26
2.4. Persamaan Garis Lurus
Gambar 2.26 Persamaan garis lurus Keterangan Gambar 2.26
a. Adalah gambar dimana titik potong melalui sumbu y positif dengan persamaan Y = A x + B B 0 A 0
b. Adalah gambar dimana titik potong melalui sumbu y positif dengan persamaan Y = A x + B B 0 A 0
c. Adalah gambar dimana titik potong melalui sumbu y negatif dengan persamaan Y = A x - B B 0 A 0
d. Adalah gambar dimana titik potong melalui sumbu y positif dengan persamaan Y = A x - B B 0 A 0
B Y
X
Y = A x - B B 0
A 0
Y
X B
Y = A x - B B 0
A 0
d c
Y
X B
Y = A x + B B 0
A 0
a b
B Y
X
Y = A x + B B 0
A 0
27
2.5 Gerak Harmonik Sederhana
[2]
Bila suatu benda bergerak bolak balik terhadap suatu titik tertentu, maka benda tersebut dinamakan bergetar, atau benda tersebut bergetar. Dalam ilmu
fisika dasar, terdapat beberapa kasus bergetar, diantaranya adalah gerak harmonik sederhana. Gerak Harmonik Sederhana adalah gerak bolak
– balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getraran benda dalam setiap
second selalu konstan. Gerak Harmonik Sederhana terjadi karena gaya pemulih restoring force,
dinamakan gaya pemulih karena gaya ini selalu melawan perubahan posisi benda agar kembali ke titik setimbang. Karena itulah terjadi gerak harmonik. Pengertian
sederhana adalah bahwa kita menganggap tidak ada gaya disipatif, misalnya gaya gesek dengan udara, atau gaya gesesk antara komponen sistem pegas dengan
beban, atau pegas dengan setatipnya.
2.6 Metode Bandul
[2]
Jika sebuah bandul diberi simpangan di sekitar titik setimbangnya dengan sudut ayunan
ϴ dalam hal ini sudut ϴ kecil, maka akan terjadi gerak harmonis, yang timbul karena adanya gaya pemulihan sebesar F = m-g-sin
ϴ yang arahnya selalu berlawanan dengan arah ayunan bandul.
L
x
w sin
w
Gambar 2.27 Sistem Bandul
28
∑F = m a Dalam arah x:
- W. sin ϴ = m
- m . g . sin ϴ = m
dengan menghilangkan m,
- g . sin ϴ =
, untuk sudut ϴ yang kecil, maka sinϴ = tanϴ
- g . tan ϴ =
tan ϴ = , sehingga:
- g . = atau bisa dituliskan sebagai persamaan diferensial :
+ x = 0, seperti halnya persamaan
+ x = 0 yang kemudian menghasilkan:
Frekuensi sudut ɷ = , dimana ɷ =
, sehingga: =
atau:
T
2
= L
Dari persamaan T
2
= L dapat kita lakukan percobaan, dengan mengubah
panjang tali L dan dengan mencatat periodenya setiap kali panjang L diubah, maka dengan menggunakan metode least square, dapat dihitung percepatan
gravitasi bumi g.
29
BAB III RANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan membahas tentang diagram bloksistem, fungsi komponen yang digunakan, yang didalamnya memuat prinsip dan carakerja alat,
juga akan membahas tentang perancangan sistem yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak.
3.1. Diagram Blok Sistem
Pertama kali yang dilakukan dalam proses perancangan adalah membuat suatu diagram blok sistem dimana setiap blok mempunyai fungsinya masing-
masing yang secara keseluruhan membentuk sistem yang diharapkan. Seperti terlihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Sistem Pada blok diagram perancangan ini akan dibuat suatu alat pengukur
percepatan gravitasi menggunakan gerakharmoniks ederhana metode bandul. Sistem ini memanfaatkan LCD sebagai tampilan database, mikrokontroller
sebagai pengolah informasi dari sensor infra red dan keypad sebagai kontrol input panjang tali bandul dan berapa kali getar yang diinginkan yang akan ditampilkan
pada LCD.
c
Mikrokontroler Basic Stamp
Motor Stepper
SensorInfraRed LCD
KeyPad Pendulum
Sebagai Kontrol input panjang tali bandul yang
di inginkan L dan berapa kaligetar yang di
lakukan
Panjang Tali Bandul
Pergerakan
a b
d e
f