ 30.000.000 =
900.000.000
Investasi Peralatan
Kendaraan Operasional
2 Unit @350.000.000
Rp 750.000.000
Tower lamp
2 Unit @ 150.000.000
Rp 350.000.000
Rp 1.100.000.000
Biaya Langsung
Biaya Tidak Langsung
Biaya OB, CG
Rp 90.000,-
Biaya csr
Rp 3.000,-
Biaya Hauling
Rp 23.800,-
Biaya Barging dan crashing
Rp 65.000,-
Lingkungan (reklamasi)
Pengamanan Tambang
Fee manajemen
Rp 2.000,Rp 3.000,Rp 10.000,-
Total
Rp 178.800,-
Overhead
Total
Rp 5.000,Rp 23 .000,-
Biaya langsung merupakan biaya
yang berhubungan langsung dengan
kegiatan produksi batubara dan
merupakan fix cost
Biaya tidak langsung, kecuali fee manajemen
besaranya setiap bulan tidak bisa diprediksi.
Bisa lebih dari yang dianggarkan bisa juga
kurang dari yang dianggarkan. Oleh sebab itu,
biaya tidak langsung bila ada sisa tiap bulanya
harus dikumulatifkan dan dijadikan simpanan.
BIAYA KONTRAKTOR TAMBANG
Tahun ke
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
1
192.000
90.000
17.280.000.000
2
264.000
90.000
23.760.000.000
3
264.000
90.000
23.760.000.000
BIAYA BARGING, CRUSING DAN SEWA JALAN HAULING
Tahun ke
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
1
192.000
65.000
12.480.000.000
2
264.000
65.000
17.160.000.000
3
264.000
65.000
17.160.000.000
BIAYA HAULING
Tahun ke
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
1
192.000
1700 x 14 Km = 28.900
5.548.800.000
2
264.000
1700 x 14 km = 28.900
7.629.600.000
3
264.000
1700 x 14 km = 28.900
7.629.600.000
GAJI KARYAWAN
2. K3 DAN COMDEV
1. MANAJEMEN
No.
I.
1
2
3
4
6
7
Posisi
Jumlah
Gaji/Bln
Total/tahun
Manajemen
General
Manager
Mine
Manager
Safety
Manager
Marketing
Manager
Finance &
Adm.
Manager
Secretary
Sub total I
1
20.000.000
1
15.000.000
1
1
HRD
1
3.500.000
2
Accountant
1
3.500.000
3
Admint.
Personil
1
3.000.000
4
Staff K3
1
3.000.000
1
3.000.000
1
3.000.000
8
16.000.000
14
35.000.000 420.000.000
10.000.000
5
1
7.500.000
1
7.500.000
6
7
1
7
3.000.000
63.000.000 756.000.000
Staff
community
developmen
t
Staff
lingkungan
Security
Guard
Sub Total II
3. Perencanaan & Enginering
1
Mine Engineer
1
10.000.000
2
Safety Personil
2
6.000.000
3
Geologist
1
5.000.000
4
Surveyor
Sub Total III
Total
2
8.000.000
6
29.000.000
348.000.000
4. Administrasi Keuangan
1 Marketing Staff
2 Clecrk
Sub Total IV
OPERASI
V.
1 General Foreman
2 Foreman
Heavy Equipment
3 Operator
Light Equipment
4 Operator
5 Unskilled Labour
Sub Total V
Perawatan &
V. Logistik
1 Unskilled Laborer
2
1
3
5.000.000
2.000.000
7.000.000
84.000.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
1.500.000
Sub Total VI 8
12.000.000
144.000.000
TOTAL 38
146.000.000
1.752.000.000
Biaya overhead
Biaya Pengamanan Tambang
Tahun
Produksi (MT)
ke
1
192.000
Biaya (Rp)
Total (Rp)
3.000
576.000.000
2
264.000
3.000
792.000.000
3
264.000
3.000
792.000.000
Tahun
Produksi (MT) Biaya (Rp)
ke
1
192.000
5.000
Total (Rp)
960.000.000
2
264.000
5.000
1.320.000.000
3
264.000
5.000
1.320.000.000
Biaya CSR
Biaya Pemantauan Lingkungan
Tahun
Produksi (MT)
ke
1
192.000
Biaya (Rp)
Total (Rp)
2.000
384.000.000
Tahun
ke
1
Produksi (MT)
Biaya (Rp)
Total (Rp)
192.000
3.000
576.000.000
2
264.000
2.000
528.000.000
2
264.000
3.000
792.000.000
3
264.000
2.000
528.000.000
3
264.000
3.000
792.000.000
Biaya Pemeliharaan
Biaya Asuransi Karyawan
Nilai pembelian
Biaya
Pemeliharaan(thn)
Per Tahun
Gaji
Biaya Asuransi
Rp 1.100.000.000
5 %
55.000.000
5%
1.752.000.000
87.600.000
BIAYA FEE MANAJEMEN
Tahun I.
Bulan ke
Produksi (MT)
1
-
2
5.000
3
Fee Manajemen (RP
10.000/MT)
Tahun II,
Bulan ke
Produksi (MT)
Fee Manajemen (RP
10.000/MT)
1
22.000
220.000.000
50.000.000
2
22.000
220.000.000
11.000
110.000.000
3
22.000
220.000.000
4
16.500
165.000.000
4
22.000
220.000.000
5
16.500
165.000.000
5
22.000
220.000.000
6
16.500
165.000.000
6
22.000
220.000.000
7
16.500
165.000.000
7
22.000
220.000.000
8
22.000
220.000.000
8
22.000
220.000.000
9
22.000
220.000.000
9
22.000
220.000.000
10
22.000
220.000.000
10
22.000
220.000.000
11
22.000
220.000.000
11
22.000
220.000.000
12
22.000
220.000.000
12
22.000
220.000.000
Total
192.000
1.920.000.000
Total
264.000
2.640.000.000
Tahun III.
Bulan ke
Produksi
(MT)
Fee Manajemen
(RP 10.000/MT)
1
22.000
220.000.000
2
22.000
220.000.000
3
22.000
220.000.000
4
22.000
220.000.000
5
22.000
220.000.000
6
22.000
220.000.000
7
22.000
220.000.000
8
22.000
220.000.000
9
22.000
220.000.000
10
22.000
220.000.000
11
22.000
220.000.000
12
22.000
220.000.000
Total
264.000
2.640.000.000
Amortisasi Biaya PraTambang
Depresiasi/Penyusutan Barang
Tahun I
Tahun II
Tahun III
Tahun I
Tahun II
Tahun III
1.101.000.000
1.101.000.000
1.101.000.000
366.666.667
366.666.667
366.666.667
Dasar Analisis
D
I
K
O
N
T
R
A
K
T
O
R
K
A
N
Sistim penambangan
1.
2.
3.
4.
5.
Modal/investasi
Biaya produksi
Tingkat produksi
Perkiraan harga jual
Perhitungan amortisasi dan
depresiasi linier
6. Tidak menggunakan ekskalasi
biaya dan ekskalasi
pendapatan
7. Harga batubara 330.000,Dikontraktorkan
Propit And Loss
PROFIT AND LOSS
NO
1
MINING COST
Produksi batubara (MT)
TAHUN ll
TAHUN KE lll
192.000
264.000
264.000
61.440.000.000
87.120.000.000
87.120.000.000
Royalty pusat (5%)
3.168.000.000
4.356.000.000
4.356.000.000
Pendapatan kotor
58.272.000.000
82.764.000.000
82.764.000.000
7.660.800.000
10.533.600.000
10.533.600.000
50.707.200.000
72.230.400.000
72.230.400.000
34.329.600.000
47.203.200.000
47.203.200.000
Biaya tak langsung (Rp 23.000)
4.416.000.000
7.590.000.000
7.590.000.000
Gaji karyawan
1.752.000.000
1.752.000.000
1.752.000.000
Asuransi karyawan (5%
1.752.000.000)
87.600.000
87.600.000
87.600.000
Pemeliharaan (5% x Rp 1.100.000)
55.000.000
55.000.000
55.000.000
Total Operasional cost
40.640.200.000
56.687.800.000
56.687.800.000
Pendapatan - Operasional cost
10.067.000.000
15.542.600.000
15.542.600.000
Pendapatan (Rp 330.000/MT)
Fee Kp Owner (Rp 39.900)
Pendapatan bersih
2
TAHUN I
Operasional Cost
Biaya langsung (Rp 178.800)
3
Pratambang
Depresiasi
366.666.667
366.666.667
366.666.667
amortosasi
1.101.000.000
1.101.000.000
1.101.000.000
11.534.666.667
17.010.266.667
17.010.266.667
Pajak (30%)
3.460.400.000
5.103.080.000
5.103.080.000
Laba bersih
8.074.266.667
11.907.186.667
11.907.186.667
- 2.997.383.333
8.909.803.334
29.973.833.333
Incame belum pajak
Cash flow - 11.071.650.000
Profit bersih sudah dipotong pajak sekitar Rp 45.000
BEP
Tahu
n
0
Laba Bersih
Cash flow
-11.071.650.000
1
8.074.266.667
- 2.997.383.333
2
11.907.186.667
8.909.803.334
3
11.907.186.667
29.973.833.333
Pada awal tahun kedua penambangan BEP telah tercapai
LEGALITAS
TERIMA
KASIH